Browse Items (53 total)
Sort by:
-
PENGGUNAAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Pemahaman konsep siswa merupakan salah satu aspek yang dibutuhkan siswa dalam pembelajaran pecahan. Dengan kemampuan pemahaman konsep membuat siswa lebih mudah dalam menyelesaikan permasalahan pecahan karena siswa akan mampu mengaitkan dan menyelesaikan permasalahan tersebut dengan konsep yang telah dipahaminya. Untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep pecahan diperlukan model pembelajaran yang tepat. Salah satu model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan pemahaman konsep pecahan yaitu dengan model pembelajaran Make a Match. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemahaman konsep pecahan pada siswa kelas IV yang belajar dengan Model Make a Match dengan model konvensional. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Make a Match eksperimen. Desain penelitian eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk nonequivalent control group design. Sumber data penelitian ini menggunakan data primer. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes, lembar observasi siswa dan dokumentasi. Populasi penelitian ini sebanyak 56 siswa kelas IV SDN Batusirap. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa berdsarkan uji Mann Whitney terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep pecahan siswa yang belajar dengan model Make a Match dengan model konvensional, yang berarti adanya pengaruh penggunaan model Make a Match terhadap pemahaman konsep pecahan pada siswa. Berdasarkan analisis data n-gain terdapat perbedaan peningkatan pemahaman konsep pecahan akhir siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. -
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK PADA PERUBAHAN LINGKUNGAN KELAS V
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya peningkatan pemahaman konsep peserta didik dalam mata pelajaran IPA khususnya dalam materi perubahan lingkungan siklus air tanah, penelitian ini dilaksanakan di kelas V SDN Girimekar Kecamatan Baleendah kab. Bandung dengan menggunakan model kooperatif tipe Studen Team Achievment division STAD, Metode yang digunakan adalah metode quasi eksperimen dengan sifat penelitian kuantitatif. sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas yaitu kelas V-A sebagai kelas eksperimen dan V-B sebagai kelas kontrol, kelompok kontrol kedua kelas diadakan pre-test dan post-test pengumpulan data menggunakan observasi, dan tes tertulis. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa Penerapan model kooperatif dapat meningkatkan pemahaman konsep peserta didik dalam mata pelajaran ilmu pengetahuan alam materi perubahan lingkungan dan terdapat peningkatan pemahaman konsep peserta didik pada pembelajaran yang menggunakan model kooperatif tipe STAD lebih baik dari pada yang menggunakan model konvensional. -
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM GAMESTOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKANPEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS PADAOPERASI HITUNG PECAHAN SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul “Penerapan Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament untuk Meningkatkan Pemahaman KonsepMatematis pada Operasi Hitung PecahanSiswaKelas III SekolahDasar “. Penelitian ini bertujuan,mengukur peningkatan pemahaman konsep pada siswa yang belajar operasi hitung pecahan pada kelas III. dan mengukur kemampuan pemahaman konsep matematis pada materi operasi hitung pecahan siswa yang belajardenganTeam Games Tournament lebih baik daripada siswa yang belajar dengan model konvensional.Penelitian ini menggunakan teori Shoimin (2014). Metode penelitian yang digunakan penelitian ini , yaitu pendekatan kuantatif. Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas III SDN 020 Lengkong Besar. Data dikumpukan dengan menggunakan tes dan lembar observasi. Hasil penelitian penerapan model koperatif tipe team games tournament ini menunjukkan, terdapat peningkatan kemampuan pemahaman konsep pada siswa yang belajar operasi hitung pecahan melalui metode TGT. -
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA SMK
MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)Penelitian ini berjudul “Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa SMK Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT)” dengan dilatar belakangi oleh masih kuranganya kemampuan pemahaman konsep matematis siswa SMK. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan dan memberikan gambaran tentang tingkat capaian kemampuan pemahaman konsep matematis siswa SMK yang pembelajarannya menggunakan model Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) serta menjelaskan secara deskriptif capaian kemampuan belajar matematis siswa SMK yang menggunakan model Pembelajaran kooperatif tipe NHT. Penelitian ini didesain menggunakan metode kuasi eksperimen ”Pretest-Postest Control Group Design” karena melibatkan dua kelompok kelas, dengan mengambil populasi seluruh siswa SMK dan sampel dari 35 orang siswa untuk kelas eksperimen dan 38 orang siswa untuk kelas kontrol. Untuk memperoleh data hasil dalam penelitian ini, digunakan instrument tes kemampuan pemahaman konsep matematis yang mempunyai validitas dan reliabilitas tinggi. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis pada siswa SMK yang menggunakan model pembelajaran tipe Number Head Together (NHT), serta kemampuan pemahaman konsep matematis siswa SMK yang pembelajarannya dengan model tipe Numbered Head Together lebih baik daripada siswa SMK yang pembelajarnnya dengan model konvensional pada taraf signifikasi α = 0,05. -
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA SMP
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman konsep dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri, dan mengetahui perbedaan pemahaman inkuiri dengan peserta didik yang menggunakan model konvensional pada pelajaran matematika di SMP. Penelitian ini dilatar belakangi peran guru yang sangat dominan sehingga siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran, masih banyak siswa yang kurang paham pemahaman konsep dalam mengerjakan soal, serta model pembelajaran yang kurang inovatif di kelas. Metode penelitian yang digunakan metode penelitian quasi eksperimen dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Penelitian ini dilakukan di SMP Negri 49 kota Bandung. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini siswa kelas VII sebanyak 15 kelas, sedangkan yang menjadi sampel penelitian adalah kelas VII 2 dan VII 4, dan kelas VII 2 sebagai kelas eksperimen, sedangkan kelas VII 4 sebagai kelas kontrol. Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan instrumen soal test uraian berupa soal pemahaman konsep siswa. Analisis data yang digunakan menggunakan Uji t dan uji mann whitney melalui program Software SPSS 22. Berdasarkan hasil output peningkatan kemampun pemahaman konsep matematis siswa smp dengan model pembelajaran inkuiri lebih baik yaitu sebanyak 46 dari pada model pembelajaran konvensional yaitu sebanyak 16. Dengan melihat peningkatan hasil pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri di kelas VII SMP Negeri 49 Bandung telah mampu membuktikan hasil peningkatan pemahaman konsep siswa pada materi Bentuk Aljabar. Dengan demikian model pembelajaran inkuiri dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif bagi guru untuk melakukan proses pembelajaran di kelas. -
PENGARUH METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP
ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK
DI SEKOLAH DASARPenelitian ini berjudul “Pengaruh Metode Contextual Teaching and Learning Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Ilmu Pengetahuan Alam Peserta Didik di Sekolah Dasar”. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep peserta didik pada pokok bahasan gaya dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam melalui metode Contextual Teaching and Learning (CTL). Teori penelitian yang digunakan adalah teori Bloom. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantiatif dan desain penelitian menggunakan kuasi eksperimen dengan bentuk nonequivalent control group design. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV E untuk kelas kontrol dan peserta didik kelas IV F untuk kelas eksperimen di SDN 109 Centeh Bandung. Jumlah peserta didik dari masing-masing kelas yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen terdiri dari 20 orang peserta didik. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan tes tertulis. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi dan lembar tes tertulis berupa uraian. Data yang digunakan, diperoleh dari hasil uji N-Gain kelas kontrol dan kelas eksperimen, kemudian dari nilai tersebut dapat melakukan uji hipotesis dengan langkah menguji normalitas, uji homogenitas, dan uji-t. Hasil menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan metode Contextual Teaching and Learning terhadap peningkatan kemampuan pemahaman konsep ilmu pengetahuan alam peserta didik di sekolah dasar. -
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar”. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengukur peningkatan pemahaman konsep yang signifikan pada peserta didik setelah pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam menggunakan model Numbered Head Together, dan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep peserta didik di kelas eksperimen lebih tinggi setelah memperoleh pembelajaran IPA menggunakan model NHT dari peserta didik di kelas kontrol yang memperoleh pembelajaran menggunakan metode konvensional. Teori yang digunakan adalah teori dimensi kognitif oleh Bloom. Metode yang digunakan adalah metode kuantitaif. Data yang digunakan, diperoleh dari hasil N-Gain kelas kontrol dan kelas eksperimen, kemudian dari nilai tersebut dapat dilakukan uji normalitas, homogenitas, dan uji-t. Hasil menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman konsep yang signifikan pada peserta didik setelah pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam menggunakan model Numbered Head Together. -
PENGARUH MODEL CONNECTING, ORGANIZ ING, REFLECTING, EXTENDING (CORE )TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan pemahaman konsep peserta didik yang diindikasikan peserta didik kurang mampu untuk fokus pada saat pembelajaran, menjadikan peserta didik kurang mampu menginterpretasikan konsep yang telah dipelajari, kurang mampu mengklasifikasikan konsep, serta tidak mampu merangkum konsep yang telah dipelajari sehingga kesulitan dalam menyimpulkan materi, daya pikir kritis kurang terlatih, dan daya ingat peserta didik dalam memahami suatu konsep/informasi tidak bertahan lama. Penelitian ini dilaksanakan di kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain penelitian nonequivalent Control Group Desaign. Populasi pada penelitian ini melibatkan seluruh peserta didik kelas IV Sekolah Dasar Negeri 255 Griya Bumi Antapani Bandung. Pengambilan sampel yang diambil hanya dua kelas yang berjumlah 60 orang, yang berasal dari kelas eksperimen 30 orang dengan menggunakan model pembelajaran Connecting, Organizing, Reflecting, Extending (CORE) dan Kelas kontrol 30 orang. Pengambilan data menggunakan instrumen tes kemampuan pemahaman konsep dan lembar observasi. Data hasil pretest dan postest siswa kemudian dianalisis menggunakan SPSS. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini ialah uji normalitas yang memperoleh hasil pretest kelas kontrol : 10,70 dan kelas eksperimen : 10,97 sedangkan hasil posttest kelas kontrol : 0,486 dan kelas eksperimen : 0,353 , setelah itu dilakukan uji homogenitas yang memperoleh hasil pretest 0,907 dan postest 0,198 , hasil uji perbedaan rata-rata (uji t) pretest 0,550 dan posttes 0,000 dan memperoleh uji normal gain 0,000 yang rata-rata N-Gain kelas eksperimen : 0,59 sedangkan rata-rata N-Gain kelas kontrol : -0,01. Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka peneliti menyimpulkan bahwa, berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Connecting, Organizing, Reflecting, Extending (CORE) berpengaruh terhadap peningkatan pemahaman konsep di sekolah dasar. Oleh karna itu hipotesis yang berbunyi “terdapat pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan pemahaman konsep peserta didik setelah penerapan model Connecting, Organizing, Reflecting, Extending (CORE) pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah dasar” dapat diterima. -
PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR
Tujuan penelitian ini ialah untuk menguji pengaruh metode eksperimen terhadap peningkatan pemahaman konsep peserta didik pada mata pelajaran IPA di Sekolah Dasar, Penyampaian materi oleh pendidik masih menggunakan model pembelajaran konvensional atau ceramah yang sebagian besar hanya memberikan informasi dan penugasan. Hal ini Penelitian ini dilatar belakangi pada masalah pengaruh peningkatan kemampuan pemahaman konsep peserta didik dengan metode eksperimen pada mata pelajaran IPA di sekolah dasar. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori E. Mulyasa (2011) tentang tentang metode eksperimen dan pengertiannya. Teori Anderson dan Karthwohl (2011) tentang pemahaman konsep IPA. Metode penelitian yang digunakan kuantitatif dengan sampel peserta kelas V A dan B dengan jumlah masing-masing 20 peserta didik, instrument yang digunakan berupa tes uraian yang telah diuji sebelumnya dengan validitas dan reliabilitas. Hasil yang telah diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman setelah diberikan perlakuan metode eksperimen dikelas eksperimen dan menggunakan model konvensional di kelas kontrol. Maka didapatlah skor nilai rata-rata kelas eksperimen 82 dan 70 untuk nilai rata-rata kelas control. -
PENGARUH METODE MAKE A MATCH TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan rendahnya kemampuan pemahaman konsep peserta didik dalam mata pelajaran IPA di SDN Ciparigi Kec Ciwidey Kab Bandung. Masih kurangnya pemahaman konsep peserta didik terhadap mata pelajaran IPA. Masih kurangnya keinginan peserta didik untuk memperdalam dan mengembangkan rasa ingin tahu tentang pemahaman konsep terhadap mata pelajaran IPA. Proses pembelajaran yang kurang menyenangkan. Tanggung jawab dan rasa percaya diri peserta didik belum terlihat. Masih kurangnya motivasi peserta didik untuk menguasai materi-materi pembelajaran IPA yang ada di dalamnya. Pembelajaran masih terpusat pada pendidik. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh penerapan metode pembelajaran Make A Match lebih baik terhadap peningkatan kemampuan pemahaman konsep peserta didik dalam materi IPA dibandingkan dengan peningkatan pemahaman kosep peserta didik dengan metode ceramah. Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental Design tipe Nonequivalent Control Group Design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas IV Sekolah Dasar SDN Ciparigi dengan jumlah keseluruhan kelas yaitu 2 kelas sebanyak 60 orang sedangkan sampelnya adalah kelas kelas IV A dan kelas IV B yang masing masing jumlah peserta didik 30 peserta didik. Data diolah menggunakan bantuan Anates dan SPSS versi 20, dengan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil pre-test dan hasil post-test dengan rata rata pre-test pada kelas eksperimen yaitu 61,13 dan pre-test kelas kontrol 58,50. Sedangkan untuk rata-rata post-test kelas eksperimen 86,50 dan untuk post-test kelas kontrol 78,87. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa setelah diberikan treatment dengan menggunakan metode pembelajaran Make A Match menunjukkan bahwa terdapat peningkatkan pemahaman konsep peserta didik pada mata pelajaran IPA di SD dapat diterima. -
PENGARUH METODE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Metode Course Review Horay Terhadap Pemahaman Konsep Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar”. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep peserta didik pada mata pelajaran IPA setelah diberikan metode course review horay. Teori yang digunakan adalah teori Anderson dan Shoimin. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuasi eksperimen, dimana peserta didik dibagi ke dalam dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penelitian ini bersifat kuantitatif. Data yang digunakan diperoleh dari hasil uji N-Gain kelas eksperimen dan kelas kontrol, kemudian nilai tersebut dilakukan uji hipotesis dengan langkah menguji normalitas, uji-anova, dan uji-t. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan metode course review horay terhadap peningkatan pemahaman konsep peserta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam di sekolah dasar.