Browse Items (39 total)
Sort by:
-
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPA (ILMU PENGETAHUAN ALAM)
Judul skripsi ini adalah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Mind Mapping Untuk Meningkatkan Kreativitas Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Masalah yang diteliti bagaimana penerapan model kooperatif tipe mind mapping dan apakah terdapat peningkatan kreativitas peserta didik yang diberikan pembelajaran model kooperatif tipe mind mapping. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model kooperatif tipe mind mapping pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar dan mengukur peningkatan kreativitas pada peserta didik yang diberikan pembelajaran dengan menggunaan model kooperatif tipe mind mapping. Teori yang digunakan pada penelitian ini teori mind mapping dari Buzan (2012 ). Populasi penelitian ini peserta didik kelas IV SD Swasta Sumur Bandung. Tehnik sampel mengunakan sampel jenuh karena jumlah populasi dan sampel sama dan hanya terdiri atas dua kelas ditentukan tidak secara random. Data hasil penelitian meunjukan adanya peningkatan kreativitas peserta didik yang pembelajarannya menggunakan model koopertif mind mapping dibandingkan peserta didik yang pembelajaranya menggunakan model konvensional. Terlihat dari perolehan nilai rata-rata pretest dan postest, kelas eksperimen pretest 34.25 hasil postes 70.23, kelas kontrol pretest 33.25 hasil postest 57.5 terlihat dari perolehan hasil postest peserta didik yang diberikan pembelajaran menggunakan model kooeratif tipe mind mapping mendapat nilai lebih baik di banding peserta didik yang diberikan model pembelajaran biasa -
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR (STUDI META ANALISIS)
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besar pengaruh model pembelajaraan kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dalam meningkatkan hasil belajar IPA peserta didik sekolah dasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan sifat penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah berupa artikel ilmiah tentang penerapan model kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan jumlah sampel 11 artikel. Instrumen dalam penelitian berupa coding effect size. Penelitian-penelitian penerapan model pembelajaraan kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dianalisis dengan teknik atau desain meta analisis. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa secara keseluruhan penelitian-penelitian yang dilakukan berpengaruh besar dan efektif terhadap hasil belajar IPA peserta didik dengan jumlah effect size masuk ke dalam kategori besar. model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) pun memberikan pengaruh dan efektif dilihat dari pengelompokan kelas, dan penerapan media pembelajaran. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) efektif dalam meningkatkan hasil belajar IPA peserta didik sekolah dasar. -
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK PADA PERUBAHAN LINGKUNGAN KELAS V
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya peningkatan pemahaman konsep peserta didik dalam mata pelajaran IPA khususnya dalam materi perubahan lingkungan siklus air tanah, penelitian ini dilaksanakan di kelas V SDN Girimekar Kecamatan Baleendah kab. Bandung dengan menggunakan model kooperatif tipe Studen Team Achievment division STAD, Metode yang digunakan adalah metode quasi eksperimen dengan sifat penelitian kuantitatif. sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas yaitu kelas V-A sebagai kelas eksperimen dan V-B sebagai kelas kontrol, kelompok kontrol kedua kelas diadakan pre-test dan post-test pengumpulan data menggunakan observasi, dan tes tertulis. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa Penerapan model kooperatif dapat meningkatkan pemahaman konsep peserta didik dalam mata pelajaran ilmu pengetahuan alam materi perubahan lingkungan dan terdapat peningkatan pemahaman konsep peserta didik pada pembelajaran yang menggunakan model kooperatif tipe STAD lebih baik dari pada yang menggunakan model konvensional. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPA
Tujuan penelitian yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik Pada Mata Pelajaran IPA” ini untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan perbedaan penerapan model pembelajaran CLIS pada kelas ekperimen terhadap hasil belajar mata pelajaran IPA dan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Rumusan masalah penelitian ini yaitu “Apakah penerapan model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) dapat meningkatkan hasil belajar kognitif peserta didik” dan “Apakah terdapat perbedaan hasil belajar kognitif, yang menggunakan model Children Learning In Science (CLIS) dengan metode konvensional”. Populasi dalam penelitian ini yaitu peserta didik di SDN 163 Buahbatu Baru Bandung.Sampel penelitian ini siswa kelas V. Hasil dari data penelitian tes terlihat bahwa terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran IPA, dengan menggunakan model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) dapat dilihat dari uji-t pada bagian sig (2-tailed) menunjukan 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak artinya terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar peserta didik antara kelas ekperimen dan kelas kontrol terdapat perbedaan sesudah perlakuan. Perbedaan ini menyatakan bahwa kelas ekperimen lebih unggul dan lebih baik hasilnya dapt dilihat melalui rata-rata hasil belajar IPA peserta didik dikelas ekperimen yang menggunakan model CLIS. Berdasarkan pembuktian hipotesis yang berbunyi “terdapat perbedaan hasil belajar kognitif yang signifikan setelah diterapkannya model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS)” maka H1 hipotesis diterima. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA (Meta-Analisis)
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation (GI) terhadap pembelajaran IPA. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriftif terhadap analisis hasil publikasi penelitian ilmiah. Pengaruh penelitian-penelitian yang menerapkan pembelajaran Group Investigation (GI) dianalisis dengan teknik atau desain meta-analisis. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa secara keseluruhan penelitian-penelitian yang menggunakan model GI berpengaruh dalam pembelajaran IPA peserta didik dengan effect size 0,3034 atau masuk dalam kategori efek besar. Populasi pada penelitian ini adalah artikel publikasi ilmiah tentang penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) yang berjumlah 20 artikel dan sampel yang diambil berjumlah 12 artikel. Instrumen penelitian tentang lembar pengkodean data (Coding) Model GI pun memberikan pengaruh dari segi jenjang pendidikan dan penerapan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar, pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis. Kesimpulan penelitian ini bahwa model pembelajaran Group Investigatin (GI) berpengaruh dalam pembelajaran IPA. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep IPA Peserta Didik di Sekolah Dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam peningkatan pemahaman peserta didik pada mata pelajaran IPA. Teori yang digunakan adalah Lilis Widayanti dkk (2017). Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan sifat penelitian kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan, yaitu kuasi eksperimen desain. Populasi pada penelitian ini adalah peserta didik kelas IVA dan IVB di SDN Ciheulang 01 dengan total 50 peserta didik. Instrumen yang digunakan meliputi soal dan lembar observasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji t, dan uji gain. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan (1) model kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan pemahaman peserta didik sekolah dasar (2) Uji statistik menunjukkkan terdapat perbedaan antara peningkatan pemahaman konsep IPA kelas eksperimen dan kelas kontrol pada kelas eksperimen meningkat dari 60,72 menjadi 83,24. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA SEKOLAH DASAR
Penelitian ini di latar belakangi oleh hasil belajar IPA peserta didik yang tergolong rendah, hal ini didukung oleh proses pembelajaran yang tidak membuat peserta didik tertarik untuk mendalami pembelajaran IPA. Model problem based learning adalah salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan bagi pendidik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar kognitif peserta didik setelah di terapkan model pembelajaran problem based learning di kelas IV sekolah dasar serta megetahui perbedaan hasil belajar kongnitif peserta didik menggunakan model problem based learning dengan model saintifik 5M. Penelitain yang digunakan peneliti adalah The Nonequivalent Pretest-Posttest Control Group Design. Dalam penelitian ini kelas eksperimen diberi model problem based learning dan kelas kontrol mendapatkan model saintifik 5M. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, penarikan sampel ditentukan dengan cara sempel jenuh dengan menggunkan seluruh peserta didik yang terdiri dari kelas IV A untuk kelas eksperimen dan peserta didik kelas IV B untuk kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan tes. Penelitian ini dilakukan selama tiga kali pertemuan untuk masing-masing kelas eksperimen serta kelas kontrol. Analisis data digunakan untuk melihat hasil belajar peserta didik bahwa terdapat peningkatan hasil belajar kongnitif peserta didik setelah diberikan model problem based learning serta terdapat perbedaan antara hasil belajar kongnitif peserta didik dengan mengunakan meodel problem based learning dengan mengunakan model saintifik 5M. Oleh karena itu model pembelajaran problem based learning dapat menjadi alternatif model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar kongnitif peerta didik. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF
PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS VPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar kognitif
peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan sifat kuantitatif.
Desain penelitian yang digunakan quasi eksperimental design. Populasi
penelitian ini adalah peserta didik Panti Asuhan Yatim Piatu dan
Dhu’afa Bani Salam Bandung. Teknik sampel yang digunakan yaitu
Teknik sampel jenuh sehingga seluruh populasi dijadikan sampel,
dibagi menjadi dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Intrumen penelitian yang digunakan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), lembar observasi, dan soal pretest dan posttest.
Hasil data pretest dan posttest dianalisis menggunakan software IBM
SPSS 21 for window. Hasil penelitian yang diperoleh terdapat
peningkatan hasil belajar kognitif peserta didik setelah diterapkan
model pembelajaran kooperatif word square dan peningkatan hasil
belajar kognitif peserta didik yang pembelajarannya menggunakan
model pembelajaran kooperatif word square lebih baik daripada model
pembelajaran konvensional. -
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA
SISWA SEKOLAH DASARPenelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya pemahaman konsep IPA siswa sekolah dasar dan pada proses pembelajaran IPA yang belum melibatkan siswa secara aktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep IPA siswa sekolah dasar dengan menerapkan model Problem Based Learning (PBL). Metode dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen dan desain penelitian yang digunakan yaitu Nonequevalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 018 Sukagalih. Sampel dalam penelitian ini yaitu kelas IV C sebagai kelas eksperimen dan kelas IV A sebagai kelas kontrol, dengan jumlah siswa masing-masing kelas yaitu 28 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel jenuh. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu tes uraian atau essay berupa soal-soal kemampuan pemahaman konsep dan lembar observasi. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretest dan posttet kemudian dianalisis dengan menggunakan bantuan software IMB SPSS Statistics 22 untuk melihat pengaruh penerapan model Problem Based Learning. Dari hasil analisis data yang telah dilakukan oleh peneliti diperoleh hal sebagai berikut: 1) Terdapat peningkatan pemahaman konsep IPA siswa sekolah dasar yang pembelajarannya menggunakan model Problem Based Learning. 2) Peningkatan kemampuan pemahaman konsep IPA siswa sekolah dasar yang menggunakan model Problem Based Learning lebih baik daripada yang menggunakan model konvensional. Penelitian ini memberikan pengetahuan bahwa model Problem Based Learning dapat meningkatkan pemahaman konsep pada mata pelajaran IPA siswa sekolah dasar. -
PENERAPAN MODEL QUANTUM LEARNING DALAM UPAYA MENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilakukan atas dasar permasalahan yang peneliti temukan di SDN 110 Pasirkaliki Komarabudi, yaitu masih rendahnya kemampuan berpikir kreatif peserta didik kelas V dalam pembelajaran IPA. Rendahnya kemampuan berpikir kreatif peserta didik disebabkan pembiasaan belajar yang pasif, penggunaan model pembelajaran kurang bervariasi, dan suasana pembelajaran yang kaku. Penelitian ini bertujuan memperoleh informasi tentang bagaimana penerapan model quantum learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik dalam pembelajaran IPA. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi experiment dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas V, sedangkan sampel yang digunakan hanya dua kelas yaitu kelas V-B dan V-C. Penentuan sampel tersebut bertujuan meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik, mengingat kurangnya kemampuan itu pada kedua kelas tersebut. Pengambilan data penelitian menggunakan instrumen tes tipe uraian berupa soal-soal kemampuan berpikir kreatif. Data hasil penelitian berupa nilai pretest dan posttest dari kedua kelas dianalisis melalui beberapa pengujian yakni normalitas, homogenitas, uji perbedaan rata-rata. Analisis data dilakukan sebanyak tiga kali, semua hasil analisis menunjukkan bahwa data tersebut ternormalisasi dan memiliki varians yang homogen. Namun, untuk melihat adanya peningkatan yang signifikan setelah menerapkan model quantum learning maka data pretest dan posttest kelas eksperimen dapat diuji dengan uji perbedaan rata-rata menggunakan Paired Sample Test. Hasil pengujian tersebut menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan, peningkatan itu dapat dilihat dari perbandingan nilai pretest yakni 31,68 dan nilai posttest sebesar 48.60. Dengan demikian, dapat disimpulkan terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif peserta didik dengan menerapkan model Quantum learning pada mata pelajaran IPA. -
PENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF
UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASARPenelitian dilatarbelakangi oleh pemahaman konsep peserta didik dalam mata pelajaran IPA yang masih rendah dan media yang diterapkan selama proses pembelajaran IPA kurang bervariatif serta kurang memvisualisasikan materi yang abstrak. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui penerapan multimedia interaktif dalam meningkatkan pemahaman konsep IPA peserta didik di sekolah dasar dengan rincian tujuan mendeskripsikan penggunaan multimedia interaktif, mengukur pencapaian kriteria ketuntasan minimal, mengukur pemahaman konsep IPA pada kelas eksperimen setelah menerapkan multimedia interaktif, dan mengukur perbedaan peningkatan pemahaman konsep IPA setelah menerapkan multimedia interaktif. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian eksperimen. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN 163 Buahbatu Baru yang berjumlah 60 orang. Pemilihan sampel pada penelitian ini tidak dipilih secara acak dan ditentukan siswa kelas IVA untuk kelompok kontrol serta siswa kelas IVB untuk kelompok eksperimen. Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang telah ditentukan memiliki jumlah sampel yang sama, yaitu tiga puluh siswa. Instrumen penelitian yang digunakan berupa instrumen lembar observasi untuk mendeskripsikan penggunaan multimedia interaktif dan instrumen tes digunakan untuk mengukur pemahaman konsep IPA. Data yang diperoleh berupa hasil pre-test sebelum diberikan perlakuan dan hasil post-test setelah diberikan perlakuan. Data dianalisis untuk menguji validitas, reliabilitas, normalitas, homogenitas, one sample t-test, independent sample t-test dan paired sample t-test menggunakan bantuan Microsoft Excel 2013 dan software SPSS 22. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan multimedia interaktif dilakukan sesuai sintaks dengan kategori sangat baik, pemahaman konsep IPA peserta didik sudah mencapai kriterian ketuntasan minimal pada kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan, peningkatan kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol, dan terdapat perbedaan peningkatan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. -
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan media pembelajaran Audio Visual. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SDN Legokjambu tahun ajaran 2021/2022 sebanyak 23. Sampel dalam penelitian ini adalah 10 peserta didik sebagai kelas kontrol dan 10 peserta didik sebagai kelas eksperimen. Bentuk instrumen yaitu tes kemampuan pemahaman konsep yang mencangkup kemampuan menafsirkan, memberikan contoh, mengklasifikasi, meringkas, menyimpulkan, membandingkan, dan menjelaskan. Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental). Bentuk desain penelitian eksperimen yang akan digunakan peneliti adalah Nonequivalent Control Group Design. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dan tes berbentuk pilihan ganda.
Hasil penelitian pemahaman konsep peserta didik yang berada pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini terlihat dari hasil Uji Gain dengan hasil interpretasi kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Penggunaan media audio visual juga dapat meningkatkan setiap indikator pemahaman konsep IPA yang dimiliki peserta didik.