Browse Items (3 total)
Sort by:
-
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW
TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS
(Studi Meta Analisis)Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kembali tentang pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan kemampuan komunikasi di SMP dan SMA. Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebuah model belajar Kooperatif yang menitik beratkan pada kerja kelompok peserta didik dalam bentuk kelompok kecil. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode meta analisis.Pertama-tama, peneliti merumuskan masalah penelitian, kemudian dilanjutkan dengan menelusuri penelitian yang sudah ada dan relevan untuk dianalisis. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan non tes yaitu dengan menelusuri jurnal elektronik melalui google Cendekia dan studi dokumentasi di perpustakaan. Dari hasil penelusuran diperoleh 10 artikel dari jurnal dan 2 skripsi. Berdasarkan hasil analisis ternyata model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw mampu meningkatkan kemampuan komunikasi peserta didik mulai dari yang terendah 0,050% sampai yang tertinggi 33,56% dengan rata-rata 0,154%. -
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI PESERTA DIDIK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya masalah mengenai peningkatan kemampuan komunikasi peserta didik yang rendah, terutama pada mata pelajaran etika profesi. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh Informasi mengenai Model Time Token.Pada mata pelajaran etika profesi dalam peningkatan kemampuan komunikasi peserta didik.Populasi pada penelitian ini adalah peserta didik SMKS Bina Warga Bandung dengan jumlah sebanyak 60 peserta didik. Penarikan sampel secara random sehingga terpilih peserta didik kelas X-Akuntansi 1 untuk kelas eksperimen dan peserta didik kelas X-Akuntansi 2 untuk kelas kontrol sebagai objek penelitian. Jumlah masing – masing peserta didik yaitu kelompok ekperimen dan kelompok kontrol terdiri atas 30 peserta didik. Teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling karena teknik penentuan sample dengan dasar pertimbangan tertentu. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy eksperimen Nonequivalent Control Group Design. Sifat penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Data yang telah dikumpulkan berupa hasil pre-test dan post-test yang diberikan pada awal dan akhir pertemuan. Data hasil pre-test dan post-test peserta didik tersebut kemudian dianalisis dengan software SPSSversi 22 untuk melihat peningkatan kemampuan komunikasi peserta didik menggunakan model Time Token. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji t dan uji gain yang menunjukan bahwa model Time Token dapat meningkatkan kemampuan komunikasi lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran menggunakan metode yang biasa digunakan oleh guru. Peningkatan tersebut dilihat dari setiap indikator hasil belajar peserta didik yang mencakup kemampuan komunikasi verbal dan nonverbal. Kesimpulannya dari hipotesis yang menyatakan berdasarkan pengujian terhadap informasi yang diperoleh dapat disimpulkan terdapat perbedan hasil belajar ketika diterapkan model Time Token. Berdasarkan pembuktian bahwa hipotesis yang berbunyi “ Terdapat peningkatan kemampuan komunikasi peserta didik setelah diterapkannya model Time Token” dapat diterima. Berdasarkan hasil analisis data pada bab IV, bahwa terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, yang dapat dilihat dari hasil uji t. -
Penerapan Model Pembelajaran Think Talk Write Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Peningkatan kemampuan komunikasi peserta didik kelas III melalui penerapan model pembelajaran TTW (Think Talk Write) merupakan tujuan dari penelitian ini. Terdapat tiga masalah yang diteliti dalam penelitian ini yang pertama apakah penerapan model pembelajaran Think Talk Write ini dapat meningkatkan kemampuan komunikasi tertulis peserta didik kelas III sekolah dasar, masalah yang kedua apakah penerapan model pembelajaran Think Talk Write ini dapat meningkatkan kemampuan komunikasi lisan peserta didik kelas III sekolah dasar, dan yang ketiga apakah peningkatan kemampuan komunikasi yang menggunakan model pembelajaran Think Talk Write ini lebih baik daripada yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini menggunakan kuasi eksperimen pretest dan postest di suatu Sekolah Dasar Negeri di Kota Bandung. Sampel yang digunakan yaitu teknik pengambilan purposif, dikarenakan sampel ditentukan oleh guru kelas yang telah mengajar dikelas yang dijadikan penelitian. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif dilakukan terhadap data pretest dan postest untuk melihat peningkatan kemampuan komunikasi peserta didik antara kedua kelompok sampel. Analisis data kualitatif digunakan untuk menelaan aktivitas pendidik dan peserta didik selama pembelajaran berlangsung menggunakan model pembelajaran Think Talk Write. Berdasarkan hasil analisis data pencapaian perbedaan rata-rata kelas eksperimen berbeda signifikan dengan pencapaian perbedaan rata-rata kelas kontrol, seta model pembelajaran Think Talk Write lebih baik daripada pembelajaran yang menggunakan model konvensional, dan model Think Talk Write dapat dijadikan salah satu model pembelajaran dalam menyampaikan materi.