Browse Items (255 total)
Sort by:
-
Efektivitas Model Pembelajaran Inquiry untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa SMA merupakan permasalahan yang menuntut seorang guru untuk menerapkan model pembelajaran yang mampu menciptakan kegiatan pembelajaran dikelas menjadi bervariatif didalam pembelajaran Ekonomi. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui efektifitas model pembelajaran inquiry untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam mata pelajaran Ekonomi pada materi ketenagakerjaan. Desain penelitian yang digunakan adalah Desain Quasi Eksperimen bentuk Nonequivalent Control Group Design. Subyek penelitian ini adalah siswa SMA, dengan populasi penelitiannya adalah siswa SMA BPI 2 Bandung dan sampel penelitiannya adalah siswa kelas XI IPA 4 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 3 sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan alat atau instrumen berbentuk tes soal uraian. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan dua jenis tes, yaitu pretes dan postes. Untuk memperoleh data yang diperlukan ditempuh prosedur penelitian diantaranya melalui tiga tahapan yaitu tahapan persiapan, tahapan pelaksanaan dan tahapan analisis data. Data penelitian dihitung dan diolah menggunakan statistik parametrik dengan pengujian hipotesis (uji-t) yang sebelumnya telah melakukan pengujian normalitas dan homogenitas sebagai syarat pengujian statistik parametrik, serta dengan menggunakan rumus Gain ternormalisasi. Hasil penelitian pretes kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas XI IPA 4 (eksperimen) memperoleh rata-rata nilai 52,26 dan kelas XI IPA 3 (kontrol) memperoleh rata-rata nilai 48,68. Dari rata-rata nilai kedua kelas tersebut menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa tidak berbeda secara signifikan. Namun, setelah diberikan perlakuan menggunakan model pembelajaran inquiry yang diterapkan dikelas XI IPA 4 (eksperimen) memiliki rata-rata nilai postes 85,55 sedangkan kelas XI IPA 3 (kontrol) memiliki rata-rata nilai postes 65,52 yang menggunakan pembelajaran secara konvensional. Dari rata-rata kedua kelas tersebut menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis di kelas eksperimen hasilnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan di kelas kontrol. Dari hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan (1) terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis antara kelas eksperimen yang diberikan perlakuan dan kelas kontrol tidak mendapatkan perlakuan. (2) model pembelajaran inquiry efektif meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran ekonomi dikelas XI khususnya pada materi ketenagakerjaan dan mengalami kualitas peningkatan antara kelas eksperimen yang mendapatkan perlakuan dan kelas kontrol yang tidak mendapatkan perlakuan. -
Pengembangan Model Pembelajaran Networked untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Generalisasi
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya Kemampuan generalisasi siswa pada pembelajaran pengantar ekonomi dan bisnis. Pada mata pelajaran pengantar ekonomi dan bisnis siswa diharapkan mampu menganalisis, mengidentifikasi, mengasosiasi, menyimpulkan, membuktikan hingga mampu mengkomunikasikan suatu materi ajar. Tetapi kenyataan dilapangan peneliti menemukan permasalahan yaitu rendahnya kemampuan generalisasi siswa pada pembelajaran pengantar ekonomi dan bisnis. Berdasarkan hal tersebut diatas, Peneliti mengembangkan model pembelajaran Networked dalam pembelajaran pengantar ekonomi dan bisnis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengembangan Model Pembelajaran Networked untuk meningkatkan kemampuan generalisasi siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Populasi yang digunakan adalah kelas X Pemasaran SMKN 3 Bandung. Sampel yang digunakan untuk eksperimen adalah kelas X Pemasaran 2 dan kelas X Pemasaran 5 sebagai kelas kontrolnya. Untuk mengetahui keadaan kemampuan generalisasi siswa, peneliti menggunakan instrumen tes dan angket, pengolahan tes dan angket ini dilakukan dengan alat bantu Microsoft Office Exel 2010 yang akan diuji kembali dengan uji-t. Setelah dilakukan uji normalitas kepada kelas eksperimen maka diperoleh data 8% dan kelas kontrol 11% maka kedua kelas tersebut dikatakan normal karena hasil yang diperoleh <30%. Dan uji hoogenitas yang dilakukan (Fhitung=0,35 < Ftabel=0,59), data tersebut dikatakan homogen. Pada kelas eksperimen peneliti menggunakan model pembelajaran Networked dan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran ekspositori. Pengumpulan data kemampuan generalisasi siswa yang dilakukan dengan tes dan angket, didapat data bahwa dikelas eksperimen skor tes lebih tinggi yaitu 3520 dan poin angket 1598 jika dibandingkan dengan kelas kontrol yaitu hasil skor tes 3145 dan poin angket 1155. Untuk membuktikan hipotesis yang mengatakan bahwa ada pengaruh model pembelajaran Networked terhadap peningkatan kemampuan generalisasi siswa, maka dilakukan pengujian hipotesis. Dari pengolahan data yang dilakukan didapat Thitung = 6,81 sementara Ttabel = 2,02.
Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat disimpulkan bahwa pengembangan model pembelajaran Networked lebih efektif diterapkan daripada model pembelajaran ekspositori dan adanya peningkatan kemampuan generalisasi siswa setelah dikembangkannya model pembelajaran Networked. -
Pengaruh Model Pembelajaran Two Stay Two Stray untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Two Stay Two Stray apakah dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi antara kelas yang menerapkan model pembelajaran two stay two stray dan kelas yang tidak menerapkan model pembelajaran two stay two stray. Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan menggunakan rancangan Nonequivalent Control Group Design. Penelitian dilakukan di SMK Bina Warga Bandung. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Sampling Jenuh. Sampel dalam penelitian adalah kelas XI Akuntansi 1 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 24 siswa dan XI Akuntansi 2 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 28 siswa. Teknik pengambilan data dilakukan dengan lembar observasi dan angket. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (a) hasil pengolahan data observasi model pembelajaran two stay two stray telah diterapkan dengan baik selama dua kali pertemuan dengan melaksanakan langkah-langkah dari model pembelajaran two stay two stray (b) hasil pengolahan data awal dapat disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berbeda secara signifikan yang artinya sama, (c) hasil penelitian menunjukan perbandingan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi kelas eksperimen memiliki rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol pada uji gain. Berdasarkan perhitungan uji-t keputusan menolak Ho dan menerima H1, karena thitung > ttabel (3,694 > 2,008). Dengan adanya perbedaan tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran two stay two stray berpengaruh untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi. -
Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Perkembangan model pembelajaran dari waktu ke waktu mengalami perubahan. Model-model pembelajaran yang lebih modern kini mulai digunakan. Sejalan dengan pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran, salah satu model pembelajaran yang kini mulai digunakan dan banyak mendapat respon yaitu model pembelajaran kooperatif. Model cooperative learning memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkomunikasi dan berinteraksi sosial dengan temannya untuk mencapai tujuan pembelajaran, sementara guru bertindak sebagai motivator dan fasilitator aktivitas siswa. Model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang berarti model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) lebih menekankan siswa untuk belajar bersama-sama sehingga mampu mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang dipelajari. Dengan rumusan masalah yang muncul yaitu: “Efektifkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa.” Dan tujuan dari penelitian ini adalah “untuk mengetahui Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol”. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan metode eksperimen, sedangkan sifat penelitian dalam penelitian ini bersifat kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (a) Dari hasi analisis uji hipotesis hasil belajar siswa diketahui bahwa terdapat efektivitas yang signifikan dari penerapan model pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) di kelas ekperimen, (b) Penerapan model pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) menghasilkan perhitungan interprestasi observasi oleh observer sebanyak 100% yang mempunyai interprestasi sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat efektifitas yang signifikan dari penerapan model pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) di kelas ekperimen dalam proses pembelajaran Pengantar Akuntansi dan lebih baik dari penggunaan model pembelajaran konvensional, tetapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembelajaran ini, salah satunya yaitu pengaturan waktu yang harus dilakukan secara maksimal. -
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) terhadap Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa
Model pembelajaran Numbered-Head Together (NHT) merupakan salah satu model yang dapat berpengaruh untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa yang berarti model pembelajaran Numbered-Head Together (NHT) lebih menekankan siswa untuk berkelompok yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memberikan peluang kepada siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses belajar sehingga mampu mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan yang dipelajari. Dengan rumusan masalah yang muncul yaitu: “seberapa besar pengaruh penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered-Head Together (NHT) terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa?“. Dan tujuan dari penelitian ini adalah “Untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered-Head Together (NHT) Terhadap Peningkatan Aktivitas dan pembelajaran IPS. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan metode eksperimen, sedangkan sifat penelitian dalam penelitian ini bersifat kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (a) Dari hasil analisis uji hipotesis aktivitas belajar siswa diketahui bahwa terdapat pengaruh dari penerapan model pembelajaran kooperatif Numbered-Head Together (NHT) di kelas eksperimen, (b) penerapan model pembelajaran kooperatif Numbered-Head Together (NHT) menghasilkan perhitungan yang meningkat. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat bahwa terdapat pengaruh dari penerapan model pembelajaran kooperatif Numbered-Head Together (NHT) di kelas eksperimen dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, tetapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembelajaran ini, salah satunya yaitu pengaturan waktu yang harus dilakukan secara maksimal. -
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay (CRH) Terhadap Motivasi Balajar Siswa
Proses pembelajaran yang di harapkan dalam suatu satuan pendidikan adalah proses pembelajaran yang dapat menghantarkan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah di tetapkan. Salah satu bagian yang dapat mencapai hal tersebut adalah dengan adanya motivasi dalam diri siswa untuk belajar. Motivasi merupakan kekuatan pendorong untuk belajar secara aktif, kreatif, efektif, inovatif dan menyenangkan dalam rangka perubahan perilaku, baik ranah kognitif, afektif maupun psikomotor. Sementara berdasarkan hasil pengamatan penulis di lapangan motivasi belajar siswa masih sangat kurang hal ini disebabkan oleh model pembelajaran yang di gunakan oleh sebagian besar guru selama ini adalah model pembelajaran yang cenderung sama setiap pertemuan yaitu di awali dengan ceramah, diskusi dan di akhiri dengan latihan dan penugasan. Model pembelajaran seperti itu tampaknya sulit membuat siswa termotivasi dalam belajar. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh bukti empiris tentang Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Course Review Horay (CRH) terhadap Motivasi Belajar Siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X AP SMK Negeri 3 Bandung dengan sampel siswa kelas X AP-2 dan siswa Kelas AP-1. Penelitian ini menggunakan Desain penelitian Pretest-postest Nonequivalent Control Group Design. Dalam penelitian ini kelas X AP-2 merupakan kelas eksperimen yang mendapat perlakukan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay (CRH) dan kelas X AP-1 sebagai kelas kontrol yang mendapat perlakuan model pembelajaran konvensional. Hasil penelitian di peroleh sebagai berikut: (1) hasil dari observasi yang dilakukan oleh observer bahwa pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe CRH dilaksanakan dengan sangat baik dan efektif. (2) model pembelajaran kooperatif tipe Course Reriew Horay (CRH) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar siswa di banding model pembelajaran konvensional. (3) Peningkatan motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi di banding peningkatan motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen. -
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Terhadap Peningkatan Aktivitas Balajar Siswa
Keberagaman model pembelajaran dari waktu ke waktu mengalami perubahan, model-model pembelajaran yang lebih modern kini mulai digunakan. Sejalan dengan kontruktivisme dalam pembelajaran, salah satu model pembelajaran yang kini mulai digunakan dan mendapat banyak respon yaitu model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif memberikan banyak kesempatan kepada siswa untuk bisa berkomunikasi dan berinteraksi sosial dengan temannya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, sementara guru sebagai motivator dan fasilitator aktivitas siswa. Model pembelajaran kooperatif sendiri terdiri dari berbagai macam model, salah satunya adalah model Think Pairs Share (TPS). Think Pairs Share (TPS) merupakan model pembelajaran kooperatif yang dapat berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa khususnya pada mata pelajaran akuntansi perpajakan materi teori pendahuluan pajak karena dalam kegiatannya dapat meningkatkan keaktifan siswa di dalam kelas sehingga mampu mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang dipelajari. Dengan rumusan masalah yang muncul yaitu Apakah terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa” Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair share (TPS)” dan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen quasi, sedangkan sifat penelitian dalam penelitian ini bersifat kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (a) Dari hasil analisis uji hipotesis aktivitas belajar siswa diketahui bahwa terdapat pengaruh dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dikelas eksperimen, (b) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS menghasilkan perhitungan interpretasi observasi oleh observer sebanyak 95% yang mempunyai interpretasi sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS di kelas eksperimen dalam proses pembelajaran akuntansi perpajakan dan lebih baik dari penggunaan model pembelajaran konvensional. -
Pengembangan Metode Pembelajaran Iquiry untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Sintesis
Kesulitan yang dialami siswa selama proses pembelajaran berlangsung adalah fakta yang tidak bisa dihindari. Salah satu diantara kesulitan belajar siswa yaitu pada aspek “kemampuan berpikir sintesis”. Penelitian inipun dilatarbelakangi oleh terlihat kurangnya kemampuan berpikir siswa dalam hal berpikir tingkat tinggi pada saat proses pembelajaran khususnya pembelajaran Akuntansi seperti kemampuan menyusun, kemampuan merancang, dan kemampuan mengevaluasi. Upaya guru dalam melaksanakan pembelajaran saat ini belum berorientasi kepada siswa untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi khususnya kemampuan berpikir sintesis. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu sebuah inovasi dalam pembelajaran yang bertujuan untuk menemukan suatu metode pembelajaran yang cocok untuk meningkatkan kemampuan berpikir sintesis siswa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Reseach and Development), yang didalamnya termasuk penggunaan model deskriptif dan penelitian tindakan. Pelaksanaan metode R&D dibagi menjadi tiga langkah pokok yaitu studi pendahuluan, penyusunan metode, dan uji coba metode. Studi pendahuluan dilakukan pada SMK Bina Warga Bandung. Uji coba terbatas dilaksanakan dikelas XII AK 2 dan Uji Coba Luas dilaksanakan di kelas XI AK-1 dan AK-2. Populasi penelitian ini adalah kelas XI jurusan Akuntansi. Pengambilan sample uji coba terbatas menggunakan cara acak (random) untuk menentukan kelas uji coba terbatas dan uji coba luas. Hasil kajian dari berbagai literatur tentang metode pembelajaran yang diciptakan para ahli, ditemukan suatu metode pembelajaran yang diyakini dapat meningkatkan kemampuan berpikir sintesis siswa pada mata pelajaran Akuntansi khususnya pada materi pengelolaan kartu aktiva tetap di SMK Bina Warga Bandung, yakni “metode Inquiry”. Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 15.0 terdapat peningkatan kemampuan berpikir sintesis siswa yang cukup signifikan setelah dikembangkan metode pembelajaran Inkuiri penemuan dipadukan dengan model tutor teman sebaya dalam hal pengelompokan belajar dan perumusan masalah dalam inkuiri yang dikembangkan cocok untuk siswa dalam belajar Akuntansi untuk membuat siswa mampu berpikir sintesis. Berdasarkan hasil-hasil penelitian ini, didasarkan kepada guru agar dapat menciptakan inovasi-inovasi pembelajaran yang lebih menantang siswa mengembangkan kemampuan berpikir sintesis dalam proses pembelajaran Akuntansi. Demikian pula bagi kepala sekolah agar dapat membantu pengembangan metode pembelajaran ini demi perbaikan kualitas pembelajaran di sekolah. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan penelitian yang serupa dengan ruang lingkup yang lebih luas. -
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Skolah Dasar
Penelitian ini di latarbelakangi dengan masalah hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA yang rendah. Teridentifikasi ada dua hal yang menyebabkan ketidakberhasilan peserta didik tersebut, yaitu pemilihan metode pembelajaran yang kurang sesuai dan penggunaan media pembelajaran yang kurang tepat. Model pembelajaran kooperatif adalah salah satu model pembelajaran yang dilandasi oleh teori konstruktivisme, yaitu suatu pendekatan di mana siswa harus secara individual menemukan dan mentransformasikan informasi yang kompleks, memeriksa informasi dengan aturan yang ada dan merevisinya bila perlu. Desain penelitian ini adalah eksperimen kuasi dengan pola non equivalent control groups desaign. Kelompok control non equivalen di salah satu Sekolah Dasar Negeri di Kota Bandung. Dalam penelitian ini kelas eksperimen memperoleh pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kelas control dengan pembelajaran konvensional. Teknik pengumpulan data adalah observasi dan tes. Instrumen yang di gunakan dalam penelitian ini berupa lembar observasi dan soal tes. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk memperoleh data kuantitatif dan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran untuk data kualitatif. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposif. Hasil analisis data dilakukan dengan uji beda rata-rata atau uji-t. Tingkat signifikansi 0,05 melalui dari hasil tes pretes dan postes yang diberikan kepada peserta didik dan kajian hasil observasi. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan antara skor penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD kelompok eksperimen, sehingga ditemukan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA. Oleh karena itu, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat menjadi alternatif pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA di Sekolah Dasar. -
Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing dalam Meningkatkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Peserta Didik Kelas V di Sekolah Dasar Negeri Babakantiga Ciwidey
Latar belakang penelitian ini adalah pembelajaran pada mata pelajaran IPS masih dianggap mata pelajaran yang sulit karena peserta didik dituntut untuk menghafal materi yang telah diberikan. Sebagaian besar peserta didik mengalami kesulitan dalam menerima mata pelajaran tersebut sehingga berdampak pada rendahnya nilai KKM peserta didik pada mata pelajaran IPS. Oleh sebab itu, penulis mencoba menerapkan model pembelajaran snowball throwing yang diharapkan dapat membantu meningkatkan nilai KKM peserta didik pada mata pelajaran ilmu penegtahuan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran sampai sejauh mana peningkatan nilai KKM peserta didik melalui penerapan model pembelajaran snowball throwing. Subjek penelitian diambil dari jumlah Sampel 80 peserta didik , dibagi kedalam dua kelas kelas yang terdiri dari kelas VA yang menjadi kelas kontrol berjumlah 40 peserta didik dan kelas VB sebagai kelas eksperimen berjumlah 40 peserta didik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Eksperimen yang diberikan pretest, treatment kemudian post test. Analisis data penelitian menggunakan tekhnik statistik deskriptif. Hasil peneilitian pretest pada kelas kontrol diperoleh nilai 43,75 dan kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata 41,63. Adapun nilai pos tes kelas kontrol 71,88 sedangkan kelas eksperimen nilai rata-ratanya 85.50 artinya kedu-duanya mengalami peningkatan namun kelas eksperimen menunjukan peningkatannya lebih signifikan. Dengan demikian model pembelajaran snowball trwoing dapat dijadikan salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan nilai KKM peserta didik pada mata pelajaran IPS. -
Penerapan Model Kooperatif Tipe Make a Match untuk Mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Ilmu Pengetahuan Sosial Peserta Didik di Sekolah Dasar
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) seharusnya dilaksanakan dengan baik dalam proses pembelajaran di sekolah. Namun dalam kenyataannya masih ada sekolah-sekolah yang memilik hasil belajar IPS yang rendah dan belum mecapai kriteria ketuntasan yang telah di tentukan. Hal ini disebabkan kurangnya keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran. Salah satu upaya yang dilakukan dalam meningkatkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaran IPS adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match. tipe ini adalah sebuah model yang melibatkan semua peserta didik dalam proses pembelajaran. penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match untuk mencapai KKM IPS di Sekolah Dasar. Desain penelitian yang digunakan adalah desain kelompok kontrol Non- Ekivalen terdapat pretest dan posttest selain itu subjek tidak dikelompokan secara acak. Populasi pada penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SDN Awigombong dengan jumlah 56. Dalam penelitian ini memakai teknik Sampling Jenuh, dengan sampel dalam penelitian ini terbagi kedalam dua kelas yaitu kelas IV Awigombong 1 sebanyak 28 dan kelas IV Awigombong 3 sebanyak 28, penelitian ini dilakukan dengan pokok bahasan Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi dan Transportasi. kelas eksperimen memperoleh pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match sedangkan kelas kontrol memperoleh pembelajaran konvesional. Analisis data dilakukan secara kuantitatif. Menggunakan instrumen tes kemampuan Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji-t. hasil pengolahan data dengan software SPSS versi 22 , terdapat peningkatan pencapaian KKM yang cukup signifikan setelah dikembangkannya model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match. hal ini berarti bahwa modle pembelajaran kooperatif tipe Make A Match cocok untuk meningkatkan KKM pesearta didik pada mata pelajaran IPS.