Browse Items (53 total)
Sort by:
-
ANALISIS PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SCRAMBLE TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar, pemahaman, dan motivasi peserta didik pada mata pelajaran tertentu di jenjang sekolah dasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif Scramble pada peserta didik sekolah dasar dan untuk menganalisis apakah penerapan model pembelajaran kooperatif Scramble dapat berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik sekolah dasar. Jenis penelitian ini adalah studi literatur dengan menggunakan artikel dan skripsi yang diperoleh empat artikel dan dua skripsi yang masuk kriteria kemudian disimpulkan keseluruhan hasil-hasil dalam kesimpulan yang kuat. Metode yang digunakan penelitian ini adalah kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh bahwa model pembelajaran kooperatif Scramble dapat diterapkan pada mata pelajaran tertentu dan dapat diterapkan di semua jenjang yaitu kelas rendah maupun kelas tinggi sekolah dasar. Dari hasil analisis data, terdapat juga pengaruh penerapan model pembelajaran tipe Scramble terhadap peningkatan motivasi belajar, hasil belajar, dan pemahaman peserta didik sekolah dasar. -
EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL KOOPERATIF NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA DI SEKOLAH DASAR
Judul penelitian ini adalah Efektivitas Penerapan Model Kooperatif Numbered Head Together dalam Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa di Sekolah Dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran Numbered Head Together dan mendeskripsikan efektivitas penerapan model pembelajaran Numbered Head Together pada pelajaran bahasa Indonesia. Metode pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan studi literatur terhadap penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, kemudian dikaji oleh penulis. Hasil dari beberapa penyajian data menunjukan bahwa pertama, model kooperatif Numbered Head Together dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep siswa di sekolah dasar dan juga dapat meningkatakan hasil belajar, prestasi belajar dan aktivitas pembelajaran. Hal tersebut ditandai dengan nilai akhir peserta didik diatas minimal KKM. Kedua, model pembelajaran kooperatif Numbered Head Together efektif tidak hanya pada matapelajaran bahasa Indonesia saja tetapi mencakup berbagai matapelajaran seperti Matematika, IPS, PKn, dan pembelajaran tematik. -
Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dalam materi Kelangkaan
Penelitian ini berjudul “Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas penerapan model pembelajaran, sehingga diketahui apakah dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa atau tidak. Model pembelajaran yang akan digunakan dalam mengukur kefektifan model pembelajaran dalam meningkatkan penguasaan konsep adalah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran Pengantar Ilmu Ekonomi dan Bisnis. Desain penelitian yang digunakan adalah non-equivalent control group design. Dalam penelitian ini siswa dibagi kedalam dua kelas, yaitu kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini dilakukan dikelas X PM 1 dan kelas X PM 6 SMK Negeri 3 Kota Bandung dengan jumlah sampel 36 orang dari masing-masing kelas. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes dan non-tes (Observasi). Hasil tes kemudian dianalisis dengan menggunakan statistik parametrik dengan uji-t yang sebelumnya telah dilakukan terlebih dahulu pengujian normalitas dan homogenitas sebagai syarat parametrik. Setelah dilakukan uji-t apakah ada perbedaan sebelum dan sesudah perlakuan, sedangkan observasi dilakukan untuk melihat kelas atau tidak dengan merujuk kepada lembar pedoman observasi yang diisi oleh observer. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan penguasaan konsep siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw memiliki nilai pretestrata-rata kelas sebelum diberikan perlakuan 48,28 dari jumlah siswa 36 orang pada kelas eksperimen. Namun, setelah diberikan perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw nilai posttestsiswa meningkat menjadi 82,56 dari total siswa yang berjumlah 36 orang. Sedangkan pada kelas kontrol dengan jumlah siswa yang sama ketika dilakukan pretest nilai rata-rata kelas 45,72 dari total 36 siswa. Setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran konvensial, nilai rata-rata kelas setelah melakukan posttestadalah 58,37 Kelas ekperimen dan kelas kontrol memiliki kenaikan hasil pretest ke posttest. Namun peningkatan kelas kontrol tidak sebaik kelas ekperimen.
Pada saat dilakukan uji hipotesis didapatkan hasil H0ditolak dan H1diterima.hal tersebut menunjukkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw efektif digunakan untuk meningkatkan penguasaan konsep. -
Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Perkembangan model pembelajaran dari waktu ke waktu mengalami perubahan. Model-model pembelajaran yang lebih modern kini mulai digunakan. Sejalan dengan pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran, salah satu model pembelajaran yang kini mulai digunakan dan banyak mendapat respon yaitu model pembelajaran kooperatif. Model cooperative learning memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkomunikasi dan berinteraksi sosial dengan temannya untuk mencapai tujuan pembelajaran, sementara guru bertindak sebagai motivator dan fasilitator aktivitas siswa. Model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang berarti model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) lebih menekankan siswa untuk belajar bersama-sama sehingga mampu mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang dipelajari. Dengan rumusan masalah yang muncul yaitu: “Efektifkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa.” Dan tujuan dari penelitian ini adalah “untuk mengetahui Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol”. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan metode eksperimen, sedangkan sifat penelitian dalam penelitian ini bersifat kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (a) Dari hasi analisis uji hipotesis hasil belajar siswa diketahui bahwa terdapat efektivitas yang signifikan dari penerapan model pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) di kelas ekperimen, (b) Penerapan model pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) menghasilkan perhitungan interprestasi observasi oleh observer sebanyak 100% yang mempunyai interprestasi sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat efektifitas yang signifikan dari penerapan model pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) di kelas ekperimen dalam proses pembelajaran Pengantar Akuntansi dan lebih baik dari penggunaan model pembelajaran konvensional, tetapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembelajaran ini, salah satunya yaitu pengaturan waktu yang harus dilakukan secara maksimal. -
Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Type Numbered Heads Together (NHT) terhadap Peningkatan Minat Belajar Siswa
Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya minat belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi perusahaan dagang, proses pembelajaran di kelas yang masih menggunakan metode konvensional dimana kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru, tidak berpusat pada siswa sehingga menyebabkan suasana kelas menjadi monoton dan tidak menyenangkan, Penelitian ini berjudul “Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Type Numbered Heads Together (NHT) terhadap Peningkatan Minat Belajar Siswa”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran cooperative type Numbered Heads Together (NHT) terhadap peningkatan minat belajar siswa. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimental dengan desain penelitian Nonequivalent control group design. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X program Akuntansi di SMK Bina Warga Bandung sebanyak 60 siswa yang terbagi dalam dua kelas yaitu kelas X Akuntansi 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas X Akuntansi 1 sebagai kelas control dengan masing – masing kelas sebanyak 30 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alat ukur angket (kuesioner) yang digunakan untuk mengumpulkan data minat belajar siswa kelas eksperimen dan kelas control. Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat efektivitas model pembelajaran cooperative type Numbered Heads Together (NHT) terhadap peningkatan minat belajar siswa kelas X Akuntansi SMK Bina Warga Bandung. -
META-ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA
Penelitian ini bertujuan untuk melihat besar pengaruh (effect size) pada penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement (STAD) pada pembelajaran matematika di jenjang SMP dan SMA. Populasi dalam penelinitan ini adalah artikel dan skripsi dari penelitian terdahulu mengenali model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada matematika yang telah terindeks pada Sinta Score satu hingga lima. Sampel yang digunakan pada penelitian ini sejumlah 16 artikel mengenai model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pembelajaran matematika denga artikel yang digunakan harus terindeks pada Sinta score satu hingga lima. Instrument yang digunakan adalah Human Instrument. Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan desain pendekatan Meta-analisis. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) Peningkatan paling besar dalam penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada pembelajaran matematika terjadi pada tahun 2016 dengan effect size sebesar 0.918. 2) Pada jenjang pendidikan SMP pengaruh yang diberikan sangat efektif dibandingkan dengan SMA dengan nilai effect size masing-masing sebesar 0.677 dan 0,244. 3) kategori wilayah daerah yang mengalami peningkatan sangat signifikan yaitu Jawa Barat, dengan effect size sebesar 1.006. 4) Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD lebih efektif bila dikolaborasikan dengan Kemampuan Berpikir Kritis dengan effect size sebesar 1.353. -
PENERAPAN MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
Penelitian bertujuan menganalisis efektivitas penerapan model CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) untuk meningkatkan kemampuan menyimak pada mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana penerapan model CIRC pada mata pelajaran bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan menyimak dan apakah model CIRC merupakan model yang efektif untuk meningkatkan kemampuan menyimak. Tujuan penelitian ini, yaitu mendeskripsikan penerapan model pembelajaran CIRC pada mata pelajaran di sekolah dasar dan mendeskripsikan efektivitas penerapan model pembelajaran CIRC terhadap peningkatan kemampuan menyimak peserta didik di sekolah dasar. Peneliti menggunakan teori Tarigan (2008). Metode penelitian adalah kualitatif deskriptif berdasarkan studi dokumentasi yang telah dilakukan pada enam buah penelitian relevan yang berhubungan dengan penerapan model pembelajaran CIRC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan menyimak mengalami peningkatan pada mata pelajaran bahasa Indonesia sebesar 20-75% dan siswa menjadi lebih aktif. -
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil belajar kognitif peserta didik yang rendah, terutama dalam mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui informasi tentang model pembelajaran Student Team Achievement Division pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial dalam upaya meningkatkan hasil belajar kognitif peserta didik. Populasi penelitian ini ialah peserta didik SDN 255 Griya Bumi Antapani Bandung yang terdiri dari peserta didik kelas IV B untuk kelas eksperimen dan kelas IV C untuk kelas kontrol. Jumlah peserta didik 60 orang yang masing-masing kelas terdiri atas 30 peserta didik kelas ekperimen dan 30 peserta didik kelas kontrol yang berjumlah 60 orang.Teknik sampel adalah sampel jenuh karena seluruh populasi dijadikan sampel. Sifat penelitian yang digunakan adalah kuantitatif yang ditandai dengan angka-angka dana analisis yang menggunakan statistik. Desain penelitian ini adalah Nonequivalent Control Group Design, instrument yang digunakan pada penelitian ini, adalah lembar observasi dan soal tes, hasil pretest dan posttest peserta didik yang dianalisis dengan bantuan sofware SPSS versi 16 untuk melihat peningkatan keaktifan belajar peserta didik. Hipotesis menggunakan uji normalitas, uji homogenitas dan uji-t, hasil pengujian menunjukkan bahwa model pembelajaran Student Team Achievement Division dapat meningkatkan hasil belajar kognitif peserta didik pada mata pelajaran IPS. Kesimpulannya bahwa hipotesis yang berbunyi “terdapat peningkatan hasil belajar kognitif yang signifikan dengan model Student Team Achievement Division pada mata pelajaran IPS di sekolah dasar” dapat diterima. -
Penerapan Model Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap Peningkatan Pemahaman Peserta Didik pada Pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
Penelitian berjudul “Penerapan model kooperatif tipe jigsaw terhadap peningkatan pemahaman peserta didik pada pelajaran bahasa indonesia di Sekolah Dasar”. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui penerapan model kooperatif tipe jigsaw, sehingga diketahui peningkatan pemahaman peserta didik pada pelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen. Dalam penelitian ini peserta didik dibagi kedalam dua kelas yaitu kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw dan kelas control menggunakan model konvensional. Penelitian ini dilakukan di kelas V A dan V B SDN Awi Gombong 1 dengan jumlah sampel 20 dari masing-masing kelas. Teknik pengumpulan data menggunakan statistic parametrik. Sehingga observasi dilakukan untuk melihat kegiatan pembelajaran di kelas. Uji hipotesis dengan mnggunakan uji t menunjukan bahwa terdapat peningkatan pemahaman peserta didik pada pelajaran bahasa Indonesia setelah diberikan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. -
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH
UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA
PESERTA DIDIK SEKOLAH DASARPenelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan pemahaman
konsep peserta didik pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah dasar.
Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui peningkatan pemahaman
konsep peserta didik dalam pembelajaran IPA melalui penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe make a match. Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan library reseach.Hasil
penelitian yang peneliti analisa mengungkapkan bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan pemahaman konsep IPA
peserta didik sekolah dasar terhadap pembelajaran IPA seperti pada konsepkonsep
benda padat,cair, ini terlihat dari pemahaman konsep yang meningkat.
Selain itu model pembelajaran kooperatif tipe make a match ini dapat
meningkatkan aktivitas guru dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran
kooperatif tipe make a match dapat diterapkan untuk meningkatkan aktivitas
peserta didik sekolah dasar dalam pembelajaran Ips, matematika, bakhan model
pembelajaran ini dapat diterapkan di jenjang pendidikan SMP maupun SMA.
Kesimpulan penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif dapat
meningkatkan pemahaman konsep peserta didik sekolah dasar, karena model
pembelajaran ini tidak membuat bosan, dengan menggunakan kartu-kartu dan
berpasangan. -
Penerapan Model Kooperatif Tipe Make a Match untuk Mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Ilmu Pengetahuan Sosial Peserta Didik di Sekolah Dasar
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) seharusnya dilaksanakan dengan baik dalam proses pembelajaran di sekolah. Namun dalam kenyataannya masih ada sekolah-sekolah yang memilik hasil belajar IPS yang rendah dan belum mecapai kriteria ketuntasan yang telah di tentukan. Hal ini disebabkan kurangnya keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran. Salah satu upaya yang dilakukan dalam meningkatkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaran IPS adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match. tipe ini adalah sebuah model yang melibatkan semua peserta didik dalam proses pembelajaran. penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match untuk mencapai KKM IPS di Sekolah Dasar. Desain penelitian yang digunakan adalah desain kelompok kontrol Non- Ekivalen terdapat pretest dan posttest selain itu subjek tidak dikelompokan secara acak. Populasi pada penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SDN Awigombong dengan jumlah 56. Dalam penelitian ini memakai teknik Sampling Jenuh, dengan sampel dalam penelitian ini terbagi kedalam dua kelas yaitu kelas IV Awigombong 1 sebanyak 28 dan kelas IV Awigombong 3 sebanyak 28, penelitian ini dilakukan dengan pokok bahasan Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi dan Transportasi. kelas eksperimen memperoleh pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match sedangkan kelas kontrol memperoleh pembelajaran konvesional. Analisis data dilakukan secara kuantitatif. Menggunakan instrumen tes kemampuan Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji-t. hasil pengolahan data dengan software SPSS versi 22 , terdapat peningkatan pencapaian KKM yang cukup signifikan setelah dikembangkannya model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match. hal ini berarti bahwa modle pembelajaran kooperatif tipe Make A Match cocok untuk meningkatkan KKM pesearta didik pada mata pelajaran IPS. -
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK PADA PERUBAHAN LINGKUNGAN KELAS V
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya peningkatan pemahaman konsep peserta didik dalam mata pelajaran IPA khususnya dalam materi perubahan lingkungan siklus air tanah, penelitian ini dilaksanakan di kelas V SDN Girimekar Kecamatan Baleendah kab. Bandung dengan menggunakan model kooperatif tipe Studen Team Achievment division STAD, Metode yang digunakan adalah metode quasi eksperimen dengan sifat penelitian kuantitatif. sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas yaitu kelas V-A sebagai kelas eksperimen dan V-B sebagai kelas kontrol, kelompok kontrol kedua kelas diadakan pre-test dan post-test pengumpulan data menggunakan observasi, dan tes tertulis. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa Penerapan model kooperatif dapat meningkatkan pemahaman konsep peserta didik dalam mata pelajaran ilmu pengetahuan alam materi perubahan lingkungan dan terdapat peningkatan pemahaman konsep peserta didik pada pembelajaran yang menggunakan model kooperatif tipe STAD lebih baik dari pada yang menggunakan model konvensional.