Browse Items (57 total)
Sort by:
-
Pengaruh Metode Demonstrasi terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasr
Peneliti ini dilatar belakangi oleh rendahnya permasalahan dalam belajar mengajar pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah Dasar, bahwa mata pembelajaran ini dianggap sukar oleh peserta didik, karena kesulitan dalam menghafal dan memahami pelajaran terutama pada materi kegiatan Jual Beli. Hasil pembelajaran peserta didik dalam materi tersebut kurang memuaskan dan tidak sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Melihat rendahnya hasil belajar peserta didik, maka pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial menggunakan metode demonstrasi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik, sehingga peneliti tertarik untuk mengadakan penelitin dengan judul “ Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Di Sekolah Dasar”. Peneliti ini bersifat kuantitatif dengan kuasi eksperimen berdesain nonequivalent control group design. Penelitian ini peneliti membagi subjek penelitian, dalam hal ini peserta didik membagi subjek kedalam dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kedua kelas diadakan pre-test dan post-test. Populasi untuk dijadikan sebagai sampel yang akan diberi perlakuan, yakni peserta didik Kelas III di Sekolah Dasar Negeri Gunungkoneng dengan populasi berjumlah 30 peserta didik. Tehnik pengumpulan data menggunakan observasi dan tes tertulis. Instrumen penelitian ini peneliti menggunakan lembar observasi da soal tes. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan statistik dengan bantuan teknik SPSS versi 22 dan excel, maka hasil penelitian yang dapat dikemukakan bahwa peningkatan hasil belajar dengan menggunakan metode demonstrasi terdapat pengaruh yang signifikan. Peningkatan hasil belajar peserta didik dengan metode demonstrasi di Sekolah Dasar, dan berdasarkan hasil observasi maka kegiatan pendidik dalam menggunakan metode demonstrasi kegiatan guru dapat di kategorikan baik. Berdasarkan hasil uji normalitas, uji homogenitas dan uji-t terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hipotesis yang berjudul pengaruh metode demonstrasi terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial di sekolah dasar, maka pengaruh metode demonstrasi dapat diterima. -
Pengaruh Penggunaan Metode Demonstrasi terhadap Peningkatan Pemahaman Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolh Dasar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya pemahaman belajar ilmu pengetahuan alam peserta didik pada materi cahaya dan sifat-sifatnya. Hal itu diperkuat oleh data tenaga pendidik wali kelas V yang menyatakan bahwa hasil belajar, khususnya aspek pemahaman masih rendah. Penelitian ini mencoba menerapkan metode pembelajaran demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman belajar ilmu pengetahuan alam di sekolah dasar. Penelitian ini adalah metode eksperimen. Subjek penelitian ini ialah peserta didik di kelas V semester II SDN Gunungkoneng yang berjumlah 60 peserta didik yang terdiri 30 peserta didik sebagai kelompok eksperimen dan 30 peserta didik sebagai kelompok kontrol. Instrumen dalam penelitian ini ialah lembar observasi, tes soal, dan angket. Pada pelaksanaan pembelajaran digunakan metode pembelajaran demonstrasi yang menunjukkan adanya peningkatan proses pembelajaran. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan teknik Excel dan SPSS versi 21, diperoleh hasil observasi penerapan metode pembelajaran demonstrasi dapat dilakukan pendidik dengan baik dengan menghitung interpretasi sebanyak 88% (baik) dan berdasarkan hasil pengujian t-hitung lebih besar dari t-tabel pada tingkat kepercayaan, maka terdapat pengaruh yang signifikan. Dengan demikian terdapat perbedaan yang signifikan hasil pemahaman belajar pelajaran IPA antar kelompok eksperimen dan kontrol setelah perlakuan dan menunjukkan bahwa peserta didik yang mendapatkan materi dengan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi terdapat peningkatan pemahaman belajar. -
Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan ALam di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengkaji peningkatan hasil belajar siswa di Sekolah Dasar khususnya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam melalui model pembelajaran berbasis proyek.Adapun hipotesis dari penelitian ini ada dua yaitu yang pertama terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik yang menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dan yang kedua peningkatan hasil belajar peserta didik lebih baik meningkatkan model pembelajaran berbasis proyek dari pada peserta didik yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan populasi penelitian seluruh peserta didik kelas IV sebuah SD Negeri di Kabupaten Bandung. Kemudian diambil dua kelas sebagai sampel yaitu kelas IVA sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dan kelas IVB sebagai kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Dengan jumlah siswa yang sama banyak yaitu 25 orang siswa. Desain penelitian yang digunakan adalah desain kelompok kontrol non- ekivalen dan diukur melalui instrumen tes tulisan. Analisis data menggunakan indeks gain untuk membandingkan kedua kelas hasil penelitian memperlihatkan bahwa kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. Dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dari pada peserta didik yang menggunakan model pembelajaran konvensional. -
Pengaruh Pembelajaran Demonstrasi terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajran Ilmu Pengetahuan Alam di Kelas IV di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya nilai hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Hal ini disebabkan karena dalam pembelajaran pendidik masih menggunakan metode konvensional. Penelitian ini mencakup metode demonstrasi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada materi perubahan lingkungan dan hasil belajar peserta didik setelah mengikuti pembelajaran pada mata pelajaran Ilmu Penetahuan Alam dengan menggunakan metode demonstrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran demonstrasi terhadap hasil belajar peserta didik kelas IV SD Negeri Banjaran 9. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas IV semester 2 SDN Banjaran 9 yang berjumlah 26 orang. Analisis perbedaan menggunakan analisis uji „t‟ dengan bantuan SPSS 16.0 for window, analisis ini digunakan untuk mengetahui perbedaan pengaruh penggunaan metode demostrasi terhadap hasil belajar peserta didik kelas kontrol dan kelas eksperimen. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan SPSS 16.0 for window diperoleh perbedaan yang signifikan hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah mendapatkan perlakuan dengan menggunakan metode demonstrasi. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tentang materi perubahan lingkungan. -
Penerapan Teknik Skimming untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan saat pembelajaran Bahasa Indonesia pada pokus bahasan menemukan ide pokok suatu bacaan yaitu kurang tepat dalam menggunakan teknik pembelajaran, hal ini mengakibatkan rendahnya hasil belajar peserta didik. Penelitian ini mencoba menerapkan teknik skimming untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik di Sekolah Dasar. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Subjek penelitian ini adalah peserta didik di kelas IV semester I SDN Sukasirna Kabupaten Tasikmalaya yang berjumlah 58 peserta didik yang terdiri dari 29 peserta didik sebagai Kelas eksperimen dan 29 peserta didik sebagai Kelas kontrol. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes dan observasi. Data hasil tes diolah dengan menggunakan uji statistik yaitu Uji-t dan uji gain. Uji-t dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan, sedangkan uji gain dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik. Data hasil observasi dilakukan untuk melihat apakah peneliti melakukan langkah-langkah penelitian di dalam kelas atau tidak, dengan berpedoman pada lembar observasi yang diisi oleh observer. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kelas yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan teknik skimming, mengalami peningkatan hasil belajar, jika dibandingkan dengan nilai kelas kontrol. Ternyata yang menggunakan teknik skimming lebih meningkat dari pada yang menggunakan pembelajaran konvensional. -
Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Peserta Didik Sekolah Dasar
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar yang melatih anak untuk berfikir kritis dan objektif. Usia peserta didik sekolah dasar yaitu antara 7-12 tahun merupakan usia berpikir konkrit. Namun keaktifan dan hasil belajar peserta didik belum maksimal karena pembelajaran-pembelajaran yang dilakukan oleh sebagian besar pendidik adalah pembelajaran konvensional saja, dimana pembelajaran berpusat pada pendidik dan peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajarannya. Pembelajaran seperti itu tampaknya kurang berhasil karena tidak mampu digunakan untuk mengajak dan melatih peserta didik menjadi pusat dalam pembelajaran (student center). Hal inilah yang melatar belakangi peneliti untuk melakukan penelitan dengan tujuan meningkatkan hasil belajar IPA materi perpindahan panas dengan pendekatan kontekstual. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh bukti empiris tentang dampak pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas IV sekolah dasar negeri di Kabupaten Bandung. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen dengan desain penelitian adalah Nonequivalent (Pre Test and Post Test) Control Group Design. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar soal tes, dan lembar observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik kelas eksperimen yang menggunakan pendekatan kontekstual sebesar 32,33 dari nilai rata-rata pre test 50,00 dan nilai rata-rata post test 82,33. Dengan demikian hasil penelitian ini menunjukkan pula bahwa : (1) Penggunaan pendekatan kontekstual dapat diterapkan pada pembelajaran IPA materi perpindahan panas. Hal ini dibuktikan dengan observasi mengenai ketercapaian langkah-langkah pendekatan kontekstual yang mendapat kriteria A. (2) Terdapat peningkatan hasil belajar yang signifikan pada peserta didik yang pembelajarannya menggunakan pendekatan kontekstual. -
Penerapan Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Peserta Didik Sekolah Dasar
Pendidikan dapat diartikan sebagai usaha yang dilakukan oleh seseorang secara sadar dan terencana dengan membangun aspek kemampuan yang dimiliki oleh seseorang yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Rendahnya hasil belajar dengan pembelajaran konvensional disebabkan tidak menyeluruhnya penguasaan terhadap materi pembelajaran. Pembelajaran Number Heads Together (NHT) diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Quasi eksperimen, populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III Sekolah Dasar dengan mengambil sampel dua kelas sebagai kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kedua kelas ini diberikan perlakuan yang berbeda, dimana kelas kontrol melaksanakan pembelajaran secara konvensional sedangkan kelas eksperimen dengan model pembelajaran Number Heads Together (NHT) dalam materi pembelajaran “Ciri- ciri dan kebutuhan Mahluk Hidup”. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan lembar hasil belajar. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji homogenitas dan uji t. Hasil Penelitian diperoleh bahwa kenaikan rata-rata kelas eksperimen lebih besar dibandingkan kelas kontrol, setelah dilakukan uji normalitas,uji homogenitas dan uji t, hal ini menunjukan bahwa terdapat peningkatan pembelajaran yang lebih baik pada kelas eksperimen, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Number Heads Together dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hasil Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dan peserta didik untuk meningkatkan hasil belajar dengan menerapkan model pembelajaran Number Heads Together (NHT). -
Pengaruh Penerapan Metode Eksperimen terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik pada Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
Pada pembelajaran IPA peserta didik harus dapat mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya pengetahuan mengenai fakta, konsep dan prinsip saja, tetapi juga diperlukan proses penemuan. Dimana terdapat tiga kemampuan dalam IPA yaitu: kemampuan mengetahui yang diamati, kemampuan memprediksi apa yang belum diamati, dan kemampuan untuk menguji tindak lanjut dari hasil eksperimen dan dikembangkannya sikap ilmiah. Sementara proses pembelajaran yang digunakan oleh sebagian besar pendidik selama ini masih menggunakan metode konvensional dengan cara ceramah, yang memfokuskan hasil belajar pada penguasaan materi yang bersifat hapalan. Metode konvensional ini tampaknya sulit untuk dipertahankan lagi, karena tidak mampu memenuhi tuntutan pembelajaran dan mengakibatkan rendahnya hasil belajar yang disebabkan oleh tidak menyeluruhnya penguasaan terhadap materi pembelajaran, khususnya pembelajaran IPA. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh bukti empiris tentang penerapan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA di SD. Pada metode pembelajaran eksperimen peserta didik dituntut untuk dapat mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi nyata serta membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penemuan yang dilaksanakan melalui praktek langsung di lapangan. Penerapan metode eksperimen pada pembelajaran IPA di SD diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar secara keseluruhan bagi peserta didik. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik SD Negeri Antapani 2 Kelas V, dengan sampel kelas V-A dan Kelas V-B. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan Kuasi eksperimen dan mengambil sampel 2 kelas sebagai kelas kontrol dan kelas ekesperimen. untuk mengetahui hasil belajar peserta didik digunakan instrumen tes. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan bantuan software IBM SPSS 16.0 for window. Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran IPA di SD dengan penerapan metode eksperimen, serta terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik antara yang menggunakan metode eksperimen dengan peserta didik yang menggunakan metode konvensional pada pembelajaran IPA di SD. -
Penerapan Pembelajaran Matematika Realistik dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan pembelajaran matematika realistik pada mata pelajaran matematika di kelas III SD Negeri Isola 1-2 Kecamatan Sukasari, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik antara kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah mendapat perlakuan dengan menerapkan pembelajaran matematika realistik. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan uji-t, yang menunjukkan H0 ditolak dan H1 diterima. Selain itu, dari hasil observasi menunjukkan bahwa pada saat proses belajar matematika dengan pembelajaran matematika realistik, interaksi peserta didik dengan guru dan peserta didik lainnya sangat terlihat, aktivitas belajar lebih terfokus pada peserta didik, tidak didominasi oleh guru. Guru lebih bersifat membimbing dan mengarahkan peserta didik pada kegiatan yang harus dilakukan mereka. 2. Terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika dengan menerapkan pembelajaran matematika realistik pada kelas eksperimen. Hal ini membuktikan bahwa kelas yang memperoleh perlakuan pembelajaran matematika realistik mendapatkan peningkatan hasil belajar yang lebih baik. -
Pengaruh Penerapan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA dalam Pokok Bahasan Konsep Gaya
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar IPA materi gaya di kelas IV SD. Hal ini disebabkan cara mengajar guru yang masih bersifat konvensional yaitu hanya menggunakan metode ceramah. Untuk itu perlu digunakan metode pembelajaran yang tepat yang dapat meningkatkan hasil belajar. Metode yang dianggap tepat untuk materi konsep gaya adalah dengan menerapkan metode eksperimen (percobaan). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan metode eksperimen pada pembelajaran IPA di SD Negeri Isola dan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA peserta didik di SD Negeri Isola melalui penerapan metode eksperimen. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV di SD Negeri Isola Bandung tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 46 orang, dengan instrument pengumpulan data berupa pedoman observasi dan hasil tes. Pada pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan metode eksperimen menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan teknik exel dan SPSS versi 16, diperoleh nilai peserta didik dalam pembelajaran IPA materi konsep gaya mengalami peningkatan yang signifikan. Peningkatan hasil belajar peserta didik pada kelas eksperimen sebesar 27,82 (pretes 49,57 dan postes 77.39) sedangkan pada kelas kontrol peningkatan hasil belajar sebesar 22,61 (pretes 42,61 dan postes 65,22). Terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil belajar IPA kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah mendapat perlakuan penerapan metode eksperimen yang dibuktikan melalui perhitungan uji-t diperoleh hasil nilai sig 0,591 > (α=0,05). Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa pengaruh penerapan metode eksperimen (percobaan) dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA dengan pokok bahasan konsep gaya di kelas IV SD Negeri Isola Bandung. -
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Explicit Intruction Terhadap Hasil Belajar Siswa
Penelitian ini berjudul Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Explicit Intruction Terhadap Hasil Belajar siswa. Penerapan metode pembelajaran ini dilakukan dengan dilatar belakangi oleh hasil belajar yang kurang pada siswa terlihat dari nilai ulangan harian dan mata pelajaran Akuntansi pada materi laporan keuangan, hal ini dikarenakan kemampuan siswa yang kurang diperhatikan. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Explicit Intruction merupakan salah satu Model yang dilakukan agar dapat berpengaruh terhadap Hasil Belajar siswa yang berarti Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Explicit Intruction lebih menekankan siswa untuk melatih dan meningkatkan kemampuannya baik kognitif, afektif dan psikomotor. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Explicit Intruction terhadap Hasil Belajar siswa, untuk mengetahui pengaruh penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Explicit Intruction terhadap Hasil Belajar siswa.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan sifat penelitian kuantitatif karena data penelitian ini menggunakan eksperimen semu ( quasi eksperimen ). Peneliti membagi subyek kepada dua kelas, yaitu kelas eksperimen dsn kelas kontrol. Kedua kelas dilakukan pretest dan posttest. Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas X Akuntansi SMK Bina Warga yang berjumlah 50 peserta didik. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, unjuk kerja dan tes tertulis. Instrument penelitian ini menggunakan lembar observasi, lembar unjuk kerja dan lembar soal tes.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh menggunakan statistik dengan bantuan teknik SPSS versi 21 dan Microsoft excel diperoleh nilai peserta didik dalam pembelajaran akuntansi materi laporan keuangan mengalami perubahan yang signifikan. Terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah mendapatkan perlakuan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe explicit instruction yang dibuktikan melalui uji normalitas, uji homogenitas dan uji beda. Berdasarkan hasil uji normalitas, uji homogenitas dan uji beda terhadap hipotesis penelitian yang berbunyi pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif learning terhadap hasil belajar siswa maka hipotesis diterima. Berdasarkan hasil observasi kegiatan pendidik saat pembelajaran, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe explicit instruction dapat dilaksanankan dengan sangat baik. -
Pengembangan Model Pembelajaran Quantum Learning Tipe Tandur Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai ulangan harian ekonomi sebelumnya, rata-rata nilai siswa yaitu 65,00. Hal ini berarti bahwa hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi masih rendah yakni dibawah nilai ketuntasan minimal yang ditetapkan sekolah tersebut yaitu 75 dari skor ideal 100. Rendahnya rata-rata nilai mata pelajaran ekonomi kelas X IPS disebabkan oleh beberapa faktor yaitu bisa berasal dari siswa, guru, maupun dari lingkungan. Penyebab dari siswa yaitu pengetahuan siswa rendah, sikap siswa dalam belajar cenderung malas, dan minat belajar siswa rendah dan penyebab dari guru yaitu metode pembelajaran yang digunakan belum tepat, gaya belajar monoton. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu sebuah inovasi dalam pembelajaran yang bertujuan untuk menemukan suatu model pembelajaran yang aktif dan menyenangkan yaitu model pembelajaran quantum learning tipe TANDUR yang dipadukan dengan metode Mind Mapping. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development) didalamnya termasuk penggunaan model deskriftif dan penelitian tindakan. Pelaksanaan model R & D dibagi menjadi tiga langkah yaitu studi pendahuluan, pengembangan dan pengujian. Populasi yang digunakan adalah kelas X IIS di SMA Negeri 11 Bandung. Pengambilan sampel untuk uji coba menggunakan teknik cluster random, maka sampel yang digunakan diambil dua kelas, yaitu kelas X IIS 4 sebagai kelas eksperimen dan kelas X IIS 1 sebagai kelas kontrol. Berdasarkan hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang menerapkan model pembelajaran quantum learning tipe TANDUR dengan model pembelajaran langsung dan terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah menerapkan model pembelajaran quantum learnig tipe TANDUR dengan uji kriteria gain dari uji coba satu sampai tiga meningkat dengan kriteria rendah dan sedang.