Browse Items (5 total)
Sort by:
-
PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Latar belakang penelitian ini peserta didik belum mampu mencapai indikator berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis sangat membantu dalam mengambil keputusan serta dalam kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran mind mapping merupakan salah satu metode yang dinilai cukup membantu dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Kelebihan dari metode ini ialah peserta didik dapat menuangkan ide atau gagasannya melalui gambar. Dalam penggunaan metode ini juga siswa dapat mengklasifikasikan materi sehingga dapat diketahui poin yang utamanya. Hal tersebut akan memacu siswa untuk meningkatkan kemampuan berpikirnya. Metode penelitian ini adalah metode eksperimen yang bersifat kuantitatif. Denggan menggunakan uji beda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa dapat ditingkatkan dengan menggunakan metode pembelajaran mind mapping -
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS
Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran PBL terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran Pengantar Ekonomi dan Bisnis. Populasi penelitian ini adalah siswa SMK Bina warga kelas X yang sedang mempelajari mata pelajaran Pengantar Ekonomi dan Bisnis. Penarikan sampel dilakukan dengan cara sampling purposive, sehingga dipilihlah kelas X-Akuntansi 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-Akuntansi 2 sebagai kelas kontrol. Jumlah siswa dari masing-masing sampel adalah 35 siswa. Penelitian dilakukan dalam 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama diberikan pretest berupa tes tulis pada kelas kontrol dan eksperimen sebelum dilakukan kegiatan pembelajaran, dan pada pertemuan kedua diberikan postest setelah selesai kegiatan pembelajaran. Kelas kontrol menggunakan model/metode pembelajaran yang biasa digunakan guru mata pelajaran tersebut sedangkan kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran PBL. Data hasil pretest dan postest diolah menggunakan SPSS IBM versi 21 dan Microsoft Excel untuk dianalisis. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik non-parametrik uji Mann Whitney. Hasil pengujian menunjukan bahwa kelas yang menggunakan model pembelajaran PBL memiliki keunggulan, yaitu peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa yang signifikan dibandingkan dengan kelas yang tidak menggunakan model pembelajaran tersebut. Keunggulan tersebut dilihat dari indikator berpikir kritis yang mencakup kemampuan menganalisis, mengevaluasi serta mencipta yang lebih baik setelah menggunakan model pembelajaran PBL. Berdasarkan hasil dari penelitian tersebut, maka disarankan untuk menggunakan model pembelajaran PBL dalam kegiatan belajar mengajar agar kemampuan berpikir kritis siswa dapat dikembangkan dengan baik sehingga mengalami peningkatan, selain itu model pembelajaran tersebut dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dimana siswa dituntut untuk benar-benar aktif karena siswa berperan sebagai pusat pembelajaran. -
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sulitnya peserta didik untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis melalui soal cerita yang dianggap sukar, hal ini didukung oleh proses pembelajaran yang tidak membuat peserta didik berpikir secara kritis. Model problem based learning adalah salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan bagi pendidik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji penerapan model problem based learning terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada mata pelajaran matematika serta menguji perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik yang menggunakan model problem based learning dengan yang menggunakan model konvensional. Metode penelitian yang digunakan adalah The Nonequivalent Pretest-Posttest Control Grup Design. Dalam penelitian ini kelas eksperimen mendapat model problem based learning dan kelas kontrol mendapat model konvensional. Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh peserta didik kelas IV di SDN CICALENGKA 10. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, penarikan sampel ditentukan dengan cara sampel jenuh dengan menggunakan seluruh peserta didik kelas IV yang terdiri dari IV A untuk kelas eksperimen dan peserta didik kelas IV B untuk kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah observasi dan tes. Penelitian ini dilakukan selama tiga kali pertemuan untuk masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol. Analisis data digunakan untuk melihat penerapan model problem based learning. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik setelah diberikan model problem based learning serta terdapat perbedaan antara kemampuan berpikir kritis peserta didik yang menggunakan model problem based learning dengan yang menggunakan model konvensional. Oleh karena itu model problem based learning dapat menjadi alternatif model pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. -
Pengaruh Penggunaan Model Example Non-Example Terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Sekolah Dasar Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang diajarkan di jenjang Sekolah Dasar. Kemampuan berpikir kritis sangat diperlukan peserta didikdalam memahami IPA. Namun pada kenyataanya kemampuan berpikir kritis peserta didik ternyata masih rendah. Hal tersebut disebabkan pembelajaran yang masih berpusat pada guru, peserta didik kurang dalam mencari jawaban yang jelas dari setiap pertanyaan serta kesulitan mencari alasan atau argumen dalam memberikan tanggapan ketika guru meminta peserta didik menjawab, sehingga komunikasi yang terjadi tidaklah efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik Sekolah Dasar menggunakan model example non-example di bandingkan dengan menggunakan model konvesional Metode penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah semua peserta didik kelas V SDN Negeri Nilem 067 Bandung tahun ajaran 2016-2017. Adapun sampel penelitiannya adalah peserta didik kelas VC sebagai kelas eksperimen dan kelas VA sebagai kelas kontrol. Sampel tersebut dipilih secara purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa tes tipe uraian berupa soal-soal kemampuan berpikir kritis peserta didik dan lembar observasi. Lembar observasi digunakan untuk melihat aktivitas proses pembelajaran peserta didik. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji perbedaan rata-rata melalui program SPSS 22.0 for Windows yaitu dengan menggunakan Independent Sample t-tes. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh kesimpulan, terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik yang mendapatkan model pembelajaran example non-example daripada peserta didik yang mendapatkan pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil-hasil penelitian ini, diharapkan agar guru dapat menciptakan inovasi-inovasi pembelajaran yang menantang bagi peserta didik dengan mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik dalam proses pembelajaran IPA. Demikian pula bagi kepala Sekolah agar dapat membantu pengembangan model pembelajaran ini demi perbaikan kualitas pembelajaran di Sekolah. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan penelitian yang serupa dengan ruang lingkup yang lebih luas. -
Pengembangan Model Pembelajaran Brain-Based Learning Terhadap Peningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan berpikir kritis peserta didik pada pembelajaran IPA. Kegiatan pembelajaran saat ini belum berorientasi pada peningkatan kemampuan berpikir pada peserta didik.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan model pembelajaran brain-based learning dalam upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan Reseach and Development (R&D), di dalamnya termasuk penggunaan model deskriptif dan penelitian pelaksanaan tindakan. Metode R&D dibagi menjadi tiga langkah yaitu tahap studi pendahuluan, tahap perancangan dan pengembangan produk, serta tahap evaluasi dan uji coba produk. Populasi dari penelitian ini adalah peserta didik SDN Pameungpeuk 1 Banjaran Kabupaten Bandung. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu membuat desain RPP sebanyak tiga kali pertemuan untuk masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretest dan posttest yang diberikan pada setiap pertemuan. Data hasil pretest dan posttest peserta didik kemudian dianalisis dengan software SPSS, dilakukan perhitungan uji-t dan uji gain untuk melihat perbedaan dan peningkatan kemampuan berpikir kritis dengan mengembangkan model brain-based learning. Pengembangan model brain-based learning yang mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis secara signifikan adalah model yang dipadukan dengan talking stick, musik mozart, dan senam otak (brain gym).