Browse Items (4 total)
Sort by:
-
Efektivitas Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah
Pembelajaran kewirausahaan seharusnya dapat berjalan secara optimal. Siswa seringkali mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah. Hal ini disebabkan karena dalam proses pembelajaran guru masih menggunakan model pembelajaran yang konvensional atau teacher oriented. Sehingga pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal tidak tercapai. Seharusnya siswa memahami permasalahan ekonomi, mencari penyebab serta menemukan atau menafsirkan permasalahan yang ada dalam ilmu ekonomi. Salah satu upaya yang untuk mengatasi permasalahan diatas yaitu dengan menerapkan model pembelajaran problem based learning yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran problem based learning yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah. Oleh Karen itu, rumusan masalah yang peneliti gunakan adalah Efektifkah pembelajaran problem based learning dalam meningkatkan kemampuan memecahkan masalah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dengan mengunakan metode Eksperimen, sedangkan sifat peneliti dalam penelitian ini bersifat kuantatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa : (a) Dari hasil uji hipotesis kemampuan memecahkan masalah siswa diketahui bahwa terdapat pengaruh dari penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) di keles eksperimen.(b) penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) menghasilkan perhitungan interprestasi. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan terdapat bahwa terdapat perbedaan yang signifikan di kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dibandingkan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran seperti biasanya. Peningkatan kemampuan memecahkan masalah siswa di kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPA SEKOLAH DASAR
(Studi Kasus Kelas V SD Mutiara pada Mata Pelajaran IPA)Latar Belakang dalam penelitian ini adalah siswa belum mencapai hal-hal yang dapat diklasifikasikan dalam kategori dapat menguasai kemampuan memecahkan masalah siswa kelas V SD Mutiara Kota Bandung. Model Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat membantu untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa untuk memecahkan suatu masalah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan kemampuan memecahkan masalah pada kelas eksperimen setelah menerapkan Model Pembelajaran Berbasis Masalah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian yaitu metode eksperimen dengan sifat penelitian kuantitatif dan desain penelitian quasi eksperimen dan desain yang dipilih yaitu Nonequivalent Control Group Design. Subjek dalam penelitian ini yaitu VA sebagai kelas eksperimen dan VB sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen test uraian dan teknik analisis data dengan statistic parametric menggunakan bantuan aplikasi software SPSS 24. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu terdapat peningkatan kemampuan memecahkan masalah pada kelas eksperimen dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah serta peningkatan kemampuan memecahkan masalah pada kelas eksperimen lebih signifikan dibandingkan peningkatan kemampuan memecahkan masalah pada kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional -
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER BERBANTUAN LEMBAR KERJA SISWA TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA
Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya kemampuan memecahkan masalah siswa pada mata pelajaran ekonomi. Siswa yang memiliki kemampuan memecahkan masalah cenderung dapat memahami masalah, merencanakan penyelesaian, menyelesaikan masalah sesuai rencana, dan melakukan pengecekan kembali. Kenyataan dilapangan peneliti menemukan permasalahan yaitu kurangnya kemampuan memecahkan masalah pada pembelajaran perdagangan internasional, salah satu faktor penyebab diantaranya yaitu kurangnya penerapan model pembelajaran yang sesuai dengan memecahkan masalah. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengukur pengaruh model pembelajaran treffinger berbantuan lembar kerja siswa terhadap peningkatan kemampuan memecahkan masalah siswa. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental design dengan desain penelitian nonequivalent control group design dan penelitian bersifat kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA lintas minat ekonomi di SMA Negeri 11 Bandung, dimana XI IPA 3 adalah kelas eksperimen dan XI IPA 4 adalah kelas kontrol. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Nonprobability Sampling dengan jenis Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi model pembelajaran treffinger berbantuan lembar kerja siswa dan tes kemampuan memecahkan masalah siswa. Teknik analisis data dengan uji hipotesis. Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat disimpulkan bahwa pengaruh model pembelajaran treffinger berbantuan lembar kerja siswa dapat diterapkan dalam pembelajaran perdagangan internasional untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah siswa dibandingkan model pembelajaran konvensional. -
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH PADA SISWA MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION
Penelitian ini berjudul Peningkatan Kemampuan Memecahkan Masalah pada Siswa Melalui Pengunaan Model Pembelajaran Group Investigation. Judul ini diambil dengan dilatarbelakangi oleh kurangnya kemampuan memecahkan siswa pada pelajaran perencanaan bisnis. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai peningkatan kemampuan memecahkan masalah dengan model pembelajaran Group Investigation dibandingkan dengan pembelajaran ceramah bervariasi. Desain penelitian ini adalah desain eksperimen berbentuk “Nonequevalent Pretest-Posttest Control Group Design” atau desain kelompok kontrol pretes-postes yang melibatkan dua kelompok. Dalam penelitian ini, kelompok eksperimen menggunakan pembelajaran Group Investigation dan kelompok kontrol menggunakan pembelajaran ceramah bervariasi. Untuk mendapatkan data hasil penelitian digunakan instrumen berupa tes kemampuan memecahkan masalah dan lembar observasi. Subjek populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X Pemasaran di SMK Negeri 3 Bandung dengan subjek sampel adalah siswa kelas X Pemasaran 2 dan Pemasaran 3. Berdasarkan hasil penelitian, kegiatan guru selama pembelajaran dengan model Group Investigation keterlaksanannya sangat baik. Analisis data dilakukan secara kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan terhadap hasil pretes dan postes untuk melihat perbedaan rata-rata gain ternormalisasi antara kedua kelompok sampel dan diuji normalitas,homogenitas, dan uji t- test untuk melihat perbedaan kemampuan memecahkan masalah kedua kelompok sampel. Serta peningkatan kemampuan memecahkan pada siswa kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Group Investigation lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran ceramah bervariasi.