Browse Items (33 total)
Sort by:
-
PENGGUNAAN ALAT PERAGA BLOK PECAHAN TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PECAHAN PADA PESERTA DIDIK KELAS III SD
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan pemahaman konsep pecahan pada peserta didik kelas III dalam pembelajaran matematika di Sekolah Dasar. Adapun tujuan penelitian ini yaitu (1) mengetahui penggunaan alat peraga blok pecahan pada peserta didik kelas III (2) mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman konsep pecahan menggunakan alat peraga blok pecahan pada peserta didik kelas III. Metode penelitian ini yaitu metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian menggunakan pre experimental design (non design) dalam bentuk one group pretest-posttest. Penelitian ini dilakukan di SDN Jati 03 Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung, dengan populasi sebanyak 62 peserta didik dan sampel 35 peserta didik. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan tes dalam pelaksanaan pembelajaran kemampuan pemahaman konsep pecahan dengan penggunaan alat peraga blok pecahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Penggunaan alat peraga blok pecahan dikelas III dapat membantu peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran dan dapat membantu kemampuan pemahaman konsep pecahan sehingga kemampuan pemahaman konsep pecahan meningkat setelah di berikan perlakuan (treatment) dengan penggunaan alat peraga blok pecahan. (2) Terdapat peningkatan kemampuan pemahaman konsep pecahan pada peserta didik kelas III SD setelah penggunaan alat peraga blok pecahan dapat dilihat dari hasil rata-rata pre-test dan post-test di kelas eksperimen yaitu sebesar 65,74 dan 84,80. -
ANALISIS PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA DAN MENULIS BAGI PESERTA DIDIK DISLEKSIA KELAS VI
SD AL-IRHAAM GLOBAL ISLAMIC SCHOOLPenelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk mengungkap dan menganalisis data lapangan yang berkenaan dengan peran guru dalam pelaksanaan pembelajaran membaca dan menulis bagi peserta didik disleksia kelas VI. Subjek pada penelitian ini adalah guru kelas dan guru pendamping/konselor. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif kualitatif. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Ketiga Instrumen Penelitian tersebut digunakan untuk memperoleh data yang saling menunjang dan melengkapi. Hasil penelitian menunjukan bahwa peran guru kelas dan guru pendamping/konselor dalam perencanaan peserta didik disleksia adanya rapat penetapan peserta didik disleksia, melakukan observasi, koordinasikan, konsultasi dengan orang tua peserta didik. Menyusun program pemetaan kompetensi dasar yang sesuai dengan peserta didik disleksia, menetapkan kriteria ketuntasan minimal, melakukan tes kematangan pada awal masuk sekolah, membuat laporan perkembangan. Peran guru dalam pelaksanaan proses penerimaan dan perencanaan pembelajaran guru siswa disleksia meliputi pembuat perencanaan pembelajaran. Adapun yang mengalami kesulitan dalam pelaksanaan pembelajaran bagi peserta didik disleksia adalah terbatasnya tenaga konselor/guru pendamping dan terbatasnya sarana-prasarana. -
KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI AKADEMIK PADA SEKOLAH DASAR 257 PELITA KOTA BANDUNG
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemandirian peserta didik untuk meningkatkan prestasi akademik peserta didik kelas III A SDN 257 Pelita Kota Bandung. Sampel yang diselidiki adalah murid kelas III A SDN 257 Pelita Kota Bandung yang berjumlah 30 orang dengan menggunakan metode pengambilan sampel purposive samping. Variabel yang diukur adalah kemandirian peserta didik dan prestasi akademik. Untuk variabel kemandirian peserta didik menggunakan angket yang disebarkan pada ke 30 orang peserta didik yang terpilih sebagai responden penelitian. Sedangkan variabel prestasi akademik didapat dari nilai/hasil rapor dari peserta didik tersebut. Hasil analisis statistik deskriptif menunjukkan bahwa kemandirian peserta didik kelas III SDN 109 III A SDN 257 Pelita Kota Bandung secara kualitatif dikategorikan tinggi yaitu 56 % dengan skor rata-rata 51,60 dan prestasi akademik secara kualitatif dikategorikan tinggi yaitu 53% dengan rata-rata 92,10. Analisis korelasi sederhana digunakan dalam menguji kemandirian peserta didik dengan prestasi akademik peserta didik kelas IIIA SDN 257 Pelita. Hasil berikut: terlihat bahwa nilai signifikasi data lebih rendah dari tarif siginikasi < 0,005 maka dapat dikatakan terdapat korelasi antara kemandirian peserta didik dan prestasi akademik. Setelah nilai-nilai dihubungkan berdasarkan analisis uji t data diatas, maka terlihat bahwa nilai signifikasi data lebih rendah dari tarif siginikasi < 0,005 maka dapat dikatakan terdapat peningkatan antara kemandirian peserta didik dan prestasi akademik. Kemudian hasil analisis yang dilakukan menggunakan spss24 dapat diketahui bahwa coefficients pada kemandirian peserta didik dengan prestasi akademik adalah 3,319. Berdasarkan pengambilan keputusan uji t (parsial) dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan antara kemandirian peserta didik dan prestasi akademik. -
ANALISIS PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA BAKU OLEH PESERTA DIDIK DI KELAS TINGGI SEKOLAH DASAR PADA MASA PANDEMI COVID-19
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana cara berkomunikasi dalam pembelajaran dan kehidupan sehari-hari peserta didik serta alasannya, dan mengidentifikasi penyebab tidak digunakannya bahasa Indonesia baku oleh peserta didik di kelas tinggi pada saat pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif untuk menganalisis fenomena penggunaan bahasa Indonesia baku di kelas tinggi SDN 166 Ciateul, Kota Bandung. Sumber data dalam penelitian ini, adalah peserta didik SDN 166 Ciateul, sebanyak 20 orang yang dipilih secara acak dan 5 orang guru kelas tinggi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah human instrument atau peneliti sebagai instrumennya. Teknik pengumpulan data, adalah teknik triangulasi, yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data melalui tiga tahap, yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan simpulan atau verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa penggunaan bahasa Indonesia baku di kelas tinggi sudah mencapai 85% dalam penggunaannya, namun para peserta didik masih dalam tahap membiasakan diri. Oleh karena itu, para peserta didik masih kekurangan kosakata bahasa Indonesia baku. Selain kekurangan kosakata bahasa Indonesia baku, masih ada beberapa alasan penyebab peserta didik kelas tinggi tidak menggunakan bahasa Indonesia baku. Pandemi Covid-19 selain mengubah kebiasaan berbahasa para peserta didik, mengubah pula pola pikir sebagian orang tua peserta didik. -
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan media pembelajaran Audio Visual. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SDN Legokjambu tahun ajaran 2021/2022 sebanyak 23. Sampel dalam penelitian ini adalah 10 peserta didik sebagai kelas kontrol dan 10 peserta didik sebagai kelas eksperimen. Bentuk instrumen yaitu tes kemampuan pemahaman konsep yang mencangkup kemampuan menafsirkan, memberikan contoh, mengklasifikasi, meringkas, menyimpulkan, membandingkan, dan menjelaskan. Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental). Bentuk desain penelitian eksperimen yang akan digunakan peneliti adalah Nonequivalent Control Group Design. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dan tes berbentuk pilihan ganda.
Hasil penelitian pemahaman konsep peserta didik yang berada pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini terlihat dari hasil Uji Gain dengan hasil interpretasi kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Penggunaan media audio visual juga dapat meningkatkan setiap indikator pemahaman konsep IPA yang dimiliki peserta didik.
-
MODEL MEANINGFUL INSTRUCTIONAL DESIGN PADA PELAJARAN MELUKIS ALAM SEKITAR DI KELAS III SEKOLAH DASAR
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterlaksanaan model pembelajaran meaningful instructional design dan mengetahui kemampuan melukis peserta didik di kelas III B SDN 163 Buahbatu Baru. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deksriptif untuk mendeskripsikan keterlaksanaan model pembelajaran meaningful instructional design, dan hasil kemampuan melukis peserta didik di kelas V SDN 163 Buahbatu Baru. Sumber data dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas III B SDN 163 Buahbatu Baru sebanyak 15 orang yang dipilih secara purposive. Instrumen penelitian yang digunakan adalah human instrument atau peneliti sebagai instrumennya. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik triangulasi (gabungan) yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakam model Miles & Huberman melalui tiga tahapan yaitu reduksi data, displai data dan verivikasi data, serta teknik yang digunakan untuk menguji kredibilitas data dengan menggunakan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlaksanaan model pembelajaran meaningful instructional design berjalan lancar dalam 3 kali pertemuan dengan persentase aktivitas pendidik 55%, 85%, hingga 100% dan persentase aktivitas peserta didik 52,08%, 68,75%, hingga81,25 serta kemampuan melukis peserta didik kelas III B SDN 163 Buahbatu Baru menunjukkan hasil cukup baik kriterianya dengan skor 71,42. -
ANALISIS KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya permasalahan yang dialami oleh peserta didik sekolah dasar dalam menulis pantun, yakni kurangnya kemampuan peserta didik dalam menuangkan ide-ide yang ada di dalam pikirannya dan kemudian disusun menjadi sebuah bait pantun. Selain itu, peserta didik masih kesulitan untuk memilih kata yang tepat dan sesuai dengan pola akhir pantun, serta yang sesuai dengan ciri-ciri pantun. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterampilan menulis pantun pada peserta didik sekolah dasar, serta untuk mengidentifikasi kesesuaian pantun yang ditulis peserta didik sekolah dasar dengan ciri-ciri pantun yang telah ditentukan. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan jenis penelitian studi literatur. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi, yang terdiri atas tiga artikel dan lima naskah skripsi. Hasil penelitian menyatakan bahwa, keterampilan peserta didik dalam menulis pantun termasuk dalam kategori baik. Hal tersebut membuktikan bahwa peserta didik sekolah dasar terampil dalam menulis pantun. Oleh karena itu, hasil karya pantun peserta didik, sesuai dengan ciri-ciri yang terdapat dalam pantun. Hal ini dikarenakan, penilaian keterampilan menulis pantun, disesuaikan dengan ciri-ciri yang terdapat dalam pantun. -
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI MEDIA MICROSOFT POWERPOINT PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan prestasi belajar peserta didik pada kelas eksperimen setelah menerapkan media PowerPoint. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian yaitu metode eksperimen dengan sifat penelitian kuantitatif dan desain penelitian quasi eksperimen dan desain yang dipilih yaitu Nonequivalent Control Group Design. Subjek dalam penelitian ini yaitu kelas IV B sebagai kelas eksperimen dan IV A sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen test uraian dan teknik analisis data dengan statistic parametric menggunakan bantuan aplikasi software SPSS 21. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu terdapat peningkatan prestasi belajar peserta didik yang pembelajarannya dengan menggunakan media powerpoint serta peningkatan prestasi belajar peserta didik pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan peningkatan prestasi belajar peserta didik pada kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional. Populasi pada penelitian ini seluruh peserta didik kelas IV dan sampel penelitian ini Kelas IV A sebagai Kelas eksperimen dan kelas IV B sebagai kelas kontrol. -
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS PADA PESERTA DIDIK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DI SEKOLAH DASAR
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang bukan hanya mengajarkan tentang berhitung, tetapi juga perubahan cara berpikir peserta didik. Peningkatan kemampuan pemahaman matematis pada peserta didik perlu dimiliki oleh setiap peserta didik pada mata pelajaran matematika. Namun faktanya di lapangan, kemampuan pemahaman matematis sangat rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur peningkatan kemampuan pemahaman matematis pada peserta didik melalui model pembelajaran problem solving. Metode penelitian menggunakan metode kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini dilakukan pada peserta didik kelas IV yang berjumlah 30 peserta didik, 15 peserta didik kelas eksperimen, 15 peserta didik kelas kontrol. Penelitian ini dilakukan di SDN 098 Ciroyom Bandung. Analisis data yang dilakukan oleh peneliti menggunakan bantuan aplikasi SPSS V.21 dengan menganalisis uji prasyarat dan uji non parametrik. Berdasarkan hasil analisis maka dapat dismpulkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan pemahaman matematis pada peserta didik melalui model pembelajaran Problem Solving serta peningkatan kemampuan pemahaman matematis pada peserta didik melalui model pembelajaran problem solving lebih baik dari peserta didik yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran konvensional. -
ANALISIS PENGGUNAAN GAWAI PADA PESERTA DIDIK KELAS V SDN 163 BUAHBATU BARU KOTA BANDUNG
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fenomena penggunaan gawai pada
peserta didik sekolah dasar serta menjelaskan pemanfaatan gawai yang baik di
kelas V SDN 163 Buahbatu Baru. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan
phenomenology untuk memahami fenomena penggunaan gawai di kalangan
peserta didik sekolah dasar. Sumber data dalam penelitian ini adalah peserta didik
kelas V B SDN 163 Buahbatu Baru sebanyak 30 orang yang dipilih secara
purposive. Instrumen penelitian yang digunakan adalah human instrument atau
peneliti sebagai instrumennya. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik
triangulasi (gabungan) yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik
analisis data dilakukan dengan menggunakam model Miles & Huberman melalui
tiga tahapan yaitu reduksi data, displai data dan verivikasi data, serta teknik yang
digunakan untuk menguji kredibilitas data dengan menggunakan triangulasi
teknik. Hasil penelitian adalah menunjukkan bahwa penggunaan gawai memiliki
dampak positif dan negatif bagi peserta didik sekolah dasar. Maka dari itu perlu
dilakukan upaya pemanfaatan gawai yang baik pada peserta didik agar terhindar
dari pengaruh negatif gawai serta dapat memanfaatkan gawai sesuai dengan
fungsinya -
ANALISIS KEMAMPUAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG
PESERTA DIDIK KELAS II SEKOLAH DASARPenelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan yang dialami oleh peserta didik kelas II Sekolah Dasar dalam menulis tegak bersambung. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis tegak bersambung pada peserta didik kelas II di Sekolah Dasar. Responden pada penelitian ini adalah 5 orang peserta didik pada kelas II Sekolah Dasar. Metode dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan penelitian grounded theory. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode wawancara dan tes. Data di anilisis dengan reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menyatakan bahwa ditemukan 2 kategori dalam penulisan tegak bersambung yaitu baik dan kurang. Kategori baik di tandai dengan (1) peserta didik mampu merangkaikan huruf saling menyambung satu sama lain 70% dari satu kalimat (2) Peserta didik mampu menuliskan ukuran huruf sedang dan dapat terbaca (3) Peserta didik mampu menuliskan huruf tegak bersambung dengan jarak antar huruf dalam kata saling melekat dan jarak antar kata konsisten (4) Peserta didik mampu menuliskan huruf tegak lurus dan tidak miring ke kanan atau ke kiri (5) Peserta didik mampu menuliskan setiap hurufnya sejajar satu sama lain (6) Peserta didik mampu menuliskan setiap kata atau kalimat sesuai dengan barisan yang tersedia (7) Peserta didik mampu menggunakan huruf kapital pada awal kalimat, nama orang dan nama tempat di setiap kalimat (8) Peserta didik mampu menggunakan tanda titik pada akhir kalimat.