Browse Items (38 total)
Sort by:
-
Penerapan Model Pembelajaran Scramble untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Peserta Didikan dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan pemahaman peserta didik dalam pembelajaran IPS di sekolah dasar. Pernyataan yang dikemukakan oleh guru kelas III di salah satu SDN di suatu kecamatan bahwa terdapat 44% peserta didik yang nilai IPS nya masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman peserta didik dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial melalui penerapan model pembelajaran scramble, dan untuk mengetahui sikap peserta didik dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial melalui penerapan model pembelajaran scramble. Metode Penelitian ini yaitu quasi eksperimen. Penelitian dilaksanakan di SDN di suatu kecamatan dengan sampel 53 peserta didik yang terdiri atas 25 peserta didik sebagai kelompok eksperimen dan 28 peserta didik sebagai kelompok kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan tes. Pada pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran scramble, peserta didik terlihat aktif dan antusias mengikuti proses pembelajaran. Hal ini terlihat dari presentase data hasil observasi sikap peserta didik yang menunjukkan kriteria baik. Hasil analisis perbedaan rata-rata capaian kemampuan pemahaman kelas eksperimen lebih baik dari capaian kelas kontrol. Hasil capaian kelas eksperimen menunjukkan kemampuan pemahaman dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial lebih baik dengan diterapkannya model pembelajaran scramble. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata postes lebih besar dari rata-rata pretes. Artinya, terdapat peningkatan yang signifikan kemampuan pemahaman pemahaman peserta didik dalam pembelajaran IPS melalui penerapan model pembelajaran scramble. -
Efektivitas Media Pembelajaran Video Tutorial Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Siswa Dalam Membuat Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
Penelitian ini berjudul Efektivitas Media Pembelajaran Video Tutorial Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Siswa Dalam Membuat Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa. Judul ini diambil dengan dilatarbelakangi oleh kurangnya keterampilan siswa dalam membuat siklus akuntansi perusahaan jasa. Dalam kenyataan masih banyak siswa/siswa Sekolah Menengah Atas pada jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang kesulitan membuat siklus akuntansi perusahaan jasa. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang efektivitas media pembelajaran video tutorial untuk meningkatkan kemampuan pemahaman siswa dalam membuat siklus akuntansi perusahaan jasa. Penelitian ini menggunakan media pembelajaran video tutorial dengan menggunakan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design . Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII jurusan IPS di salah satu SMAN Kota Bandung. Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini Post-test keterampilan untuk memperoleh data keterampilan siswa dan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran di kelas eksperimen. Analisi data keterampilan dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji T, dan uji Gain. sedangkan hasil lembar observasi menggambarkan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Hasil penelitian diperoleh sebagai berikut. (1) Penerapan media pembelajaran video tutorial sangat baik dalam pembelajaran di kelas yang dapat dilihat dari hasil analisis lembar observasi siswa pada kelompok eksperimen dengan interprestasi sangat baik. (2) Terdapat perbedaan kemampuan keterampilan siswa yang menggunakan media pembelajaran vidoe tutorial di kelompok eksperimen dibandingkan pada kelompok kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional, dengan hasil rerata pada kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada kelompok kontrol (3) Peningkatan keterampilan siswa dengan menggunakan media pembelajaran video tutorial lebih baik, karena terdapat peningkatan yang sangat signifikan daripada kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional, dapat terlihat dari hasil uji gain dengan interprestasi tinggi pada kelompok eksperimen dan sedang pada kelompok kontrol. -
Pengaruh Penggunaan Model Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep IPA Peserta Didik Kelas V Sekolah Dasar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemapuan pemahaman konsep peserta didik dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah dasar. Adapun tujuan penelitian ini yaitu mengetahui peningkatan pemahaman konsep peserta didik dalam pembelajaran IPA melalui penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match, dan untuk mengetahui sikap peserta didik dalam pembelajaran IPA melalui penerapan Model Kooperatif Tipe Make A Match. Metode penelitian ini yaitu quasi eksperimen. Penelitian ini dilakukan di SDN Baranangsiang di Kecamatan Ciparay dengan sampel 60 peserta didik yang terdiri atas 30 peserta didik kelas eksperimen dan 30 peserta didik kelas kontrol. Tektik pengumpulan data data menggunakan observasi dan tes.dalam pelaksanaan pembelajaran IPA menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match, peserta didik terlihat aktif dan antusias mengikuti proses pembelajaran. Hal ini terlihat dari presentase data hasil observasi sikap peserta didik yang menunjukkan kriteria baik. Hasil analisis perbedaan rata-rata capaian kemampuan pemahaman kelas eksperimen lebih baik dari capaian kelas kontrol. Hasil capaian kelas eksperimen menunjukkan kemampuan pemahaman dalam pembelajaran IPA lebih baik dengan diterapkannya Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata post-tes lebih besar dari pada pre-tes. Artinya, terdapat peningkatan yang signifikan kemampuan pemahaman konsep peserta didik dalam pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match.
Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan analisis data dan pengujian hipotesis menunjukan bahwa terdapat perbedaan hasil pre-test dan post-test dengan rata-rata pre-test pada kelas kontrol yaitu 53,00 dan pada kelas eksperimen yaitu 54,33. Sedangkan untuk rata-rata post-test kelas kontrol yaitu 75,67 dan pada kelas eksperimen yaitu 80,50. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match dapat meningkatakan pemahaman konsep IPA peserta didik di kelas V SDN Baranangsiang.
-
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Cooprative Integrated Reading Composition (CIRC) terhadap Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Peserta Didik Sekolah Dasar
Lemahnya kemampuan membaca pemahaman menyebabkan peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami isi bacaan, peserta didik mengalami kesulitan dalam menjawab pertanyaan yang berasal dari bacaan, serta kesulitan ketika diminta untuk menceritakan kembali bacaan yang telah mereka baca.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC) terhadap peningkatan membaca pemahaman peserta didik sekolah dasar.
Metode penelitian yang digunakan yaitu quasi eksperimen atau eksperimen semu, adapun desain penelitian yang digunakan nonequivalent control group design. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC) sedangkan variabel terikatnya adalah kemampuan membaca pemahaman. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Cibiuk Kidul III, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas IV dengan jumlah peserta didik 52 yang terbagi dalam dua kelas yaitu 26 di kelas IV A yang dijadikan sebagai kelas eksperimen dan 26 di kelas IV B sebagai kelas kontrol. Sampel yang digunakan adalah total sampling. Metode penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan yang digunakan adalah tes, Tes yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu tes tertulis, jenis tes yang digunakan yaitu tes objektif dalam bentuk pilihan ganda. Tahap uji prasyarat analisis meliputi uji normalitas dan homogenitas. Sedangkan uji hipotesis menggunakan uji t dan uji indeks gain.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat peningkatan kemampuan membaca pemahaman dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC). Juga Kemampuan membaca pemahaman dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC) lebih baik dari model pembelajaran konvensional.
-
Pengembangan Model Cooperative Script untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Cerita
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pemahaman peserta didik dalam pembelajaran menyimak cerita pada mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar. Kemampuan menyimak cerita bukanlah kemampuan yang sulit dikembangkan, tetapi apabila kemampuan menyimak kurang baik maka akan memengaruhi terhadap penangkapan informasi yang didapat akan terganggu sehingga bisa terjadi kesalahpahaman dalam menangkap informasi yang didapatnya. Selain itu, peserta didik sulit memahami isi cerita dan simakan yang disampaikan oleh pembicara. Hal itu dibuktikan dengan jawaban peserta didik yang tidak sesuai dengan bahan simakan yang disampaikan. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti membuat dan mengembangkan model yang sudah ada sehingga berbeda dari sebelumnya. Model yang dikembangkan merupakan model cooperative script yang diharapkan mampu meningkatkan kemampuan pemahaman menyimak cerita peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengembangan model cooperative script dalam meningkatkan kemampuan pemahaman menyimak cerita peserta didik, untuk mengetahui langkah-langkah implementasi model cooperative script, serta untuk mengetahui perbedaan dan peningkatan kemampuan pemahaman menyimak cerita peserta didik dengan menggunakan pengembangan model cooperative script. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penlitian dan pengembangan (research and develepment). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas V di SDN Padamukti 1. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas V-A sebagai kelas kontrol dan V-B sebagai kelas eksperimen. Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa pengembangan model cooperative scrpit lebih mamapu meningkatkan kemampuan pemahaman menyimak cerita peserta didik dibandingkan dengan tidak menggunakan model cooperative script. -
PENGEMBANGAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pemahaman konsep peserta didik terhadap pembelajan matematika di sekolah dasar. Memahami konsep dalam mata pelajaran matematika yaitu menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efesien dan tepat dalam pemecahan masalah. Kenyataan dilapangan yang ditemukan peneliti masih banyak peserta didik yang tertukar terhadap suatu konsep dalam matematika bahkan sama sekali tidak paham dengan konsep yang masih mendasar sekalipun, sehingga kurangnya pengaplikasian konsep tersebut dalam suatu pemecahan masalah.
Berdasarkan permasalahan di atas peneliti membuat serta mengembangkan metode yang berbeda dari sebelumnya, yaitu metode Mind Mapping, yang diharapkan mampu meningkatkan pemahaman konsep peserta didik dalam pembelajaran matematika.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengembangan metode Mind Mapping dalam meningkatkan kemampuan pemahaman konsep peserta didik, untuk mengetahui langkah-langkah implementasi metode Mind Mapping, serta mengetahui perbedaan dan peningkatan pemahaman konsep peserta didik. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas V SD Negeri Pelita Bandung, dengan sampel penelitian dua kelas sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol yang didasarkan pada penggunaan desain penelitian Pretest – Posttest Control Group Design.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa pengembangan metode Mind Maping lebih mampu meningkatkan kemampuan pemahaman konsep peserta didik dalam pembelajaran matematika dibandingkan tidak menggunakan metode Mind Mapping.
-
Pengembangan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Peserta Didik
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kemampuan pemahaman matematis peserta didik pada pembelajaran matematika. Peserta didik yang memiliki kemampuan pemahaman matematis dapat mengerjakan soal yang berikan pendidik dengan baik, tetapi yang terjadi di lapangan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Peserta didik banyak yang beranggapan bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang sulit, rumit, dan membosankan. Hal itu terjadi karena peserta didik tidak memahami yang dipelajarinya. Peneliti melakukan observasi sebelum melaksanakan penelitian, maka hasil pengamatan ialah lemahnya kemampuan pemahaman matematis peserta didik dalam pembelajaran matematika karena kegiatan pembelajaran yg menggunakan model konvensional.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti memodifikasi atau mengembangkan model pembelajaran kooperatif tipe numbered-head together untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematis peserta didik pada pembelajaran matematika.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pembelajaran matematika di Sekolah Dasar Babakantiga saat ini, mengembangan desain model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together pada pembelajaran matematika, menemukan langkah-langkah pengembangan model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematis, mengetahui perbedaan kemampuan pemahaman matematis peserta didik antara kelas kontrol dan kelas eksperimen pada pembelajaran matematika, dan mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman matematis peserta didik pada pembelajaran matematika setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe numbered-head together. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (research and development). Desain penelitian ini adalah non equivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas V SDN Babakantiga. Sampel yang digunakan peneliti ada dua kelas, yaitu kelas VB terpilih sebagai kelas eksperimen dan kelas VC terpilih sebagai kelas kontrol. Penelitian ini melakukan tiga kali uji coba.
Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat disimpulkan bahwa pemgembangan model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together lebih efektif digunakan dalam pembelajaran matematika dalam meningkatkan kemampuan pemahaman matematis peserta didik dengan nilai gain 0,70 dibandingkan dengan pembelajaran yang tidak menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe numbered-head together dengan nilai gain 0,41.
-
Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Student Team Achievment Division Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematis Peserta Didik Di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan pemahaman matematis yang perlu ditingkatkan, oleh karena itu dilakukan suatu kajian tentang penerapan model pembelajaran student teams achievement division pada pembelajaran matematika. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran student team achievment division terhadap peningkatan kemampuan pemahaman matematis peserta didik di sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuasi eksperimen. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas V dengan jumlah 132 peserta didik yang tempatnya di SDN Pelita Bandung pada tahun ajaran 2016/2017. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 48 peserta didik dikelas eksperimen dan 48 peserta didik di kelas kontrol. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu berupa pembuatan RPP sebanyak tiga kali pertemuan untuk masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol. Soal tentang pemahaman matematis yang mana selalu diberikan pada setiap pembelajaran yang dilaksanakan. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen sedangkan desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu kontrol non ekuivalen. Data dari hasil penelitian berupa pretest dan posttest kemudian dihitung dengan menggunakan software SPSS 22.0 for windows . Analisis data kuantitatif dilakukan menggunakan Uji-t yang diperoleh dari hasil pre-test dan post-test yaitu indeks gain, sedangkan analisis data kualitatif diperoleh dari hasil lembar observasi untuk menggambarkan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Berdasarkan analisis data penggunaan model pembelajaran student teams achievement division berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan kemampuan pemahaman matematis peserta didik di sekolah dasar, peningkatan kemampuan pemahaman matematis peserta didik lebih baik yang belajarnya menggunakan model student teams achievement division dibandingkan dengan yang menggunakan model konvensional. -
Pengaruh Metode Inkuiri Terhadap Peningkatan Pemahaman Peserta Didik dalam Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya variasi metode mengajar yang menyebabkan rendahnya pemahaman peserta didik dalam mata pelajaran IPA. Hal tersebut mengakibatkan peserta didik menjadi pasif dalam pembelajaran.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode inkuiri terhadap peningkatan pemahaman peserta didik dalam mata pelajaran IPA. Populasi penelitian adalah peserta didik kelas V SD Negeri Selakopi.
Instrumen penelitian yang digunakan yaitu dengan membuat soal, yang diberikan pada dua kali pertemuan. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretes dan postes, yang kemudian dianalisis dengan menggunakan SPSS versi 22 untuk melihat pengaruh metode inkuiri.
Rata-rata belajar dengan menggunakan metode inkuiri pada sebesar 72,1 pada saat pretes dan 81,3 pada saat postes. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji-t menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri memiliki keunggulan, hal tersebut dibuktikan dengan hasil uji-t 0,000 yang menunjukkan terdapat perbedaan antara pretes dan postes.
Berdasarkan hasil analisis tersebut, disarankan kepada guru untuk menggunakan metode inkuiri sebagai salah satu alternatif metode pembelajaran dalam mata pelajaran IPA sehingga dapat meningkatkan pemahaman peserta didik dalam mata pelajaran tersebut.
-
PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul “Pengaruh metode Snowball Throwing Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Ilmu Pengetahuan Alam Peserta Didik Di Sekolah Dasar”. Pokok masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat pengaruh metode snowball throwing terhadap peningkatan pemahaman konsep Ilmu Pengetahuan Alam peserta didik. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk melihat pengaruh metode snowball throwing dalam upaya meningkatkan kemampuan pemahaman konsep Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah dasar. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tahapan kognitif menurut Bloom yang dikembangkan oleh Anderson serta teori dari Shoimin. Metode penelitian yang digunakan adalah Kuasi Eksperimen, yaitu metode penelitian yang memberikan perlakuan terhadap objek yang diteliti. Penelitian ini besifat kuantitatif ditandai dengan adanya angka dan perhitungan secara statistika. Data yang digunakan, diperoleh dari hasil N-Gain kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil tersebut kemudian dianalisis dengan software SPSS untuk uji hipotesis dengan langkah uji normalitas, uji homoginitas, dan uji-t. Hasil yang diperoleh dari analisis menunjukan bahwa terdapat pengaruh pemahaman konsep peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah dasar yang pembelajarannya menggunakan metode Snowball Throwing lebih besar dari peserta didik yang menggunakan metode konvensional. -
PENGARUH METODE PICTURE AND PICTURE TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP IPA PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR
Tujuan penelitian ini ialah untuk menguji pengaruh metode Picture and Picture terhadap peningkatan pemahaman konsep IPA peserta didik di Sekolah Dasar. Populasi penelitian ini ialah peserta didik SD Negeri Bojongmanggu di Kabupaten Bandung. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, penarikan sampel tidak secara random yaitu peserta didik kelas IV A untuk kelas eksperimen dan peserta didik kelas IV B untuk kelas kontrol sebagai objek penelitian. Jumlah peserta didik dari masing-masing kelas yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terdiri atas 30 peserta didik. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu dengan membuat desain RPP sebanyak tiga kali pertemuan untuk kelas eksperimen. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretest dan posttest peserta didik tersebut kemudian dianalisis dengan software SPSS untuk melihat pengaruh metode pembelajaran. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji normalitas, uji homogen dan uji-t menunjukkan bahwa metode Picture and Picture memiliki keunggulan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak menggunakan metode Picture and Picture secara signifikan dalam meningkatkan pemahaman konsep IPA peserta didik. Keunggulan itu baik dilihat dari masing-masing indikator pemahaman IPA yang mencakup kemampuan menjelaskan, mengklasifikasikan, menafsirkan, memberikan contoh, menduga, membandingkan, dan, meringkas yang semakin baik setelah diberikan perlakuan. Berdasarkan hasil tersebut disarankan kepada guru kelas IV untuk menggunakan metode Picture and Picture sebagai salah satu alternatif metode dalam mata pelajaran IPA sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep IPA peserta didik. -
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TIME TOKEN DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA
DI SEKOLAH DASARPenelitian ini di latar belakangi adanya masalah kurangnya pemahaman anak terhadap mata pelajaran matematika materi pecahan. Tujuan penelitian ini ialah untuk menguji penerapan model pembelajaran time token pada mata pelajaran matematika dalam upaya meningkatkan kemampuan pemahaman matematis peserta didik. Populasi penelitian ini ialah peserta didik kelas IV SD Negeri 015 Kresna Bandung. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, penarikan sampel ditentukan dengan cara purposive sample sehingga terpilihlah peserta didik kelas IV-D untuk kelas eksperimen dan peserta didik kelas IV-C untuk kelas kontrol sebagai objek penelitian. Jumlah peserta didik dari masing-masing kelas yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terdiri atas 30 peserta didik. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu dengan membuat RPP sebanyak 6 kali pertemuan untuk masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretest dan postest peserta didik tersebut kemudian dianalisis dengan software SPSS untuk melihat pengaruh model pembelajaran. Hasil pengujian hipotesis pertama menggunakan uji normalitas, uji homogenitas dan uji-t dan hipotesis kedua menggunakan uji n-gain menunjukan bahwa model pembelajaran time token memiliki keunggulan yang lebih tinggi dibandingkan dengan peserta didik yang tidak menggunakan pembelajaran time token secara signifikan dalam meningkatkan kemampuan pemahaman peserta didik. Keunggulan itu baik dilihat dari masing-masing indikator kemampuan pemahaman matematis peserta didik yang mencakup kemampuan menyatakan ulang konsep, mengklasifikasikan objek berdasarkan konsep, menerapkan konsep secara algoritma, menyajikan konsep, mengaikatkan konsep matematika yang semakin baik setelah diberikan perlakuan. Berdasarkan hasil tersebut disarankan kepada guru kelas untuk menggunakan model pembelajaran time token sebagai salah satu alternatif model dalam mata pelajaran matematika sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran matematika, khususnya untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematis peserta didik pada mata pelajaran matematika.