Browse Items (43 total)
Sort by:
-
Penerapan Model Kooperatif Tipe Make a Match untuk Mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Ilmu Pengetahuan Sosial Peserta Didik di Sekolah Dasar
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) seharusnya dilaksanakan dengan baik dalam proses pembelajaran di sekolah. Namun dalam kenyataannya masih ada sekolah-sekolah yang memilik hasil belajar IPS yang rendah dan belum mecapai kriteria ketuntasan yang telah di tentukan. Hal ini disebabkan kurangnya keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran. Salah satu upaya yang dilakukan dalam meningkatkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaran IPS adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match. tipe ini adalah sebuah model yang melibatkan semua peserta didik dalam proses pembelajaran. penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match untuk mencapai KKM IPS di Sekolah Dasar. Desain penelitian yang digunakan adalah desain kelompok kontrol Non- Ekivalen terdapat pretest dan posttest selain itu subjek tidak dikelompokan secara acak. Populasi pada penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SDN Awigombong dengan jumlah 56. Dalam penelitian ini memakai teknik Sampling Jenuh, dengan sampel dalam penelitian ini terbagi kedalam dua kelas yaitu kelas IV Awigombong 1 sebanyak 28 dan kelas IV Awigombong 3 sebanyak 28, penelitian ini dilakukan dengan pokok bahasan Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi dan Transportasi. kelas eksperimen memperoleh pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match sedangkan kelas kontrol memperoleh pembelajaran konvesional. Analisis data dilakukan secara kuantitatif. Menggunakan instrumen tes kemampuan Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji-t. hasil pengolahan data dengan software SPSS versi 22 , terdapat peningkatan pencapaian KKM yang cukup signifikan setelah dikembangkannya model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match. hal ini berarti bahwa modle pembelajaran kooperatif tipe Make A Match cocok untuk meningkatkan KKM pesearta didik pada mata pelajaran IPS. -
Pengaruh Model Pembelajaran Tipe STAD dengan Media Gambar terhadap Peningkatan Hasil Belajar Matematika di SD
Penelitian ini didasarkan pada permasalahan rendahnya hasil belajar peserta dalam mata pelajaran matematika. Rendahnya hasil belajar peserta didik tersebut salah satu faktornya dikarenakan pembelajaran yang konvensional, sehingga pembelajaran bersifat verbalisme. Peserta didik tidak mendapatkan pembelajaran yang lebih bermakna dan kurang terlihat aktif dalam proses pembelajaran. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka dilakukan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran tipe STAD (Student Team Achievement Divisions) dengan media gambar dalam pembelajaran. Tujuan penelitian ini yaitu untuk memperoleh informasi tentang pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media gambar terhadap peningkatan hasil belajar matematika. Penelitian ini dibatasi pada pokok bahasan luas persegi dan persegi panjang. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas III SD di Kabupaten Bandung Tahun Pelajaran 2015- 2016, sedangkan sampel penelitiannya adalah peserta didik kelas III di salah satu SD Negeri di Kabupaten Bandung, mengambil dua kelas tidak secara acak dengan karakteristik yang serupa. Instrumen yang digunakan adalah tes tertulis hasil belajar peserta didik, angket skala sikap, dan rubrik atau kriteria. Hasil penelitian yang diperoleh berupa skor pretes dan postes yang kemudian diolah dengan metode statistika. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran tipe STAD dengan media gambar terhadap peningkatan hasil belajar matematika; dan terdapat perbedaan hasil belajar matematika yang signifikan antara yang memperoleh model pembelajaran tipe STAD dengan media gambar dan pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat dijadikan salah satu alternatif pembelajaran matematika di SD. -
Penerapan Model Make and Match dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pecahan Sederhana Matematika di Sekolah Dasar
Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk meningkatkan Hasil belajar matematika peserta didik kelas III MI Al-Islam Cidawolong materi pecahan sederhana dengan menggunakan model pembelajaran make and match. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.. Subyek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas III MI Al-Islam. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data adalah teknik observasi, wawancara dan tes tertulis. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi peserta didik dan tes tertulis. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa: hasil belajar matematika dengan menggunakan Model Make and Match peserta didik kelas III MI Al-Islam Cidawolong mengalami peningkatan pada materi pecahan sederhana. Peningkatan tersebut disebabkan dalam menjelaskan aturan model pembelajaran dengan model Make and Match memberikan simulasi pelaksanaan pembelajaran menggunakan Model Make and Match. Dengan demikian peserta didik dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan model Make and Match sesuai dengan aturan permainan. -
Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing dalam Meningkatkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Peserta Didik Kelas V di Sekolah Dasar Negeri Babakantiga Ciwidey
Latar belakang penelitian ini adalah pembelajaran pada mata pelajaran IPS masih dianggap mata pelajaran yang sulit karena peserta didik dituntut untuk menghafal materi yang telah diberikan. Sebagaian besar peserta didik mengalami kesulitan dalam menerima mata pelajaran tersebut sehingga berdampak pada rendahnya nilai KKM peserta didik pada mata pelajaran IPS. Oleh sebab itu, penulis mencoba menerapkan model pembelajaran snowball throwing yang diharapkan dapat membantu meningkatkan nilai KKM peserta didik pada mata pelajaran ilmu penegtahuan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran sampai sejauh mana peningkatan nilai KKM peserta didik melalui penerapan model pembelajaran snowball throwing. Subjek penelitian diambil dari jumlah Sampel 80 peserta didik , dibagi kedalam dua kelas kelas yang terdiri dari kelas VA yang menjadi kelas kontrol berjumlah 40 peserta didik dan kelas VB sebagai kelas eksperimen berjumlah 40 peserta didik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Eksperimen yang diberikan pretest, treatment kemudian post test. Analisis data penelitian menggunakan tekhnik statistik deskriptif. Hasil peneilitian pretest pada kelas kontrol diperoleh nilai 43,75 dan kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata 41,63. Adapun nilai pos tes kelas kontrol 71,88 sedangkan kelas eksperimen nilai rata-ratanya 85.50 artinya kedu-duanya mengalami peningkatan namun kelas eksperimen menunjukan peningkatannya lebih signifikan. Dengan demikian model pembelajaran snowball trwoing dapat dijadikan salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan nilai KKM peserta didik pada mata pelajaran IPS. -
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Skolah Dasar
Penelitian ini di latarbelakangi dengan masalah hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA yang rendah. Teridentifikasi ada dua hal yang menyebabkan ketidakberhasilan peserta didik tersebut, yaitu pemilihan metode pembelajaran yang kurang sesuai dan penggunaan media pembelajaran yang kurang tepat. Model pembelajaran kooperatif adalah salah satu model pembelajaran yang dilandasi oleh teori konstruktivisme, yaitu suatu pendekatan di mana siswa harus secara individual menemukan dan mentransformasikan informasi yang kompleks, memeriksa informasi dengan aturan yang ada dan merevisinya bila perlu. Desain penelitian ini adalah eksperimen kuasi dengan pola non equivalent control groups desaign. Kelompok control non equivalen di salah satu Sekolah Dasar Negeri di Kota Bandung. Dalam penelitian ini kelas eksperimen memperoleh pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kelas control dengan pembelajaran konvensional. Teknik pengumpulan data adalah observasi dan tes. Instrumen yang di gunakan dalam penelitian ini berupa lembar observasi dan soal tes. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk memperoleh data kuantitatif dan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran untuk data kualitatif. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposif. Hasil analisis data dilakukan dengan uji beda rata-rata atau uji-t. Tingkat signifikansi 0,05 melalui dari hasil tes pretes dan postes yang diberikan kepada peserta didik dan kajian hasil observasi. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan antara skor penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD kelompok eksperimen, sehingga ditemukan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA. Oleh karena itu, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat menjadi alternatif pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA di Sekolah Dasar. -
Penerapan Metode Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tingkat hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kurang dari yang diharapkan. Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam rendah karena menggunakan metode ekspesitori yang terdiri atas ceramah, tanya jawab, dan tugas yang mungkin dianggap para pendidik metode paling praktis dan mudah dilaksanakan tetapi kurang efektif. Pada kenyataannya pemahaman peserta didik dalam mempelajari konsep-konsep Ilmu Pengetahuan Alam tidak sesuai dengan harapan pendidik. Penelitian ini mencoba menerapkan Metode Kontekstual untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kontekstual. Subjek penelitian ini adalah peserta didik di kelas III semester II SDN Ciateul yang berjumlah 56 peserta didik yang terdiri dari 28 peserta didik sebagai kelompok eksperimen dan 28 peserta didik sebagai kelompok kontrol.
Instrumen dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi dan soal tes. Pada pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode kontekstual menunjukkan adanya peningkatan proses pembelajaran. Peserta didik terlihat lebih aktif dan merasakan suasana seperti nyata, karena dalam pembelajaran lebih konkret dan dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan softwere Excel dan SPSS versi 24, diperoleh hasil observasi penerapan Metode Kontekstual dapat dilakukan pendidik dengan baik dengan menghitung interpretasi sebanyak 87,5% (baik) dan berdasarkan hasil pengujian signifikasi uji-t pada soal tes terdapat perbedaan yang signifikan karena nilai signifikasinya lebih kecil dari 0,05. Sehingga terdapat pengaruh yang signifikan, hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam antar kelompok eksperimen dan kontrol setelah perlakuan dan menunjukkan bahwa peserta didik yang mendapatkan materi dengan menggunakan metode kontekstual terdapat peningkatan hasil belajar. -
Pengaruh Penggunaan Media Gambar Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar
Penelitian ini mengenai penggunaan media gambar dalam pembelajaran IPS pokok bahasan teknologi alat komunikasi, dan hasil belajar peserta didik setelah mengikuti pembelajaran IPS dengan metode media gambar. Penelitina ini dilatarbelakangi oleh rendahnya nilai hasil ulangan IPS pada pokk bahasan teknologi komunikasi. Hal ini disebabkan cara pengajaran guru yang masih bersifat konvensional yaitu hanya menggunakan metode ceramah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas IV semester II SD Negeri Cisarua Pasijambu Bandung yan gberjumlah 20 orang. Dengan instrumen pengumpulan data adalah observasi dan hasil tes. Pada pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode media gambar menunjukkan adanya peningkatan proses pembelajaran. Peserta didik sangat terlihat senang dalam proses belajaranya. Berdasakan hasil pengolahan data menggunakan teknik SPSS versi 22, diperoleh nilai peserta didik dalam pembelajaran IPS pokok bahasan teknolgo komunikai mengalami peningkatan yang signifikan. Terdapat perbedaan yang sangat signifikan dari hasil belajar IPS kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah mendapat perlekukan penggunaan model uji-t. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS dengan pokok bahsan teknologi komunikasi di kelas IV SD Negeri Cisarua Pasirjambu Bandung.