Browse Items (39 total)
Sort by:
-
Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Peningkatan kemampuan komunikasi peserta didik kelas III melalui penerapan model pembelajaran TTW (Think Talk Write) merupakan tujuan dari penelitian ini. Terdapat tiga masalah yang diteliti dalam penelitian ini yang pertama apakah penerapan model pembelajaran Think Talk Write ini dapat meningkatkan kemampuan komunikasi tertulis peserta didik kelas III sekolah dasar, masalah yang kedua apakah penerapan model pembelajaran Think Talk Write ini dapat meningkatkan kemampuan komunikasi lisan peserta didik kelas III sekolah dasar, dan yang ketiga apakah peningkatan kemampuan komunikasi yang menggunakan model pembelajaran Think Talk Write ini lebih baik daripada yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini menggunakan kuasi eksperimen pretest dan postest di suatu Sekolah Dasar Negeri di Kota Bandung. Sampel yang digunakan yaitu teknik pengambilan purposif, dikarenakan sampel ditentukan oleh guru kelas yang telah mengajar dikelas yang dijadikan penelitian. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif dilakukan terhadap data pretest dan postest untuk melihat peningkatan kemampuan komunikasi peserta didik antara kedua kelompok sampel. Analisis data kualitatif digunakan untuk menelaan aktivitas pendidik dan peserta didik selama pembelajaran berlangsung menggunakan model pembelajaran Think Talk Write. Berdasarkan hasil analisis data pencapaian perbedaan rata-rata kelas eksperimen berbeda signifikan dengan pencapaian perbedaan rata-rata kelas kontrol, seta model pembelajaran Think Talk Write lebih baik daripada pembelajaran yang menggunakan model konvensional, dan model Think Talk Write dapat dijadikan salah satu model pembelajaran dalam menyampaikan materi. -
Pengaruh Penggunaan Model Problem-Based Learning Terhadap Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh penggunaan model problem- based learning pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam dalam upaya meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik. Populasi penelitian ini ialah peserta didik kelas V SD Negeri 044 Cicadas Awigombong. Untuk mencapai tujuan penelitian ini maka penarikan sampel ditentukan dengan cara teknik purposive sampling sehingga terpilihlah peserta didik kelas VE untuk kelas kontrol dan peserta didik kelas VF untuk kelas eksperimen sebagai objek penelitian. Jumlah peserta didik yang dijadikan sampel dari setiap kelas yaitu kelompok eksperimen 26 peserta didik dan kelompok kontrol terdiri atas 28 peserta didik.
Instrumen penelitian yang digunakan yaitu dengan observasi dan membuat RPP sebanyak dua kali pertemuan untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data hasil pretest dan posttest peserta didik dianalisis dengan software SPSS for Windows Versi 22 untuk melihat pengaruh penggunaan model problem-based learning untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dari mencari rata-rata nilai, uji normalitas dan uji homogenitas.
Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji-t menunjukkan bahwa model problem-based learning memiliki keunggulan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak menggunakan model problem-based learning secara signifikan dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik dan nilai gain ternormalisasi untuk mengetahui peningkatan keterampilan berpikir kritis.
Keunggulan keterampilan berpikir kritis dapat dilihat dari setiap indikator keterampilan berpikir kritis peserta didik yang mencakup keterampilan menganalisis, keterampilan menyintesis, keterampilan mengenal dan memecahkan masalah, keterampilan menyimpulkan dan keterampilan mengevaluasi dan menilai yang semakin baik setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan M model problem-based learning.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh disarankan kepada guru untuk menggunakan model problem-based learning sebagai salah satu alternatif model pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam.
-
Pengembangan Model Pembelajaran Brain-Based Learning Terhadap Peningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan berpikir kritis peserta didik pada pembelajaran IPA. Kegiatan pembelajaran saat ini belum berorientasi pada peningkatan kemampuan berpikir pada peserta didik.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan model pembelajaran brain-based learning dalam upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan Reseach and Development (R&D), di dalamnya termasuk penggunaan model deskriptif dan penelitian pelaksanaan tindakan. Metode R&D dibagi menjadi tiga langkah yaitu tahap studi pendahuluan, tahap perancangan dan pengembangan produk, serta tahap evaluasi dan uji coba produk. Populasi dari penelitian ini adalah peserta didik SDN Pameungpeuk 1 Banjaran Kabupaten Bandung. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu membuat desain RPP sebanyak tiga kali pertemuan untuk masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretest dan posttest yang diberikan pada setiap pertemuan. Data hasil pretest dan posttest peserta didik kemudian dianalisis dengan software SPSS, dilakukan perhitungan uji-t dan uji gain untuk melihat perbedaan dan peningkatan kemampuan berpikir kritis dengan mengembangkan model brain-based learning. Pengembangan model brain-based learning yang mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis secara signifikan adalah model yang dipadukan dengan talking stick, musik mozart, dan senam otak (brain gym).