Browse Items (20 total)
Sort by:
-
PENERAPAN METODE DRILL (LATIHAN) BERBANTU MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF QUIZIZZ UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA DIDIK KELAS V SEKOLAH DASAR
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan metode drill berbantuan media pembelajaran interaktif untuk meningkatkan kemampuan kognitif peserta didik kelas V di sekolah dasar pada mata pelajaran IPA. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA di Kelas V dengan menerapkan metode drill (latihan) berbantu media pembelajaran interaktif Quizizz dan apakah kemampuan kognitif peserta didik dalam pembelajaran IPA kelas V meningkat dengan menerapkan metode drill (latihan) berbantu media pembelajaran interaktif Quizizz. Tujuan penelitian ini, untuk mengukur peningkatan kemampuan kognitif peserta didik dalam pembelajaran IPA kelas V dengan menerapkan metode drill (latihan) berbantu media Quizizz, serta membandingkan peningkatan kemampuan kognitif peserta didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Metode penelitian ini adalah kuantitatif menggunakan metode eksperimen, dengan desain quasi jenis non-equivalent control group design. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan kognitif peserta didik mengalami peningkatan pada mata pelajaran IPA yang pembelajarannya dengan menggunakan metode drill (latihan) berbantu media pembelajaran interaktif Quizizz, serta peningkatan kemampuan kognitif peserta didik pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan peningkatan kemampuan kognitif peserta didik pada kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional. Populasi pada penelitian ini seluruh peserta didik kelas V dan sampel penelitian ini Kelas V-D sebagai Kelas eksperimen juga sebagai kelas kontrol dengan dan waktu yang berbeda. -
PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING TIPE MEMORY TECHNIQUE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul “Penerapan Metode Quantum Learning Tipe Memory Technique Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar”. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan metode Quantum Learning Tipe Memory Technique, mendeskripsikan sikap peserta didik setelah penerapan Quantum Learning tipe Memory Technique, dan mengukur peningkatan kemampuan kognitif pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan metode Quantum Learning tipe Memory Technique. Teori yang digunakan adalah teori suggetology oleh Georgi Lazanov dan dikembangkan oleh Bobbi De Potter. Metode penelitian yang digunakan adalah mixed method, yaitu metode yang menggabungkan penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Data yang digunakan, diperoleh dari hasil uji N-Gain kelas kontrol dan kelas eksperimen, dan kemudian dari nilai tersebut dapat melakukanuji hipotesis dengan langkah menguji normalitas, uji-anova, dan uji-t. Hasil menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan metode Quantum Learning tipe Memory Technique terhadap peningkatan kemampuan kognitif peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar. -
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil belajar kognitif peserta didik yang rendah, terutama dalam mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui informasi tentang model pembelajaran Student Team Achievement Division pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial dalam upaya meningkatkan hasil belajar kognitif peserta didik. Populasi penelitian ini ialah peserta didik SDN 255 Griya Bumi Antapani Bandung yang terdiri dari peserta didik kelas IV B untuk kelas eksperimen dan kelas IV C untuk kelas kontrol. Jumlah peserta didik 60 orang yang masing-masing kelas terdiri atas 30 peserta didik kelas ekperimen dan 30 peserta didik kelas kontrol yang berjumlah 60 orang.Teknik sampel adalah sampel jenuh karena seluruh populasi dijadikan sampel. Sifat penelitian yang digunakan adalah kuantitatif yang ditandai dengan angka-angka dana analisis yang menggunakan statistik. Desain penelitian ini adalah Nonequivalent Control Group Design, instrument yang digunakan pada penelitian ini, adalah lembar observasi dan soal tes, hasil pretest dan posttest peserta didik yang dianalisis dengan bantuan sofware SPSS versi 16 untuk melihat peningkatan keaktifan belajar peserta didik. Hipotesis menggunakan uji normalitas, uji homogenitas dan uji-t, hasil pengujian menunjukkan bahwa model pembelajaran Student Team Achievement Division dapat meningkatkan hasil belajar kognitif peserta didik pada mata pelajaran IPS. Kesimpulannya bahwa hipotesis yang berbunyi “terdapat peningkatan hasil belajar kognitif yang signifikan dengan model Student Team Achievement Division pada mata pelajaran IPS di sekolah dasar” dapat diterima. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPA
Tujuan penelitian yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik Pada Mata Pelajaran IPA” ini untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan perbedaan penerapan model pembelajaran CLIS pada kelas ekperimen terhadap hasil belajar mata pelajaran IPA dan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Rumusan masalah penelitian ini yaitu “Apakah penerapan model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) dapat meningkatkan hasil belajar kognitif peserta didik” dan “Apakah terdapat perbedaan hasil belajar kognitif, yang menggunakan model Children Learning In Science (CLIS) dengan metode konvensional”. Populasi dalam penelitian ini yaitu peserta didik di SDN 163 Buahbatu Baru Bandung.Sampel penelitian ini siswa kelas V. Hasil dari data penelitian tes terlihat bahwa terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran IPA, dengan menggunakan model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) dapat dilihat dari uji-t pada bagian sig (2-tailed) menunjukan 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak artinya terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar peserta didik antara kelas ekperimen dan kelas kontrol terdapat perbedaan sesudah perlakuan. Perbedaan ini menyatakan bahwa kelas ekperimen lebih unggul dan lebih baik hasilnya dapt dilihat melalui rata-rata hasil belajar IPA peserta didik dikelas ekperimen yang menggunakan model CLIS. Berdasarkan pembuktian hipotesis yang berbunyi “terdapat perbedaan hasil belajar kognitif yang signifikan setelah diterapkannya model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS)” maka H1 hipotesis diterima. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMK
Kurikulum di Indonesia telah mengalami beberapa kali penyempurnaan, hal ini dilakukan semata-mata untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Kurikulum yang berlaku saat ini yaitu kurikulum 2013. Kurikulum 2013 dikembangkan secara berkelanjutan dengan memperhatikan berbagai masukan,salah satu masukan yang dipertimbangkan yaitu HOTS (High Order Thinking Skills). Pada Saat ini kurikulum untuk SMA dan SMK sudah disetarakan, oleh karena itu siswa SMK juga perlu kemampuan-kemampuan tertentu yang berorientasi pada HOTS sebagai kemampuan penunjang nya, dalam hal ini adalah kemampuan berpikir kritis matematis. Kemampuan berpikir kritis matematis sangat penting untuk ditingkatkan. Namun sayangnya kemampuan berpikir kritis matematis siswa masih tergolong rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dengan menggunakan model pembelajaran Inkuiri dengan Strategi Konflik Kognitif. Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Jurusan Pemasaran di SMK N 3 Bandung tahun ajaran 2018-2019. Adapun sampel penelitannya adalah siswa kelas X BDP 1 yang berjumlah 32 orang sebagai kelas kontrol dan siswa kelas X BDP 2 yang berjumlah 35 orang sebagai kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes uraian berupa soal-soal kemampuan berpikir kritis matematis. Analisis dilakukan dengan menggunakan program SPSS 24 for windows. Berdasarkan analisis data, diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan berpikir kritis matematis siswa setelah diterapkan model pembelajaran Inkuiri dengan Strategi Konflik Kognitif meningkat dengan kategori cukup efektif dan kemampuan berpikir kritis siswa yang mendapat model pembelajaran Inkuiri dengan Strategi Konflik Kognitif lebih baik daripada siswa yang memperoleh model pembelajaran konvensional. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA
Fitri Hayati Dalimunthe (2020), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa, Euis Eka Pramiarsih, Ilyas. Latar belakang penelitian ini siswa belum mampu mencapai indikator kemampuan kognitif. Kemampuan kognitif siswa sangat penting dan diperlukan sebagai salah satu aspek penentu keberhasilan individu. Model yang yang tepat digunakan yaitu model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penerapan model pembelajaran jigsaw terhadap peningkatan kemampuan kognitif siswa. Penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan atau kajian literatur (literature review) dengan mengumpulkan data sebagai acuan kegiatan penelitian. Penelitian ini bersifat analisis deskriptif, dengan menggunakan sumber data jurnal-jurnal dan artikel. Hasil dari penelitian bahwa pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sangat tepat diterapkan dalam proses pembelajaran dengan sintak pembelajaran yang sesuai indikator ranah kognitif untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa. Dilihat dari hasil penelitian para peneliti sebelumnya dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sudah jelas kemampuan kognitif siswa dapat meningkat dengan baik. -
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divitions (STAD) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik Kelas V Di Sekolah Dasar
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar kognitif peserta didik antara kelas yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan metode ceramah. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas V SD Negeri 01 Cibadak Kabupaten Bandung. Sampel mengambil dua kelas sebagai sampel, kelas eksperimen yaitu kelas VA dengan jumlah 30 orang dan kelas kontrol yaitu dengan jumlah 32 orang. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar obervasi dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, lembar pengamatan praktik pembelajaran dan penilaian tematik, dan soal tes. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretest dan posttest. Data tersebut kemudian dianalisis untuk melihat perbedaan hasil belajar kognitif antara kelas yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan metode ceramah. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan terdapat perbedaan hasil belajar kognitif peserta didik kelas V di SD dengan yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan yang hanya menggunakan metode ceramah. Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut disarankan kepada pendidik kelas V untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam memberikan materi pelajaran IPA -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA SEKOLAH DASAR
Penelitian ini di latar belakangi oleh hasil belajar IPA peserta didik yang tergolong rendah, hal ini didukung oleh proses pembelajaran yang tidak membuat peserta didik tertarik untuk mendalami pembelajaran IPA. Model problem based learning adalah salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan bagi pendidik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar kognitif peserta didik setelah di terapkan model pembelajaran problem based learning di kelas IV sekolah dasar serta megetahui perbedaan hasil belajar kongnitif peserta didik menggunakan model problem based learning dengan model saintifik 5M. Penelitain yang digunakan peneliti adalah The Nonequivalent Pretest-Posttest Control Group Design. Dalam penelitian ini kelas eksperimen diberi model problem based learning dan kelas kontrol mendapatkan model saintifik 5M. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, penarikan sampel ditentukan dengan cara sempel jenuh dengan menggunkan seluruh peserta didik yang terdiri dari kelas IV A untuk kelas eksperimen dan peserta didik kelas IV B untuk kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan tes. Penelitian ini dilakukan selama tiga kali pertemuan untuk masing-masing kelas eksperimen serta kelas kontrol. Analisis data digunakan untuk melihat hasil belajar peserta didik bahwa terdapat peningkatan hasil belajar kongnitif peserta didik setelah diberikan model problem based learning serta terdapat perbedaan antara hasil belajar kongnitif peserta didik dengan mengunakan meodel problem based learning dengan mengunakan model saintifik 5M. Oleh karena itu model pembelajaran problem based learning dapat menjadi alternatif model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar kongnitif peerta didik. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ASPEK KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya masalah mengenai rendahnya hasil belajar aspek kognitif peserta didik, terutama pada mata pelajaran Matematika. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran dan informasi tentang; penerapan model pembelajaran Somatis, Auditori, Visual, Intelektual (SAVI) untuk meningkatkan hasil belajar aspek kognitif peserta didik pada materi bangun ruang sederhana disekolah dasar, Peningkatan hasil belajar aspek kognitif peserta didik di kelas sekolah dasar mengenai materi bangun ruang sederhana setelah menggunakan model pembelajaran Somatis, Auditori, Visual, Intelektual (SAVI). Populasi pada penelitian ini adalah peserta didik SDN Ciwidey 6 dengan jumlah sebanyak 52 peserta didik. Penarikan sampel dengan sampel jenuh sehingga terpilih peserta didik kelas V A untuk kelas eksperimen dan peserta didik kelas V B untuk kelas kontrol sebagai objek penelitian. Jumlah masing-masing peserta didik yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terdiri atas 26 peserta didik. Teknik sampel yang digunakan adalah sampel jenuh karena seluruh populasi dijadikan sampel. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasy eksperimen nonequivalent control group design. Sifat penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Data yang telah dikumpulkan berupa hasil pretest dan posttest yang diberikan pada awal dan akhir pertemuan. Data hasil pretest dan posttest peserta didik tersebut kemudian dianalisis dengan meliputi uji normalitas, uji homogenitas, uji t ataupun uji N-gain. setelah diberikan perlakuan model pembelajaran Somatis, Auditori, Visual, Intelektual (SAVI) terdapat peningkatan hasil belajar aspek kognitif bahwa terdapat peningkatan hasil belajar aspek kognitif setelah menggunakan model pembelajaran Somatis, Auditori, Visual, Intelektual (SAVI) dan peningkatan hasil belajar aspek kognitif yang menggunakan model pembelajaran Somatis, Auditori, Visual, Intelektual (SAVI) lebih baik daripada yang menggunakan model pembelajaran konvensional. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF
Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen yang dilaksanakan di salah satu SD Negeri di Kota Bandung. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran teams games tournament (TGT), serta mengetahui adanya perbedaan peningkatan hasil belajar kognitif pada mata pelajaran matematika kelas IV SD antara model TGT dengan metode konvensional. Sampel pada penelitian ini sebanyak dua kelas, yaitu kelas IVA sebanyak 38 orang, dan kelas IVB sebanyak 38 orang. Kelas IVA ditetapkan sebagai kelas kontrol, dan kelas VIB ditetapkan sebagai kelas eksperimen. Kelas eksperimen diberi perlakuan model teams games tournament (TGT) sedangkan kelas kontrol tanpa perlakuan. Instrumen penelitian ini adalah tes subjektif yang mencangkup enam indikator kognitif. Berdasarkan hasil perhitungan dan pengujian hipotesis, penerapan model teams games tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar kognitif peserta didik, serta terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar kognitif antara penerapan model pembelajaran teams games tournament (TGT) dengan pembelajaran konvensional pada mata pelajaran matematika kelas IV SD. Model pembelajaran team games tournaments (TGT) lebih baik dari metode konvensional dan dapat dijadikan dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF
PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS VPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar kognitif
peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan sifat kuantitatif.
Desain penelitian yang digunakan quasi eksperimental design. Populasi
penelitian ini adalah peserta didik Panti Asuhan Yatim Piatu dan
Dhu’afa Bani Salam Bandung. Teknik sampel yang digunakan yaitu
Teknik sampel jenuh sehingga seluruh populasi dijadikan sampel,
dibagi menjadi dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Intrumen penelitian yang digunakan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), lembar observasi, dan soal pretest dan posttest.
Hasil data pretest dan posttest dianalisis menggunakan software IBM
SPSS 21 for window. Hasil penelitian yang diperoleh terdapat
peningkatan hasil belajar kognitif peserta didik setelah diterapkan
model pembelajaran kooperatif word square dan peningkatan hasil
belajar kognitif peserta didik yang pembelajarannya menggunakan
model pembelajaran kooperatif word square lebih baik daripada model
pembelajaran konvensional.