Browse Items (37 total)
Sort by:
-
Penerapan Metode Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tingkat hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kurang dari yang diharapkan. Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam rendah karena menggunakan metode ekspesitori yang terdiri atas ceramah, tanya jawab, dan tugas yang mungkin dianggap para pendidik metode paling praktis dan mudah dilaksanakan tetapi kurang efektif. Pada kenyataannya pemahaman peserta didik dalam mempelajari konsep-konsep Ilmu Pengetahuan Alam tidak sesuai dengan harapan pendidik. Penelitian ini mencoba menerapkan Metode Kontekstual untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kontekstual. Subjek penelitian ini adalah peserta didik di kelas III semester II SDN Ciateul yang berjumlah 56 peserta didik yang terdiri dari 28 peserta didik sebagai kelompok eksperimen dan 28 peserta didik sebagai kelompok kontrol.
Instrumen dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi dan soal tes. Pada pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode kontekstual menunjukkan adanya peningkatan proses pembelajaran. Peserta didik terlihat lebih aktif dan merasakan suasana seperti nyata, karena dalam pembelajaran lebih konkret dan dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan softwere Excel dan SPSS versi 24, diperoleh hasil observasi penerapan Metode Kontekstual dapat dilakukan pendidik dengan baik dengan menghitung interpretasi sebanyak 87,5% (baik) dan berdasarkan hasil pengujian signifikasi uji-t pada soal tes terdapat perbedaan yang signifikan karena nilai signifikasinya lebih kecil dari 0,05. Sehingga terdapat pengaruh yang signifikan, hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam antar kelompok eksperimen dan kontrol setelah perlakuan dan menunjukkan bahwa peserta didik yang mendapatkan materi dengan menggunakan metode kontekstual terdapat peningkatan hasil belajar. -
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Skolah Dasar
Penelitian ini di latarbelakangi dengan masalah hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA yang rendah. Teridentifikasi ada dua hal yang menyebabkan ketidakberhasilan peserta didik tersebut, yaitu pemilihan metode pembelajaran yang kurang sesuai dan penggunaan media pembelajaran yang kurang tepat. Model pembelajaran kooperatif adalah salah satu model pembelajaran yang dilandasi oleh teori konstruktivisme, yaitu suatu pendekatan di mana siswa harus secara individual menemukan dan mentransformasikan informasi yang kompleks, memeriksa informasi dengan aturan yang ada dan merevisinya bila perlu. Desain penelitian ini adalah eksperimen kuasi dengan pola non equivalent control groups desaign. Kelompok control non equivalen di salah satu Sekolah Dasar Negeri di Kota Bandung. Dalam penelitian ini kelas eksperimen memperoleh pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kelas control dengan pembelajaran konvensional. Teknik pengumpulan data adalah observasi dan tes. Instrumen yang di gunakan dalam penelitian ini berupa lembar observasi dan soal tes. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk memperoleh data kuantitatif dan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran untuk data kualitatif. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposif. Hasil analisis data dilakukan dengan uji beda rata-rata atau uji-t. Tingkat signifikansi 0,05 melalui dari hasil tes pretes dan postes yang diberikan kepada peserta didik dan kajian hasil observasi. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan antara skor penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD kelompok eksperimen, sehingga ditemukan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA. Oleh karena itu, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat menjadi alternatif pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA di Sekolah Dasar. -
Pengaruh Penerapan Metode Out Door Study Terhadap Peningkatan Penguasaan Konsep Ilmu Pengetahuan Alam Peserta Didik di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilatar belakangi peserta didik mengalami kesulitan dalam penguasaan konsep dikarenakan guru menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran memberika materi konsep sebatas materi yang ada, mendominasi pembelajaran, menyampaikan materi konsep secara langsung. Rendahnya penguasaan konsep peserta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam di sekolah dasar merupakan permasalahan yang menuntut seorang guru untuk menerapkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan penguasaan konsep IPA peserta didik di Sekolah Dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan Model Out Door Study dalam meningkatkan penguasaan konsep peserta didik pada pembelajaran ilmu pengetahuan alam di sekolah dasar. Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen. Subjek penelitian ini adalah peserta didik sekolah dasar, dengan populasi penelitiannya adalah peserta didik kelas V sekolah dasar di sekolah dasar negeri di Kabupaten Bandung dan sampel penelitiannya adalah peserta didik kelas V A sebagai kelas eksperimen dan peserta didik kelas V B sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan instrumen berbentuk isian singkat. Hasil penelitian pre-tes penguasaan konsep ilmu pengetahuan alam peserta didik kelompok eksperimen memperoleh nilai rata-rata 45,91 dan kelompok kontrol memperoleh nilai rata-rata 48,26. Dari nilai rata-rata kedua kelas tersebut menunjukan penguasaan konsep ilmu pengetahuan alam peserta didik tidak berbeda secara signifikan. Setelah diberi perlakuan menggunakan metode pembelajaran Out Door Study yang diterapkan pada kelompok eksperimen memperoleh rata-rata nilai post-tes 83,41 sedangkan kelompok kontrol memperoleh rata-rata nilai post-tes 64,78 yang menggunakan pembelajaran konvensional (ekspositori). Dari rata-rata kedua kelompok tersebut menunjukkan bahwa penguasaan konsep pada pembelajaran ilmu pengetahuan alam di kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan di kelompok kontrol. Dari hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan (1) terdapat perbedaan penguasaan konsep antara kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan dan kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan. (2) Metode Pembelajaran Out Door Study dapat meningkatkan penguasaan konsep pada pembelajaran ilmu pengetahuan alam, khususnya materi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungannya, dan mengalami kualitas peningkatan antara kelompok eksperimen yang mendapatkan perlakuan dan kelompok kontrol yang tidak mendapatkan perlakuan. -
Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam peserta didik pada materi model perubahan energi. Hal ini diperkuat dari data tenaga pendidik wali kelas IV yang mengatakan bahwa kompetensi belajar IPA rendah, baik dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang direfleksikan pada proses pembelajaran berlangsung. Penelitian ini mencoba menerapkan Metode Demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonequivalent control group design, populasi pada penelitian ini peserta didik kelas IV semester 2 SDN Awigombong dengan jumlah 56, dan sampel penelitian ini adalah 56 peserta didik terdiri dari 28 peserta didik sebagai kelompok eksperimen dan 28 peserta didik sebagai kelompok kontrol. Analisis perbedaan menggunakan analisis uji-t dengan bantuan Software SPSS versi 22, analisis ini digunakan untuk memperoleh informasi tentang pengaruh metode demonstrasi terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Berdasarkan hasil pelohahan data diperoleh hasil bahwa penerapan metode demonstrasi dapat meningkaatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA pada uji t diperoleh nilai thitung < ttabel dan signifikansi (0,000 < 0,05). Maka terdapat pengaruh yang signifikan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA. Terdapat peningkatan yang signifikan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA dengan materi model perubahan energi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah perlakuan. Hasil analisis statistik menunjukan menunjukan bahwa peserta didik yang mendapatkan materi dengan menggunakan metode demonstrasi terhadap peningkatan hasil belajar yang sisnifikan. -
Implementasi Metode Eksperimen terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasasr
Penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil observasi awal di SDN Rahayu 01 Bandung yang ditemukan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA di Kelas IV yang masih rendah. karena guru menggunakan metode yang kurang inovatif sehingga membuat peserta didik pasif dalam mengikuti pembelajaran. Penelitian ini mencoba menerapkan metode pembelajaran Eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA di Sekolah Dasar. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang metode eksperimen, hasil belajar peserta didik, serta informasi tentang mata pelajarana IPA. Hipotesi penelitian dirumuskan sebagai “terdapat pengruh yang signifikat implementasi Metode Eksperimen terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA di sekolah dasar”. Sifat penelitian ini adalah kuantitatif, yang ditandai dengan angka-angka dan teknik analisisnya menggunakan statistik. Desain penelitian ini menggunakan pola Nonequvalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik Kelas IV semester II SDN Rahayu 01 yang berjumlah 47 orang. Sampelnya juga berjumlah 47 orang yang terdiri atas 25 peserta didik sebagai kelas eksperimen, dan 22 peserta didik kelas kontrol, yang disebut dengan sampel jenuh. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Mei sampai dengan Bulan Agustus 2016. Teknik dan instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi dan soal tes. Untuk mengukur hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA, peneliti menggunakan pre-test dan pot-test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA, dengan materi gaya, dengan menggunakan Metode Eksperiment, meningkat secara signifikan. Hal ini terbukti dengan diujikannya hipotesis, ternyata t hitung lebih besar dari pada t table. Dengan demikian hopotesis nol ( ) ditolak dan hipotesis alternatif ( ) diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode Eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi gaya, serta hipotesis penelitian dapat diterima. -
Pengaruh Metode Eksperimen terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Metode Eksperimen terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar” yang di latar belakangi karena rendahnya hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode eksperimen terhadap hasil belajar ilmu pengetahuan alam peserta didik kelas IV SD Negeri Gunungkoneng Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen yang bersifat kuantitatif, dan menggunakan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 orang, atau seluruh populasi digunakan dalam penelitian. Teknik pengambilan data menggunakan tes, dan observasi. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan teknik exel dan SPSS versi 22, diperoleh bahwa hasil belajar peserta didik yang pembelajarannya menggunakan metode eksperimen lebih baik dari pada peserta didik yang pembelajarannya tidak menggunakan metode eksperimen, hal ini ditunjukan dengan peningkatan hasil belajar yang signifikan yang dibuktikan melalui perhitungan uji-t. Dengan perolehan nilai tertinggi post-test 99 dan rata-rata 89,70. Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode pembelajaran eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam dengan pokok bahasan perpindahan panas di kelas IV SD Negeri Gunungkoneng Tasikmalaya. -
Pengaruh Model Inquiry Discovery terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar
Tujuan utama penelitian ini adalah masih kurangnya hasil belajar peerta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam khususnya dan masih banyak sekolah yang kurang memperhatikan penggunaan metode atau model pembelajaran dalam setiap penampilan mengajar. Pembelajaran biasanya hanya disampaikan secara konvensional, dimana guru yang berperan aktif, sementara siswa cenderung pasif. Sikap siswa yang pasif dapat mengurangi keterlibatannya dalam mengikuti proses pembelajaran yang mengakibatkan turunnya hasil belajar peserta didik. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimen, karena metode penelitian eksperimen digunakab untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Sifat penelitian ini adalah kuantitatif dan desain penelitian ini adalah desain eksperimen berbentuk “Preetest-Posttest Nonequivalent Control Group Desain” atau desain desain kelompok Preetest-Posttest yang melibatkan dua kelompok. Dalam penelitian ini, kelompok eksperimen memperoleh pembelajaran dengan menggunakan model Inquiry Discovery dan kelompok kontrol tidak memperoleh pembelajaran Inquiry Discovery. Untuk mendapatkan data hasil penelitian digunakan instrumen berupa tes hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam, penilaian psikomotor, dan lembar observasi. Nilai rata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen 86,33 dan nilai rata-rata pada kelas kontrol yaitu 82,17 dan untuk penilaian psikomotor pada kelas eksperimen memperoleh rata-rata 87,53 dan rata-rata kelas kontrol 80,50. Berdasarkan analisis data, diperoleh bahwa Hasil belajar peserta didik yang pembelajarannya menggunakan model Inquiry Discovery lebih signifikan daripada peserta didik yang pembelajarannya tidak menggunakan model Inquiry discovery. -
Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning Type Jigsaw terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dijelaskan sebelumnya mengenai “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Type Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Di Sekolah Dasar”, maka diperoleh kesimpulan “Terdapat perbedaan yang signifikan antara penerapan model pembelajaran cooperative learning type jigsaw terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam di sekolah dasar”. Hal ini, menunjukan bahwa sebagian besar peserta didik memberikan respon yang baik/positif terhadap model pembelajaran cooperative learning type jigsaw pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam. -
Pengaruh Penggunaan Metode Inkuiri terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pnegetahuan Alam di Sekolah Dasar
Penelitian ini di latar belakangi oleh rendahnya permasalahan dalam belajar mengajar pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar bahwa mata pelajaran ini dianggap sukar oleh peserta didik. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) diperlukan metode mengajar yang bervariasi. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) masih didominasi oleh pengunaan metode ceramah dan kegiatannya lebih berpusat pada pendidik. Aktivitas peserta didik hanya mendengarkan penjelasan pendidik dan mencatat hal-hal yang dianggap penting. Melihat rendahnya hasil belajar peserta didik, maka pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam menggunakan metode Inkuiri merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik, sehingga peneliti mersa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penggunaan Metode Inkuiri Terhadap Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Di Sekolah Dasar”. Peneliti ini bersifat kuantitatif dengan kuasi eksperimen nonequivalent control group design. Penelitian ini dilakukan pada dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kedua kelas tersebut diperlakukan berbeda, kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional sedangkan kelas eksperimen menggunakan Metode Inkuiri. Kedua kelas diadakan pre-test dan post-test. Populasi untuk dijadikan sebagai sampel yang akan diberi perlakuan yaitu peserta didik kelas IV di Sekolah Dasar Negeri Gunungkoneng dengan populasi berjumlah 30 orang peserta didik. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi dan tes tertulis. Instrumen penelitian ini peneliti menggunakan lembar observasi dan soal tes. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan statistik dengan bantuan teknik SPSS versi 22 dan diperoleh nilai peserta didik dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) materi gaya dapat mempengaruhi perubahan benda mengalami peningkatan yang signifikan. Terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil mendapat perlakuan menggunakan metode Inkuiri yang dibuktikan melalui perhitungan uji normalitas, uji homogenitas dan uji beda. Berdasarkan hasil uji normalitas, uji homogenitas dan uji beda terhadap hipotesis penelitian yang berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan penerapan metode Inkuiri terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar maka hipotesis diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan peningkatan yang baik dan terdapat pengaruh yang signifikan. -
Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengtahuan Alam di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi sifat dan perubahan wujud benda. Dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam diperlukan metode mengajar yang bervariasi. Metode pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi sifat dan perubahan wujud benda, karena pada umumnya tipe Numbered Head Together (NHT) digunakan untuk melibatkan peserta didik dalam pembelajaran agar hasil belajar peserta didik dapat meningkat. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh informasi tentang hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi sifat dan perubahan wujud benda dan memperoleh informasi tentang metode pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT). Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan kuasi eksperimen berdesain nonequivalent control group design. Peneliti membagi subjek kepada dua kelas, yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kedua kelas diadakan pretest dan posttest. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SD Negeri Gunungkoneng Tasikmalaya yang berjumlah 30 orang.. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan tes tertulis. Instrumen penelitian dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi dan soal tes. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan statistik dengan bantuan teknik SPSS versi 22 dan Microsoft Excel diperoleh nilai peserta didik dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi sifat dan perubahan wujud benda mengalami peningkatan yang signifikan. Terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah mendapat perlakuan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) yang dibuktikan melalui perhitungan uji normalitas, homogenitas dan uji beda. Berdasarkan hasil uji normalitas, homogenitas dan uji beda terhadap hipotesis penelitian yang berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan penerapan metode kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar maka hipotesis diterima. -
Pengaruh Penggunaan Metode Demonstrasi terhadap Peningkatan Pemahaman Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolh Dasar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya pemahaman belajar ilmu pengetahuan alam peserta didik pada materi cahaya dan sifat-sifatnya. Hal itu diperkuat oleh data tenaga pendidik wali kelas V yang menyatakan bahwa hasil belajar, khususnya aspek pemahaman masih rendah. Penelitian ini mencoba menerapkan metode pembelajaran demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman belajar ilmu pengetahuan alam di sekolah dasar. Penelitian ini adalah metode eksperimen. Subjek penelitian ini ialah peserta didik di kelas V semester II SDN Gunungkoneng yang berjumlah 60 peserta didik yang terdiri 30 peserta didik sebagai kelompok eksperimen dan 30 peserta didik sebagai kelompok kontrol. Instrumen dalam penelitian ini ialah lembar observasi, tes soal, dan angket. Pada pelaksanaan pembelajaran digunakan metode pembelajaran demonstrasi yang menunjukkan adanya peningkatan proses pembelajaran. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan teknik Excel dan SPSS versi 21, diperoleh hasil observasi penerapan metode pembelajaran demonstrasi dapat dilakukan pendidik dengan baik dengan menghitung interpretasi sebanyak 88% (baik) dan berdasarkan hasil pengujian t-hitung lebih besar dari t-tabel pada tingkat kepercayaan, maka terdapat pengaruh yang signifikan. Dengan demikian terdapat perbedaan yang signifikan hasil pemahaman belajar pelajaran IPA antar kelompok eksperimen dan kontrol setelah perlakuan dan menunjukkan bahwa peserta didik yang mendapatkan materi dengan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi terdapat peningkatan pemahaman belajar. -
Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan ALam di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengkaji peningkatan hasil belajar siswa di Sekolah Dasar khususnya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam melalui model pembelajaran berbasis proyek.Adapun hipotesis dari penelitian ini ada dua yaitu yang pertama terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik yang menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dan yang kedua peningkatan hasil belajar peserta didik lebih baik meningkatkan model pembelajaran berbasis proyek dari pada peserta didik yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan populasi penelitian seluruh peserta didik kelas IV sebuah SD Negeri di Kabupaten Bandung. Kemudian diambil dua kelas sebagai sampel yaitu kelas IVA sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dan kelas IVB sebagai kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Dengan jumlah siswa yang sama banyak yaitu 25 orang siswa. Desain penelitian yang digunakan adalah desain kelompok kontrol non- ekivalen dan diukur melalui instrumen tes tulisan. Analisis data menggunakan indeks gain untuk membandingkan kedua kelas hasil penelitian memperlihatkan bahwa kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. Dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dari pada peserta didik yang menggunakan model pembelajaran konvensional.