Browse Items (57 total)
Sort by:
-
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Explicit Intruction Terhadap Hasil Belajar Siswa
Penelitian ini berjudul Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Explicit Intruction Terhadap Hasil Belajar siswa. Penerapan metode pembelajaran ini dilakukan dengan dilatar belakangi oleh hasil belajar yang kurang pada siswa terlihat dari nilai ulangan harian dan mata pelajaran Akuntansi pada materi laporan keuangan, hal ini dikarenakan kemampuan siswa yang kurang diperhatikan. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Explicit Intruction merupakan salah satu Model yang dilakukan agar dapat berpengaruh terhadap Hasil Belajar siswa yang berarti Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Explicit Intruction lebih menekankan siswa untuk melatih dan meningkatkan kemampuannya baik kognitif, afektif dan psikomotor. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Explicit Intruction terhadap Hasil Belajar siswa, untuk mengetahui pengaruh penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Explicit Intruction terhadap Hasil Belajar siswa.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan sifat penelitian kuantitatif karena data penelitian ini menggunakan eksperimen semu ( quasi eksperimen ). Peneliti membagi subyek kepada dua kelas, yaitu kelas eksperimen dsn kelas kontrol. Kedua kelas dilakukan pretest dan posttest. Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas X Akuntansi SMK Bina Warga yang berjumlah 50 peserta didik. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, unjuk kerja dan tes tertulis. Instrument penelitian ini menggunakan lembar observasi, lembar unjuk kerja dan lembar soal tes.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh menggunakan statistik dengan bantuan teknik SPSS versi 21 dan Microsoft excel diperoleh nilai peserta didik dalam pembelajaran akuntansi materi laporan keuangan mengalami perubahan yang signifikan. Terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah mendapatkan perlakuan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe explicit instruction yang dibuktikan melalui uji normalitas, uji homogenitas dan uji beda. Berdasarkan hasil uji normalitas, uji homogenitas dan uji beda terhadap hipotesis penelitian yang berbunyi pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif learning terhadap hasil belajar siswa maka hipotesis diterima. Berdasarkan hasil observasi kegiatan pendidik saat pembelajaran, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe explicit instruction dapat dilaksanankan dengan sangat baik. -
PENERAPAN METODE DEBAT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DI KELAS V SDN 163 BUAHBATU BARU
Penelitian ini berjudul “Penerapan Metode Debat untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia di Kelas V SDN 163 Buah Batu Baru”. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengukur hasil belajarkognitif peserta didik setelah menggunakan model pembelajaran debat pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Penelitian ini dilakukan di dua kelas, yaitu kelas ekperimen dengan metode debat sejumlah 29 siswa dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional sejumlah 27 siswa. Penelitian dilakukan menggunakan metode kuantitatif desaine ksperimen dengan memberikan pretest dan diberikan posttest. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi siswa dan tes tertulis. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji normalitas, uji homogenitas,dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat peningkatan berdasarkan rata rata presentase hasil belajar siswa yang signifikan pada pembelajaran yang menggunakan metode debat pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. -
PENERAPAN MEDIA PUPPET SHOW DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul, Penerapan Media Puppet Show dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Inggris Siswa SD Kelas V. Permasalahan di penelitian ini adalah keterampilan berbicara bahasa Inggris menggunakan media Puppet Show dan kesulitan menggunakan media Puppet Show. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Inggris menggunakan media Puppet Show. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Tarigan (2008). Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan sifat penelitian kualitatif. Populasi penelitian yang digunakan adalah siswa kelas V SD Kristen Pelita Kota Bandung. Teknik penarikan sampel yang digunakan, kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata siswa di kelas eksperimen adalah 76,54, sedangkan di kelas kontrol nilai rata-rata siswa adalah 71,57. Terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil kelas kontrol dengan kelas eksperimen setelah mendapat perlakuan penerapan media yang dibuktikan melalui perhitungan uji-t dengan diperoleh hasil sig 0,02 < 0,05. -
PENERAPAN MEDIA PUPPET SHOW DALAM
MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA
BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SEKOLAH DASARPenelitian ini berjudul, Penerapan Media Puppet Show dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Inggris Siswa SD Kelas V. Permasalahan di penelitian ini adalah keterampilan berbicara bahasa Inggris menggunakan media Puppet Show dan kesulitan menggunakan media Puppet Show. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Inggris menggunakan media Puppet Show. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Tarigan (2008). Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan sifat penelitian kualitatif. Populasi penelitian yang digunakan adalah siswa kelas V SD Kristen Pelita Kota Bandung. Teknik penarikan sampel yang digunakan, kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata siswa di kelas eksperimen adalah 76,54, sedangkan di kelas kontrol nilai rata-rata siswa adalah 71,57. Terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil kelas kontrol dengan kelas eksperimen setelah mendapat perlakuan penerapan media yang dibuktikan melalui perhitungan uji-t dengan diperoleh hasil sig 0,02 < 0,05.
-
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Judul penelitian ini adalah Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Pidik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Tujuan penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan model cooperative learning tipe STAD di kelas IV SDN 005 Babakan Ciparay dan mengukur pengaruh penggunaan model cooperative learning tipe STAD dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA di SD. Model cooperative learning tipe STAD melibatkan peserta didik untuk kritis, sikap terhadap perbedaan. Teori model pembelajaran yang digunakan adalah teori belajar menurut konstruktivisme yang dipelopori oleh Piaget dkk dikembangkan Rusman 2017. Populasi penelitian ini ialah peserta didik SDN Babakan Ciparay Bandung yang mengikuti pembelajaran IPA sebanyak 137 siswa yang terdiri atas empat kelas yaitu kelas IVA,IVB, IVC,kelas IVD dan yang terpilih menjadi sample kelas IVC menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol ialah IVD. Digunakan teknik cluster random sampling. Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan tes. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan kuasi eksperimen. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretest dan posttest yang diberikan pada setiap pertemuan. Data hasil pretest dan posttest peserta didik dianalisis dengan software SPSS untuk melihat hasil belajar peserta didik dengan penerapan model cooperative learning tipe STAD. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji-anova dan uji-t menunjukkan bahwa model cooperative learning tipe STAD memiliki keunggulan dibandingkan dengan yang menggunakan penerapan model ceramah. -
Efektivitas Penggunaan Model Contextual Teaching and Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.
Penelitian ini berjudul Efektivitas Penggunaan Model Contextual Teaching and Learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Judul ini diambil dengan dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran ekonomi dan bisnis. Pada SMK Program Keahlian Akuntansi sendiri memiliki tujuan yang ingin menghasilkan tamatan yang memiliki kemampuan, keterampilan dan nilai serta sikap intregitas, sesuai perkembangan dengan kemajuan ilmu dan teknologi yang memenuhi tuntutan dunia kerja sekarang dan yang akan datang. Model Contextual Teaching and Learning merupakan suatu model yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan rumusan masalah yaitu: Efektivitas Penggunaan Model Contextual Teaching and Learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk mengetahui peningatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian dengan menggunakan metode eksperimen, sedangkan sifat dala penelitian ini yaitu bersifat kuantitatif. Hasil penelitian diperoleh: 1. Dari hasil analisis uji hipotesis (Uji-t) hasil belajar siswa diketahui bahwa terdapat signifikan dari penerapan model Contextual Teaching and Learning dikelas eksperimen. 2. Peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran CTL (Contextul Teaching and Learning) lebih baik daripada hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran yang biasa digunakan. -
Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam peserta didik pada materi model perubahan energi. Hal ini diperkuat dari data tenaga pendidik wali kelas IV yang mengatakan bahwa kompetensi belajar IPA rendah, baik dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang direfleksikan pada proses pembelajaran berlangsung. Penelitian ini mencoba menerapkan Metode Demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonequivalent control group design, populasi pada penelitian ini peserta didik kelas IV semester 2 SDN Awigombong dengan jumlah 56, dan sampel penelitian ini adalah 56 peserta didik terdiri dari 28 peserta didik sebagai kelompok eksperimen dan 28 peserta didik sebagai kelompok kontrol. Analisis perbedaan menggunakan analisis uji-t dengan bantuan Software SPSS versi 22, analisis ini digunakan untuk memperoleh informasi tentang pengaruh metode demonstrasi terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Berdasarkan hasil pelohahan data diperoleh hasil bahwa penerapan metode demonstrasi dapat meningkaatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA pada uji t diperoleh nilai thitung < ttabel dan signifikansi (0,000 < 0,05). Maka terdapat pengaruh yang signifikan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA. Terdapat peningkatan yang signifikan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA dengan materi model perubahan energi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah perlakuan. Hasil analisis statistik menunjukan menunjukan bahwa peserta didik yang mendapatkan materi dengan menggunakan metode demonstrasi terhadap peningkatan hasil belajar yang sisnifikan. -
Penerapan Pembelajaran Matematika Realistik dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan pembelajaran matematika realistik pada mata pelajaran matematika di kelas III SD Negeri Isola 1-2 Kecamatan Sukasari, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik antara kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah mendapat perlakuan dengan menerapkan pembelajaran matematika realistik. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan uji-t, yang menunjukkan H0 ditolak dan H1 diterima. Selain itu, dari hasil observasi menunjukkan bahwa pada saat proses belajar matematika dengan pembelajaran matematika realistik, interaksi peserta didik dengan guru dan peserta didik lainnya sangat terlihat, aktivitas belajar lebih terfokus pada peserta didik, tidak didominasi oleh guru. Guru lebih bersifat membimbing dan mengarahkan peserta didik pada kegiatan yang harus dilakukan mereka. 2. Terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika dengan menerapkan pembelajaran matematika realistik pada kelas eksperimen. Hal ini membuktikan bahwa kelas yang memperoleh perlakuan pembelajaran matematika realistik mendapatkan peningkatan hasil belajar yang lebih baik. -
Pengaruh Pendekatan Realistic Mathematics Education terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Matematika di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika. Hal ini dapat terlihat dari perolehan nilai rata-rata ujian yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Rendahnya hasil belajar dikarenakan proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah pada mata pelajaran matematika masih menggunakan metode ceramah, dimana pembelajaran menjadi kurang menarik, kurang menyenangkan dan membosankan. Peserta didik hanya duduk, mencatat dan mendengarkan apa yang disampaikan pendidik. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh pendekatan Realistic Mathematics Education terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika di sekolah dasar. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas IV di SDN Gardusayang IV. Dari populasi tersebut diambil sampel sebanyak dua kelas. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen dan desain penelitian kelompok kontrol non-ekuivalen. Untuk mengetahui hasil belajar matematika pada peserta didik digunakan instrumen tes. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji perbedaan dua rata-rata saling bebas. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu peningkatan hasil belajar matematika peserta didik yang pembelajarannya menggunakan pendekatan RME lebih baik daripada peserta didik yang pembelajarannya menggunakan pendekatan konvensional. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pendekatan RME berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar matematika peserta didik. -
Pengaruh Pembelajaran Demonstrasi terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajran Ilmu Pengetahuan Alam di Kelas IV di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya nilai hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Hal ini disebabkan karena dalam pembelajaran pendidik masih menggunakan metode konvensional. Penelitian ini mencakup metode demonstrasi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada materi perubahan lingkungan dan hasil belajar peserta didik setelah mengikuti pembelajaran pada mata pelajaran Ilmu Penetahuan Alam dengan menggunakan metode demonstrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran demonstrasi terhadap hasil belajar peserta didik kelas IV SD Negeri Banjaran 9. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas IV semester 2 SDN Banjaran 9 yang berjumlah 26 orang. Analisis perbedaan menggunakan analisis uji „t‟ dengan bantuan SPSS 16.0 for window, analisis ini digunakan untuk mengetahui perbedaan pengaruh penggunaan metode demostrasi terhadap hasil belajar peserta didik kelas kontrol dan kelas eksperimen. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan SPSS 16.0 for window diperoleh perbedaan yang signifikan hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah mendapatkan perlakuan dengan menggunakan metode demonstrasi. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tentang materi perubahan lingkungan. -
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Skolah Dasar
Penelitian ini di latarbelakangi dengan masalah hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA yang rendah. Teridentifikasi ada dua hal yang menyebabkan ketidakberhasilan peserta didik tersebut, yaitu pemilihan metode pembelajaran yang kurang sesuai dan penggunaan media pembelajaran yang kurang tepat. Model pembelajaran kooperatif adalah salah satu model pembelajaran yang dilandasi oleh teori konstruktivisme, yaitu suatu pendekatan di mana siswa harus secara individual menemukan dan mentransformasikan informasi yang kompleks, memeriksa informasi dengan aturan yang ada dan merevisinya bila perlu. Desain penelitian ini adalah eksperimen kuasi dengan pola non equivalent control groups desaign. Kelompok control non equivalen di salah satu Sekolah Dasar Negeri di Kota Bandung. Dalam penelitian ini kelas eksperimen memperoleh pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kelas control dengan pembelajaran konvensional. Teknik pengumpulan data adalah observasi dan tes. Instrumen yang di gunakan dalam penelitian ini berupa lembar observasi dan soal tes. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk memperoleh data kuantitatif dan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran untuk data kualitatif. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposif. Hasil analisis data dilakukan dengan uji beda rata-rata atau uji-t. Tingkat signifikansi 0,05 melalui dari hasil tes pretes dan postes yang diberikan kepada peserta didik dan kajian hasil observasi. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan antara skor penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD kelompok eksperimen, sehingga ditemukan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA. Oleh karena itu, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat menjadi alternatif pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA di Sekolah Dasar. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF
Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen yang dilaksanakan di salah satu SD Negeri di Kota Bandung. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran teams games tournament (TGT), serta mengetahui adanya perbedaan peningkatan hasil belajar kognitif pada mata pelajaran matematika kelas IV SD antara model TGT dengan metode konvensional. Sampel pada penelitian ini sebanyak dua kelas, yaitu kelas IVA sebanyak 38 orang, dan kelas IVB sebanyak 38 orang. Kelas IVA ditetapkan sebagai kelas kontrol, dan kelas VIB ditetapkan sebagai kelas eksperimen. Kelas eksperimen diberi perlakuan model teams games tournament (TGT) sedangkan kelas kontrol tanpa perlakuan. Instrumen penelitian ini adalah tes subjektif yang mencangkup enam indikator kognitif. Berdasarkan hasil perhitungan dan pengujian hipotesis, penerapan model teams games tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar kognitif peserta didik, serta terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar kognitif antara penerapan model pembelajaran teams games tournament (TGT) dengan pembelajaran konvensional pada mata pelajaran matematika kelas IV SD. Model pembelajaran team games tournaments (TGT) lebih baik dari metode konvensional dan dapat dijadikan dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik.