Browse Items (53 total)
Sort by:
-
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN MATEMATIS PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatar belakangi oleh beberapa permasalahan dalam proses pelajaran matematika, yaitu kegiatan pelajaran yag belum maksimal dalam memberikan bantuan kepada peserta didik untuk meningkatkan pemahaman matematis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray (tsts) terhadap peningkatan pemahaman matematis peserta didik di SDN Banjaran 02. Populasi penelitian ini ialah peserta didik SDN Banjaran 02. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, penarikan sampel di tentukan dengan cara random sehingga terpilihlah peserta didik kelas IV A untuk kelas eksperimen dan IV B untuk kelas kontrol sebagai objek penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah soal pretest, posttest, lembar observasi, RPP untuk masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang dikumpulkan hasil pretest dan posttest pada hari pertama dan hari terakhir penelitian. Data hasilpretest dan posttest peserta didik tersebut kemudian dianalisis dengan bantuan sofware SPSS untuk melihat pengaruh model pembelajaran. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji anova dan uji-t menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) memiliki keunggulan yang lebih tinggi dibandingkan engan yang tidak menggunakan model kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) secara signifikan dalam meningkatkan pemahaman matematis peserta didik sekolah dasar. Keunggulan itu baik dilihat dari masing-masing indikator pemahman matematis peserta didik yang semakin baik setelah diberikan perlakuan. Kesimpulan dari penelitian ini: 1) Terdapat peningkatan pemahaman matematis peserta didik SDN Banjaran 02 setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS). 2) Peningkatan kemampuan pemahaman matematis peserta didik SDN Banjaran 02 yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) lebih baik dari pada peserta didik yang menggunakan model pembelajaran konvensional. -
Penerapan Model Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap Peningkatan Pemahaman Peserta Didik pada Pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
Penelitian berjudul “Penerapan model kooperatif tipe jigsaw terhadap peningkatan pemahaman peserta didik pada pelajaran bahasa indonesia di Sekolah Dasar”. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui penerapan model kooperatif tipe jigsaw, sehingga diketahui peningkatan pemahaman peserta didik pada pelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen. Dalam penelitian ini peserta didik dibagi kedalam dua kelas yaitu kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw dan kelas control menggunakan model konvensional. Penelitian ini dilakukan di kelas V A dan V B SDN Awi Gombong 1 dengan jumlah sampel 20 dari masing-masing kelas. Teknik pengumpulan data menggunakan statistic parametrik. Sehingga observasi dilakukan untuk melihat kegiatan pembelajaran di kelas. Uji hipotesis dengan mnggunakan uji t menunjukan bahwa terdapat peningkatan pemahaman peserta didik pada pelajaran bahasa Indonesia setelah diberikan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. -
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap Peningkatan Aktivitas Belajar Peserta Didik
Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh rendahnya aktivitas belajar dapat dilihat dari beberapa aspek seperti peserta didik pasif, suasana kelas yang tidak bersemangat, kurangnya aktif bertanya pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS) materi pokok keanekaragaman suku dan budaya. Hal ini disebabkan cara pengajaran guru masih memakai Metode ceramah. Penelitian ini mencakup penggunaan model kooperatif tipe Jigsaw dalam pembelajaran IPS dan aktivitas belajar peserta didik pada setelah mengikuti pembelajaran ilmu pengetahuan sosial dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Sampel penelitian ini adalah peserta didik kelas IV semester I SDN 2, 3 Antapani Bandung yang berjumlah 40 peserta didik yang terdiri dari 20 peserta didik di kelas eksperimen dan 20 peserta didik di kelas kontrol, dengan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan angket. Pada pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar. Peserta didik terlihat sangat senang bekerja sama dalam kelompok masing-masing. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan teknik Microsoft excel, diperoleh hasil pengujian t hitung lebih besar dari t-tabel pada tingkat kepercayaan atau taraf signifikansi. Maka terdapat pengaruh yang signifikan. Dan berdasarkan hasil observasi pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw menghasilkan perhitungan interpretasi observasi sebanyak 92,5% yang mempunyai interpretasi sangat baik. -
PENGEMBANGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING
TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN BERBICARATujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengembangan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick dalam mata pelajaran bahasa Indoneisa dalam upaya untuk meningkatkan keterampilan berbicara. Populasi penelitian ini adalah peserta didik SD Negeri Saparako Kabupaten Bandung. Untuk mencapai tujuan penelitian ini maka penarikan sampel yang diambil ditentukan dengan cara random sehingga terpilihlah siswa kelas VB untuk kelas Eksperimen dan peserta didik kelas VA untuk kelas kontrol sebagai objek penelitian. Jumlah siswa dari masing-masing kelas yaitu kelompok eksperimen dan kelompok terdiri atas 29 peserta didik.
Instrumen penelitian yang digunakan yaitu dengan membuat desain rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebanyak empat kali pertemuan untuk masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretest dan posttest yang diberikan pada setiap pertemuan. Data hasil pretest dan posttest peserta didik tersebut kemudian dianalisis dengan software SPSS 22 untuk melihat pengembangan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick.
Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji-Anova dan uji-t menunjukan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe talking stick memiliki keunggulan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tidak menggunakan pembelajaran ini secara signifikan dalam meningkatkan keterampilan berbicara peserta didik. Keunggulan itu baik dilihat dari masing-masing indikator keterampilan berbicara yang mencakup pelafalan, intonasi, penggunaan bahasa/kata, kelancaran dan keberanian yang semakin baik setelah diberikan perlakuan.
-
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH
UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA
PESERTA DIDIK SEKOLAH DASARPenelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan pemahaman
konsep peserta didik pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah dasar.
Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui peningkatan pemahaman
konsep peserta didik dalam pembelajaran IPA melalui penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe make a match. Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan library reseach.Hasil
penelitian yang peneliti analisa mengungkapkan bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan pemahaman konsep IPA
peserta didik sekolah dasar terhadap pembelajaran IPA seperti pada konsepkonsep
benda padat,cair, ini terlihat dari pemahaman konsep yang meningkat.
Selain itu model pembelajaran kooperatif tipe make a match ini dapat
meningkatkan aktivitas guru dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran
kooperatif tipe make a match dapat diterapkan untuk meningkatkan aktivitas
peserta didik sekolah dasar dalam pembelajaran Ips, matematika, bakhan model
pembelajaran ini dapat diterapkan di jenjang pendidikan SMP maupun SMA.
Kesimpulan penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif dapat
meningkatkan pemahaman konsep peserta didik sekolah dasar, karena model
pembelajaran ini tidak membuat bosan, dengan menggunakan kartu-kartu dan
berpasangan. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep IPA Peserta Didik di Sekolah Dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam peningkatan pemahaman peserta didik pada mata pelajaran IPA. Teori yang digunakan adalah Lilis Widayanti dkk (2017). Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan sifat penelitian kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan, yaitu kuasi eksperimen desain. Populasi pada penelitian ini adalah peserta didik kelas IVA dan IVB di SDN Ciheulang 01 dengan total 50 peserta didik. Instrumen yang digunakan meliputi soal dan lembar observasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji t, dan uji gain. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan (1) model kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan pemahaman peserta didik sekolah dasar (2) Uji statistik menunjukkkan terdapat perbedaan antara peningkatan pemahaman konsep IPA kelas eksperimen dan kelas kontrol pada kelas eksperimen meningkat dari 60,72 menjadi 83,24. -
Pengaruh Penggunaan Model Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep IPA Peserta Didik Kelas V Sekolah Dasar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemapuan pemahaman konsep peserta didik dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah dasar. Adapun tujuan penelitian ini yaitu mengetahui peningkatan pemahaman konsep peserta didik dalam pembelajaran IPA melalui penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match, dan untuk mengetahui sikap peserta didik dalam pembelajaran IPA melalui penerapan Model Kooperatif Tipe Make A Match. Metode penelitian ini yaitu quasi eksperimen. Penelitian ini dilakukan di SDN Baranangsiang di Kecamatan Ciparay dengan sampel 60 peserta didik yang terdiri atas 30 peserta didik kelas eksperimen dan 30 peserta didik kelas kontrol. Tektik pengumpulan data data menggunakan observasi dan tes.dalam pelaksanaan pembelajaran IPA menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match, peserta didik terlihat aktif dan antusias mengikuti proses pembelajaran. Hal ini terlihat dari presentase data hasil observasi sikap peserta didik yang menunjukkan kriteria baik. Hasil analisis perbedaan rata-rata capaian kemampuan pemahaman kelas eksperimen lebih baik dari capaian kelas kontrol. Hasil capaian kelas eksperimen menunjukkan kemampuan pemahaman dalam pembelajaran IPA lebih baik dengan diterapkannya Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata post-tes lebih besar dari pada pre-tes. Artinya, terdapat peningkatan yang signifikan kemampuan pemahaman konsep peserta didik dalam pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match.
Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan analisis data dan pengujian hipotesis menunjukan bahwa terdapat perbedaan hasil pre-test dan post-test dengan rata-rata pre-test pada kelas kontrol yaitu 53,00 dan pada kelas eksperimen yaitu 54,33. Sedangkan untuk rata-rata post-test kelas kontrol yaitu 75,67 dan pada kelas eksperimen yaitu 80,50. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match dapat meningkatakan pemahaman konsep IPA peserta didik di kelas V SDN Baranangsiang.
-
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Think Pair Share Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa
Konsentrasi siswa dalam pembelajaran adalah kemampuan siswa yang harus sudah tertanam di dalam dirinya, dikarenakan dengan konsentrasi penuh dari setiap siswa dapat lebih mudah untuk mencapai tujuan dari kompetensi yang ditetapkan dan pembelajaran dapat diterima oleh siswa secara baik hingga nantinya dapat diterapkan dalam kehidupannya, namun dalam pelaksanaannya ketika belajar konsentrasi siswa belajar seringkali buyar dan permasalahan ini menuntut seorang guru untuk menerapkan model pembelajaran yang mampu meningkatkan konsentrasi belajar siswa.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan konsentrasi belajar siswa antara yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik think pair share dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan model tanya jawab. Desain penelitian yang digunakan adalah model quasi eksperimen dengan sampel tidak acak. Subyek penelitian ini adalah siswa SMA, dengan populasi penelitiannya adalah siswa kelas X MIA di SMAN 25 Bandung dan sampel penelitiannya adalah siswa kelas X MIA 4 sebanyak 40 orang sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIA 5 sebanyak 40 orang sebagai kelas kontrol. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan dua jenis observasi yaitu observasi awal dan observasi akhir, untuk memperoleh data yang diperlukan ditempuh prosedur penelitian melalui tiga tahapan utama, yaitu pra penelitian, pelaksanaan penelitian dan pasca penelitian. Adapun instrumen dalam penelitian ini adalah silabus, RPP, kisi-kisi, dan lembar observasi.Berdasarkan hasil penelitian bahwa terdapat perbedaan peningkatan konsentrasi belajar yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik think pair share dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan model tanya jawab, sehingga dapat dikatakan bahwa pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik think pair share berpengaruh terhadap konsentrasi belajar siswa. -
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) terhadap Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa
Model pembelajaran Numbered-Head Together (NHT) merupakan salah satu model yang dapat berpengaruh untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa yang berarti model pembelajaran Numbered-Head Together (NHT) lebih menekankan siswa untuk berkelompok yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memberikan peluang kepada siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses belajar sehingga mampu mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan yang dipelajari. Dengan rumusan masalah yang muncul yaitu: “seberapa besar pengaruh penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered-Head Together (NHT) terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa?“. Dan tujuan dari penelitian ini adalah “Untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered-Head Together (NHT) Terhadap Peningkatan Aktivitas dan pembelajaran IPS. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan metode eksperimen, sedangkan sifat penelitian dalam penelitian ini bersifat kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (a) Dari hasil analisis uji hipotesis aktivitas belajar siswa diketahui bahwa terdapat pengaruh dari penerapan model pembelajaran kooperatif Numbered-Head Together (NHT) di kelas eksperimen, (b) penerapan model pembelajaran kooperatif Numbered-Head Together (NHT) menghasilkan perhitungan yang meningkat. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat bahwa terdapat pengaruh dari penerapan model pembelajaran kooperatif Numbered-Head Together (NHT) di kelas eksperimen dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, tetapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembelajaran ini, salah satunya yaitu pengaturan waktu yang harus dilakukan secara maksimal. -
PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ekonomi”. Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar kognitif peserta didik dan bertujuan untuk menganalisis metode pembelajaran yang diterapkan di SMA Negeri 12 Bandung dalam peningkatan hasil belajar kognitif peserta didik pada mata pelajaran ekonomi. Selain itu juga untuk mengimplementasi langkah-langkah Metode Pembelajaran Kooperatif tipe Group Investigation pada mata pelajaran ekonomi serta mengetahui Metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dapat mengefektifkan hasil belajar kognitif peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian quasy eksperimental dengan desain penelitian nonequivalen control group design. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan melakukan pretest terlebih dahulu dan melakukan postest di akhir pembelajaran. Pembelajaran di kelas ekperimen dilakukan di kelas XI IPS 2 dan kelas kontrol dilakukan di kelas XI IPS 3. Intrumen yang digunakan berupa lembar tes peserta didik dengan jumlah 10 soal dan lembar observasi keterlaksanaan metode pembelajaran. Secara statistik, dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS 21 dan Microsoft Excel. Hasil menunjukan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan hasil belajar kognitif setelah diterapkan metode pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation, peningkatan hal ini dilihat dari rata-rata perolehan nilai peserta didik yang signifikan dan terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar kognitif yang antara kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah diberi perlakuan, dimana kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol. -
EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL KOOPERATIF NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DI SEKOLAH DASAR
Judul penelitian ini adalah Efektivitas Penerapan Model Kooperatif Numbered Head Together dalam Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa di Sekolah Dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran Numbered Head Together dan mendeskripsikan efektivitas penerapan model pembelajaran Numbered Head Together pada pelajaran bahasa Indonesia. Metode pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan studi literatur terhadap penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, kemudian dikaji oleh penulis. Hasil dari beberapa penyajian data menunjukan bahwa pertama, model kooperatif Numbered Head Together dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep siswa di sekolah dasar dan juga dapat meningkatakan hasil belajar, prestasi belajar dan aktivitas pembelajaran. Hal tersebut ditandai dengan nilai akhir peserta didik diatas minimal KKM. Kedua, model pembelajaran kooperatif Numbered Head Together efektif tidak hanya pada matapelajaran bahasa Indonesia saja tetapi mencakup berbagai matapelajaran seperti Matematika, IPS, PKn, dan pembelajaran tematik.