Browse Items (33 total)
Sort by:
-
KECEMASAN MATEMATIKA DALAM MENYELESAIKAN
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASARPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kecemasan matematika dalam menyelesaikan pemecahan masalah matematika siswa sekolah dasar. Subjek dalam penelitian ini adalah salah satu siswa kelas VI SDN 1 Pajaten yang mengalami kecemasan matematika tingkat tinggi saat menyelesaikan pemecahan masalah matematika. Instrumen penelitian ini adalah peneliti itu sendiri dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, angket dan soal pemecahan masalah matematika. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif studi kasus. Hasil penelitian inimenunjukkan bahwa kecemasan matematika dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah matematika yang dialami oleh siswa yaitu dari tiga komponen somatik, kognitif dan sikap dengan gejala bingung, khawatir jika orang lain berpikir saya bodoh, jantung berdebar, takut, khawatir hasilnya tidak sesuai yang diharapkan dan tidak percaya diri, sedangkan faktor-faktor penyebab kecemasan matematika dialami oleh siswa merupakan faktor individu (self esteem) dan dari luar individu atau lingkungan. -
MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SEKOLAH DASAR MELALUI MEDIA MANIPULATIF
Penelitian ini di latar belakangi oleh pemahaman konsep peserta didik dalam mata pelajaran matematika yang masih rendah dan media yang diterapkan selama proses pembelajaran matematika kurang bervariatif. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui penerapan media manipulatif dalam meningkatkan pemahaman konsep matematika kelas IV sekolah dasar dengan rincian tujuan mengukur perbedaan peningkatan pemahaman konsep matematika pada kelas eksperimen dan kontrol setelah menerapkan media manipulatif, dan mengukur peningkatan pemahaman konsep matematika dikelas eksperimen lebih baik daripada kontrol. Metode yang digunakan yaitu metode penelitian eksperimen. Penelitian dilaksanakan di SDN Cigebar yang berjumlah 50 orang yaitu kelas IVA untuk kelompok eksperimen serta kelas IVB untuk kelompok kontrol dengan jumlah sampel yang sama, yaitu 25 siswa. Instrumen penelitian ini berupa instrumen lembar observasi untuk mendeskripsikan penggunaan media manipulatif dalam pembelajaran dan instrumen tes digunakan untuk mengukur pemahaman konsep matematika. Data yang diperoleh berupa hasil pre-test dan hasil post-test. Data dianalisis untuk menguji validitas, reliabilitas, normalitas, homogenitas, independent sample t-test dan paired sample t-test menggunakan bantuan Microsoft Excel 2013 dan software SPSS 22. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa media manipulatif dilakukan sesuai sintaks dengan kategori sangat baik, terdapat perbedaan peningkatan pemahaman konsep matematika di kelas eksperimen dan kelas kontrol, dan terdapat peningkatan antara kelompok eksperimen lebih baik dari kelompok kontrol. -
MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS PESERTA DIDIK MELALUI MODEL VAN HIELE BERBANTUAN MEDIA PEMBELAJARAN GEOBOARD DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul meningkatkan pemahaman matematis peserta didik melalui model Van Hiele berbantuan media geoboard di sekolah dasar, judul ini di latar belakangi oleh pertimbangan pemilihan media berdasarkan tujuan pembelajaran, kriteria materi, dan karateristik peserta didik kelas III sekolah dasar. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui peningkatan pemahaman matematis peserta didik melalui model Van Hiele berbantuan media geoboard di sekolah dasar dengan rincian tujuan mendeskripsikan penggunaan media pembelajaran geoboard, menguji peningkatan pemahaman matematis peserta didik pada kelas eksperimen, dan menguji perbedaan kemampuan pemahaman matematis pada kelas yang diberi perlakuan berbeda. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III SD Negeri Pangkalanraja yang berjumlah 50 orang. Sampel pada penelitian ini ialah kelas IIIA untuk kelompok ekperimen dan kelas IIIB untuk kelompok kontrol, dan memiliki jumlah sampel yang sama sebanyak 25 peserta didik. Instrumen penelitian yang digunakan berupa instrumen lembar observasi untuk mengukur penggunaan media pembelajaran geoboard dan instrumen tes digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman matematis. Data yang diperoleh berupa hasil pretest sebelum diberikan perlakuan dan hasil posttest setelah diberikan perlakuan. Data dianalisis untuk menguji validitas, reliabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, normalitas, homogenitas, paired sample t-test, dan independent t-test menggunakan bantuan software SPSS 24 dan Microsoft excel. Dari dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa melalui penggunaan media pembelajaran geoboard peserta didik lebih aktif dalam kegiatan sehingga meningkatkan pemahaman matematis sebagaimana yang terlihat dari hasil observasi, dan hasil uji n-gain , serta terdapat perbedaan kemampuan pemahaman matematis setelah diberikan perlakuan. Terdapat perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan peningkatan kelompok eksperimen lebih besar dari kelompok kontrol. -
META ANALISIS PENGARUH PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS PESERTA DIDIK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya pemahaman konsep matematis peserta didik dan ditemukan banyak hasil penelitian Pendekatan Matematika Realistik (PMR) terhadap pemahaman konsep matematis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besar pengaruh (effect size) Pendekatan Matematika Realistik (PMR) terhadap pemahaman konsep matematis peserta didik. Metode yang dilakukan adalah metode deskriptif terhadap analisis hasil penelitian pada artikel. Sifat dalam penelitian ini yaitu kuantitatif. Desain penelitian ini menggunakan meta analisis. Populasi pada penelitian ini berjumlah tiga puluh arikel tentang Pendekatan Matematika Realistik (PMR) terhadap pemahaman konsep matematis. Sampel yang dianalisis berjumlah sepuluh artikel dari tahun 2013 – 2020. Artikel dianalisis menggunakan teknik meta analisis dengan menghitung effect size. Temuan hasil penelitian mengungkapkan bahwa secara keseluruhan penelitian-penelitian yang menggunakan Pendekatan Matematika Realistik (PMR) dari tahun 2013 – 2020 berpengaruh terhadap pemahaman konsep matematis peserta didik dengan diperoleh rata-rata effect size 0, 694 yang termasuk dalam kriteria sedang. Pendekaan Matematika Realistik pun memberi pengaruh terhadap wilayah, jenjang pendidikan, serta pada materi dan media. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa Pendekatan Matematika Realistik (PMR) berpengaruh terhadap pemahaman konsep matematis peserta didik. -
META-ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Peserta didik kesulitan dalam memahami konsep dasar matematika dikarenakan dalam pembelarannya berpusat pada pendidik yang hanya pemberian soal rutin sehingga peserta didik kebingungan dalam mengerjakan soal non-rutin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model discovery learning pada pembelajaran Matematika. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif terhadap artikel publikasi ilmiah yang sejenis mengenai model discovery learning pada pembelajaran matematika. Artikel publikasi ilmiah yang menerapkan model discovery learning pada pembelajaran matematika dianalisis menggunakan meta-analisis. Hasil analisis tersebut mengungkapkan bahwa secara keseluruhan penelitian yang menerapkan model discovery learning memberikan pengaruh dan efektif digunakan dalam pembelajaran matematika dengan masuk ke dalam kategori efek besar. Model discovery learning pun memberikan pengaruh dilihat dari segi jenjang pendidikan, penerapan pembelajaran untuk hasil belajar, kemampuan pemecahan masalah dan pemahaman konsep. Simpulan penelitian ini adalah model pembelajaran discovery learning pada pembelajaran matematika lebih efektif dibandikan dengan model pembelajaran konvensional. -
META-ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar pengaruh model pembelajaran
inkuiri dalam pembelajaran matematika dilihat secara keseluruhan, jenjang
pendidikan, dan variabel terikatnya. Dengan melakukan meta analisis ini dapat
melihat atau mengetahui besar pengaruh model pembelajaran inkuiri dalam
pembelajaran matematika. Penelitian ini menggunakan meta analisis yang bersifat
kuantitatif. Meta analisis adalah suatu metode penelitian-penelitian yang sejenis
dengan menarik kesimpulan berdasarkan data yang didapatkan. Jumlah populasi
dalam penelitian ini adalah 25, dan sampel berjumlah 15 artikel jurnal dengan
menggunakan purposive sampling. Metode atau teknik pengumpulan data ini
menggunakan dokumentasi. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan lembar
pemberian kode. Analisis data yang digunakan adalah dengan menghitung effect
size menurut Pallant. Hasil penelitian ini menunjukkan model pembelajaran
inkuiri secara keseluruhan, jenjang kelas, dan variabel terikatnya memberikan
pengaruh besar dalam pembelajaran matematika. -
META-ANALISIS MODEL TAKE AND GIVE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar pengaruh model take and give pada
pembelajaran matematika secara keseluruhan, jenjang pendidikan, wilayah,
variabel terikat dan materi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif terhadap
analisis atikel jurnal hasil penelitian dan skripsi. Secara keseluruhan model take and
give pada pembelajaran matematika memiliki effect size sebesar 0.250 dengan
kriteria sangat besar yang berarti sangat efektif digunakan. Berdasarkan jenjang
pendidikan model take and give pada jenjang Sekolah Dasar(SD), Sekolah
Menengah Pertama(SMP) dan Sekolah Menengah Atas(SMA) sangat efektif
digunakan karena memiliki effect size dengan kriteria sangat besar. Effect size
model take and give pada pembelajaran matematika berdasarkan wilayah di pulau
Jawa sebesar 0.342 dengan kriteria sangat besar dan pulau sumatera sebesar 0.035
dengan kriteria sedang, menunjukan bahwa model take and give pada pembelajaran
matematika efektif digunakan dengan latar belakang letak geografis. Effect size
model take and give pada pembelajaran matematika berdasarkan variabel terikat
kemampuan pemahaman konsep, pemecahan masalah matematika dan hasil belajar
memiliki kriteria effect size sangat besar yang berarti sangat efektif digunakan
sedangkan komunikasi matematis memiliki kriteria effect size sedang yang berarti
efektif digunakan. Effect size model take and give pada pembelajaran matematika
berdasarkan materi, materi geometri ruang memiliki effect size paling tinggi yaitu
sebesar 0.627 yang menunjukan bahwa penerapan model take and give sangat
efektif digunakan untuk materi geometri ruang. -
PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatar belakangi oleh beberapa permasalahan dalam pelajaran matematika yaitu kegiatan pembelajaran yang belum sepenuhnya melibatkan peserta didik untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, masih rendahnya kemampuan yang dimiliki peserta didik terutama kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam menyelesaikan soal cerita yang membutuhkan penjelasan secara terperinci dan jawaban kritis peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi penerapan metode Group Investigation dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik di sekolah dasar. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SDN Banjaran 02 Kabupaten Bandung sebanyak 60 peserta didik. Pada penelitian ini terdapat sampel dua kelas yaiu kelas kontrol dan kelas eksperimen yang terdiri dari 30 peserta didik untuk setiap kelas.Instrumen yang digunakan yaitu soal pretest dan postest kemampuan berpikir kritis serta lembar observasi. Data yang kumpulkan berupa hasil pretest dan postest peserta didik kemudian dianalisis dengan bantuan software SPSS versi 22 untuk melihat penerapan metode Group Investigation dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada mata pelajaran matematika di sekolah dasar. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji normalitas, uji Anova dan uji-t yang menunjukan bahwa metode Group Investigation memiliki keunggulan dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Dari berbagai uji dapat dilihat bahwa nilai signifikansi lebih dari 0,05 serta nilai signifikansi uji beda kurang dari 0.05. Hasil penelitian menunjukan 1) Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diterapkan metode Group Investigation. 2) terdapat peningkatan berpikir kritis peserta didik dengan menerapkan metode Group Investigation pada mata pelajaran matematika di sekolah dasar. -
Penerapan Model Make and Match dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pecahan Sederhana Matematika di Sekolah Dasar
Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk meningkatkan Hasil belajar matematika peserta didik kelas III MI Al-Islam Cidawolong materi pecahan sederhana dengan menggunakan model pembelajaran make and match. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.. Subyek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas III MI Al-Islam. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data adalah teknik observasi, wawancara dan tes tertulis. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi peserta didik dan tes tertulis. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa: hasil belajar matematika dengan menggunakan Model Make and Match peserta didik kelas III MI Al-Islam Cidawolong mengalami peningkatan pada materi pecahan sederhana. Peningkatan tersebut disebabkan dalam menjelaskan aturan model pembelajaran dengan model Make and Match memberikan simulasi pelaksanaan pembelajaran menggunakan Model Make and Match. Dengan demikian peserta didik dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan model Make and Match sesuai dengan aturan permainan. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ASPEK KOGNITIF PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya masalah mengenai rendahnya hasil belajar aspek kognitif peserta didik, terutama pada mata pelajaran Matematika. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh gambaran dan informasi tentang; penerapan model pembelajaran Somatis, Auditori, Visual, Intelektual (SAVI) untuk meningkatkan hasil belajar aspek kognitif peserta didik pada materi bangun ruang sederhana disekolah dasar, Peningkatan hasil belajar aspek kognitif peserta didik di kelas sekolah dasar mengenai materi bangun ruang sederhana setelah menggunakan model pembelajaran Somatis, Auditori, Visual, Intelektual (SAVI). Populasi pada penelitian ini adalah peserta didik SDN Ciwidey 6 dengan jumlah sebanyak 52 peserta didik. Penarikan sampel dengan sampel jenuh sehingga terpilih peserta didik kelas V A untuk kelas eksperimen dan peserta didik kelas V B untuk kelas kontrol sebagai objek penelitian. Jumlah masing-masing peserta didik yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terdiri atas 26 peserta didik. Teknik sampel yang digunakan adalah sampel jenuh karena seluruh populasi dijadikan sampel. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasy eksperimen nonequivalent control group design. Sifat penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Data yang telah dikumpulkan berupa hasil pretest dan posttest yang diberikan pada awal dan akhir pertemuan. Data hasil pretest dan posttest peserta didik tersebut kemudian dianalisis dengan meliputi uji normalitas, uji homogenitas, uji t ataupun uji N-gain. setelah diberikan perlakuan model pembelajaran Somatis, Auditori, Visual, Intelektual (SAVI) terdapat peningkatan hasil belajar aspek kognitif bahwa terdapat peningkatan hasil belajar aspek kognitif setelah menggunakan model pembelajaran Somatis, Auditori, Visual, Intelektual (SAVI) dan peningkatan hasil belajar aspek kognitif yang menggunakan model pembelajaran Somatis, Auditori, Visual, Intelektual (SAVI) lebih baik daripada yang menggunakan model pembelajaran konvensional.