Browse Items (53 total)
Sort by:
-
PENGARUH METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP
ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK
DI SEKOLAH DASARPenelitian ini berjudul “Pengaruh Metode Contextual Teaching and Learning Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Ilmu Pengetahuan Alam Peserta Didik di Sekolah Dasar”. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep peserta didik pada pokok bahasan gaya dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam melalui metode Contextual Teaching and Learning (CTL). Teori penelitian yang digunakan adalah teori Bloom. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantiatif dan desain penelitian menggunakan kuasi eksperimen dengan bentuk nonequivalent control group design. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV E untuk kelas kontrol dan peserta didik kelas IV F untuk kelas eksperimen di SDN 109 Centeh Bandung. Jumlah peserta didik dari masing-masing kelas yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen terdiri dari 20 orang peserta didik. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan tes tertulis. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi dan lembar tes tertulis berupa uraian. Data yang digunakan, diperoleh dari hasil uji N-Gain kelas kontrol dan kelas eksperimen, kemudian dari nilai tersebut dapat melakukan uji hipotesis dengan langkah menguji normalitas, uji homogenitas, dan uji-t. Hasil menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan metode Contextual Teaching and Learning terhadap peningkatan kemampuan pemahaman konsep ilmu pengetahuan alam peserta didik di sekolah dasar. -
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar”. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengukur peningkatan pemahaman konsep yang signifikan pada peserta didik setelah pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam menggunakan model Numbered Head Together, dan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep peserta didik di kelas eksperimen lebih tinggi setelah memperoleh pembelajaran IPA menggunakan model NHT dari peserta didik di kelas kontrol yang memperoleh pembelajaran menggunakan metode konvensional. Teori yang digunakan adalah teori dimensi kognitif oleh Bloom. Metode yang digunakan adalah metode kuantitaif. Data yang digunakan, diperoleh dari hasil N-Gain kelas kontrol dan kelas eksperimen, kemudian dari nilai tersebut dapat dilakukan uji normalitas, homogenitas, dan uji-t. Hasil menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman konsep yang signifikan pada peserta didik setelah pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam menggunakan model Numbered Head Together. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SURVEY, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (SQ4R) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA SMP
Kemampuan pemahaman sangatlah penting dimiliki siswa karena kemampuan pemahaman merupakan syarat untuk memiliki kemampuan yang lain. Siswa bisa dikatakan kurang kemampuan pemahamannya dilihat dari ketika siswa telah mendapatkan pembelajaran, akan tetapi siswa tidak bisa menyatakan ulang sebuah konsep pembelajaran yang telah iya dapatkan di kelas dan siswa juga tidak dapat memberikan contoh ataupun noncontoh dari sebuah konsep yang telah di pelajarinya. Kurangnya efektif pembelajaran yang cenderung membuat minat belajar siswa rendah mengakibatkan kurangnya pemahaman konsep matematis siswa. Kurangnya kemampuan konsep matematis siswa mengakibatkan nilai matematika yang kurang memuaskan dan siswa menganggap hal tersebut tidak aneh lagi. Salah satu upaya yang bisa dilakukan dalam pembelajaran matematika dan diharapkan mampu meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Survey, Question, Read, Reflect, Recite, Review (SQ4R). Model pembelajaran SQ4R merupakan metode membaca yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan pemahaman siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuasi eksperimen, dengan desain eksperimen kotrol pretes-postes. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa SMP Kemala Bhayangkari dengan sampel kelas VIIA yang berjumlah 21 dan kelas VIIB yang berjumlah 20. Hasil penelitian ditemukan bahwa terdapat peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis yang pembelajarannya menggunakan model SQ4R, dan peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa yang memperoleh pembelajaran SQ4R lebih baik dari pembelajaran konvensional. -
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA SMP
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman konsep dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri, dan mengetahui perbedaan pemahaman inkuiri dengan peserta didik yang menggunakan model konvensional pada pelajaran matematika di SMP. Penelitian ini dilatar belakangi peran guru yang sangat dominan sehingga siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran, masih banyak siswa yang kurang paham pemahaman konsep dalam mengerjakan soal, serta model pembelajaran yang kurang inovatif di kelas. Metode penelitian yang digunakan metode penelitian quasi eksperimen dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Penelitian ini dilakukan di SMP Negri 49 kota Bandung. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini siswa kelas VII sebanyak 15 kelas, sedangkan yang menjadi sampel penelitian adalah kelas VII 2 dan VII 4, dan kelas VII 2 sebagai kelas eksperimen, sedangkan kelas VII 4 sebagai kelas kontrol. Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan instrumen soal test uraian berupa soal pemahaman konsep siswa. Analisis data yang digunakan menggunakan Uji t dan uji mann whitney melalui program Software SPSS 22. Berdasarkan hasil output peningkatan kemampun pemahaman konsep matematis siswa smp dengan model pembelajaran inkuiri lebih baik yaitu sebanyak 46 dari pada model pembelajaran konvensional yaitu sebanyak 16. Dengan melihat peningkatan hasil pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri di kelas VII SMP Negeri 49 Bandung telah mampu membuktikan hasil peningkatan pemahaman konsep siswa pada materi Bentuk Aljabar. Dengan demikian model pembelajaran inkuiri dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif bagi guru untuk melakukan proses pembelajaran di kelas. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY, INTELLECTUALLY, REPETITION (AIR) TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA
(Studi Meta Analisis)Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh suatu model pembelajaran Auditory, Intelectually and Repetition (AIR) terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa berdasarkan beberapa kategori. Metode pada penelitian ini yaitu deskriptif dengan desain penelitian Meta-Analisis. Meta-analisis yaitu penelitian dengan mengumpulkan data dari penelitian yang telah ada untuk dicari effect size. Prosedur penelitian yang dilakukan adalah (1) Menetapkan domain penelitian, (2) Mencari dan mengumpulkan artikel jurnal atau skripsi, (3) Mengekstrak penelitian, (4) Menghitung effect size per penelitian, (5) Menganalisis effect size. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran Auditory, Intelectually and Repetition (AIR) dapat meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa dengan besar pengaruh (effect size 0.668 dan dalam kriteria yang sedang, Materi yang memiliki pengaruh terbesar yaitu ada pada materi bilangan dengan nilai effect size 1.490. Nilai effect size pada tahun 2016-2020 mengalami naik turun tetapi pada tahun 2019 adalah yang memiliki pengaruh terbesar yaitu dengan nilai effect size 0.733. Wilayah yang memiliki besar pengaruh tertinggi yaitu pada pulau Sumatra dengan nilai effect size 0.765 dan berada pada kriteria sedang.
-
PENGARUH MODEL CONNECTING, ORGANIZ ING, REFLECTING, EXTENDING (CORE )TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan pemahaman konsep peserta didik yang diindikasikan peserta didik kurang mampu untuk fokus pada saat pembelajaran, menjadikan peserta didik kurang mampu menginterpretasikan konsep yang telah dipelajari, kurang mampu mengklasifikasikan konsep, serta tidak mampu merangkum konsep yang telah dipelajari sehingga kesulitan dalam menyimpulkan materi, daya pikir kritis kurang terlatih, dan daya ingat peserta didik dalam memahami suatu konsep/informasi tidak bertahan lama. Penelitian ini dilaksanakan di kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain penelitian nonequivalent Control Group Desaign. Populasi pada penelitian ini melibatkan seluruh peserta didik kelas IV Sekolah Dasar Negeri 255 Griya Bumi Antapani Bandung. Pengambilan sampel yang diambil hanya dua kelas yang berjumlah 60 orang, yang berasal dari kelas eksperimen 30 orang dengan menggunakan model pembelajaran Connecting, Organizing, Reflecting, Extending (CORE) dan Kelas kontrol 30 orang. Pengambilan data menggunakan instrumen tes kemampuan pemahaman konsep dan lembar observasi. Data hasil pretest dan postest siswa kemudian dianalisis menggunakan SPSS. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini ialah uji normalitas yang memperoleh hasil pretest kelas kontrol : 10,70 dan kelas eksperimen : 10,97 sedangkan hasil posttest kelas kontrol : 0,486 dan kelas eksperimen : 0,353 , setelah itu dilakukan uji homogenitas yang memperoleh hasil pretest 0,907 dan postest 0,198 , hasil uji perbedaan rata-rata (uji t) pretest 0,550 dan posttes 0,000 dan memperoleh uji normal gain 0,000 yang rata-rata N-Gain kelas eksperimen : 0,59 sedangkan rata-rata N-Gain kelas kontrol : -0,01. Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka peneliti menyimpulkan bahwa, berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Connecting, Organizing, Reflecting, Extending (CORE) berpengaruh terhadap peningkatan pemahaman konsep di sekolah dasar. Oleh karna itu hipotesis yang berbunyi “terdapat pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan pemahaman konsep peserta didik setelah penerapan model Connecting, Organizing, Reflecting, Extending (CORE) pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah dasar” dapat diterima. -
PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN PERKALIAN BERBASIS MONTESSORI TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERKALIAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR
Pemberian konsep matematika yang baru dipahami oleh siswa perlu diberikan penguatan agar konsep tersebut dapat bertahan lama dalam ingatan siswa. Motivasi mempunyai peranan strategis dalam aktivitas belajar seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penggunaan alat peraga papan perkalian berbasis Montessori terhadap kemampuan pemahaman konsep perkalian dan motivasi belajar siswa kelas II Sekolah Dasar. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment dengan desain Pretetst-Posttest Control Group Design. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan sampel jenuh yaitu semua populasi dijadikan sampel penelitian. Teknik analisis data kemampuan pemahaman konsep perkalian dilakukan dengan uji-t. Sedangkan teknik analisis data motivasi belajar dilakukan dengan menggunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan alat peraga papan perkalian berbasis Montessori terhadap kemampuan pemahaman konsep perkalian dan motivasi belajar siswa kelas II Sekolah Dasar. -
PENGARUH METODE MAKE A MATCH TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan rendahnya kemampuan pemahaman konsep peserta didik dalam mata pelajaran IPA di SDN Ciparigi Kec Ciwidey Kab Bandung. Masih kurangnya pemahaman konsep peserta didik terhadap mata pelajaran IPA. Masih kurangnya keinginan peserta didik untuk memperdalam dan mengembangkan rasa ingin tahu tentang pemahaman konsep terhadap mata pelajaran IPA. Proses pembelajaran yang kurang menyenangkan. Tanggung jawab dan rasa percaya diri peserta didik belum terlihat. Masih kurangnya motivasi peserta didik untuk menguasai materi-materi pembelajaran IPA yang ada di dalamnya. Pembelajaran masih terpusat pada pendidik. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh penerapan metode pembelajaran Make A Match lebih baik terhadap peningkatan kemampuan pemahaman konsep peserta didik dalam materi IPA dibandingkan dengan peningkatan pemahaman kosep peserta didik dengan metode ceramah. Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental Design tipe Nonequivalent Control Group Design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas IV Sekolah Dasar SDN Ciparigi dengan jumlah keseluruhan kelas yaitu 2 kelas sebanyak 60 orang sedangkan sampelnya adalah kelas kelas IV A dan kelas IV B yang masing masing jumlah peserta didik 30 peserta didik. Data diolah menggunakan bantuan Anates dan SPSS versi 20, dengan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil pre-test dan hasil post-test dengan rata rata pre-test pada kelas eksperimen yaitu 61,13 dan pre-test kelas kontrol 58,50. Sedangkan untuk rata-rata post-test kelas eksperimen 86,50 dan untuk post-test kelas kontrol 78,87. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa setelah diberikan treatment dengan menggunakan metode pembelajaran Make A Match menunjukkan bahwa terdapat peningkatkan pemahaman konsep peserta didik pada mata pelajaran IPA di SD dapat diterima. -
MERANCANG PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN
METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERPINDAHAN PANAS PADA SISWA KELAS V SDPendidikan ini dilatarbelakangi oleh rendahnya pemahaman konsep dalam pembelajaran IPA pada peserta didik kelas V Sekolah Dasar, hal ini karena metode pembelajaran yang digunakan oleh pendidik cenderung menoton karena menggunakan metode ceramah yang berpusat pada pendidik dan peserta didik hanya dapat mendengarkan saja materi. Metode eksperimen merupakan cara penyajian pelajaran, dimana peserta didik melakukan percobaan sendiri dengan terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran, mengamati suatu objek keaadaan atau proses tertentu. Hal ini dapat diterapkan pada pembelajaran IPA dalam materi perpindahan panas untuk meningkatkan pemahaman konsep peserta didik kelas V. Tujuan dari penelitian ini untuk menghasilkan rancangan pembelajaran perpindahan panas dengan menggunakan metode pembelajaran eksperimen untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep pada peserta didik kelas V SD. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Developmental (R&D) dengan model pengembangan ASSURE. Data yang didapat berupa data deskriptif kuantitatif. Hasil rancangan ini telah di uji kelayakan dari ahli materi dosen dan guru dan juga telah di uji coba terbatas ke peserta didik kelas V hasilnya menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen untuk meningkatkan pemahaman konsep perpindahan panas pada peserta didik yang telah dirancang sudah baik dan layak digunakan sebagai bahan ajar untuk meningkatkan pemahaman konsep peserta didik untuk peneliti selanjutnya.
-
Pengaruh Model Pembelajaraan Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Terhadap Pemahaman Konsep Peserta Didik Pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Di Sekolah Dasar
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam terhadap pemahaman konsep peserta didik. Metode peneltian yang digunakan yaitu kuasi eksperimen. Untuk mencapai tujuan penelitian ini maka penarikan sampel yang diambil ditentukan dengan cara purposive sampling sehingga terpilihlah peserta didk kelas IVA untuk kelas eksperimen dan peserta didik kelas IVB untuk kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu dengan membuat desain RPP sebanyak satu kali pertemuan untuk masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol. data yang dikumpulkan berupa hasil pretes dan postes yang diberikan pada saat pertemuan. Data hasil pretes dan postes peserta didik tersebut kemudian dianalisis dengan software SPSS untuk melihat pengaruh model pembelajaran. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji-anova dan uji-t menunjukan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) memiliki keunggulan yang lebih baik dibandingkan dengan yang tidak menggunakan pembelajaran Numbered Head Together (NHT) secara signifikan dalam pemahaman konsep peserta didik. Keunggulan itu baik dilihat dari masing-masing indikator pemahaman konsep yang mencakup kemampuan menginterpretasi, memberi contoh, mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan dan menjelaskan yang semakin baik setelah diberikan perlakuan. Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut disarankan kepada pendidik kelas untuk menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) sebagai salah satu alternatif model dalam mata pelajaran ilmu pengetahuan alam sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran ilmu pengetahuan alam khususnya pemahaman konsep peserta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam. -
PENERAPAN METODE PERMAINAN BINGO UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan metode permainan bingo untuk meningkatkan pemahaman konsep peserta didik di sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka, yaitu sebuah penelitian yang mereview hasil penelitian seperti skripsi, jurnal, artikel, dan informasi dari internet, dan tanpa turun langsung ke lapangan atau tempat kejadian. Penelitian ini dilakukan dikarenakan dalam tahun penelitian ini berlangsung terjadi pandemi virus Corona Virus Deases (COVID-19) yang tidak memungkinkan bagi penulis untuk melakukan penelitian langsung terhadap objek. Hasil penelitian yang diperoleh adalah, penerapan metode permainan bingo dapat meningkatkan pemahaman konsep peserta didik di sekolah dasar dalam pelajaran ppkn, dan kosakata bahasa inggris. Selain itu, metode permainan bingo dapat diterapkan untuk meningkatkan aktivitas siswa sekolah dasar dalam pembelajaran IPA, bahkan metode permainan ini dapat diterapkan di bangku SMP untuk pembelajaran program Aplikasi kelas satu SMP. Kesimpulan penelitian ini adalah metode permainan bingo dapat meningkatkan pemahaman konsep peserta didik di sekolah dasar secara signifikan, terlihat dari hasil penelitian sebelumnnya. Selain itu metode ini menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan menantang dimana siswa diminta untuk aktif mendengarkan dan memperhatikan agar mereka memahami pertanyaan yang diberikan oleh guru, dan dapat memenagkan permainan.