Browse Items (19 total)
Sort by:
-
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM POSING PADA SPESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR
Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen yang dilaksanakan di salah satu SD Negeri di Kabupaten Bandung. Sampel penelitian ini adalah peserta didik kelas V dan dipilih dua kelas untuk kelas kontrol dan eksperimen. Pada penelitian ini kelas eksperimen mendapatkan perlakuan model problem posing sedangkan kelas kontrol tanpa perlakuan. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh penerapan model problem posing terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada mata pelajaran matematika. Penelitian ini berjudul “Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Menggunakan Model Problem Posing Pada Peserta Didik Sekolah Dasar” tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan berpikir kritis peserta didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan hasil perhitungan dan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model problem posing secara signifikan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik ditinjau dari kemampuan berpikir kritis peserta didik pada mata pelajaran matematika di SD. Model pembelajaran problem posing dinilai lebih baik dari metode pembelajaran konvensional dan dapat dijadikan model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. -
META-ANALISIS PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK
Serlly Putri Dewanti (2020), Meta-Analisis Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis, Latar belakang penelitian ini peserta didik belum mampu mencapai indikator kemampuan berpikir kritis.Kemampuan berpikir kritis peserta didik sangat penting membantu dalam mengambil keputusan serta dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Model yang tapat digunakan yaitu model pembelajaran discovery learning merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat berpengaruh kemampuan berpikir kritis. Tujuan dari penelitian untuk menyimpulkan keseluruhan hasil-hasil penelitian untuk menghasilkan kesimpulan yang lebih kuat.. Penelitian ini menggunakan penelitian meta-analisis dengan mengumpulkan data sebagai acuan kegiatan penelitian. Penelitian bersifat kuantitatif, dengan mengunakan sumber data jurnal-jurnal dan artikel. Hasil dari penelitian bahwa pembelajaran discovery learning sangat tepat untuk mempengaruhi dalam proses pembelajaran dengan sintax pembelajaran yang sesuai indikator berpikir kritis untuk kemampuan berpikir kritis. Dilihat dari hasil penelitian para peneliti sebelumnya dengan model pembelajaran discovery learning sudah jelas kemampuan berpikir kritis peserta didik dapat berpengaruh dengan baik. -
PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Latar belakang penelitian ini peserta didik belum mampu mencapai indikator berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis sangat membantu dalam mengambil keputusan serta dalam kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran mind mapping merupakan salah satu metode yang dinilai cukup membantu dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Kelebihan dari metode ini ialah peserta didik dapat menuangkan ide atau gagasannya melalui gambar. Dalam penggunaan metode ini juga siswa dapat mengklasifikasikan materi sehingga dapat diketahui poin yang utamanya. Hal tersebut akan memacu siswa untuk meningkatkan kemampuan berpikirnya. Metode penelitian ini adalah metode eksperimen yang bersifat kuantitatif. Denggan menggunakan uji beda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa dapat ditingkatkan dengan menggunakan metode pembelajaran mind mapping -
PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR DALAM MATA PELAJARAN IPA
Latar belakang penelitian ini adalah adanya permasalahan yang dialami oleh peserta didik dalam pembelajaran IPA, sehingga peneliti melakukan penelitian dengan rumusan masalah : apakah penerapan model contextual teaching learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik sekolah dasar dalam mata pelajaran IPA dan Bagaimana kemampuan berpikir kritis peserta didik sekolah dasar pada pembelajaran IPA setelah penerapan model contextual teaching learning. Tujuan penelitian ini ialah untuk medeskripsikan hasil penerapan model contextual teaching learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik sekolah dasar dalam mata pelajaran IPA dan untuk mendeskripsikan hasil kemampuan berpikir kritis peserta didik sekolah dasar dalam mata pelajaran IPA setelah penerapan model contextual teaching learning. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis studi library research. Penelitian ini menggunakan jurnal dan skripsi yang terkait dengan penelitian, kemudian dianalisis dan disimpulkan. Kesimpulan dalam penelitian ini, kemampuan berpikir kritis peserta didik sekolah dasar masih dalam keadaan kurang maksimal sehingga masih memerlukan bimbingan, latihan dan pembelajaran lebih lanjut. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMK
Kurikulum di Indonesia telah mengalami beberapa kali penyempurnaan, hal ini dilakukan semata-mata untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Kurikulum yang berlaku saat ini yaitu kurikulum 2013. Kurikulum 2013 dikembangkan secara berkelanjutan dengan memperhatikan berbagai masukan,salah satu masukan yang dipertimbangkan yaitu HOTS (High Order Thinking Skills). Pada Saat ini kurikulum untuk SMA dan SMK sudah disetarakan, oleh karena itu siswa SMK juga perlu kemampuan-kemampuan tertentu yang berorientasi pada HOTS sebagai kemampuan penunjang nya, dalam hal ini adalah kemampuan berpikir kritis matematis. Kemampuan berpikir kritis matematis sangat penting untuk ditingkatkan. Namun sayangnya kemampuan berpikir kritis matematis siswa masih tergolong rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dengan menggunakan model pembelajaran Inkuiri dengan Strategi Konflik Kognitif. Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Jurusan Pemasaran di SMK N 3 Bandung tahun ajaran 2018-2019. Adapun sampel penelitannya adalah siswa kelas X BDP 1 yang berjumlah 32 orang sebagai kelas kontrol dan siswa kelas X BDP 2 yang berjumlah 35 orang sebagai kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes uraian berupa soal-soal kemampuan berpikir kritis matematis. Analisis dilakukan dengan menggunakan program SPSS 24 for windows. Berdasarkan analisis data, diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan berpikir kritis matematis siswa setelah diterapkan model pembelajaran Inkuiri dengan Strategi Konflik Kognitif meningkat dengan kategori cukup efektif dan kemampuan berpikir kritis siswa yang mendapat model pembelajaran Inkuiri dengan Strategi Konflik Kognitif lebih baik daripada siswa yang memperoleh model pembelajaran konvensional. -
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN
MEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR
KRITIS PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IVPenerapan Model Problem Based Learning Berbantuan Media Animasi
Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV (Studi
Penelitian di kelas IV Panti Asuhan Taman Harapan Muhammadiyah Pada Mata Pelajaran
IPS). Latar Belakang dalam penelitian ini adalah Peserta didik belum mencapai hal-hal yang
dapat diklasifikasikan dalam kategori dapat menguasai kemampuan berpikir kritis kelas IV
Panti Asuhan Tanman Harapan Muhammadiyah Kota Bandung. Model Problem Based
Learning merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat membantu untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas
eksperimen setelah menerapkan Model Problem Based Learning. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian yaitu metode eksperimen dengan sifat penelitian kuantitatif dan
desain penelitian quasi eksperimen dan desain yang dipilih yaitu Nonequivalent Control
Group Design.Subjek dalam penelitian ini yaitu Kelas IV A sebagai kelas eksperimen dan
Kelas IV B sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen test
uraian dan teknik analisis data dengan statistic parametric menggunakan bantuan aplikasi
software SPSS 22. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu terdapat peningkatan kemampuan
berpikir kritis pada kelas eksperimen dengan menggunakan Model Problem Based Learning
serta peningkatan kemampuan berpikir kritis pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan peningkatan kemampuan berpikir kritis pada kelas kontrol yang menggunakanmetode diskusi kelompok. -
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sulitnya peserta didik untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis melalui soal cerita yang dianggap sukar, hal ini didukung oleh proses pembelajaran yang tidak membuat peserta didik berpikir secara kritis. Model problem based learning adalah salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan bagi pendidik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji penerapan model problem based learning terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada mata pelajaran matematika serta menguji perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik yang menggunakan model problem based learning dengan yang menggunakan model konvensional. Metode penelitian yang digunakan adalah The Nonequivalent Pretest-Posttest Control Grup Design. Dalam penelitian ini kelas eksperimen mendapat model problem based learning dan kelas kontrol mendapat model konvensional. Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh peserta didik kelas IV di SDN CICALENGKA 10. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, penarikan sampel ditentukan dengan cara sampel jenuh dengan menggunakan seluruh peserta didik kelas IV yang terdiri dari IV A untuk kelas eksperimen dan peserta didik kelas IV B untuk kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah observasi dan tes. Penelitian ini dilakukan selama tiga kali pertemuan untuk masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol. Analisis data digunakan untuk melihat penerapan model problem based learning. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik setelah diberikan model problem based learning serta terdapat perbedaan antara kemampuan berpikir kritis peserta didik yang menggunakan model problem based learning dengan yang menggunakan model konvensional. Oleh karena itu model problem based learning dapat menjadi alternatif model pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. -
Pengaruh Model Contextual Teaching and Learning (CTL) Terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan berpikir kritis peserta didik di sekolah dasar. Kenyataan dilapangan berpikir kritis dalam mata pelajaran IPA yang ditemukan peneliti yaitu peserta didik kurang mampu dalam menganalisis sebuah pernyataan serta memberikan penjelasan secara sederhana mengenai hubungan manusia dengan likungannya, peserta didik hanya bisa menjelaskan apa yang dinyatakan oleh pendidik.
Berdasarkan permasalahan di atas peneliti membuat model pembelajaran yang berbeda dari sebelumnya, yaitu model Contextual Teaching and Learning (CTL), yang diharapkan mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik peserta didik dalam pembelajaran IPA.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengembangan model Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik, untuk mengetahui langkah-langkah implementasi model Contextual Teaching and Learning (CTL), serta mengetahui perbedaan dan peningkatan pemahaman konsep peserta didik. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Kuantitatif.. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas V SD Negeri Balonggede Bandung, dengan sampel penelitian dua kelas sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol yang didasarkan pada penggunaan desain penelitian Pretest – Posttest Control Group Design.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa pengembangan model Contextual Teaching and Learning (CTL) lebih mampu meningkatkan kemampuan berpikir kiritis peserta didik dalam pembelajaran matematika dibandingkan tidak menggunakan model Contextual Teaching and Learning (CTL).
-
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (STUDI META-ANALISIS)
Penelitian ini dilatar belakangi dengan siswa yang belum mampu mencapai indikator kemampuan berpikir kritis. Model yang digunakan yaitu model problem based learning yang merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur effect size dari pengaruh model problem based learning terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Penelitian ini menggunakan penelitian meta-analisis dengan metode systematic revew dengan mengumpulkan data sebagai acuan kegiatan penelitian. Penelitian ini bersifat kuantitatif, dengan menggunakan sumber data artikel dan artikel. Hasil dari penelitian bahwa model pembelajaran problem based learning sangat tepat digunakan dalam proses pembelajaran untuk mempengaruhi kemampuan berpikir kritis. Dilihat dari effect size berdasarkan hasil penelitian, effect size berdasarkan jenjang pendidikan, dan effect size berdasarkan mata pelajaran. -
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMK
Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa SMK dengan menggunakan model Reciprocal Teaching. Metode penelitian ini adalah kuasi ekperimen. Populasi dalam penelitian ini seluruh kelas X SMK jurusan multimedia di SMK 3 Bandung tahun ajaran 2018-2019. Sampel dalam penelitian ini sebanyak dua kelas, satu kelas ekperimen dan kelas kontrol, siswa kelas X MM 2 yang berjumlah 36 sebagai kelas ekperimen dan X MM 3 yang berumlah 36 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes uraian untuk mengetes kemampuan berpikir kritis matematis. Analisis data penelitian ini dilakukan menggunakan Sofware SPSS 24 Windows. Berdasarkan analisis data, diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan berpikir kritis matematis siswa setelah diterapkan model pembelajaran Reciprocal Teaching lebih baik dari model konvensional -
Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Matapelajaran Ekonomi
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Problem Based Learning terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penerapan model Problem Based Learning terhadap Kemampuan Berpikir Kritis siswa pada mata pelajaran ekonomi. Kurangnya kemampuan berpikir kritis siswa menjadi latar belakang masalah dalam penelitian ini. Kurangnya kemampuan berpikir kritis siswa dapat dilihat dari (1) masih banyak siswa menekankan pada aspek pengetahuan dan pemahaman materi (2) lebih banyak diberikan latihan mengerjakan soal-soal pada Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) atau buku paket. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah guru kurang efektif dalam memilih model pembelajaran. Desain penelitian yang digunakan adalah kelompok kontrol non-ekuivalen, dengan dua dua kelompok dalam penelitian ini yaitu kelompok eksperimen yang dalam pembelajarannya menggunakan model Problem Based Learning dan kelompok kontrol yang dalam pembelajarannya menggunakan model pembelajaran konvensional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 25 Bandung, dengan sampel sebanyak dua kelas. Analisis data kuantitatif berupa tes dilakukan terhadap hasil pretes dan postes kedua kelas menggunakan uji-t. Sedangkan data kuantitatif berupa non-tes dilakukan terhadap lembar observasi. Berdasarkan hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelejaran ekonomi. Peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelejaran ekonomi yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning lebih baik dari pada siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional.