Browse Items (6 total)
Sort by:
-
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION (AIR) TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA
(Studi Meta Analisis)Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh suatu model pembelajaran Auditory, Intelectually and Repetition (AIR) terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa berdasarkan beberapa kategori. Metode pada penelitian ini yaitu deskriptif dengan desain penelitian Meta-Analisis. Meta-analisis yaitu penelitian dengan mengumpulkan data dari penelitian yang telah ada untuk dicari effect size. Prosedur penelitian yang dilakukan adalah (1) Menetapkan domain penelitian, (2) Mencari dan mengumpulkan artikel jurnal atau skripsi, (3) Mengekstrak penelitian, (4) Menghitung effect size per penelitian, (5) Menganalisis effect size. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran Auditory, Intelectually and Repetition (AIR) dapat meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa dengan besar pengaruh (effect size 0.668 dan dalam kriteria yang sedang, Materi yang memiliki pengaruh terbesar yaitu ada pada materi bilangan dengan nilai effect size 1.490. Nilai effect size pada tahun 2016-2020 mengalami naik turun tetapi pada tahun 2019 adalah yang memiliki pengaruh terbesar yaitu dengan nilai effect size 0.733. Wilayah yang memiliki besar pengaruh tertinggi yaitu pada pulau Sumatra dengan nilai effect size 0.765 dan berada pada kriteria sedang.
-
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DI SMA
Latar belakang penelitian ini yaitu rendahnya kemampuan peserta didik, hal tersebut ditandai dengan sikap peserta didik dalam kegiatan pembelajaran masih terlihat tidak konsentrasi, kurangnya partisipasi peserta didik dalam belajar, permasalahan tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, faktor peserta didik yang kurang siap dalam belajar dan kurangnya variasi pembelajaran yang digunakan oleh guru serta materi yang disampaikan masih dengan model pembelajaran yang tidak melibatkan siswa aktif. Penelitian ini dilakukan dengan bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Auditory Intellectually, Repetition (AIR) untuk meningkatkan kemampuan peserta didik di SMA. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (Library Research). Metode penelitian yang digunakan yaitu pengumpulan data pustaka, dengan sumber data yang diambil dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari beberapa jurnal yang berkaitan dengan pokok permasalahan. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan bahwa penerapan model pembelajaran Auditory, Intellectually, Repetition (AIR) dapat meningkatkan kemampuan peserta didik di SMA. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
VISUAL, AUDITORY, KINESTETIK (VAK) UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI SISWA KELAS IV DI SD CIPAGALOTujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan penerapan model pembelajaran Visual, Auditory,Kinestetik (VAK) pada kelas eksperimen terhadap kreativitas seni tari dan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini di latar belakangi oleh rendahnya kreativitas belajar perserta didik dalam pembelajaran seni tari, terutama dari dalam diri perserta didik masih kurangnya pengetahuan tentang pembelajaran seni tari. Populasi dalam penenlitian ini yaitu Perserta didik SDN Cipagalo 02 kelas IV A 25 siswa untuk kelas eksperimen dan kelas IV B 25 orang untuk kelas control. Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar observasi terdapat lembar observasi guru yaitu lembar observasi yang menerapkan model pembelajaran VAK dan lembar observasi perserta didik yaitu lembar observasi penilaian kreativitas perserta didik yang telah di judgement expert kepada dosen yang ahli dalam bidangnya. Data hasil observasi akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol tersebut dianalisis dengan menggunakan Independent-Sample T-Test untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran. Hasil rata-rata peningkatan kreativitas pada kelas eksperimen yaitu sebesar 41,4 dan nilai rata-rata kreativitas kelas kontrol sebesar 26,96 .Berdasarkan hasil rata-rata peningkatan kreativitas kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan kreativitas peserta didik pada mata pelajaran seni tari di sekolah dasar. Model pembelajaran Visual, Auditory, Kinestetik (VAK) ini layak digunakan dan dapat disarankan kepada pendidik untuk menggunakan model pembelajaran tersebut sebagai salah satu alternatif model pembelajaran dalam mata pelajaran seni tari sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran seni tari, khususnya untuk meningkatkan kreativitas peserta didik pada mata pelajaran seni tari. -
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.Model Cooperative tipe Somatic Auditory Visual Intelectual...1 more
PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE SOMATIC AUDITORY VISUAL INTELECTUAL TERHADAP PENINGKATAN SIKAP
RASA INGIN TAHU PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASARPenelitian di latarbelakangi oleh adanya masalah terhadap sikap rasa ingin tahu peserta didik yang rendah, terutama pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Tujuan dilkukannya penelitian ini supaya peneliti mampu memperoleh Informasi mengenai Model Cooperative tipe Somatic Auditory Visual Intelectual.pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam dalam hal peningkatan sikap rasa ingin tahu peserta didik pada mata pelajaran struktur tumbukan dan fungsinya. Populasi pada penelitian ini adalah peserta didik SDN 02 Banjaran dengan jumlah sebanyak 60 peserta didik. Penarikan sampel secara random sehingga terpilih peserta didik kelas IV A untuk kelas eksperimen dan peserta didik kelas IV B untuk kelas kontrol sebagai objek penelitian. Jumlah masing – masing peserta didik yaitu kelompok ekperimen dan kelompok kontrol terdiri atas 30 peserta didik. Teknik sampel yang digunakan adalah sampel jenuh karena seluruh populasi dijadikan sampel. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy eksperimen Nonequivalent Control Group Design. Sifat penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Data yang telah dikumpulkan berupa hasil pre-test dan post-test yang diberikan pada awal dan akhir pertemuan. Data hasil pre-test dan post-test peserta didik tersebut kemudian dianalisis dengan software SPSS versi 24 untuk melihat peningkatan sikap rasa ingin tahu peserta didik menggunakan Model Cooperative tipe Somatic Auditory Visual Intelectual. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji t dan uji gain yang menunjukan bahwa Model Cooperative tipe Somatic Auditory Visual Intelectual dapat memberi pengaruh dalam peningkatan sikap rasa ingin tahu peserta didik pada mata pelajaran ipa,lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran menggunakan metode konvensional. Peningkatan tersebut dilihat dari setiap indikator sikap rasa ingin tahu peserta didik yang mencakup pengetahuan, pemahaman dan penerapan. Kesimpulannya dari hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat peningkatan sikap rasa ingin tahu secara signifikan dalam menerapkan model Cooperative learning tipe Talking Stick terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam di sekolah dasar dapat diterima -
PENGARUH MODEL SOMANTIC AUDITORY VISUALIZATION INTELLECTUALLY TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN MATEMATIS PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR
Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan di setiap jenjang pendidikan. Kemampuan pemahaman matematis perlu dimiliki oleh peserta didik pada mata pelajaran matematika. Namun pada kenyataannya kemampuan pemahaman matematis peserta didik rendah. Hal ini dikarenakan pendidik kurang mengasah kemampuan pemahaman matematis pada peserta didik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman matematis dengan menerapkan model pembelajaran Somantic Auditory Visualization Intellectually. Metode dalam penelitan ini ialah menggunakan kuasi eksperimen. Populasi penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III. Sampel yang digunakan pada penelitian ada dua kelas ialah kelas III A sebagai kelas kontrol dan kelas III B sebagai kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini ialah berupa tes tipe uraian untuk mengetahui kemampuan pemahaman matematis dan lembar observasi. Lembar observasi digunakan untuk melihat aktivitas pendidik dan peserta didik selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Analisis data yang dilakukan oleh peneliti ialah menggunakan bantuan aplikasi SPSS 22 dengan menganalisis uji t independen sampel t-tes. Berdasarkan hasil analisis maka dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman matematis yang menerapkan model Somantic Auditory Visualization Intellectually pada pembelajarannya dan peningkatan pemahaman matematis pada peserta didik sekolah dasar yang pembelajarannya menggunakan model Somantic Auditory Visualization Intellectually lebih baik dari pada yang menggunakan pembelajaran konvensional.