Browse Items (539 total)
Sort by:
-
Pengaruh Penerapan Metode Out Door Study Terhadap Peningkatan Penguasaan Konsep Ilmu Pengetahuan Alam Peserta Didik di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilatar belakangi peserta didik mengalami kesulitan dalam penguasaan konsep dikarenakan guru menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran memberika materi konsep sebatas materi yang ada, mendominasi pembelajaran, menyampaikan materi konsep secara langsung. Rendahnya penguasaan konsep peserta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam di sekolah dasar merupakan permasalahan yang menuntut seorang guru untuk menerapkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan penguasaan konsep IPA peserta didik di Sekolah Dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan Model Out Door Study dalam meningkatkan penguasaan konsep peserta didik pada pembelajaran ilmu pengetahuan alam di sekolah dasar. Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen. Subjek penelitian ini adalah peserta didik sekolah dasar, dengan populasi penelitiannya adalah peserta didik kelas V sekolah dasar di sekolah dasar negeri di Kabupaten Bandung dan sampel penelitiannya adalah peserta didik kelas V A sebagai kelas eksperimen dan peserta didik kelas V B sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan instrumen berbentuk isian singkat. Hasil penelitian pre-tes penguasaan konsep ilmu pengetahuan alam peserta didik kelompok eksperimen memperoleh nilai rata-rata 45,91 dan kelompok kontrol memperoleh nilai rata-rata 48,26. Dari nilai rata-rata kedua kelas tersebut menunjukan penguasaan konsep ilmu pengetahuan alam peserta didik tidak berbeda secara signifikan. Setelah diberi perlakuan menggunakan metode pembelajaran Out Door Study yang diterapkan pada kelompok eksperimen memperoleh rata-rata nilai post-tes 83,41 sedangkan kelompok kontrol memperoleh rata-rata nilai post-tes 64,78 yang menggunakan pembelajaran konvensional (ekspositori). Dari rata-rata kedua kelompok tersebut menunjukkan bahwa penguasaan konsep pada pembelajaran ilmu pengetahuan alam di kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan di kelompok kontrol. Dari hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan (1) terdapat perbedaan penguasaan konsep antara kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan dan kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan. (2) Metode Pembelajaran Out Door Study dapat meningkatkan penguasaan konsep pada pembelajaran ilmu pengetahuan alam, khususnya materi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungannya, dan mengalami kualitas peningkatan antara kelompok eksperimen yang mendapatkan perlakuan dan kelompok kontrol yang tidak mendapatkan perlakuan. -
Pengaruh Penggunaan Metode Index Card Match Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh terjadinya masalah tentang rendahnya hasil belajar di SDN Lengkong Kecil. Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh informasi tentang penggunaan metode Index Card Match terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar. Sedangkan kegunaan dari penelitian ini dapat digunakan oleh semua pihak baik bagi peneliti, bagi pembaca, bagi lembaga maupun bagi lembaga lain. Metode yang digunakan adalah kuantitatif, dengan populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas V di SDN Lengkong Kecil, Kota Bandung.Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar aspek afektif dan psikomotor menggunakan lembar observasi dengan menggunakan skala likert.Sedangkan untuk mengetahui peningkatah hasil belajar kognitif peserta didik menggunakan instrumen tes. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji bedaan rata-rata (Independent Sample t-test). Berdasarkan hasil pengujian hipotesis data yang diperoleh maka hasil penelitian data pretes dan postes yang ddiperoleh sebagai berikut. (1)Peningkatan hasil belajar afektif peserta didik yang pembelajarannya menggunakan metode Index Card Match lebih baik dibandingkan dengan peserta didik yang pembelajarannya menggunakan metode konvensional,(2)Peningkatan hasil belajar afektif peserta didik yang menggunakan metode Index Card Match lebih baik dibandingkan dengan peserta didik yang pembelajarannya menggunakan metode konvensional, (2)Peningkatan hasil belajar psikomotor peserta didik yang pembelajarannya menggunakan metode Index Card Match lebih baik dibandingkan dengan peserta didiik yang pembelajarannya menggunakan metode konvensional. -
Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam peserta didik pada materi model perubahan energi. Hal ini diperkuat dari data tenaga pendidik wali kelas IV yang mengatakan bahwa kompetensi belajar IPA rendah, baik dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang direfleksikan pada proses pembelajaran berlangsung. Penelitian ini mencoba menerapkan Metode Demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonequivalent control group design, populasi pada penelitian ini peserta didik kelas IV semester 2 SDN Awigombong dengan jumlah 56, dan sampel penelitian ini adalah 56 peserta didik terdiri dari 28 peserta didik sebagai kelompok eksperimen dan 28 peserta didik sebagai kelompok kontrol. Analisis perbedaan menggunakan analisis uji-t dengan bantuan Software SPSS versi 22, analisis ini digunakan untuk memperoleh informasi tentang pengaruh metode demonstrasi terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Berdasarkan hasil pelohahan data diperoleh hasil bahwa penerapan metode demonstrasi dapat meningkaatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA pada uji t diperoleh nilai thitung < ttabel dan signifikansi (0,000 < 0,05). Maka terdapat pengaruh yang signifikan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA. Terdapat peningkatan yang signifikan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA dengan materi model perubahan energi antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah perlakuan. Hasil analisis statistik menunjukan menunjukan bahwa peserta didik yang mendapatkan materi dengan menggunakan metode demonstrasi terhadap peningkatan hasil belajar yang sisnifikan. -
Pengaruh Penerapan Metode Simulasi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah Dasar
Pendidik dituntut untuk menghasilkan hasil belajar yang baik untuk setiap peserta didiknya melalui penerapan metode pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode simulasi terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di sekolah dasar. Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen. Subjek penelitian ini adalah peserta didik sekolah dasar, dengan populasi penelitiannya yaitu peserta didik di Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Bandung kelas V A sebagai kelas eksperimen dan peserta didik kelas VB sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan instrumen tes dan non tes. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam proses penelitian diantaranya melalui tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap analisis data. Data penelitian dihitung dan diolah menggunakan statistik parametrik dengan pengujian hipotesis (uji-t) menggunakan bantuan software SPSS Versi 23 yang sebelumnya telah dilakukan pengujian normalitas dan homogenitas sebagai syarat pengujian statistik parametrik, serta menggunakan rumus gain ternormalisasi. Hasil penelitian pretes peserta didik kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata 57,11 dan kelas kontrol memperoleh nilai rata-rata 55. Dari nilai rata-rata kedua kelas tersebut menunjukan hasil belajar pendidikan kewarganegaraan peserta didik tidak berbeda secara signifikan. Setelah diberi perlakuan menggunakan metode simulasi yang diterapkan pada kelas eksperimen memperoleh rata-rata nilai postes 87,8 sedangkan kelas kontrol memperoleh rata-rata nilai postes 82,9 yang menggunakan pembelajaran konvensional. Dari rata-rata kedua kelas tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar pada pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar di kelas kontrol. Dari hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan (1) terdapat pengaruh yang signifikan terhadap penerapan metode simulasi terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah dasar (2) hasil belajar kelas eksperimen yang menggunakan metode simulasi lebih baik dari hasil belajar kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional. -
Pengaruh Penggunaan Multimedia Audio Visual Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik dalam Mata Pelajaran Seni Musik di Sekolah Dasar
Rendahnya hasil belajar peserta didik pada mata seni musik khususnya bermain musik pianika di sekolah dasar merupakan permasalahan yang menuntut seorang guru untuk menerapkan model pembelajaran atau media pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran seni musik Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran audio visual terhadap peningkatan kemampuan bermusik peserta didik pada pembelajaran di sekolah dasar. Desain penelitian yang digunakan adalah kelompok kontrol prates dan pascates. Subjek penelitian ini adalah peserta didik sekolah dasar, dengan populasi penelitiannya adalah peserta didik kelas 4 sekolah dasar di sekolah dasar Paulus Bandung dan sampel penelitiannya adalah peserta didik kelas 4A sebagai kelas eksperimen dan peserta didik kelas 4B sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan instrumen unjuk kerja. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan dua jenis tes, yaitu pretes dan postes. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam proses penelitian diantaranya melalui tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap analisis data. Hasil penelitian prates hasil belajar bermain musik pianika peserta didik kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata 56,25 dan kelas kontrol memperoleh nilai rata-rata 56,02. Dari nilai rata-rata kedua kelas tersebut menunjukan hasil belajar bermain musik pianika peserta didik tidak berbeda secara signifikan. Setelah diberi perlakuan menggunakan media pembelajaran audio visual yang diterapkan pada kelas eksperimen memperoleh rata-rata nilai postes 77,08 sedangkan kelas kontrol memperoleh rata-rata nilai postes 62,50 yang menggunakan pembelajaran konvensional. Dari rata-rata kedua kelas tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar pada pembelajaran seni musik di kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar di kelas kontrol. Dari hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan (1) terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen yang diberikan perlakuan dan kelas kontrol yang tidak diberikan perlakuan. (2) Media Pembelajaran Audio Visual dapat meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran seni musik, khususnya bermain musik pianika, dan mengalami kualitas peningkatan antara kelas eksperimen yang mendapatkan perlakuan dan kelas kontrol yang tidak mendapatkan perlakuan. -
Pengaruh Model Mind Mapping terhadap Peningkatan Hasil Belajar dalam Pokok Bahasan Koperasi
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Penerapan Model Mind Mapping Terhadap Peningkatan Kemampuan Mengingat Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Di Sekolah Dasar” (Ilmu Pengetahuan Sosial Materi Koperasi Dikelas IV SDN Babakantiga Ciwidey). Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar IPS materi koperasi di kelas IV SD. Hal ini disebabkan cara mengajar guru yang masih bersifat konvensional yaitu hanya menggunakan metode ceramah. Untuk itu perlu digunakan model pembelajaran yang tepat yang dapat meningkatkan hasil belajar. Model pembelajaran yang dianggap tepat untuk materi koperasi adalah dengan menerapkan model pembelajaran mind mapping (peta pikiran). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model pembelajaran mind maping pada pembelajaran IPS di SD Negeri Babakantiga Ciwidey dan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPS peserta didik di SD Negeri Babakantiga Ciwidey melalui penerapan model pembelajaran mind mapping. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV di SD Negeri Babakantiga Ciwidey tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 72 orang yang terbagi menjadi dua kelas yang masing-masing berjumlah 36 orang di kelas A dan kelas B, dengan instrument pengumpulan data berupa pedoman observasi dan hasil tes. Pada pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran mind mapping menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan teknik excel dan SPSS versi 16, diperoleh nilai peserta didik dalam pembelajaran IPS materi koperasi mengalami peningkatan yang signifikan. Peningkatan hasil belajar peserta didik pada kelas eksperimen dilihat dari nilai gain sebesar 6.930 dan rata-rata n-gain 0,70 (sedang) sedangkan pada kelas kontrol peningkatan hasil belajar dengan nilai gain sebesar 4.692 dan rata-rata n-gain 0,29 (rendah). Terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil belajar IPS antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol setelah mendapat perlakuan penerapan model pembelajaran mind mapping yang dibuktikan melalui perhitungan uji-t gain dengan diperoleh hasil nilai sig 0,000 < (α=0,05). Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa pengaruh penerapan model pembelajaran mind mapping (peta pikiran) dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS dengan pokok bahasan koperasi di kelas IV SD Negeri Babakantiga Ciwidey. -
Pengaruh Media Audio Visual untuk Meningkatkan Aktivitas Pembelajaran Peserta Didik dalam Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan di Sekolah Dasar Negeri Awigombong Bandung
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Aktivitas Pembelajaran Peserta Didik Dalam Mata Pelajaran Seni Budaya Dan Keterampilan Di Sekolah Dasar Negeri Awigombong Bandung (Seni Musik Materi Ragam Lagu Daerah Nusantara)”. Latar belakang peneliti mengambil judul tersebut adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas pembelajaran peserta didik. Salah satu masalah utama pembelajaran di Sekolah adalah kurang antusiasnya peserta didik untuk belajar. Pendidik lebih cenderung menerima apa saja yang disampaikan oleh pendidik, diam dan enggan dalam mengemukakan pertanyaan maupun pendapat. Pendidik cenderung menggunakan metode pembelajaran konvensional seperti ceramah dan hanya menggunakan media visual yaitu papan tulis yang kurang cocok dengan materi yang disampaikan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Objek peneitian ini adalah peserta didik di kelas V SDN Awigombong yang berjumlah 40 peserta didik yang terdiri dari 20 peserta didik sebagai kelompok eksperimen dan 20 peserta didik sebagai kelompok kontrol. Dengan sifat penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Dan instrumen dalam penelitian ini adalah pedoman observasi dan angket. Pada pelaksanaan pembelajaran menggunakan media audio visual menunjukan dengan adanya peningkatan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan teknik Excel dan SPSS versi 22, diperoleh hasil observasi pengaruh media audio visual yang dilakukan pendidik di kelas eksperimen dengan baik dengan menghitung interpretasi sebanyak 100% (sangat baik) dan hasil observasi peserta didik dengan menghitung interpretasinya sebanyak 93,75% (baik). Peningkatan aktivitas peserta didik pada kelas eksperimen dengan jumlah peserta didik 20 orang dengan nilai rata-rata 87.15 dan deviasi standar 6.930. Sedangkan untuk kelas kontrol variable aktivitas pembelajaran peserta didik dengan peserta didik 20 dengan nilai rata-rata 66.45 dan deviasi standar 6.645. berdasrkan hasil pengujian T-hitung lebih besar dari T-tabel pada tingkat kepercayaan atau taraf signifikan, maka terdapat pengaruh yang signifikan. Sehingga terdapat peningkatan aktivitas pembelajaran peserta didik dalam proses pembelajaran. -
Penerapan Model Cooperative Learning Type Teams Games Tournament (TGT) untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Peserta Didik Sekolah Dasar
Penelitian ini di latar belakangi rendahnya Aktivitas belajar Ilmu Pengetahuan sosil peserta didik di sekolah dasar. Hal ini diperkuat dari data observasi yang peneliti lakukan dikelas III (tiga) bahwa aktivitas belajar peserta didik masih rendah, baik dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang direfleksikan pada saat pembelajaran Teams Games Tournament untuk memotivasi belajar ilmu Pengetahuan sosial peserta didik pada di sekolah dasar. Tujuan penelitian ini untuk untuk mengetahui penerapan model cooperative learning type games tournmanent dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik sekolah dasar Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dan menggunakan quasi eksperiment design. Subjek penelitian ini adalah peserta didik di kelas III semester dua, SDN 105 Lengkong Besar yang berjumlah 30 peserta didik yang terdiri dari 15 peserta didik kelas eksperimen dan 15 peserta didik sebagai kelas kontrol. Sifat penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif Berdasarkan hasil pengolahan data hasil observasi penerapan model pembelajaran teams games tournament dapat dilakukan pendidik dengan baik dengan menghitung interprestasi sebanyak 93,75% (sangat Baik) dan pada peserta didik 81,25%, berdasarkan hasil pengujian T-hitung lebih besar dari T-tabel menggunakan software SPSS versi 22 berada pada tingkat kepercayaan atau taraf signifikan aktivitas belajar ilmu pengetahuan sosial setelah diberi perlakuan dan menunjukkan bahwa peserta didik yang mendapatkan materi pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran teams games tournament terdapat peningkatan aktivitas belajar. -
Penerapan Model Pembelajaran Scramble untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Peserta Didikan dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan pemahaman peserta didik dalam pembelajaran IPS di sekolah dasar. Pernyataan yang dikemukakan oleh guru kelas III di salah satu SDN di suatu kecamatan bahwa terdapat 44% peserta didik yang nilai IPS nya masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman peserta didik dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial melalui penerapan model pembelajaran scramble, dan untuk mengetahui sikap peserta didik dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial melalui penerapan model pembelajaran scramble. Metode Penelitian ini yaitu quasi eksperimen. Penelitian dilaksanakan di SDN di suatu kecamatan dengan sampel 53 peserta didik yang terdiri atas 25 peserta didik sebagai kelompok eksperimen dan 28 peserta didik sebagai kelompok kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan tes. Pada pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran scramble, peserta didik terlihat aktif dan antusias mengikuti proses pembelajaran. Hal ini terlihat dari presentase data hasil observasi sikap peserta didik yang menunjukkan kriteria baik. Hasil analisis perbedaan rata-rata capaian kemampuan pemahaman kelas eksperimen lebih baik dari capaian kelas kontrol. Hasil capaian kelas eksperimen menunjukkan kemampuan pemahaman dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial lebih baik dengan diterapkannya model pembelajaran scramble. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata postes lebih besar dari rata-rata pretes. Artinya, terdapat peningkatan yang signifikan kemampuan pemahaman pemahaman peserta didik dalam pembelajaran IPS melalui penerapan model pembelajaran scramble. -
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Pencapaian KKM Peserta Didik pada Mata Pelajaran Matematika di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilatar belakangi dari hasil observasi yang dilaksanakan di lapangan bahwa dalam proses pembelajaran khususya pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang, penyampaian materi oleh guru masih monoton dan masih menggunakan model pembelajaran konvensional yang kebanyakan hanya memberikan informasi dan memberikan tugas. Hal ini menyebabkan rendahnya penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) karena masih banyak peserta didik yang mendapatkan nilai yang rendah pada hasil pembelajaran matematika. Hal tersebut terbukti dengan penetapan KKM dengan nilai 69. Kondisi ini dapat diatasi dengan dilakukannya penelitian dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together untuk peningkatan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaran matematika materi bangun ruang pada kelas VB SD Negeri Banjaran 09 kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh model kooperatif tipe NHT yang dilaksanakan pada pelaksanaan dan proses pembelajaran matematika, peningkatan hasil belajar peserta didik yang dapat memberi pengaruh dalam pennetuan KKM. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together dapat meningkatkan nilai peserta didik dalam mencapai KKM pada mata pelajaran matematika sekolah dasar dengan nilai rata-rata pada kelas eksperimen 83,97, dan pada kelas control dengan nilai rata-rata 67, 87. Kesimpulan dari penelitian ini yakni pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan Kriteria Ketuntasan Minimal pada mata pelajaran matematika di sekolah dasar. -
Pengaruh Model Pembelajaran Numbered Heads Together terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Matematika di Sekolah Dasar
Prestasi belajar ditentukan oleh hasil belajar yang mengungkapkan sejauh mana peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran yang diberikan sebelumnya. Hal ini juga berkaitan dengan pendekatan, strategi, metode, model dan media pembelajaran yang digunakan. Berdasarkan observasi peneliti sebagian besar pendidik saat ini masih menggunakan model pembelajaran konvensional yang cenderung berpusat pada pendidik (teacher centered). Seharusnya pembelajaran bersifat aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM). Penelitian ini terdiri atas dua variabel yakni variabel X tentang model pembelajaran NHT dan variabel Y tentang prestasi belajar peserta didik mata pelajaran matematika materi Pecahan. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh penerapan model pembelajaran NHT terhadap prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika di Sekolah Dasar. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode eksperimen dengan desain penelitan pretest-posttest control group design dan bersifat kuantitatif yang bertujuan untuk memperoleh dan mengetahui informasi tentang pengaruh model pembelajaran NHT terhadap prestasi belajar peserta didik mata pelajaran matematika di Sekolah Dasar. Populasi dari penelitian ini adalah kelas V semester 2 yang terdapat di Komplek Sekolah Dasar Negeri Margahayu Raya, yakni SDN Margahayu Raya 2 dan SDN Margahayu Raya 3, sedangkan sampel penelitian dilakukan dengan cara random sampling masing-masing sebanyak 30 peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April sampai Mei. Data yang dikumpulkan adalah bentuk tes (pilihan ganda dan uraian) dan bentuk nontes (lembar observasi) yang telah diberikan judgment oleh ahlinya. Hasil penelitian diperoleh sebagai berikut: (1) Hasil pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol bersifat normal dan homogen. (2) Berdasarkan observasi pada kelas eksperimen menunjukkan tidak ada peserta didik yang termasuk kategori tidak baik dan 50% peserta didik berada dalam kategori baik. (3) Berdasarkan uji dua rata-rata, hasil pretest menunjukkan tidak terdapat perbedaan rata-rata prestasi belajar matematika antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol, sedangkan pada hasil posttest menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata prestasi belajar matematika antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. (4) Rata-rata N-gain kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol. (5) Uji hipotesis menunjukan nilai Sig < 0,05, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penerapan model pembelajaran NHT terhadap prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika di Sekolah Dasar. -
Pengaruh Pendekatan Realistic Mathematics Education terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Matematika di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika. Hal ini dapat terlihat dari perolehan nilai rata-rata ujian yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Rendahnya hasil belajar dikarenakan proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah pada mata pelajaran matematika masih menggunakan metode ceramah, dimana pembelajaran menjadi kurang menarik, kurang menyenangkan dan membosankan. Peserta didik hanya duduk, mencatat dan mendengarkan apa yang disampaikan pendidik. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh pendekatan Realistic Mathematics Education terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika di sekolah dasar. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas IV di SDN Gardusayang IV. Dari populasi tersebut diambil sampel sebanyak dua kelas. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen dan desain penelitian kelompok kontrol non-ekuivalen. Untuk mengetahui hasil belajar matematika pada peserta didik digunakan instrumen tes. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji perbedaan dua rata-rata saling bebas. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu peningkatan hasil belajar matematika peserta didik yang pembelajarannya menggunakan pendekatan RME lebih baik daripada peserta didik yang pembelajarannya menggunakan pendekatan konvensional. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pendekatan RME berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar matematika peserta didik.