Browse Items (17 total)
Sort by:
-
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS PADA SISWA SMA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN MULTIPLE INTELLIGENCES
Matematika merupakan mata pelajaran yang dianggap sukar bagi sebagian besar siswa yang mempelajari matematika dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya. Kesulitan siswa dalam memahami pelajaran matematika di kelas biasanya disebabkan oleh kurangnya kemampuan pemecahan masalah matematis yang dimiliki siswa. Kemampuan pemecahan masalah matematis termasuk kedalam kemampuan berpikir tingkat tinggi dan merupakan salah satu kompetensi yang penting untuk dimiliki siswa. Hal tersebut disebabkan karena guru jarang melatih kemampuan pemecahan masalah matematis siswa saat proses pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMA melalui penerapan strategi pembelajan Multiple Intelligences (MI). Metode penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 1 Soreang tahun ajaran 2017-2018. Adapun sampel penelitiannya adalah siswa kelas X IPA 4 sebagai kelas eksperimen dan kelas X IPA 5 sebagai kelas kontrol. Sampel tersebut dipilih secara purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa tes tipe uraian berupa soal-soal kemampuan pemecahan masalah matematis dan lembar observasi. Lembar observasi digunakan untuk melihat kemampuan majemuk siswa dan aktivitas proses pembeljaran. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji-t, willcoxon, dan mann-withney melalui program SPSS 22.0 for Windows. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh kesimpulan, bahwa terdapat peningkatan yang lebih baik kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang mendapatkan strategi pembelajan MI daripada siswa yang mendapatkan model pembelajaran konvensional. -
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN OSBORN
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMK dengan menggunakan model pembelajaran Osborn. Digunakan kuasi eksperimen dengan desain penelitian kelompok kontrol non-ekuivalen. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI di salah satu SMK Kota Bandung. Penelitian ini melibatkan 54 siswa sebagai sampel. Penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Sampel yang dambil sebanyak dua kelas yaitu kelas XI Akuntansi-1 yang berjumlah 27 siswa sebagai kelas ekperimen dengan memperoleh pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran Osborn. Kelas XI Akuntansi-2 yang berjumlah 27 siswa sebagai kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional. Pengambilan data kemampuan pemecahan masalah matematis melalui essay 12 butir soal untuk data kuantitatif. Lembar observasi digunakan untuk data kualitatif. Analisis data kuantitatif dilakukan terhadap hasil pretes dan postes kedua sampel dengan menggunakan Uji-t, sedangkan data kualitatif dianalisis berdasarkan hasil lembar observasi untuk melihat partisipasi aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Osborn. Berdasarkan hasil penelitian diidentifikasi bahwa terdapat peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis pada siswa SMK melalui penerapan model pembelajaran, dan capaian peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMK yang belajaranya menggunakan model pembelajaran Osborn lebih baik daripada yang menggunakan pembelajaran. -
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji adanya Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP Melalui Penerapan Model Pembelajaran Open Ended. Pembelajaran Matematika yang dirasakan saat ini masih kurang dalam memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat aktif, kreatif, inisiatif dan informasi yang didapatkan oleh siswa hanya terpusat pada guru, cara ini tentu tidak dapat mendorong aktifitas siswa dalam belajar matematika, sehingga proses belajar siswa menjadi kurang. Akibatnya kemampuan pemecahan masalah matematis siswa saat ini masih rendah. Untuk itu perlu adanya alternatif model pembelajaran yang dapat mendukung proses belajar dikelas menjadi lebih aktif untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis pada siswa. Model pembelajaran Open Ended mungkin dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar secara terbuka sehingga kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dapat meningkat. Dengan pembelajaran Open Ended pemecahan masalah matematis siswa dapat dikerjakan dengan berbagai macam cara penyelesaian dalam menyelesaikan suatu masalah. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII salah satu SMP di Banjaran. Untuk mencapai tujuan penelitian ini maka penarikan sampel yang akan diambil ditentukan dengan cara random sehingga terpilihlah siswa kelas VIII - G untuk kelas kontrol dan siswa kelas VIII - I untuk kelas eksperimen sebagai objek penelitian. Jumlah siswa dari masing-masing kelas yaitu kelompok eksperimen terdiri atas 40 orang dan kelas kontrol terdiri atas 38 orang. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu berupa tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang merupakan data kuantitatif dan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran di kelas. Data hasil pretest dan postest siswa tersebut kemudian dianalisis dengan softwere SPSS. Data kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan uji deskriptif, uji normalitas, uji homogenitas dan uji perbedaan rata-rata. Sedangkan lembar observasi digunakan untuk melihat aktifitas siswa dan guru selama proses pembelajaran di kelas. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah (a) Terdapat peningkatan kemampuan pemecahan masalah dengan menggunakan model pembelajaran Open Ended. (b) Peningkatan kemampuan pemecahan masalah dengan menggunakan model pembelajaran Open Ended lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. -
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK DENGAN MENERAPKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul “Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta Didik Dengan Menerapkan Model Problem Based Learning Pada Mata Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar” dilatarbelakangi oleh masalah rendahnya kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada mata pelajaran IPA. Dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan model problem based learning mampu menjadi pemecahan masalah bagi siswa sekolah dasar di mata pelajaran IPA. Isi dari skripsi yaitu mendeskripsikan penggunaan model, menguji pencapaian kriteria ketuntasan minimal, menguji perbedaan kemampuan daya ingat kelompok eksperimen lebih besar dari kelompok kontrol. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu adalah kuasi eksperimen. Penelitian ini menggunakan seluruh peserta didik kelas IV A dan C di SD Negeri 008 Mohamad Toha. Data dianalisis untuk menguji validitas, reliabilitas, normalitas, homogenitas, dan independent t-test. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa penggunaan model Problem Based Learning diterapkan sangat baik sesuai dengan langkah-langkahnya, terlihat dari langkah-langkahnya, terlihat dari hasil observasi, kemampuan pemecahan masalah peserta didik sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal, terdapat perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dan peningkatan kelompok eksperimen lebih besar dari kelompok kontrol. -
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT DAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji mengenai perbedaan pengaruh antara model pembelajaran Missouri Mathematics Project dengan Project Based Learning pada mata pelajaran matematika dalam upaya meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMK. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Indonesia Raya Bandung. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, sampel telah ditentukan yaitu kelas XI TKJ 1 sebagai kelas eksperimen I dan kelas XI TKJ 2 sebagai kelas eksperimen II. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen (experimental research). Instrumen penelitiannya yaitu dengan membuat desain RPP sebanyak tiga kali pertemuan untuk masing-masing kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II. Data yang terkumpul berupa hasil pretest dan posttest yang kemudian dianalisis dengan software SPSS untuk melihat efektivitas model pembelajaran. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji-t menunjukkan bahwa model pembelajaran Missouri Mathematics Project memiliki peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran Project Based Learning secara signifikan dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Keunggulan itu terlihat dari masing-masing indikator kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang semakin baik setelah diberikan perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut disarankan kepada guru matematika untuk menggunakan model pembelajaran Missouri Mathematics Project sebagai salah satu alternatif model pembelajaran dalam mata pelajaran matematika sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran matematika, khususnya untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMK. -
META-ANALISIS PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur besar pengaruh penerapan model pembelajaran creative problem solving terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode meta analisis dengan pendekatan kuantitatif. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar coding data. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa secara keseluruhan penerapan model pembelajaran creative problem solving berpengaruh dalam peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan effect size termasuk kategori besar. Penerapan model pembelajaran creative problem solving terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis jika ditinjau berdasarkan jenjang pendidikan, pengaruh yang paling besar terdapat di jenjang pendidikan SLTP. Sedangkan jika ditinjau berdasarkan materi pelajaran, materi SPLDV memiliki besar pengaruh tertinggi. Serta jika ditinjau berdasarkan wilayah, yang masuk kategori besar atau paling berpengaruh yaitu provinsi Aceh. -
META ANALISIS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWAPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari penerapan model pembelajaran
kontekstual dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya penelitian yang menerapkan model
pembelajaran kontekstual dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
matematis sehingga perlu dilihat efektivitasnya. Efektivitas tersebut dilakukan dengan
menganalisis hasil penelitian terdahulu, menggunakan metode meta analisis. Meta analisis
adalah suatu metode penelitian yang digunakan untuk menganalisis hasil penelitianpenelitian sejenis dengan menarik kesimpulan berdasarkan data yang didapatkan. Populasi
dalam penelitian ini berjumlah 22 artikel dan skripsi yang kemudian diambil sampel
sebanyak 10 artikel dan skripsi. Instrumen penelitian adalah lembar pemberian kode
dengan pengumpulan data menggunakan dokumentasi. Analisis data yang digunakan
adalah dengan menghitung effect size menurut Glass. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penerapan model pembelajaran kontekstual efektif dalam meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah matematis baik secara keseluruhan, berdasarkan jenjang, maupun
berdasarkan materi dengan masing-masing hasil effect size berada pada kategori efek tinggi.
-
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA
(Studi Meta-Analisis)Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besar pengaruh penerapan model pembelajaran problem based learning terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. metode yang digunakan adalah meta-analisis dengan cara menganalisis hasil-hasil penelitian berupa artikel yang telah dipublikasikan secara nasional yang berkaitan dengan penerapan model pembelajaran problem based learning terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa di tingkat sekolah menengah. Sampel yang dianalisis sebanyak tiga belas artikel dari jurnal yang terpublikasi secara nasional yang diterbitkan pada rentang tahun 2015-2020 pada jenjang SMP dan SMA yang membahas peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Instrumen yang digunakan berupa lembar pengkodean atau coding data yang menyaring data dan informasi jurnal. Berdasarkan hasil analisis effect size secara keseluruhan diperoleh rata-rata nilai effect size masuk dalam kategori besar. Temuan dari analisis juga membuktikan bahwa model pembelajaran problem based learning terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis memberikan pengaruh dan efektif ditinjau dari aspek jenjang pendidikan, materi pelajaran dan media pembelajaran yang digunakan. Hal ini menunjukkan kesimpulan bahwa dalam studi ini, model pembelajaran problem based learning lebih efektif digunakan dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMA
Matematika adalah pelajaran yang ada di setiap jenjang pendidikan, tanpa disadari matematika sering diterapkan dalam menyelesaikan setiap masalah kehidupan. Dalam era globalisasi ini individu dihadapkan harus inovatif, salah satu penunjang inovatif adalah mampu memecahkan suatu masalah. Namun ditemui di lapangan siswa terbiasa oleh soal rutin dan ternyata siswa sulit mengerjakan soal dalam bentuk pemecahan masalah, terlebih dengan kemampuan awal matematis siswa yang berbeda-beda. Tidak sedikit siswa yang merasa kesulitan merencanakan penyelesaian masalah sampai dengan memberikan kesimpulan. Tujuan penelitian ini ialah menguji efektivitas model pembelajaran Team Assisted Individualization terhadap pelajaran matematika dalam upaya meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Populasi penelitian ini ialah siswa SMA Negeri 11 Bandung dan sampel ditentukan dengan cara purposive sampling.Terdapat kelas XI IPA 2 sebagai kelas ekperimen yang terdiri dari 32 siswa dan XI IPA 3 sebagai kelas kontrol yang terdiri dari 31 siswa. Instrumen penelitian ini adalah tes uraian dengan instrumen penunjangnya adalah RPP dan lembar observasi sebanyak tiga kali pertemuan. Data yang dikumpulkan berupa pretest dan postest. Data hasil pretest dan postest dianalisis menggunakan software SPSS untuk melihat efektivitas model pembelajaran Team Assisted Individualization. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji anava dua jalur menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis jika diukur berdasarkan kemampuan awal siswa dan model pembelajaran, tanpa menghubungkan keduanya. -
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN POLYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS IV SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatar belakangi oleh beberapa permasalahan dalam pelajaran matematika yaitu rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematis terutama dalam menyelesaikan soal cerita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan strategi pembelajaran Polya untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 008 Mohamad Toha Kota Bandung. Pada penelitian ini terdapat sampel dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen yang terdiri dari 22 peserta didik untuk setiap kelas. Instrumen dalam penelitian berupa soal berbentuk essay sebanyak 4 butir untuk mendapatkan data kemarnpuan pemecahan masalah matematis siswa sebelum dan sesudah pembelajaran.serta lembar observasi. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretest dan postest peserta didik kemudian dianalisis dengan bantuan software SPSS versi 22 untuk melihat penerapan strategi pembelajaran Polya dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada mata pelajaran matematika di sekolah dasar. Hasil analisis data diperoleh dari berbagai uji dapat dilihat bahwa nilai signifikansi lebih dari 0,05 serta nilai signifikansi uji beda kurang dari 0.05. Hasil penelitian menunjukan 1) Terdapat peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik di kelas IV sekolah dasar dengan menerapkan strategi pembelajaran Polya. 2) Terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diterapkan strategi pembelajaran Polya. -
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MELALUI MODEL PENEMUAN TERBIMBING DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Judul penelitian ini adalah “Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Melalui Model Penemuan Terbimbing di Kelas IV Sekolah Dasar”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis melalui model penemuan terbimbing dan mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis menggunakan model penemuan terbimbing dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan sifat penelitain kuantitatif. Sampel berjumlah 50 peserta didik, 25 orang di kelas kontrol dan 25 orang di kelas eksperimen.. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa: (1) Terdapat peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis melalui model penemuan terbimbing di kelas IV SD; (2) Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis menggunakan model penemuan terbimbing dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. -
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besar pengaruh penerapan model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah meta-analisis dengan cara menganalisis hasil-hasil penelitian berupa artikel yang telah dipublikasikan secara nasional yang berkaitan dengan model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa ditingkat sekolah menengah. Populasi yang dianalisis dari penelitian ini sebanyak dua puluh dua artikel publikasi ilmiah, dengan sampel penelitian sebanyak sebelas artikel yang terpublikasi secara nasional yang diterbitkan pada rentang tahun 2013-2020 pada jenjang SMP dan SMA. Instrument yang digunakan berupa lembar pengkodean atau codding data yang menyaring data dan informasi jurnal. Berdasarkan hasil analisis effect size secara keseluruhan diperoleh rata-rata nilai effect size masuk dalam kategori efek besar yaitu 0,372 dan memiliki Standar Deviasi sebesar 0,370. Model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) pun memberikan pengaruh dan efektif dilihat dari jenjang pendidikan, materi pelajaran, dan media pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.