Browse Items (4 total)
Sort by:
-
META ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN IPA
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran model
Contextual Teaching and Learning dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di
sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif terhadap hasil
analisis publikasi ilmiah. Penelitian-penelitian yang menggunakan model
pembelajaran model Contextual Teaching and Learning dianalisis dengan teknik metaanalisis. Temuan pada penelitian ini mengungkapkan model pembelajaran model
Contextual Teaching and Learning secara keseluruhan memiliki pengaruh dalam
pembelajaran ilmu pengetahuan alam di Sekolah Dasar dengan nilai effect size 0. 373
yang dikategorikan dalam efek besar. Model pembelajaran model Contextual Teaching
and Learning pun memberikan pengaruh efektif yang dilihat dalam kategori wilayah,
dan penerapan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar ilmu pengetahuan alam,
berfikir kritis, dan minat belajar siswa. Hasil model pembelajaran model Contextual
Teaching and Learning dalam segala hasil di kategorikan dalam efek besar. Simpulan
penelitian ini adalah mode pembelajaran model Contextual Teaching and Learning
sangat efektif dalam penerapan hasil pembelajaran pada siswa, lalu sangat berpengaruh
untuk membuat siswa berfikir kritis dalam belajar dan sangat efektif dalam
meningkatakan motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran. -
PENGGUNAAN MODEL TEAM GAMES TOURNAMEN (TGT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPA DI SD
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dengan menggunakan model Team Games Tournament (TGT) pada materi IPA tentang siklus air. Masalah yang diteliti yaitu apakah terdapat peningkatan motivasi dengan menggunakan model Team Games Tournament (TGT) dan adakah perbedaan peningkatan antara model pembelajaran Team Games Tournament (TGT) dengan metode konvensional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat dan mengukur peningkatan motivasi belajar peserta didik yang diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran Team Games Tournament (TGT). Teori yang digunakan adalah teori Slavin. dalam Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah angket motivasi belajar. Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik SDN 163 Buahbatu baru. Sampel dalam penelitian ini sebanyak dua kelas, yang pertama kelas eksperimen dengan jumlah 25 peserta didik dan kedua untuk kelas kontrol dengan jumlah 25 peserta didik. Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini yaitu terdapat peningkatan motivasi belajar peserta didik yang pada pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Team Games Tournament (TGT) dan terdapat perbedaan peningkatan motivasi belajar peserta didik antara kelas yang dalam pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Team Games Tournament (TGT) dengan kelas yang pembelajarannya menggunakan metode konvensional. -
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI DONGENG DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan yang ditemukan di SDN 044 Cicadas Awigombong Kota Bandung yaitu rendahnya motivasi belajar peserta didik. Secara umum peserta didik mengalami kesulitan untuk memperhatikan guru yang sedang mengajar pasif dalam bertanya dan kurangnya perasaan senang dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal tersebut terjadi karena kurangnya ketekunan peserta didik dalam mengamati materi yang dipelajari, mudah menyerah dalam mengatasi kesulitan belajar atau mudah putus asa dalam mengerjakan tugas serta model pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi sehingga kurang meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan penerapan model talking stick untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik kelas IV. Sebjek dalam penelitian ini adalah murid kelas IV a dan IV b yang berjumlah 60 peserta didik. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi dan angket untuk menjaring data yang bersifat kuantitatif. Instrumen penelitian yang dilakukan yaitu dengan membuat desain RPP sebanyak dua kali pertemuan untuk masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretest dan postest yang diberikan sebelum dan sesudah pembelajaran. Data hasil pretest dan postest tersebut kemudian dianalisis dengan software SPSS untuk melihat peningkatan motivasi belajar peserta didik. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji beda rata-rata yang menunjukan bahwa terdapat peningkatan motivasi belajar peserta didik dalam mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas eksperimen yang menggunakan model talking stick serta peningkatan motivasi belajar peserta didik menggunakan model talking stick lebih baik daripada yang menggunakan pembelajaran konvensional.
-
PENGARUH PENERAPAN MODEL CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS IV DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Penerapan Model Contextual Teaching And Learning Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV Di Sekolah Dasar”. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh penerapan model contextual teaching and learning pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dalam upaya meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Populasi penelitian ini adalah peserta didik SDN Jelegong II Rancaekek. Penarikan sampel penelitian ini diambil secara random, sehingga terpilih kelas IV A sebagai kelas eksperimen dan kelas IV B sebagai kelas kontrol sebagai objek penelitian. Jumlah peserta didik dari masing-masing kelas yaitu kelompok eksperimen 26 peserta didik dan kelompok kontrol 26 peserta didik. Data hasil pretest dan posttest peserta didik tersebut kemudian dianalisis dengan sofware SPSS untuk melihat efektivitas model pembelajaran. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan (1) Terdapat pengaruh penerapan dengan hasil pengujian menunjukkan nilai signifikan dengan sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 maka Hο ditolak dan H_1 diterima. (2) Terdapat perbedaan peningkatan motivasi belajar peserta didik dengan hasil pengujian N-gain peserta didik yang mendapatkan pembelajaran menggunakan model contextual teaching and learning ialah 0,677 dan rata-rata N-gain peserta didik yang tidak menggunakan model contextual teaching and learning ialah 0,246, dapat di klasifikasikan kelas eksperimen tinggi dan kelas kontrol rendah. Dengan demikian terdapat perbedaan pengaruh dan peningkatan yang signifikan pada data pretest dan Posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol.