Browse Items (26 total)
Sort by:
-
Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Type Numbered Heads Together (NHT) terhadap Peningkatan Minat Belajar Siswa
Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya minat belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi perusahaan dagang, proses pembelajaran di kelas yang masih menggunakan metode konvensional dimana kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru, tidak berpusat pada siswa sehingga menyebabkan suasana kelas menjadi monoton dan tidak menyenangkan, Penelitian ini berjudul “Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Cooperative Type Numbered Heads Together (NHT) terhadap Peningkatan Minat Belajar Siswa”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran cooperative type Numbered Heads Together (NHT) terhadap peningkatan minat belajar siswa. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimental dengan desain penelitian Nonequivalent control group design. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X program Akuntansi di SMK Bina Warga Bandung sebanyak 60 siswa yang terbagi dalam dua kelas yaitu kelas X Akuntansi 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas X Akuntansi 1 sebagai kelas control dengan masing – masing kelas sebanyak 30 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alat ukur angket (kuesioner) yang digunakan untuk mengumpulkan data minat belajar siswa kelas eksperimen dan kelas control. Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat efektivitas model pembelajaran cooperative type Numbered Heads Together (NHT) terhadap peningkatan minat belajar siswa kelas X Akuntansi SMK Bina Warga Bandung. -
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournament) untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Rendahnya motivasi belajar siswa di SMK merupakan permasalahan yang menuntut seorang guru untuk menciptakan dan menerapkan suatu strategi dalam pembelajaran Ekonomi. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen dan memilih desain penelitian “Nonequivalent Control Group Design”, yang dimana kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol mempunyai karakteristik yang sama, dan kelas eksperimen diberi perlakuan yang khusus dengan penerapan model pembelajaran TGT (Teams,Games,And Tournament) dan kelas kontrol diberikan pembelajaran seperti biasa. Subyek penelitian ini adalah siswa SMK, dengan populasi penelitiannya adalah siswa SMK BINAWARGA Bandung dan sampel penelitiannya adalah siswa kelas X AP 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas X AP 1 sebagai kelas kontrol. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan angket dan observasi Untuk memperoleh data yang diperlukan ditempuh prosedur penelitian melalui tiga tahapan utama, yaitu tahapan persiapan, tahapan pelaksanaan dan tahapan analisis data. Statistik yang digunakan adalah uji instrumen,yaitu uji validitas instrumen,uji realibilitas instrumen, uji normalitas, homogenitas, dan uji-t untuk mengetahui apakah pembelajaran kooperatif tipe TGT dan motivasi belajar siswa mempunyai hubungan yang berarti dengan metode pembelajaran konvensional. Dengan menggunakan Microsoft Office Excel 2007. Hasil penelitian ini motivasi siswa kelas X AP 1 memperoleh rata-rata nilai 115,5 dan kelas X AP 2 memperoleh rata-rata nilai 120,5. Dari rata-rata nilai kedua kelas tersebut menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa tidak berbeda secara sigifikan. Setelah menggunakan Model Pembelajaran TGT (Teams,Games, And Tournament) yang diterapkan di kelas X AP2 (eksperimen) memiliki rata-rata nilai 128,3 sedangkan kelas X AP1 (kontrol) yang menggunakan pembelajaran konvensional memiliki rata-rata nilai 120. Dari rata-rata kedua kelas tersebut menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis dikelas eksperimen lebih tinggi daripada di kelas kontrol.
Dari hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: (1) motivasi belajar siswa SMK dapat meningkat setelah siswa menempuh pembelajaran ekonomi menggunakan model Pembelajaran TGT (Teams, Games, And Tournament), (2) terdapat perbedaan yang signifikan tetapi belum maksimal dalam peningkatan motivasi siswa dilihat dari nilai antara siswa yang dalam pembelajaran ekonominya menggunakan model Pembelajaran TGT (Teams, Games,And Tournament) dengan siswa yang dalam pembelajaran ekonominya menggunakan pembelajaran konvensional. Walaupun perbedaannya belum maksimal, tetapi kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. -
Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dalam materi Kelangkaan
Penelitian ini berjudul “Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas penerapan model pembelajaran, sehingga diketahui apakah dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa atau tidak. Model pembelajaran yang akan digunakan dalam mengukur kefektifan model pembelajaran dalam meningkatkan penguasaan konsep adalah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran Pengantar Ilmu Ekonomi dan Bisnis. Desain penelitian yang digunakan adalah non-equivalent control group design. Dalam penelitian ini siswa dibagi kedalam dua kelas, yaitu kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini dilakukan dikelas X PM 1 dan kelas X PM 6 SMK Negeri 3 Kota Bandung dengan jumlah sampel 36 orang dari masing-masing kelas. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes dan non-tes (Observasi). Hasil tes kemudian dianalisis dengan menggunakan statistik parametrik dengan uji-t yang sebelumnya telah dilakukan terlebih dahulu pengujian normalitas dan homogenitas sebagai syarat parametrik. Setelah dilakukan uji-t apakah ada perbedaan sebelum dan sesudah perlakuan, sedangkan observasi dilakukan untuk melihat kelas atau tidak dengan merujuk kepada lembar pedoman observasi yang diisi oleh observer. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan penguasaan konsep siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw memiliki nilai pretestrata-rata kelas sebelum diberikan perlakuan 48,28 dari jumlah siswa 36 orang pada kelas eksperimen. Namun, setelah diberikan perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw nilai posttestsiswa meningkat menjadi 82,56 dari total siswa yang berjumlah 36 orang. Sedangkan pada kelas kontrol dengan jumlah siswa yang sama ketika dilakukan pretest nilai rata-rata kelas 45,72 dari total 36 siswa. Setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran konvensial, nilai rata-rata kelas setelah melakukan posttestadalah 58,37 Kelas ekperimen dan kelas kontrol memiliki kenaikan hasil pretest ke posttest. Namun peningkatan kelas kontrol tidak sebaik kelas ekperimen.
Pada saat dilakukan uji hipotesis didapatkan hasil H0ditolak dan H1diterima.hal tersebut menunjukkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw efektif digunakan untuk meningkatkan penguasaan konsep. -
Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Perkembangan model pembelajaran dari waktu ke waktu mengalami perubahan. Model-model pembelajaran yang lebih modern kini mulai digunakan. Sejalan dengan pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran, salah satu model pembelajaran yang kini mulai digunakan dan banyak mendapat respon yaitu model pembelajaran kooperatif. Model cooperative learning memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkomunikasi dan berinteraksi sosial dengan temannya untuk mencapai tujuan pembelajaran, sementara guru bertindak sebagai motivator dan fasilitator aktivitas siswa. Model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang berarti model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) lebih menekankan siswa untuk belajar bersama-sama sehingga mampu mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang dipelajari. Dengan rumusan masalah yang muncul yaitu: “Efektifkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa.” Dan tujuan dari penelitian ini adalah “untuk mengetahui Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol”. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan metode eksperimen, sedangkan sifat penelitian dalam penelitian ini bersifat kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (a) Dari hasi analisis uji hipotesis hasil belajar siswa diketahui bahwa terdapat efektivitas yang signifikan dari penerapan model pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) di kelas ekperimen, (b) Penerapan model pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) menghasilkan perhitungan interprestasi observasi oleh observer sebanyak 100% yang mempunyai interprestasi sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat efektifitas yang signifikan dari penerapan model pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) di kelas ekperimen dalam proses pembelajaran Pengantar Akuntansi dan lebih baik dari penggunaan model pembelajaran konvensional, tetapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembelajaran ini, salah satunya yaitu pengaturan waktu yang harus dilakukan secara maksimal. -
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) terhadap Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa
Model pembelajaran Numbered-Head Together (NHT) merupakan salah satu model yang dapat berpengaruh untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa yang berarti model pembelajaran Numbered-Head Together (NHT) lebih menekankan siswa untuk berkelompok yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memberikan peluang kepada siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses belajar sehingga mampu mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan yang dipelajari. Dengan rumusan masalah yang muncul yaitu: “seberapa besar pengaruh penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered-Head Together (NHT) terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa?“. Dan tujuan dari penelitian ini adalah “Untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered-Head Together (NHT) Terhadap Peningkatan Aktivitas dan pembelajaran IPS. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan metode eksperimen, sedangkan sifat penelitian dalam penelitian ini bersifat kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (a) Dari hasil analisis uji hipotesis aktivitas belajar siswa diketahui bahwa terdapat pengaruh dari penerapan model pembelajaran kooperatif Numbered-Head Together (NHT) di kelas eksperimen, (b) penerapan model pembelajaran kooperatif Numbered-Head Together (NHT) menghasilkan perhitungan yang meningkat. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat bahwa terdapat pengaruh dari penerapan model pembelajaran kooperatif Numbered-Head Together (NHT) di kelas eksperimen dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, tetapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembelajaran ini, salah satunya yaitu pengaturan waktu yang harus dilakukan secara maksimal. -
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay (CRH) Terhadap Motivasi Balajar Siswa
Proses pembelajaran yang di harapkan dalam suatu satuan pendidikan adalah proses pembelajaran yang dapat menghantarkan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah di tetapkan. Salah satu bagian yang dapat mencapai hal tersebut adalah dengan adanya motivasi dalam diri siswa untuk belajar. Motivasi merupakan kekuatan pendorong untuk belajar secara aktif, kreatif, efektif, inovatif dan menyenangkan dalam rangka perubahan perilaku, baik ranah kognitif, afektif maupun psikomotor. Sementara berdasarkan hasil pengamatan penulis di lapangan motivasi belajar siswa masih sangat kurang hal ini disebabkan oleh model pembelajaran yang di gunakan oleh sebagian besar guru selama ini adalah model pembelajaran yang cenderung sama setiap pertemuan yaitu di awali dengan ceramah, diskusi dan di akhiri dengan latihan dan penugasan. Model pembelajaran seperti itu tampaknya sulit membuat siswa termotivasi dalam belajar. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh bukti empiris tentang Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Course Review Horay (CRH) terhadap Motivasi Belajar Siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X AP SMK Negeri 3 Bandung dengan sampel siswa kelas X AP-2 dan siswa Kelas AP-1. Penelitian ini menggunakan Desain penelitian Pretest-postest Nonequivalent Control Group Design. Dalam penelitian ini kelas X AP-2 merupakan kelas eksperimen yang mendapat perlakukan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay (CRH) dan kelas X AP-1 sebagai kelas kontrol yang mendapat perlakuan model pembelajaran konvensional. Hasil penelitian di peroleh sebagai berikut: (1) hasil dari observasi yang dilakukan oleh observer bahwa pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe CRH dilaksanakan dengan sangat baik dan efektif. (2) model pembelajaran kooperatif tipe Course Reriew Horay (CRH) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar siswa di banding model pembelajaran konvensional. (3) Peningkatan motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi di banding peningkatan motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen. -
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Terhadap Peningkatan Aktivitas Balajar Siswa
Keberagaman model pembelajaran dari waktu ke waktu mengalami perubahan, model-model pembelajaran yang lebih modern kini mulai digunakan. Sejalan dengan kontruktivisme dalam pembelajaran, salah satu model pembelajaran yang kini mulai digunakan dan mendapat banyak respon yaitu model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif memberikan banyak kesempatan kepada siswa untuk bisa berkomunikasi dan berinteraksi sosial dengan temannya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, sementara guru sebagai motivator dan fasilitator aktivitas siswa. Model pembelajaran kooperatif sendiri terdiri dari berbagai macam model, salah satunya adalah model Think Pairs Share (TPS). Think Pairs Share (TPS) merupakan model pembelajaran kooperatif yang dapat berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa khususnya pada mata pelajaran akuntansi perpajakan materi teori pendahuluan pajak karena dalam kegiatannya dapat meningkatkan keaktifan siswa di dalam kelas sehingga mampu mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang dipelajari. Dengan rumusan masalah yang muncul yaitu Apakah terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa” Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair share (TPS)” dan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen quasi, sedangkan sifat penelitian dalam penelitian ini bersifat kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (a) Dari hasil analisis uji hipotesis aktivitas belajar siswa diketahui bahwa terdapat pengaruh dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dikelas eksperimen, (b) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS menghasilkan perhitungan interpretasi observasi oleh observer sebanyak 95% yang mempunyai interpretasi sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS di kelas eksperimen dalam proses pembelajaran akuntansi perpajakan dan lebih baik dari penggunaan model pembelajaran konvensional. -
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Skolah Dasar
Penelitian ini di latarbelakangi dengan masalah hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA yang rendah. Teridentifikasi ada dua hal yang menyebabkan ketidakberhasilan peserta didik tersebut, yaitu pemilihan metode pembelajaran yang kurang sesuai dan penggunaan media pembelajaran yang kurang tepat. Model pembelajaran kooperatif adalah salah satu model pembelajaran yang dilandasi oleh teori konstruktivisme, yaitu suatu pendekatan di mana siswa harus secara individual menemukan dan mentransformasikan informasi yang kompleks, memeriksa informasi dengan aturan yang ada dan merevisinya bila perlu. Desain penelitian ini adalah eksperimen kuasi dengan pola non equivalent control groups desaign. Kelompok control non equivalen di salah satu Sekolah Dasar Negeri di Kota Bandung. Dalam penelitian ini kelas eksperimen memperoleh pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kelas control dengan pembelajaran konvensional. Teknik pengumpulan data adalah observasi dan tes. Instrumen yang di gunakan dalam penelitian ini berupa lembar observasi dan soal tes. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk memperoleh data kuantitatif dan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran untuk data kualitatif. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposif. Hasil analisis data dilakukan dengan uji beda rata-rata atau uji-t. Tingkat signifikansi 0,05 melalui dari hasil tes pretes dan postes yang diberikan kepada peserta didik dan kajian hasil observasi. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan antara skor penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD kelompok eksperimen, sehingga ditemukan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA. Oleh karena itu, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat menjadi alternatif pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA di Sekolah Dasar. -
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Pencapaian KKM Peserta Didik pada Mata Pelajaran Matematika di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilatar belakangi dari hasil observasi yang dilaksanakan di lapangan bahwa dalam proses pembelajaran khususya pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang, penyampaian materi oleh guru masih monoton dan masih menggunakan model pembelajaran konvensional yang kebanyakan hanya memberikan informasi dan memberikan tugas. Hal ini menyebabkan rendahnya penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) karena masih banyak peserta didik yang mendapatkan nilai yang rendah pada hasil pembelajaran matematika. Hal tersebut terbukti dengan penetapan KKM dengan nilai 69. Kondisi ini dapat diatasi dengan dilakukannya penelitian dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together untuk peningkatan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang pada kelas VB SD Negeri Banjaran 09 kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh model kooperatif tipe NHT yang dilaksanakan pada pelaksanaan dan proses pembelajaran matematika, peningkatan hasil belajar peserta didik yang dapat memberi pengaruh dalam pennetuan KKM. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together dapat meningkatkan nilai peserta didik dalam mencapai KKM pada mata pelajaran matematika sekolah dasar dengan nilai rata-rata pada kelas eksperimen 83,97, dan pada kelas control dengan nilai rata-rata 67, 87. Kesimpulan dari penelitian ini yakni pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan Kriteria Ketuntasan Minimal pada mata pelajaran matematika di sekolah dasar. -
Peningkatan Prestasi Belajar Operasi Hitung Campuran dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) di Kelas 4 Sekolah Dasar
Berdasarkan dari hasil pengolahan dan analisis data yang peneliti
lakukan, dimana kelas eksperimen mendapat nilai rerata prestest 41,40 dan meningkat secara signifikan pada nilai rerata posttest 72,80, sedangkan kelas kontrol dengan nilai rerata pretest 45,91 dan hanya mengalami sedikit peningkatan pada nilai rerata posttest yaitu 67,72. maka didapat kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat peningkatan prestasi belajar yang signifikan pada operasi hitung campuran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas eksperimen dengan melihat dari nilai yang diperoleh pada kondisi akhir. 2. Terdapat perbedaan prestasi belajar operasi hitung campuran antara kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran
konvesional. 3. Sesuai dengan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji-T, maka pada penelitian ini hipotesis diterima.