Browse Items (5 total)
Sort by:
-
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIKA PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR MELALUI MODEL REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman matematika peserta didik SD melalui model realistic mathematic education dan mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman peserta didik pada pembelajaran matematika menggunakan model realistic mathematic education dengan yang menggunakan model pembelajaran langsung. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan penelitain bersifat kuantitatif. Sampel berjumlah 40 peserta didik, 20 orang di kelas eksperimen dan 20 orang di kelas kontrol. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Terdapat peningkatan kemampuan pemahaman peserta didik pada pembelajaran matematika melalui model realistic mathematic education di kelas V SD; (2) Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman peserta didik pada pembelajaran matematika menggunakan model realistic mathematic education dengan yang menggunakan model pembelajaran langsung. -
PENGARUH MODEL QUANTUM LEARNING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN PESERTA DIDIK
DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
DI SEKOLAH DASARPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh model pembelajaran kuantum pada mata pelajaran matematika terhadap peningkatan kemampuan pemahaman peserta didik. Populasi penelitian ini ialah peserta didik SD Cibadak 3. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, penarikan sampel ditentukan dengan sampel jenuh yaitu jumlah populasi sama dengan jumlah sampel, sehingga terpilih peserta didik kelas V A untuk kelas eksperimen dan peserta didik kelas V B untuk kelas kontrol sebagai objek penelitian. Jumlah siswa dari masing-masing kelas yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terdiri atas 30 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar soal dan lembar observasi. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretes dan postes siswa tersebut kemudian dilakukan uji gain untuk menunjukan peningkatan pemahaman matematis dan uji dua kesamaan rata-rata untuk menunjukan peningkatan pemahaman matematis peserta didik kelas kontrol dan eksperimen. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji T, dan uji N-gain menunjukkan bahwa model pembelajaran kuantum dapat berpengaruh terhadap kemampuan pemahaman matematis dan dapat meningkatkan kemampuan pemahaman matematis peserta didik. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji-t hasil yang ditunjukan dari pengujian tersebut menunjukan sig (2 failed) yaitu 0.00 atau ≤ 0.25 hal tersebut menunjukan bahwa H_a diterima artinya terdapat perbedaan pemahaman matematis peserta didik dengan menggunakan model kuantum dan peserta didik dengan menggunakan model konvensional. Uji N-gain menunjukan bahwa peningkatan pemahaman matematis kelas eksperimen dengan menggunakan model kuantum dengan rata-rata N-gain. Nilai rata-rata indeks gain kelas eksperimen 0,88 sementara kelas kontrol 0,09. Berdasarkan hasil tersebut disarankan kepada pendidik untuk menggunakan model kuantum sebagai salah satu model alternatif dalam mata pelajaran matematika sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran matematika, khususnya untuk meningkatkan kemampuan pemahaman peserta didik dalam mata pelajaran matematika. -
Pengaruh Penggunaan Model Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep IPA Peserta Didik Kelas V Sekolah Dasar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemapuan pemahaman konsep peserta didik dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah dasar. Adapun tujuan penelitian ini yaitu mengetahui peningkatan pemahaman konsep peserta didik dalam pembelajaran IPA melalui penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match, dan untuk mengetahui sikap peserta didik dalam pembelajaran IPA melalui penerapan Model Kooperatif Tipe Make A Match. Metode penelitian ini yaitu quasi eksperimen. Penelitian ini dilakukan di SDN Baranangsiang di Kecamatan Ciparay dengan sampel 60 peserta didik yang terdiri atas 30 peserta didik kelas eksperimen dan 30 peserta didik kelas kontrol. Tektik pengumpulan data data menggunakan observasi dan tes.dalam pelaksanaan pembelajaran IPA menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match, peserta didik terlihat aktif dan antusias mengikuti proses pembelajaran. Hal ini terlihat dari presentase data hasil observasi sikap peserta didik yang menunjukkan kriteria baik. Hasil analisis perbedaan rata-rata capaian kemampuan pemahaman kelas eksperimen lebih baik dari capaian kelas kontrol. Hasil capaian kelas eksperimen menunjukkan kemampuan pemahaman dalam pembelajaran IPA lebih baik dengan diterapkannya Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata post-tes lebih besar dari pada pre-tes. Artinya, terdapat peningkatan yang signifikan kemampuan pemahaman konsep peserta didik dalam pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match.
Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan analisis data dan pengujian hipotesis menunjukan bahwa terdapat perbedaan hasil pre-test dan post-test dengan rata-rata pre-test pada kelas kontrol yaitu 53,00 dan pada kelas eksperimen yaitu 54,33. Sedangkan untuk rata-rata post-test kelas kontrol yaitu 75,67 dan pada kelas eksperimen yaitu 80,50. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match dapat meningkatakan pemahaman konsep IPA peserta didik di kelas V SDN Baranangsiang.
-
Efektivitas Penerapan Alat Peraga Dua Dimensi dalam Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Siswa
Penelitian ini mengkaji tentang judul “penerapan alat peraga dua dimensi dalam meningkatan kemampuan pemahaman” rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana perencanaan pembelajaran siswa kelas II SDN Banjaran 09 dalam pemahaman bangun datar dengan menggunakan alat peraga?. (2) Bagaimana pelaksanaan belajar siswa kelas II SDN Banjaran 09 dalam pemahaman bangun datar dengan menggunakan alat peraga?. (3) Berapa besar peningkatan hasil belajar siswa kelas II dalam pemahaman bangun datar dapat ditingkatkan dengan menggunakan alat peraga?. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Memperoleh gambaran perencanaan siswa kelas II SDN Banjaran 09 dalam pemahaman bangun datar dengan menggunakan alat peraga. (2) Untuk mengungkap pelaksanaan belajar siswa kelas II SDN Banjaran 09 dalam pemahaman bangun datar dengan menggunakan alat peraga. (3) Untuk mengungkap besaran peningkatan hasil belajar kelas II dalam pemahaman bangun datar dengan menggunakan alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar. Hasil penelitian menungjukkan bahwa penerapan pembelajaran materi bangun datar dengan menggunakan alat peraga dapat meningkatkan pemahaman, dapat dilihat dari rata-rata 82,5 pada kelas eksperimen dan 6,70 pada kelas kontrol. -
Penerapan Model Pembelajaran Scramble untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Peserta Didikan dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan pemahaman peserta didik dalam pembelajaran IPS di sekolah dasar. Pernyataan yang dikemukakan oleh guru kelas III di salah satu SDN di suatu kecamatan bahwa terdapat 44% peserta didik yang nilai IPS nya masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman peserta didik dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial melalui penerapan model pembelajaran scramble, dan untuk mengetahui sikap peserta didik dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial melalui penerapan model pembelajaran scramble. Metode Penelitian ini yaitu quasi eksperimen. Penelitian dilaksanakan di SDN di suatu kecamatan dengan sampel 53 peserta didik yang terdiri atas 25 peserta didik sebagai kelompok eksperimen dan 28 peserta didik sebagai kelompok kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan tes. Pada pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran scramble, peserta didik terlihat aktif dan antusias mengikuti proses pembelajaran. Hal ini terlihat dari presentase data hasil observasi sikap peserta didik yang menunjukkan kriteria baik. Hasil analisis perbedaan rata-rata capaian kemampuan pemahaman kelas eksperimen lebih baik dari capaian kelas kontrol. Hasil capaian kelas eksperimen menunjukkan kemampuan pemahaman dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial lebih baik dengan diterapkannya model pembelajaran scramble. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata postes lebih besar dari rata-rata pretes. Artinya, terdapat peningkatan yang signifikan kemampuan pemahaman pemahaman peserta didik dalam pembelajaran IPS melalui penerapan model pembelajaran scramble.