Browse Items (43 total)
Sort by:
-
Pengaruh Pendekatan Realistic Mathematics Education terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Matematika di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika. Hal ini dapat terlihat dari perolehan nilai rata-rata ujian yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Rendahnya hasil belajar dikarenakan proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah pada mata pelajaran matematika masih menggunakan metode ceramah, dimana pembelajaran menjadi kurang menarik, kurang menyenangkan dan membosankan. Peserta didik hanya duduk, mencatat dan mendengarkan apa yang disampaikan pendidik. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh pendekatan Realistic Mathematics Education terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika di sekolah dasar. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas IV di SDN Gardusayang IV. Dari populasi tersebut diambil sampel sebanyak dua kelas. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen dan desain penelitian kelompok kontrol non-ekuivalen. Untuk mengetahui hasil belajar matematika pada peserta didik digunakan instrumen tes. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji perbedaan dua rata-rata saling bebas. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu peningkatan hasil belajar matematika peserta didik yang pembelajarannya menggunakan pendekatan RME lebih baik daripada peserta didik yang pembelajarannya menggunakan pendekatan konvensional. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pendekatan RME berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar matematika peserta didik. -
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Skolah Dasar
Penelitian ini di latarbelakangi dengan masalah hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA yang rendah. Teridentifikasi ada dua hal yang menyebabkan ketidakberhasilan peserta didik tersebut, yaitu pemilihan metode pembelajaran yang kurang sesuai dan penggunaan media pembelajaran yang kurang tepat. Model pembelajaran kooperatif adalah salah satu model pembelajaran yang dilandasi oleh teori konstruktivisme, yaitu suatu pendekatan di mana siswa harus secara individual menemukan dan mentransformasikan informasi yang kompleks, memeriksa informasi dengan aturan yang ada dan merevisinya bila perlu. Desain penelitian ini adalah eksperimen kuasi dengan pola non equivalent control groups desaign. Kelompok control non equivalen di salah satu Sekolah Dasar Negeri di Kota Bandung. Dalam penelitian ini kelas eksperimen memperoleh pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kelas control dengan pembelajaran konvensional. Teknik pengumpulan data adalah observasi dan tes. Instrumen yang di gunakan dalam penelitian ini berupa lembar observasi dan soal tes. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk memperoleh data kuantitatif dan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran untuk data kualitatif. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposif. Hasil analisis data dilakukan dengan uji beda rata-rata atau uji-t. Tingkat signifikansi 0,05 melalui dari hasil tes pretes dan postes yang diberikan kepada peserta didik dan kajian hasil observasi. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan antara skor penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD kelompok eksperimen, sehingga ditemukan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA. Oleh karena itu, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat menjadi alternatif pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA di Sekolah Dasar. -
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Pencapaian KKM Peserta Didik pada Mata Pelajaran Matematika di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilatar belakangi dari hasil observasi yang dilaksanakan di lapangan bahwa dalam proses pembelajaran khususya pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang, penyampaian materi oleh guru masih monoton dan masih menggunakan model pembelajaran konvensional yang kebanyakan hanya memberikan informasi dan memberikan tugas. Hal ini menyebabkan rendahnya penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) karena masih banyak peserta didik yang mendapatkan nilai yang rendah pada hasil pembelajaran matematika. Hal tersebut terbukti dengan penetapan KKM dengan nilai 69. Kondisi ini dapat diatasi dengan dilakukannya penelitian dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together untuk peningkatan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang pada kelas VB SD Negeri Banjaran 09 kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh model kooperatif tipe NHT yang dilaksanakan pada pelaksanaan dan proses pembelajaran matematika, peningkatan hasil belajar peserta didik yang dapat memberi pengaruh dalam pennetuan KKM. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together dapat meningkatkan nilai peserta didik dalam mencapai KKM pada mata pelajaran matematika sekolah dasar dengan nilai rata-rata pada kelas eksperimen 83,97, dan pada kelas control dengan nilai rata-rata 67, 87. Kesimpulan dari penelitian ini yakni pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan Kriteria Ketuntasan Minimal pada mata pelajaran matematika di sekolah dasar. -
Pengaruh Metode Demonstrasi terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasr
Peneliti ini dilatar belakangi oleh rendahnya permasalahan dalam belajar mengajar pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah Dasar, bahwa mata pembelajaran ini dianggap sukar oleh peserta didik, karena kesulitan dalam menghafal dan memahami pelajaran terutama pada materi kegiatan Jual Beli. Hasil pembelajaran peserta didik dalam materi tersebut kurang memuaskan dan tidak sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Melihat rendahnya hasil belajar peserta didik, maka pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial menggunakan metode demonstrasi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik, sehingga peneliti tertarik untuk mengadakan penelitin dengan judul “ Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Di Sekolah Dasar”. Peneliti ini bersifat kuantitatif dengan kuasi eksperimen berdesain nonequivalent control group design. Penelitian ini peneliti membagi subjek penelitian, dalam hal ini peserta didik membagi subjek kedalam dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kedua kelas diadakan pre-test dan post-test. Populasi untuk dijadikan sebagai sampel yang akan diberi perlakuan, yakni peserta didik Kelas III di Sekolah Dasar Negeri Gunungkoneng dengan populasi berjumlah 30 peserta didik. Tehnik pengumpulan data menggunakan observasi dan tes tertulis. Instrumen penelitian ini peneliti menggunakan lembar observasi da soal tes. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan statistik dengan bantuan teknik SPSS versi 22 dan excel, maka hasil penelitian yang dapat dikemukakan bahwa peningkatan hasil belajar dengan menggunakan metode demonstrasi terdapat pengaruh yang signifikan. Peningkatan hasil belajar peserta didik dengan metode demonstrasi di Sekolah Dasar, dan berdasarkan hasil observasi maka kegiatan pendidik dalam menggunakan metode demonstrasi kegiatan guru dapat di kategorikan baik. Berdasarkan hasil uji normalitas, uji homogenitas dan uji-t terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hipotesis yang berjudul pengaruh metode demonstrasi terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial di sekolah dasar, maka pengaruh metode demonstrasi dapat diterima. -
Pengaruh Model Pembelajaran Tipe STAD dengan Media Gambar terhadap Peningkatan Hasil Belajar Matematika di SD
Penelitian ini didasarkan pada permasalahan rendahnya hasil belajar peserta dalam mata pelajaran matematika. Rendahnya hasil belajar peserta didik tersebut salah satu faktornya dikarenakan pembelajaran yang konvensional, sehingga pembelajaran bersifat verbalisme. Peserta didik tidak mendapatkan pembelajaran yang lebih bermakna dan kurang terlihat aktif dalam proses pembelajaran. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka dilakukan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran tipe STAD (Student Team Achievement Divisions) dengan media gambar dalam pembelajaran. Tujuan penelitian ini yaitu untuk memperoleh informasi tentang pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media gambar terhadap peningkatan hasil belajar matematika. Penelitian ini dibatasi pada pokok bahasan luas persegi dan persegi panjang. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas III SD di Kabupaten Bandung Tahun Pelajaran 2015- 2016, sedangkan sampel penelitiannya adalah peserta didik kelas III di salah satu SD Negeri di Kabupaten Bandung, mengambil dua kelas tidak secara acak dengan karakteristik yang serupa. Instrumen yang digunakan adalah tes tertulis hasil belajar peserta didik, angket skala sikap, dan rubrik atau kriteria. Hasil penelitian yang diperoleh berupa skor pretes dan postes yang kemudian diolah dengan metode statistika. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran tipe STAD dengan media gambar terhadap peningkatan hasil belajar matematika; dan terdapat perbedaan hasil belajar matematika yang signifikan antara yang memperoleh model pembelajaran tipe STAD dengan media gambar dan pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat dijadikan salah satu alternatif pembelajaran matematika di SD. -
Pengaruh Penggunaan Metode Inkuiri terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pnegetahuan Alam di Sekolah Dasar
Penelitian ini di latar belakangi oleh rendahnya permasalahan dalam belajar mengajar pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar bahwa mata pelajaran ini dianggap sukar oleh peserta didik. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) diperlukan metode mengajar yang bervariasi. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) masih didominasi oleh pengunaan metode ceramah dan kegiatannya lebih berpusat pada pendidik. Aktivitas peserta didik hanya mendengarkan penjelasan pendidik dan mencatat hal-hal yang dianggap penting. Melihat rendahnya hasil belajar peserta didik, maka pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam menggunakan metode Inkuiri merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik, sehingga peneliti mersa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penggunaan Metode Inkuiri Terhadap Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Di Sekolah Dasar”. Peneliti ini bersifat kuantitatif dengan kuasi eksperimen nonequivalent control group design. Penelitian ini dilakukan pada dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kedua kelas tersebut diperlakukan berbeda, kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional sedangkan kelas eksperimen menggunakan Metode Inkuiri. Kedua kelas diadakan pre-test dan post-test. Populasi untuk dijadikan sebagai sampel yang akan diberi perlakuan yaitu peserta didik kelas IV di Sekolah Dasar Negeri Gunungkoneng dengan populasi berjumlah 30 orang peserta didik. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi dan tes tertulis. Instrumen penelitian ini peneliti menggunakan lembar observasi dan soal tes. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan statistik dengan bantuan teknik SPSS versi 22 dan diperoleh nilai peserta didik dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) materi gaya dapat mempengaruhi perubahan benda mengalami peningkatan yang signifikan. Terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil mendapat perlakuan menggunakan metode Inkuiri yang dibuktikan melalui perhitungan uji normalitas, uji homogenitas dan uji beda. Berdasarkan hasil uji normalitas, uji homogenitas dan uji beda terhadap hipotesis penelitian yang berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan penerapan metode Inkuiri terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar maka hipotesis diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan peningkatan yang baik dan terdapat pengaruh yang signifikan. -
Penerapan Model Make and Match dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pecahan Sederhana Matematika di Sekolah Dasar
Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk meningkatkan Hasil belajar matematika peserta didik kelas III MI Al-Islam Cidawolong materi pecahan sederhana dengan menggunakan model pembelajaran make and match. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.. Subyek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas III MI Al-Islam. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data adalah teknik observasi, wawancara dan tes tertulis. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi peserta didik dan tes tertulis. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa: hasil belajar matematika dengan menggunakan Model Make and Match peserta didik kelas III MI Al-Islam Cidawolong mengalami peningkatan pada materi pecahan sederhana. Peningkatan tersebut disebabkan dalam menjelaskan aturan model pembelajaran dengan model Make and Match memberikan simulasi pelaksanaan pembelajaran menggunakan Model Make and Match. Dengan demikian peserta didik dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan model Make and Match sesuai dengan aturan permainan. -
Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan ALam di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengkaji peningkatan hasil belajar siswa di Sekolah Dasar khususnya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam melalui model pembelajaran berbasis proyek.Adapun hipotesis dari penelitian ini ada dua yaitu yang pertama terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik yang menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dan yang kedua peningkatan hasil belajar peserta didik lebih baik meningkatkan model pembelajaran berbasis proyek dari pada peserta didik yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan populasi penelitian seluruh peserta didik kelas IV sebuah SD Negeri di Kabupaten Bandung. Kemudian diambil dua kelas sebagai sampel yaitu kelas IVA sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dan kelas IVB sebagai kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Dengan jumlah siswa yang sama banyak yaitu 25 orang siswa. Desain penelitian yang digunakan adalah desain kelompok kontrol non- ekivalen dan diukur melalui instrumen tes tulisan. Analisis data menggunakan indeks gain untuk membandingkan kedua kelas hasil penelitian memperlihatkan bahwa kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. Dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dari pada peserta didik yang menggunakan model pembelajaran konvensional. -
Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Word Square terhadap Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah diajarkan. Salah satu model pembelajaran yang dapat membuat peserta didik berperan aktif dalam pembelajaran ialah model kooperatif. Karena peserta didik terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan atas anggapan bahwa proses belajar dengan melalui penerapan model cooperative learning tipe word square terhadap hasil belajar dalam Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui terdapat pengaruh penerapan model Cooperative Learning tipe Word Square terhadap hasil belajar dalam Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar. Penelitian ini menggunakan metode Eksperimen dengan bentuk desain Pre-Eksperimen. Populasi diambil sebanyak 77 orang adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri Gunungkoneng yang menjadi tiga kelas, sedangkan sampel penelitian ini adalah kelas IV A dan kelas IV B. Untuk mengumpulkan data penelitian menggunakan instrumen soal. Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kedua variabel. Uji normalitas, maka distribusi data hasil pre-test kelas kontrol tersebut normal.Setelah diketahui bahwa data pre-test siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal dilanjutkan dengan uji homogenitas. Pengujian homogenitas antara dua variabel yang berarti bahwa data pre-test siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol homogen. sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai post test siswa kelas eksperimen dan nilai post test siswa kelas kontrol. Hal ini dapat di Interprestasi, tinggi. -
Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengtahuan Alam di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi sifat dan perubahan wujud benda. Dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam diperlukan metode mengajar yang bervariasi. Metode pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi sifat dan perubahan wujud benda, karena pada umumnya tipe Numbered Head Together (NHT) digunakan untuk melibatkan peserta didik dalam pembelajaran agar hasil belajar peserta didik dapat meningkat. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh informasi tentang hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi sifat dan perubahan wujud benda dan memperoleh informasi tentang metode pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT). Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan kuasi eksperimen berdesain nonequivalent control group design. Peneliti membagi subjek kepada dua kelas, yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kedua kelas diadakan pretest dan posttest. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SD Negeri Gunungkoneng Tasikmalaya yang berjumlah 30 orang.. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan tes tertulis. Instrumen penelitian dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi dan soal tes. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan statistik dengan bantuan teknik SPSS versi 22 dan Microsoft Excel diperoleh nilai peserta didik dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi sifat dan perubahan wujud benda mengalami peningkatan yang signifikan. Terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah mendapat perlakuan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) yang dibuktikan melalui perhitungan uji normalitas, homogenitas dan uji beda. Berdasarkan hasil uji normalitas, homogenitas dan uji beda terhadap hipotesis penelitian yang berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan penerapan metode kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar maka hipotesis diterima. -
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match terhadap Pemahaman Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar
Latar belakang penelitian ini ialah banyak sekolah yang kurang memperhatikan penggunaan model pembelajaran dalam setiap penampilan mengajar. Pembelajaran biasanya hanya disampaikan secara konvensional ketika pendidik berperan aktif, sementara peserta didik cenderung pasif. Sikap peserta didik yang pasif dapat mengurangi keterlibatannya dalam mengikuti proses pembelajaran yang mengakibatkan turunnya pemahaman belajar peserta didik. Penelitian ini bersipat kuantitatif dengan desain penelitian ini adalah desain eksperimen berbentuk “Pre-test and Post-test Nonequivalent Control Group Design” atau desain kelompok pre-test and post-test yang melibatkan dua kelompok. Dalam penelitian ini, kelompok eksperimen memperoleh pembelajaran kooperatif tipe make a match dan kelompok kontrol tidak memperoleh pembelajaran kooperatif tipe make a match. Untuk mendapatkan data hasil penelitian digunakan instrumen berupa tes hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dan lembar observasi. Subjek penelitian adalah SD Negeri Gunungkoneng dengan subjek sampel sebanyak 60 orang. Analisis dilakukan pada data hasil pre-test yang menunjukan nilai tertinggi 66,00 dan nilai tertinggi post-test 98,00. Berdasarkan analisis data, diperoleh bahwa pemahaman belajar peserta didik yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match lebih baik daripada peserta didik yang pembelajarannya tidak menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match. -
Implementasi Metode Eksperimen terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasasr
Penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil observasi awal di SDN Rahayu 01 Bandung yang ditemukan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA di Kelas IV yang masih rendah. karena guru menggunakan metode yang kurang inovatif sehingga membuat peserta didik pasif dalam mengikuti pembelajaran. Penelitian ini mencoba menerapkan metode pembelajaran Eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA di Sekolah Dasar. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang metode eksperimen, hasil belajar peserta didik, serta informasi tentang mata pelajarana IPA. Hipotesi penelitian dirumuskan sebagai “terdapat pengruh yang signifikat implementasi Metode Eksperimen terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA di sekolah dasar”. Sifat penelitian ini adalah kuantitatif, yang ditandai dengan angka-angka dan teknik analisisnya menggunakan statistik. Desain penelitian ini menggunakan pola Nonequvalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik Kelas IV semester II SDN Rahayu 01 yang berjumlah 47 orang. Sampelnya juga berjumlah 47 orang yang terdiri atas 25 peserta didik sebagai kelas eksperimen, dan 22 peserta didik kelas kontrol, yang disebut dengan sampel jenuh. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Mei sampai dengan Bulan Agustus 2016. Teknik dan instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi dan soal tes. Untuk mengukur hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA, peneliti menggunakan pre-test dan pot-test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA, dengan materi gaya, dengan menggunakan Metode Eksperiment, meningkat secara signifikan. Hal ini terbukti dengan diujikannya hipotesis, ternyata t hitung lebih besar dari pada t table. Dengan demikian hopotesis nol ( ) ditolak dan hipotesis alternatif ( ) diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode Eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi gaya, serta hipotesis penelitian dapat diterima.