Browse Items (9 total)
Sort by:
-
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, AND INTELLECTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VIII SMP Kemala Bhayangkari Tahun Ajaran 2021/2022 melalui penerapan model pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual, and Intellectual), dimana pendekatan ini berusaha untuk mengoptimalkan panca indranya sehingga yang mengalami kesulitan dalam kegiatan pembelajaran akan mudah mengikuti pembelajaran.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, kuantitatif, dan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A sebagai kelas kontrol dan kelas VIII B sebagai kelas eksperimen. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Mei 2022. Data diperoleh dari hasil pretes dan postes kemampuan komunikasi matematis materi Statistika (mean, median, dan modus), observasi dan angket.
Hasil dari penelitian menunjukan bahwa : (1) Kemampuan komunikasi matematis peserta didik kelas Eksperimen di SMP Kemala Bhayangkari dikatakan meningkat, dilihat dari meningkatnya rata
– rata nilai yang diperoleh oleh siswa setelah diterapkan model pendekatan SAVI yaitu pretes dengan rata – rata 83.23 sedangkan postes dengan rata – rata 90.16. (2) Kemampuan komunikasi matematis siswa menjadi lebih baik setelah menggunakan model pendekatan SAVI.
-
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR
Penelitian ini bertujuan 1) untuk mendeskripsikan pengaruh peningkatan kemampuan komunikasi matematis peserta didik dengan model pembelajaran Probing Prompting 2) Mengetahui kemampuan komunikasi matematis peserta didik dengan model Probing Prompting lebih baik dari kemampuan komunikasi matematis peserta didik dengan model pembelajaran konvensional 3) melihat bagaimana keterlaksanaan model pembelajaran Probing Prompting. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan quasi eksperiment dengan populasi sekaligus sampel dalam penelitian ini yaitu peserta didik kelas 3A sebagai kelas eksperimen dan kelas 3B sebagai kelas kontrol. Jumlah peserta didik kelas eksperimen sebanyak 20 orang dan kelas kontrol sebanyak 18 orang. Penelitian dilakukan di SD Pangkalan karena sekolah tersebut memenuhi kriteria penelitian. Intrumen penelitian ini berupa lembar observasi untuk melihat keterlaksanaan model pembelajaran Probing Prompting dengan jumlah penyataan sebanyak 15 butir dan tes sebanyak 10 butir soal untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis peserta didik. Pengujian data menggunakan uji t-test. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) Terdapat peningkatan kemampuan komunikasi matematis peserta didik yang pembelajarannya dengan model pembelajaran Probing Prompting 2) Kemampuan komunikasi matematis peserta didik yang pembelajarannya dengan model Probing Prompting lebih baik dari pada peserta didik yang pembelajarannya dengan model pembelajaran konvensional. 3) Keterlaksanaan model pembelajaran Probing Prompting sudah sesuai dengan langkah-langkah pembelajarannya. -
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP DENGAN PENDEKATAN TYPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA
Penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa dengan menggunakan model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament). Sampel dalam penelitian ini sebanyak dua kelas yaitu kelas VII a dan VII b, satu untuk kelas eksperimen dan satu untuk kelas kontrol. Instrumen penelitan adalah tes kemampuan komunikasi matematis siswa yang mencakup kemampuan menyatakan ulang suatu konsep, menyajikan konsep dalam berbagai bentuk matematika, memberikan contoh penyelesaian masalah dari suatu konsep, mengaplikasikan konsep dalam pemecahan masalah, mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya. Metode penelitian adalah metode eksperimen dengan menggunakan uji beda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) berpengaruh terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa di SMP. 2) Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) memiliki pengaruh yang lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa SMP. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMA
Kemampuan komunikasi matematis merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan melalui komunikasi matematis siswa dapat mengungkapkan gagasan-gagasan atau ide-ide matematis yang dapat memperjelas suatu keadaan. Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di salah satu sekolah di Bandung, menunjukan bahwa masih rendahnya kemampuan komunikasi matematis siswa. Untuk itu diperlukan sebuah model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis adalah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, dan mendeskripsikan apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan model pembelajaran langsung. Metode dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen, karena peneliti menerima keadaan subjek seadanya. Prosedur pada penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap yaitu, tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap akhir. Berdasarkan hasil analisis penelitian, terlihat bahwa terdapat peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan terdapat perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan model pembelajaran langsung. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMK
Kemampuan komunikasi matematis sangat diperlukan siswa dalam belajar menyampaikan buah pikiran/pendapat secara lisan maupun tulisan untuk memahami matematika. Matematika merupakan salah satu ilmu yang mendasari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi serta mempunyai peran penting dalam pengembangan daya pikir siswa. Akan tetapi di lapangan kemampuan komunikasi matematis siswa masih rendah. Sehingga peneliti melakukan penelitian yang bertujuan menerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa SMK. Populasi pada penelitian ini adalah siswa SMK Bina Warga Bandung. Adapun sampel ditentukan dengan cara purposive sampling, didapat kelas X Akuntansi 1 sebagai kelas ekperimen terdiri dari 31 siswa dan X Multimedia sebagai kelas kontrol terdiri dari 28 siswa. Metode penelitian ini adalah eksperimen dengan desain penelitian kontrol non-ekivalen. Adapun instrumen dalam penelitian yang digunakan adalah tes uraian dengan instrumen penunjangnya adalah RPP dan lembar observasi sebanyak tiga kali pertemuan. Data yang dikumpulkan berupa pretest yang diberikan sebelum pembelajaran berlangsung dan postest diberikan setelah tiga pertemuan dilaksanakan. Data hasil pretest dan postest kemudian dianalisis menggunakan software SPSS versi 22 untuk melihat peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa SMK. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji Mann-Whitney U-test menunjukkan terdapat peningkatan kemampuan komunikasi komunikasi matematis siswa secara signifikan.
-
PENERAPAN METODE IMPROVE
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMPMatematika merupakan materi yang diajarkan di jenjang pendidikan Sekolah Dasar, Menengah, Atas maupun perguruan tinggi. Kemampuan komunikasi matematika diperlukan untuk proses berjalannya kegiatan belajar mengajar. Namun kemampuan komunikasi matematis masih rendah. Hal tersebut diakibatkan karena pendidik kurang melatih kemampuan komunikasi matematis siswa serta kurangnya pemberian soal-soal latihan metakognitif yang dapat merangsang siswa untuk memiliki kemampuan komunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan metode improve untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa SMP serta untuk mengetahui apakah metode improve lebih baik daripada pembelajaran model konvensional. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa/i kelas VIII SMP Negeri 28 Bandung tahun ajaran 2018-2019. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII E sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII C sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan yaitu tertulis dan lembar observasi. Analisis data yang digunakan menggunakan bantuan SPSS 22 for windows. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat peningkatan kemampuan komunikasi matematis yang mendapatkan pembelajaran metode improve lebih baik daripada pembelajaran konvensional. Dengan demikian penerapan metode improve dapat dijadikan alternatif untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis. -
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMK
Pendidikan merupakan tujuan penting dalam keahlian bangsa di negara ini, maka dari itu Indonesia menerapkan kurikulum 2013 untuk mewujudkan tujuan dari pendidikan tersebut. Sehingga penulis berpikir bahwa kemampuan komunikasi matematis perlu diperhatikan lebih dalam pada kegiatan pembelajaran matematika. Tetapi kemampuan komunikasi di SMK masih tergolong rendah, hal ini diperkuat oleh hasil wawancara bersama guru matematika di salah satu sekolah SMK di Kota Bandung. Dan juga diperkuat dari hasil ujian tengah semester matematika pada tahun 2018/2019 masih rendah. Untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis ini, peneliti menggunakan model pembelajaran Number Heads Together (NHT). Tujuan penelitian ini mendeskripsikan keterlaksanaan model Number Heads Together dan pembelajaran langsung, mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis siswa SMK, mendeskripsikan peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa SMK yang pembelajarannya menggunakan model Number Heads Together, dan mendeskripsikan perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa SMK. Metode yang digunakan adalah kuasi eksperimen dan desain pada penelitian ini adalah kelompok kontrol non-ekivalen. Populasi pada penelitian ini adalah siswa SMK Bina Warga Bandung. Penentuan sample ditentukan dengan cara purposive sampling, dan didapatlah sampel untuk penelitian ini yaitu kelas X Akutansi 2 sebagai kelas eksperimen sebanyak 36 orang juga kelas X AP 1 sebagai kelas kontrol sebanyak 31 orang. Instrumen yang digunakan adalah tes uraian, juga non tes berupa lembar observasi, dan instrumen penunjangnya adalah RPP dan LKS sebanyak 3x pertemuan untuk masing – masing kelas. Data yang dikumpulkan berupa pretes dan postes, dengan pengolahan data menggunakan software SPSS versi 22. Hasil pengujian menunjukan bahwa terdapat perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi matematis dengan siswa yang menggunakan model Number Heads Together dibandingkan siswa yang menggunakan model pembelajaran langsung. -
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besar pengaruh penggunaan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa dengan menggunkan meta-analisis. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif terhadap hasil analisis artikel-artikel dari jurnal ilmiah terpublikasi pada google scholar. Populasi pada penelitian ini yaitu pada 15 jurnal ilmiah tentang model Teams Games Tournament (TGT) pada rentang tahun 2016-2020, sampel dari penelitian adalah sepuluh artikel jurnal yang memenuhi kategori perhitungan effect size. Pengujian hipotesis mengunakan rumus-rumus perhitungan effect size dengan kriteria besar, sedang dan kecil. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa secara keseluruhan penelitian yang dilakukan berpengaruh efektif terhadap peningkatatan kemampuan komunikasi matematis siswa dengan angka effect size 0.459 termasuk kategori besar. Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) juga memberikan pengaruh dan efektif dari segi jenjang pendidikan, dan materi pelajaran yang dicantumkan. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) memberikan pengaruh yang lebih efektif dan dapat di jadikan alternatif untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa. -
Penerapan Metode Student Teams Achievement Divison (STAD) untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Peserta Didik di Sekolah Dasar
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji penerapan metode pembelajaran STAD dalam mata pelajaran matematika dalam upaya meningkatkan kemampuan komunikasi matematis peserta didik. Populasi penelitian ini adalah peserta didk SDN 1 Cilampunghilir Tasikmalaya. Untuk mencapai tujuan penelitian ini maka penarikan sampel yang diambil ditentukan dengan cara random sehingga terpilihlah kelas VA untuk kelas Eksperimen dan kelas VB untuk kelas kontrol sebagai objek penelitian. Jumlah peserta didik dari masing-masing kelas yaitu kelompok kontro 22 orang dan kelompok eksperimen 22 orang.
Instrumen penelitian yang digunakan yaitu dengan membuat desaiN RPP sebanyak 6 kali pertemuan untuk masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretes dan postes yang diberikan pada setiap pertemuan. Data hasil pretes dan postes peserta didik tersebut kemudian dianalisis dengan software SPSS untuk melihat efektivitas metode pembelajaran.
Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji Levenes Statistic dan uji-t menunjukan bahwa metode pembelajaran STAD memiliki keunggulan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak menggunakan metode pembelajaran STAD secara signifikan dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematis peserta didik . keunggulan itu baik dilihat secara masing-masing indikator kemampuan komunikasi matematis peserta didik yang mencakup kemampuan menganalisis, mengevaluasi dan kreatif yang semakin baik setelah diberikan perlakuan.
Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut disarankan kepada guru matematika untuk menggunakan metode STAD sebagai salah satu alternatif metode dalam mata pelajaran matematika sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran matematika khusus meningkatkan kemampuan komunikasi peserta didik pada mata pelajaran matematika.