Browse Items (20 total)
Sort by:
-
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN
TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASARPenelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya motivasi belajar, belum optimalnya kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik, penggunaan model pembelajaran yang kurang membuat peserta didik aktif dalam pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh model pembelajaran Teams Games Tournament dalam upaya meningkatkan motivasi dan kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik. Penelitian dilaksanakan di kelas V SDN 208 Luginasari Sukagalih Bandung dengan jumlah sampel 44 yaitu peserta didik kelas V-A dan V-B. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen kuasi dengan Non-Equifalent Control Group Desain dan bersifat kuantitatif. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah soal tes kemampuan berpikir kreatif dan angket motivasi belajar berskala Likert yang hasilnya telah ditransformasikan menjadi skala interval menggunakan Methods of Successive Interval. Data hasil Pretest dan Postest peserta didik dianalisis menggunakan IBM SPSS 24.0 for windows menggunakan Independet Sample t-Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata Pretest sebesar 20,1682 dan Postest 24,5409. Kemampuan berpikir kreatif matematis memiliki nilai rata-rata Pretest sebesar 50,00 dan Postest 82,05. Selain itu, nilai rata-rata indeks gain motivasi belajar dan kemampuan berpikir kreatif matematis kelas eksperimen menunjukkan hasil yang lebih baik daripada kelas kontrol. Nilai rata-rata indeks gain motivasi belajar kelas kontrol sebesar 0,4895 yang berkategori sedang dan untuk kelas eksperimen sebesar 0,8318 yang berkategori tinggi. Sedangkan nilai indeks gain kemampuan berpikir kreatif matematis kelas kontrol sebesar 0,4305 yang berkategori sedang dan untuk kelas eksperimen sebesar 0,7968 yang berkategori tinggi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah model pembelajaran Teams Games Tournament dapat meningkatkan motivasi belajar dan kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik, serta peningkatan motivasi belajar dan kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament lebih baik daripada peserta didik yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran konvensional. -
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF, INOVATIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAIKEM) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMAINKAN ALAT MUSIK SULING DI KELAS V SD
Dendi Fauzhi (2019), judul Skripsi Penerapan Metode Pembel;ajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) untik Meningkatkan Keterampilan Memainkan Alat Musik Suling di Kelas V SD, yang dibimbing oleh bapak Ace Iwan Suryawandan ibu Yeti Nurhayati. Masalah yang diteliti ialah apakah terdapat peningkatan keterampilan dengan menggunakan metode PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) dan adakah perbedaan peningkatan antara metode pembelajaran PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) dengan metode konvensional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat dan mengukur peningkatan keterampilan peserta didik yang diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan). Metode penelitian yang digunakan ialah eksperimen semu dengan Nonequivalent Control Group Design. Sampel dalam penelitian ini sebanyak dua kelas, yang pertama kelas eksperimen berjumlah 20 peserta didik dan untuk kelas kontrol berjumlah 20 peserta didik. Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini ialah terdapat peningkatan keterampilan peserta didik yang pada pembelajarannya menggunakan metode PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) dan terdapat perbedaan keterampilan peserta didik antara kelas yang dalam pembelajarannya menggunakan metode PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) dengan kelas yang pembelajarannya menggunakan metode konvensional. -
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR
SHARE TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN
BERFIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMK
Matematika merupakan mata pelajaran yang diajarkan disetiap jenjang
pendidikan mulai dari SD hingga SLTA bahkan Perguruan Tinggi. Matematika
sangat penting, baik dalam pendidikan formal maupun nonformal. Kemampuan
berpikir kreatif matematis masih sangat diperlukan siswa dalam memahami
matematika. Namun kemampuan berpikir kreatif matematis siswa masih rendah.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatan kemampuan berpikir kreatif
matematis siswa SMK melalui model pembelajaran Think Pair Share. Populasi
penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 3 kelas X. Untuk mencapai tujuan
penelitian ini pengambilan sampel dengan menggunakan teknik Purposive
Sampling dimana penentuan sampelnya berdasarkan pertimbangan tertentu.
Sehingga ditentukanlah siswa kelas X PM 3 sebagai kelas eksperimen dan X PM
5 sebagai kelas kontrol. Jumlah siswa masing-masing kelas yaitu berjumlah 28
siswa. Instrumen pembelajaran yang digunakan yaitu silabus yang telah
ditentukan oleh permendikbud, membuat desain RPP sendiri yang disesuaikan
dengan model pembelajaran sebanyak 3 kali pertemuan untuk masing-masing
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang dikumpulkan berupa data hasil
pretes dan postes. Data hasil pretes dan postes tersebut dianalisis dengan software
SPSS untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif
matematis.Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji t. Berdasarkan hasil analisis
tersebut diperoleh :
1. Terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share.
2. Peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa SMK yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Think Pair Share lebih baik dari pada pembelajaran konvesional. -
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS
PADA SISWA SMPPenelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan berpikie kreatif matematis yang perlu ditingkatkan. Oleh karena itu dilakukan suatu kajian tentang penerapan model pembelajaran Mind Mapping pada pembelajaran matematika.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa antara siswa yang pembelajarannya menggunakan model Mind Mapping dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran konvensional.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuasi-eksperimen karena sampel yang digunakan diambil secara tidak acak. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Kemala Bhayangkari. Dari populasi tersebut diambil sampel sebanyak dua kelas yaitu kelas VII D sebagai kelas eksperimen yang pembelajarannya menggunakan model Mind Mapping dan kelas VII E sebagai kelas kontrol yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes kemampuan berpikir kreatif matematis untuk memperoleh data kuantitatif dan lembar observasi untuk memperoleh data kualitatif. Analisis data kuantitatif dilakukan terhadap hasil pretes dan postes kedua sampel menggunakan Uji-t dan Anava Dua Faktor. Sedangkan data kualitatif dianalisis berdasarkan observasi selama proses pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran Mind Mapping terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis pada siswa SMP. Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis pada siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Mind Mapping dengan yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran konvensional pada siswa kelompok tinggi,sedang,rendah dan secara keseluruhan. Kemudian tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran Mind Mapping dan model pembelajaran konvensional terhadap kelompok tinggi, sedang dan rendah.
-
PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BRAINSTORMING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MEMBUAT BUSINESS PLAN
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan berpikir kreatif siswa yang kurang dilatih, khususnya pada mata pelajaran ekonomi bisnis. Siswa jarang terlibat dalam proses berpikir kreatif sehingga kesulitan dalam mengemukakan ide-ide dan gagasan apabila dihadapkan pada suatu masalah yang membutuhkan berbagai macam solusi untuk mengatasinya. Siswa yang kreatif memiliki kelancaran, keluwesan, orisinalitas dalam berpikir dan dapat memerinci. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penerapan metode pembelajaran brainstorming terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa membuat business plan. Penelitian ini bersifat kuantitatif menggunakan jenis penelitian pre eksperimental design dengan desain penelitian intact-group comparison. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X AKL di SMKN 3 Bandung, dimana kelas X AKL 3 adalah kelas eksperimen dan kelas X AKL 1 adalah kelas kontrol. Teknik pengambilan sampel yaitu sampling purposive. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumen business plan dan observasi pelaksanaan pembelajaran. Teknik analisis data dengan uji hipotesis. Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan metode pembelajaran brainstorming terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa membuat business plan. -
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN OPEN-ENDED PADA SISWA SMP
Matematika merupakan pelajaran yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan yang didapat dengan berpikir. Kurikulum 2013 menuntut siswa untuk berpikir tingkat tinggi, salah satunya yaitu kemampuan berpikir kreatif matematis. Tetapi ditemui di lapangan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa masih rendah. Pemberian soal rutin yang diberikan membuat siswa sulit untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif matematis. Siswa kurang menyelesaikan soal dengan lancar dan tepat, dan siswa sulit mengeluarkan ide-ide/cara lain dalam mengerjakan soal. Tujuan penelitian ini untuk menguji efektivitas model pembelajaran Open-Ended dalam pelajaran matematika dalam upaya meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Populasi penelitian ini adalah siswa SMP Kemala Bhayangkari. Sampel dalam penelitian ini sebanyak dua kelas yaitu kelas VII C dengan 33 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas VII D dengan 30 siswa sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes uraian dengan instrumen penunjangnya adalah RPP dan lembar observasi sebanyak empat kali pertemuan untuk masing-masing kelas. Data yang dikumpulkan berupa pretest yang diberikan sebelum pembelajaran berlangsung dan posttest diberikan setelah empat pertemuan dilaksanakan. Data hasil pretest dan posttest kemudian dianalisis menggunakan software SPSS untuk melihat efektivitas model pembelajaran Open-Ended. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji-t menunjukkan bahwa pembelajaran Open-Ended memiliki keunggulan dibandingkan dengan pembelajaran langsung secara signifikan dalam peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis. -
PENGARUH PENDEKATAN OPEN ENDED TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh pendekatan open ended terhadap kemampuan berpikir kreatif dan peningkatan kemampuan berpikir kreatif. Populasi dari penelitian iyalah peserta didik kelas IV Sekolah Dasar Negeri 110 Pasirkaliki Komarabudi Bandung. Penarikan sampel ditentukan dengan cara tidak random karena sampel ini didapatkan berdasarkan rekomendasi rendahnya kemampuan berpikir kreatif peserta didik kelas IV Sekolah Dasar Negeri 110 Pasirkaliki Komarabudi. Peserta didik kelas IV A untuk kelas eksperimen dan peserta didik kelas IV C untuk kelas kontrol. Jumlah peserta didik masing-masing kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol terdiri atas 30 peserta didik. Kelas eksperimen memperoleh pembelajaran dengan pendekatan open ended, sedangkan kelas kontrol memperoleh pembelajaran dengan model ekspositori. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian kuasi eksperimen. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes dan observasi. Instrument yang digunakan yaitu esai sebanyak lima soal untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif peserta didik kelas IV. Kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan tiga kali perlakuan, data yang dikumpulkan yaitu data pretest sebelum diberi perlakuan dan data posttest setelah diberi perlakuan. Setelah diperoleh data tersebut kemudian dianalisis dengan bantuan software SPSS 20.0 for windows. Kemudian di analisis uji normalitas, uji homogenitas, uji t dan uji N-gain. Berdasarkan hipotesis yang diajukan dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan open ended dapat berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif peserta didik dan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik. Pendidik di sekolah dasar disarankan untuk menggunakan pendekatan open ended sebagai salah satu solusi pendekatan pembelajaran sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran matematika, khususnya untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik -
PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING
AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
BERPIKIR KREATIF PADA MATA PELAJARAN IPA
DI KELAS V SEKOLAH DASARPenelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah rendahnya kemampuan berpikir kreatif peserta didik pada mata pelajaran IPA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model contextual teaching and learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dengan mendeskripsikan penerapan model contextual teaching and learning, menguji peningkatan kemampuan berpikir kreatif peserta didik dan menguji perbedaan kemampuan berpikir kreatif pada kelas eksperimen dan kontrol. Metode yang digunakan adalah eksperimen. Penelitian dilaksanakan di SDN 008 Mohammad Toha berjumlah 60 orang yaitu kelas V C kelas kontrol dan V D kelas eksperimen dengan jumlah sampel yang sama yaitu 30 orang. Instrumen penelitian ini berupa lembar observasi untuk mengukur model contextual teaching and learning dan instrumen tes untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif. Data diperoleh dari hasil pretest dan posttest. Data dianalisis untuk menguji validitas, reliabilitas, normalitas, homogenitas, uji paired sample t-test, uji-t independent t-test, dan uji gain. Hasil penelitian ini disimpulkan, bahwa dari hasil observasi penerapanmodel contextual teaching and learning sudah digunakan dengan sangat baik,terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif peserta didik, dan terdapatperbedaan kemampuan berpikir kreatif pada kelas eksperimen dan kontrol -
MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR DALAM PEMBELAJARAN IPS
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan berpikir kreatif peserta didik sekolah dasar dalam pelaksanaan model pembelajaran Problem Based Learning. Populasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu peserta didik kelasV SDN Kamasan 01. Teknik penarikan sampel menggunakan sampel jenuh yang diperoleh dari kelas VA sebagai kelas eksperimen dan kelas V B sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data penelitian dilakukan melalui tes berpikir kreatif (soal pretes dan postes). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain nonequivalen pre-test post-test. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan berpikir kreatif dapat ditingkatkan dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning (PBL). Kriteria penilaian masing-masing indikator dalam berpikir kreatif semuanya meningkat. Dapat diketahui rata-rata indeks gain kelas eksperimen 0,2783 sedangkan kelas kontrol 0,1180. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model Problem Based Learning dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatif peserta didik khususnya pada mata pelajaran IPS. -
PENERAPAN MODEL QUANTUM LEARNING DALAM UPAYA MENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilakukan atas dasar permasalahan yang peneliti temukan di SDN 110 Pasirkaliki Komarabudi, yaitu masih rendahnya kemampuan berpikir kreatif peserta didik kelas V dalam pembelajaran IPA. Rendahnya kemampuan berpikir kreatif peserta didik disebabkan pembiasaan belajar yang pasif, penggunaan model pembelajaran kurang bervariasi, dan suasana pembelajaran yang kaku. Penelitian ini bertujuan memperoleh informasi tentang bagaimana penerapan model quantum learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik dalam pembelajaran IPA. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi experiment dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas V, sedangkan sampel yang digunakan hanya dua kelas yaitu kelas V-B dan V-C. Penentuan sampel tersebut bertujuan meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik, mengingat kurangnya kemampuan itu pada kedua kelas tersebut. Pengambilan data penelitian menggunakan instrumen tes tipe uraian berupa soal-soal kemampuan berpikir kreatif. Data hasil penelitian berupa nilai pretest dan posttest dari kedua kelas dianalisis melalui beberapa pengujian yakni normalitas, homogenitas, uji perbedaan rata-rata. Analisis data dilakukan sebanyak tiga kali, semua hasil analisis menunjukkan bahwa data tersebut ternormalisasi dan memiliki varians yang homogen. Namun, untuk melihat adanya peningkatan yang signifikan setelah menerapkan model quantum learning maka data pretest dan posttest kelas eksperimen dapat diuji dengan uji perbedaan rata-rata menggunakan Paired Sample Test. Hasil pengujian tersebut menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan, peningkatan itu dapat dilihat dari perbandingan nilai pretest yakni 31,68 dan nilai posttest sebesar 48.60. Dengan demikian, dapat disimpulkan terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif peserta didik dengan menerapkan model Quantum learning pada mata pelajaran IPA. -
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini membahas tentang “Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif pada Pembelajaran IPA melalui Model Pembelajaran Picture and Picture di Sekolah Dasar” (Studi Kasus di Kelas 5C SDN 114 Bojongkoneng Bandung). Penelitian ini dilakukan untuk melihat peningkatan kemampuan berpikir kreatif peserta didik pada pembelajaran IPA tentang organ gerak hewan dan manusia dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture. Penelitian ini menerapkan metode eksperimen dan analisis data menggunakan uji statistik. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah peneliti, pengamat, dan juga peserta didik kelas 5C di SDN 114 Bojongkoneng Bandung sebanyak 30 orang peserta didik. Pengumpulan data peneliti menggunakan lembar observasi, tes berupa pre-test dan juga post-test. Hasil dari penelitian ini menunjukan terjadinya peningkatan kemampuan berpikir kreatif pada peserta didik dalam pembelajaran IPA tentang organ gerak hewan dan manusia dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture secara signifikan. Selain itu, kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture membuat proses pembelajaran menjadi lebih aktif, materi yang tersampaikan lebih mudah dipahami oleh peserta didik dan juga perencanaan pebelajaran telah dilaksanakan dengan baik. Kemudian peneliti juga menyarankan dengan penggunaan model pembelajaran picture and picture sebagai model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik dan guru harus dapat memilih model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kebutuhan peserta didik. Guru juga harus lebih memperhatikan waktu yang digunakan jika ingin menggunakan model pembelajaran dengan baik. -
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF
didik dalam pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa SMK Negeri 3 Bandung pada mata pelajaran bisnis online dalam bidang bisnis daring dan pemasaran. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental design dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design dan penelitian ini bersifat kuantitaf. Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta didik di SMK Negeri 3 Bandung Kelas XI Bisnis Daring dan Pemasaran (BDP) 1 adalah kelas eksperimen dan XI Bisnis Daring dan Pemasaran (BDP) 2 adalah kelas kontrol. Teknik pengambil sampel dilakukan secara tidak random. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar tes. Teknik analisis data dengan uji hipotesis. Berdasarkan hasil pengolahan data tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil penelitian penggunaan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) adanya pengaruh dalam proses pembelajaran mata pelajaran Bisnis online dalam peningkatan kemampuan berpikir kreatif peserta didik.