Browse Items (3 total)
Sort by:
-
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT DAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji mengenai perbedaan pengaruh antara model pembelajaran Missouri Mathematics Project dengan Project Based Learning pada mata pelajaran matematika dalam upaya meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMK. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Indonesia Raya Bandung. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, sampel telah ditentukan yaitu kelas XI TKJ 1 sebagai kelas eksperimen I dan kelas XI TKJ 2 sebagai kelas eksperimen II. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen (experimental research). Instrumen penelitiannya yaitu dengan membuat desain RPP sebanyak tiga kali pertemuan untuk masing-masing kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II. Data yang terkumpul berupa hasil pretest dan posttest yang kemudian dianalisis dengan software SPSS untuk melihat efektivitas model pembelajaran. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji-t menunjukkan bahwa model pembelajaran Missouri Mathematics Project memiliki peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran Project Based Learning secara signifikan dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Keunggulan itu terlihat dari masing-masing indikator kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang semakin baik setelah diberikan perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut disarankan kepada guru matematika untuk menggunakan model pembelajaran Missouri Mathematics Project sebagai salah satu alternatif model pembelajaran dalam mata pelajaran matematika sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran matematika, khususnya untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMK. -
PENGARUH METODE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR
Matematika merupakan mata pelajaran yang dianggap sulit oleh sebagian peserta didik yang mempelajari matematika dibandingkan mata pelajaran lainnya. Kesulitan peserta didik memahami pelajaran matematika biasanya disebabkan oleh kurangnya pemecahan masalah yang dimiliki peserta didik. Hal ini disebabkan karena guru jarang melatih kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada saat proses pembelajaran matematika. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk megetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah melalui metode Team Assisted Individualization di Sekolah Dasar. Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Populasi penelitian ini adalah Semua peserta didik kelas IV SDN Ciptawinaya. Sampel penelitian ini adalah kelas IV B sebagai kelas kontrol dan kelas IV C sebagai kelas eksperimen. Teknik analisis data yaitu uji normalitas, ujji homogenitas, uji-t, ataupun uji non-parametik, Mann Whitney. Pada analisis akhir penelitian, untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis menggunakan uji Mann Whitney, Karena data tidak berdistribusi normal. Setelah mendapatkan pemecahan masalah peserta didik pada dua kelas, nilai dianalisis hingga diperoleh hasil akhir yang menyatakan rata-rata nilai untuk kelas kontrol adalah 0,2895 dan rata-rata nilai untuk kelas eksperimen adalah 0,4930. Nilai Signifikansi (2-tailed) 0.041 < 0.05, maka data berbeda signifikan artinya ditolak dan diterima bahwa penggunaan metode Team Assisted Individualization dapat meningkatkan pemecahan masalah peserta didik di sekolah dasar. -
PENGARUH METODE EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA
DI SEKOLAH DASARPenelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada mata pelajaran matematika di Sekolah Dasar. Kemampuan pemecahan masalah dalam mata pelajaran matematika merupakan hal yang sangat penting, karena kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap peserta didik. Namun pada kenyataanya kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik masih rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah peserta didik di Sekolah Dasar dengan menggunakan metode Example Non Example dibandingkan dengan menggunakan metode konvensional. Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Sifat dalam penelitian ini yaitu kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistic.desain penelitianya yaitu nonequivalent control group design, yaitu penentuan kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas V SDN Ciparigi tahun ajaran 2017-2018. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VA sebagai kelas kontrol dan kelas VB sebagai kelas eksperimen. Sampel yang digunakan adalah sampel jenuh. Jumlah peserta didik masing-masing kelas yaitu 34 siswa. Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian yaitu tes tipe uraian beberapa soal-soal kemampuan pemecahan masalah dan lembar observasi. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretest dan posttest kemudian di analisis dengan menggunakan bantuan Software IBM SPSS Statistics 24 untuk melihat pengaruh metode Example Non Example. Berdasarkan analisis data, penggunaan metode Example Non Example berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah peserta didik di Sekolah Dasar, peningkatan kemampuan pemecahan masalah peserta didik pun lebih baik yang pembelajarannya menggunakan metode Example Non Example dibandingkan dengan yang menggunakan metode konvensional. Berdasarkan hasil tersebut, disarankan untuk pendidik menggunakan metode sebagai salah satu alternative metode pembelajaran sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran matematika, khususnya untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah peserta didik.