Browse Items (18 total)
Sort by:
-
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) terhadap Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa
Model pembelajaran Numbered-Head Together (NHT) merupakan salah satu model yang dapat berpengaruh untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa yang berarti model pembelajaran Numbered-Head Together (NHT) lebih menekankan siswa untuk berkelompok yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memberikan peluang kepada siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses belajar sehingga mampu mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan yang dipelajari. Dengan rumusan masalah yang muncul yaitu: “seberapa besar pengaruh penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered-Head Together (NHT) terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa?“. Dan tujuan dari penelitian ini adalah “Untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered-Head Together (NHT) Terhadap Peningkatan Aktivitas dan pembelajaran IPS. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan metode eksperimen, sedangkan sifat penelitian dalam penelitian ini bersifat kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (a) Dari hasil analisis uji hipotesis aktivitas belajar siswa diketahui bahwa terdapat pengaruh dari penerapan model pembelajaran kooperatif Numbered-Head Together (NHT) di kelas eksperimen, (b) penerapan model pembelajaran kooperatif Numbered-Head Together (NHT) menghasilkan perhitungan yang meningkat. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat bahwa terdapat pengaruh dari penerapan model pembelajaran kooperatif Numbered-Head Together (NHT) di kelas eksperimen dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, tetapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembelajaran ini, salah satunya yaitu pengaturan waktu yang harus dilakukan secara maksimal. -
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Terhadap Peningkatan Minat Berwirausaha Siswa
Penelitian yang berjudul ”Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Terhadap Peningkatan Minat Berwirausaha Siswa” bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran CTL terhadap peningkatan minat berwirausaha siswa. Model pembelajaran yang digunakan dalam mengukur minat berwirausaha siswa yaitu model pembelajaran CTL dan model pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru pada mata pelajaran kewirausahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest nonequivalent control group design. Dalam penelitian ini siswa dibagi dalam dua kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran CTL dan kelas yang menggunakan model pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru. Penelitian ini dilakukan dikelas XI Adm. Perkantoran 2 dan kelas XI Adm. Perkantoran 3 dengan jumlah sampel 41 orang dari masing-masing kelas. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan lembar observasi dan angket. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (a) hasil dari pengolahan data observasi diketahui bahwa penerapan model pembelajaran CTL dapat diterapkan pada mata pelajaran kewirausahaan, (b) hasil awal dari pengolahan data disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berbeda secara signifikan yang artinya sama dan dapat dikatakan homogen, (c) berdasarkan perhitungan uji-t keputusan menolak H0 dan menerima H1 bahwa terdapat perbedaan minat berwirausaha siswa antara kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaran CTL dengan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru, (d) hasil peningkatan dengan uji gain kelas eksperimen memiliki kualifikasi tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang mempunyai kualifikasi yang rendah. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa kelas yang mendapatkan perlakuan model pembelajaran CTL dapat mendapatkan peningkatan minat berwirausaha siswa yang lebih baik dibandingkan dengan kelas yang menggunakan model pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru. -
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay (CRH) Terhadap Motivasi Balajar Siswa
Proses pembelajaran yang di harapkan dalam suatu satuan pendidikan adalah proses pembelajaran yang dapat menghantarkan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah di tetapkan. Salah satu bagian yang dapat mencapai hal tersebut adalah dengan adanya motivasi dalam diri siswa untuk belajar. Motivasi merupakan kekuatan pendorong untuk belajar secara aktif, kreatif, efektif, inovatif dan menyenangkan dalam rangka perubahan perilaku, baik ranah kognitif, afektif maupun psikomotor. Sementara berdasarkan hasil pengamatan penulis di lapangan motivasi belajar siswa masih sangat kurang hal ini disebabkan oleh model pembelajaran yang di gunakan oleh sebagian besar guru selama ini adalah model pembelajaran yang cenderung sama setiap pertemuan yaitu di awali dengan ceramah, diskusi dan di akhiri dengan latihan dan penugasan. Model pembelajaran seperti itu tampaknya sulit membuat siswa termotivasi dalam belajar. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh bukti empiris tentang Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Course Review Horay (CRH) terhadap Motivasi Belajar Siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X AP SMK Negeri 3 Bandung dengan sampel siswa kelas X AP-2 dan siswa Kelas AP-1. Penelitian ini menggunakan Desain penelitian Pretest-postest Nonequivalent Control Group Design. Dalam penelitian ini kelas X AP-2 merupakan kelas eksperimen yang mendapat perlakukan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay (CRH) dan kelas X AP-1 sebagai kelas kontrol yang mendapat perlakuan model pembelajaran konvensional. Hasil penelitian di peroleh sebagai berikut: (1) hasil dari observasi yang dilakukan oleh observer bahwa pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe CRH dilaksanakan dengan sangat baik dan efektif. (2) model pembelajaran kooperatif tipe Course Reriew Horay (CRH) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar siswa di banding model pembelajaran konvensional. (3) Peningkatan motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi di banding peningkatan motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen. -
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Terhadap Peningkatan Aktivitas Balajar Siswa
Keberagaman model pembelajaran dari waktu ke waktu mengalami perubahan, model-model pembelajaran yang lebih modern kini mulai digunakan. Sejalan dengan kontruktivisme dalam pembelajaran, salah satu model pembelajaran yang kini mulai digunakan dan mendapat banyak respon yaitu model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif memberikan banyak kesempatan kepada siswa untuk bisa berkomunikasi dan berinteraksi sosial dengan temannya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, sementara guru sebagai motivator dan fasilitator aktivitas siswa. Model pembelajaran kooperatif sendiri terdiri dari berbagai macam model, salah satunya adalah model Think Pairs Share (TPS). Think Pairs Share (TPS) merupakan model pembelajaran kooperatif yang dapat berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa khususnya pada mata pelajaran akuntansi perpajakan materi teori pendahuluan pajak karena dalam kegiatannya dapat meningkatkan keaktifan siswa di dalam kelas sehingga mampu mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang dipelajari. Dengan rumusan masalah yang muncul yaitu Apakah terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa” Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair share (TPS)” dan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen quasi, sedangkan sifat penelitian dalam penelitian ini bersifat kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (a) Dari hasil analisis uji hipotesis aktivitas belajar siswa diketahui bahwa terdapat pengaruh dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dikelas eksperimen, (b) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS menghasilkan perhitungan interpretasi observasi oleh observer sebanyak 95% yang mempunyai interpretasi sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS di kelas eksperimen dalam proses pembelajaran akuntansi perpajakan dan lebih baik dari penggunaan model pembelajaran konvensional. -
Pengembangan Metode Pembelajaran Iquiry untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Sintesis
Kesulitan yang dialami siswa selama proses pembelajaran berlangsung adalah fakta yang tidak bisa dihindari. Salah satu diantara kesulitan belajar siswa yaitu pada aspek “kemampuan berpikir sintesis”. Penelitian inipun dilatarbelakangi oleh terlihat kurangnya kemampuan berpikir siswa dalam hal berpikir tingkat tinggi pada saat proses pembelajaran khususnya pembelajaran Akuntansi seperti kemampuan menyusun, kemampuan merancang, dan kemampuan mengevaluasi. Upaya guru dalam melaksanakan pembelajaran saat ini belum berorientasi kepada siswa untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi khususnya kemampuan berpikir sintesis. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu sebuah inovasi dalam pembelajaran yang bertujuan untuk menemukan suatu metode pembelajaran yang cocok untuk meningkatkan kemampuan berpikir sintesis siswa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Reseach and Development), yang didalamnya termasuk penggunaan model deskriptif dan penelitian tindakan. Pelaksanaan metode R&D dibagi menjadi tiga langkah pokok yaitu studi pendahuluan, penyusunan metode, dan uji coba metode. Studi pendahuluan dilakukan pada SMK Bina Warga Bandung. Uji coba terbatas dilaksanakan dikelas XII AK 2 dan Uji Coba Luas dilaksanakan di kelas XI AK-1 dan AK-2. Populasi penelitian ini adalah kelas XI jurusan Akuntansi. Pengambilan sample uji coba terbatas menggunakan cara acak (random) untuk menentukan kelas uji coba terbatas dan uji coba luas. Hasil kajian dari berbagai literatur tentang metode pembelajaran yang diciptakan para ahli, ditemukan suatu metode pembelajaran yang diyakini dapat meningkatkan kemampuan berpikir sintesis siswa pada mata pelajaran Akuntansi khususnya pada materi pengelolaan kartu aktiva tetap di SMK Bina Warga Bandung, yakni “metode Inquiry”. Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 15.0 terdapat peningkatan kemampuan berpikir sintesis siswa yang cukup signifikan setelah dikembangkan metode pembelajaran Inkuiri penemuan dipadukan dengan model tutor teman sebaya dalam hal pengelompokan belajar dan perumusan masalah dalam inkuiri yang dikembangkan cocok untuk siswa dalam belajar Akuntansi untuk membuat siswa mampu berpikir sintesis. Berdasarkan hasil-hasil penelitian ini, didasarkan kepada guru agar dapat menciptakan inovasi-inovasi pembelajaran yang lebih menantang siswa mengembangkan kemampuan berpikir sintesis dalam proses pembelajaran Akuntansi. Demikian pula bagi kepala sekolah agar dapat membantu pengembangan metode pembelajaran ini demi perbaikan kualitas pembelajaran di sekolah. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan penelitian yang serupa dengan ruang lingkup yang lebih luas. -
Pengembangan Bahan Ajar Smartbook Berbasis Sains untuk Meningkatkan Kemandirian Belajar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kemandirian belajar siswa pada pembelajaran akuntansi. Siswa yang memiliki kemandirian belajar cenderung dapat belajar lebih baik, mampu memantau, mengevaluasi, memiliki rasa tanggung jawab terhadap belajar, dapat mengatur belajarnya secara efektif, menghemat waktu belajar secara efisien serta tidak bergantung pada orang lain secara emosional. Kenyataan dilapangan peneliti menemukan permasalahan yaitu kurangnya kemandirian belajar siswa pada pembelajaran akuntansi, satu faktor penyebaba diantaranya yaitu kurangnya ketersediaan sumber dan bahan ajar dalam pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut diatas, peneliti membuat serta mengembangkan bahan ajar smartbook berbasis sains dalam meningkatkan kemandirian belajar siswa pada pembelajaran akuntansi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengembangan bahan ajar smartbook dalam meningkatkan kemandirian belajar, untuk mengetahui langkah-langkah implementasi bahan ajar smartbook serta mengetahui peningkatan kemandirian belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Populasi yang digunakan adalah kelas XII Lintas Minat Ekonomi di SMA Negeri 22 Bandung. Sampel yang digunakan pada saat ujicoba terbatas yaitu kelas XII Lintas Minat Ekonomi 1, sedangkan pada saat ujicoba luas adalah kelas XII Lintas Minat Ekonomi 3 dengan menggunakan Quasi Experimental Design bentuk Nonequivalent Control Group Design. Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat disimpulkan bahwa pengembangan bahan ajar smartbook berbasis sains lebih efektif digunakan dalam pembelajaran akuntansi dalam meningkatkan kemandirian belajar siswa dibandingkan tidak menggunakan bahan ajar smartbook.