Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan yang dialami oleh peserta didik
dalam membaca puisi, yaitu kurangnya penghayatan dalam membaca puisi yang
disebabkan oleh kurangnya penggunaan intonasi, tempo, lafal, mimik (ekspresi), dan
kurangnya kepercayaan diri dalam membaca puisi. Tujuan penelitian ini ialah untuk
mengidentifikasi keterampilan membaca puisi peserta didik sekolah dasar, dan untuk
mendeskripsikan keterampilan membaca puisi peserta didik sekolah dasar. Teori yang
digunakan adalah teori Henry Guntur Tarigan (2008) dan Mukh Doyin (2008). Penelitian
ini bersifat kualitatif dengan jenis penelitian studi literatur. Teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah studi dokumentasi. Simpulan hasil penelitian, bahwa pserta didik
sekolah dasar kurang percaya diri dalam berekspresi, pelafalan kurang jelas, intonasi dan
jeda tidak tepat, pembacaan puisi tergesa-gesa sehingga tempo dalam membaca puisi
tidak teratur. Hal tersebut terjadi karena kurangnya pelatihan dan pelajaran terkait
membaca puisi. Pada saat pembelajaran puisi peserta didik tidak memperhatikan guru
yang berbicara di depan kelas, peserta didik bertegur canda pada saat pembelajaran
berlangsung.