Browse Items (4 total)
Sort by:
-
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANIMASI TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SMA DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan Keaktifan Belajar Siswa dalam mata pelajaran ekonomi. Siswa dapat dikatakan aktif dalam belajar apabila ia menunjukan adanya respon-respon dalam bentuk yang meliputi ; keaktifan visual, keaktifan lisan, keaktifan mendengarkan, keaktifan menulis, keaktifan menggambar, keaktifan motorik, keaktifan mental dan keaktifan emosional. Fakta dan informasi yang peneliti dapatkan dilapangan adalah kualitas Keaktifan Belajar Siswa yang peneliti nilai masihlah sangat rendah, hal ini ditunjukan dengan kurangnya respon siswa dalam menanggapi materi ketika kegiatan pembelajaran sedang berlangsung dan kurangnya pemanfaatan media dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut peneliti mencoba membuat Media Pembelajaran Berbasis Animasi dalam upaya meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa pada mata pelajaran Ekonomi. Penelitian ini bersifat Kuantitatif dengan menggunakan metode pre-experimental dan desain penelitian The Static-Group Comparasion Design. Populasi penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 11 Bandung kelas X, dimana X IPS 4 sebagai kelas eksperimen dan X IBB 1 sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran, lembar angket dan daftar ceklis. Berdasarkan hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran berbasis Animasi lebih efektif dalam meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa dalam mata pelajaran Ekonomi. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW
UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA
PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa pada pembelajaran IPA.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, sumber data yang diambil dan
dianalisis dari jurnal dan skripsi yang sudah ada. Pembelajaran ilmu pengetahuan
alam (IPA) lebih menekankan siswa untuk aktif mencari fakta-fakta yang
berhubungan dengan lingkungan alam selain itu siswa dapat melakukan
eksperimen dan percobaan yang sebagaimana eksperimen dan percobaan itu
berguna di kehidupan sehari-hari. Dari hasil analisis dari sumber yang telah
diambil penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat
meningkatkan keaktifan belajar dan kemandirian siswa dalam mencari tahu
informasi tambahan serta tanggung jawab terhadap tugas kelompok yang telah
ditugaskan oleh guru. Dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional
yang cenderung membuat siswa tidak aktif di dalam kelas saat pembelajaran
berlangsung dan merasa jenuh karena menggunakan metode ceramah yang hanya
mendapatkan informasi dari guru dengan hanya mendengarkan saja tidak mencari
tahu informasi-informasi dengan mandiri. Model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw ini sangat relevan digunakan pada proses pendidikan khususnya pada mata
pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) untuk mencapai tujuan pembelajaran
secara efektif, efisien dan optimal . -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENGATASI KESULITAN BELAJAR OPERASI
HITUNG BILANGAN PECAHANPenelitian ini berangkat dari kesulitan belajar yang dialami peserta didik kelas IV SDN Bojong 02 Kecamatan Majalaya dalam pembelajaran matematika terutama dalam pembahasan pecahan. Serta bertujuan untuk mengetahui penerapan pembelajaran kooperatif tipe Make A Match sebagai media pembelajaran yang dapat mempermudah pembelajaran pecahan. Penelitian ini bersifat penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui dan mengatasi kesulitan belajar operasi hitung bilangan pecahan yang ada di kelas. Subyek penelitian yang digunakan adalah peserta didik Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Bojong 02 Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung Tahun Pelajaran 2018/2019. Teknik pengumpulan data dalam penelitian menggunakan wawancara, lembar observasi, tes hasil belajar, dan angket. Metode yang digunakan untuk analisis data adalah metode analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan pembelajaran matematika dialami oleh siswa kelas IV SDN Bojong 02 Kec. Majalaya sebelum diterapkan model pembelajaran Make A Match, dan dapat teratasi setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dengan menggunakan media gambar pada mata pelajaran matematika pembahasan pecahan di kelas IV SDN Bojong 02 Kecamatan Majalaya. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata keaktifan siswa dari observasi mengalami peningkatan. -
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEBAK KATA TERHADAP PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan dalam pelajaran IPA yaitu peserta didik yang kurang terlibat dalam proses pembelajaran, peserta didik yang kurang aktif dalam bertanya, menjawab pertanyaan, mengemukakan pendapat, dan kurangnya pemahaman konsep peserta didik terhadap materi yang disampaikan. Tujuan penelitian ini ialah untuk menguji pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe tebak kata terhadap peningkatan keaktifan belajar peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Populasi penelitian ini ialah peserta didik SDN 015 Kresna Bandung. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, penarikan sampel ditentukan secara random, sehingga terpilihlah peserta didik kelas IV A untuk kelas eksperimen dan peserta didik kelas IV B untuk kelas kontrol sebagai objek penelitian. Jumlah peserta didik dari masing-masing kelas yaitu kelas eksperimen sebanyak 30 orang dan kelas kontrol sebanyak kelas 30 orang. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu berupa lembar observasi keaktifan peserta didik dan soal tes. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dan tes. Observasi digunakan untuk mengumpulkan data mengenai keaktifan belajar peserta didik sedangkan data hasil tes digunakan untuk dikumpulkan menghasilkan nilai pretest dan posttest. Hasil observasi diolah menggunakan rumus sederhana dan kategori keaktifan peserta didik, sedangkan data hasil pretest dan posttest peserta didik dianalisis dengan menggunakan software SPSS. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji-anova dan uji-t menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe tebak kata memiliki keunggulan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe tebak kata secara signifikan dalam meningkatkan keaktifan belajar peserta didik. Keunggulan tersebut dapat dilihat dari masing-masing indikator keaktifan belajar peserta didik yang mencakup mengerjakan tugas, bekerja sama, mengemukakan pendapat, mengajukan pertanyaan, dan menjawab pertanyaan yang semakin baik setelah diberikan perlakuan. Berdasarkan hasil tersebut disarankan kepada para pendidik di sekolah dasar khususnya untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe tebak kata sebagai salah satu alternatif model pembelajaran sehingga dapat meningkatkan keaktifan belajar peserta didik.