Browse Items (3 total)
Sort by:
-
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) UNTUK MENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR
Judul penelitian ini adalah “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Peserta Didik Sekolah Dasar”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berhitung melalui model team assisted individualization (TAI) dan mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan berhitung menggunakan model team assisted individualization (TAI ) dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan sifat penelitain kuantitatif. Sampel berjumlah 40 peserta didik, 20 orang di kelas kontrol dan 20 orang di kelas eksperimen.. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa: (1) Terdapat peningkatan kemampuan pemahaman matematis melalui model team assisted individualization (TAI) di kelas IV Sekolah Dasar; (2) Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berhitung menggunakan model team assisted individualization (TAI) dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. -
PENGEMBANGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG OPERASI PECAHAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan model cooperative tipe Teams Games Tournament yang baru yang mampu meningkatkan kemampuan berhitung operasi pecahan peserta didik kelas V. Penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Negeri SDN Bojong 1 Kabupaten Bandung. Untuk mencapai tujuan penelitian ini maka ditarik sampel dengan teknik purposive sehingga diperoleh kelas V-A sebagai kelas kontrol dan kelas V-B sebagai kelas eksperimen. Masing-masing kelas terdiri dari 28 orang peserta didik.
Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi, lembar soal, dan RPP yang sebelumnya divalidasi oleh para ahli teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tes, observasi, studi dokumentasi dan wawancara. Data yang diperoleh berupa hasil pretest dan posttest yang diberikan kepada peserta didik setelah perlakuan diberikan. Penelitian dilakukan sebanyak lima kali, dengan tiga kali pengembangan model.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan program komputerisasi SPSS ver.22 dengan memakai uji t, uji mann-whitney dan uji peningkatan untuk melihat efektifitas model. Hasil yang diperoleh dalam penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan dan peningkatan kemampuan berhitung yang signifikan dengan menggunakan model Teams Games Tournament. Hal tersebut terlihat dari perolehan nilai rata-rata kelas eksperimen yang terus meningkat secara signifikan dibandingkan kelas kontrol.
Berdasarkan hal tersebut disarankan kepada pendidik untuk dapat menggunakan model cooperative ini sebagai salah satu solusi alternatif dalam meningkatkan kemampuan berhitung peserta didik di sekolah dasar khususnya pada kelas V, meteri ajar operasi pecahan.
-
Pengaruh Penggunaan Media Gambar untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Operasi Perkalian pada Peserta Didik Kelas II SDN Lengkong Besar 105 Bandung
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan berhitung peserta didik kelas II masih kurang. Realita tersebut tergambar ketika proses belajar mengajar terjadi, khususnya pada saat mencongkak. Penggunaan alat peraga ini suatu upaya bagaimana meningkatkan kemampuan berhitung perkalian bilangan asli dengan menggunakan media gambar pada peserta didik kelas II SDN Lengkong Besar 105 Bandung. Metoda yang digunakan ini adalah metoda Kuasi Experimen Nonequivalen. Subjek penelitian ini adalah peserta kelas II SDN Lengkong Besar 105 Bandung yang berjumlah 37 orang. Dari 37 peserta didik tersebut dibagi menjadi kelas kontrol 19 peserta didik dan kelompok eksperimen 18 peserta didik. Pada pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga media gambar siswa terlihat senang, bersemangat, aktif, fokus belajar, senang bekerja dalam dalam kelompoknya. Berdasarkan hasil pengolahan data hasil menunjukan bahwa kemampuan berhitung mata pelajaran matematika yaitu sebelum terjadi proses pembelajaran, dimana pada awalnya peserta didik merasa kesulitan untuk menghitung soal perkalian bilangan asli, setelah menggunakan media pembelajaran, peserta didik merasa lebih mudah dalam mengerjakan soal-soal. Hal ini terlihat dari hasil nilai rata-rata prites kelas experimen sebesar 86.67 dan hasil nilai rata-rata postes kelas experimen sebesar 93.06. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada operasi perkalian.