Browse Items (4 total)
Sort by:
-
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMK
Kurikulum di Indonesia telah mengalami beberapa kali penyempurnaan, hal ini dilakukan semata-mata untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Kurikulum yang berlaku saat ini yaitu kurikulum 2013. Kurikulum 2013 dikembangkan secara berkelanjutan dengan memperhatikan berbagai masukan,salah satu masukan yang dipertimbangkan yaitu HOTS (High Order Thinking Skills). Pada Saat ini kurikulum untuk SMA dan SMK sudah disetarakan, oleh karena itu siswa SMK juga perlu kemampuan-kemampuan tertentu yang berorientasi pada HOTS sebagai kemampuan penunjang nya, dalam hal ini adalah kemampuan berpikir kritis matematis. Kemampuan berpikir kritis matematis sangat penting untuk ditingkatkan. Namun sayangnya kemampuan berpikir kritis matematis siswa masih tergolong rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dengan menggunakan model pembelajaran Inkuiri dengan Strategi Konflik Kognitif. Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Jurusan Pemasaran di SMK N 3 Bandung tahun ajaran 2018-2019. Adapun sampel penelitannya adalah siswa kelas X BDP 1 yang berjumlah 32 orang sebagai kelas kontrol dan siswa kelas X BDP 2 yang berjumlah 35 orang sebagai kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes uraian berupa soal-soal kemampuan berpikir kritis matematis. Analisis dilakukan dengan menggunakan program SPSS 24 for windows. Berdasarkan analisis data, diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan berpikir kritis matematis siswa setelah diterapkan model pembelajaran Inkuiri dengan Strategi Konflik Kognitif meningkat dengan kategori cukup efektif dan kemampuan berpikir kritis siswa yang mendapat model pembelajaran Inkuiri dengan Strategi Konflik Kognitif lebih baik daripada siswa yang memperoleh model pembelajaran konvensional. -
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMK
Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa SMK dengan menggunakan model Reciprocal Teaching. Metode penelitian ini adalah kuasi ekperimen. Populasi dalam penelitian ini seluruh kelas X SMK jurusan multimedia di SMK 3 Bandung tahun ajaran 2018-2019. Sampel dalam penelitian ini sebanyak dua kelas, satu kelas ekperimen dan kelas kontrol, siswa kelas X MM 2 yang berjumlah 36 sebagai kelas ekperimen dan X MM 3 yang berumlah 36 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes uraian untuk mengetes kemampuan berpikir kritis matematis. Analisis data penelitian ini dilakukan menggunakan Sofware SPSS 24 Windows. Berdasarkan analisis data, diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan berpikir kritis matematis siswa setelah diterapkan model pembelajaran Reciprocal Teaching lebih baik dari model konvensional -
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM POSING PADA SPESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR
Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen yang dilaksanakan di salah satu SD Negeri di Kabupaten Bandung. Sampel penelitian ini adalah peserta didik kelas V dan dipilih dua kelas untuk kelas kontrol dan eksperimen. Pada penelitian ini kelas eksperimen mendapatkan perlakuan model problem posing sedangkan kelas kontrol tanpa perlakuan. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh penerapan model problem posing terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada mata pelajaran matematika. Penelitian ini berjudul “Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Menggunakan Model Problem Posing Pada Peserta Didik Sekolah Dasar” tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan berpikir kritis peserta didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan hasil perhitungan dan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model problem posing secara signifikan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik ditinjau dari kemampuan berpikir kritis peserta didik pada mata pelajaran matematika di SD. Model pembelajaran problem posing dinilai lebih baik dari metode pembelajaran konvensional dan dapat dijadikan model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik.