Di dalam kurikulum 2013 siswa dituntut memiliki kemampuan berpikir kritis yang mencakup kemampuan menginterpretasi, menganalisis, mengevaluasi, menginferensi, mengeksplanasi dan meregulasi diri. Namun pada kenyataan di lapangan kemampuan berpikir kritis sebagian besar siswa masih rendah hal ini disebabkan karena model pembelajaran yang digunakan oleh guru belum tepat. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen yang dilaksanakan di salah satu SMK Negeri di Kota Bandung. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI dan dipilih dua kelas untuk kelas kontrol dan eksperimen. Pada penelitian ini kelas eksperimen mendapatkan perlakuan model discovery learning sedangkan kelas kontrol tanpa perlakuan. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh penerapan model discovery learning terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran pengantar ekonomi dan bisnis. Penelitian ini berjudul “Pengaruh Penerapan Model Discovery Learning terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa” tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan hasil perhitungan dan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model discovery secara signifikan lebih baik dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa ditinjau dari kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran pengantar ekonomi dan bisnis di SMK, maka model discovery learning dapat dijadikan model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.