Browse Items (539 total)
Sort by:
-
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
DI SEKOLAH DASARPenelitian ini berjudul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar”. Penelitian ini dilatar belakangi pada masalah pelaksanaan langkah-langkah penerapan model kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam di sekolah dasar dan terdapat pengaruh peningkatan kemampuan berpikir kritis peserta didik dengan model kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada mata pelajaran IPA di sekolah dasar. Teori yang dipakai dalam penelitian ini yaitu teori Shoimin (2014) tentang model kooperatif tipe dan pengertian dari Numbered Head Together (NHT). Teori Suprijono (2016) tentang kemampuan berpikir kritis. Metode penelitian yang digunakan adalah mixed methods (kualitatif-kuantitatif) dengan Sampel adalah peserta didik kelas IV B-C dengan jumlah masing-masing 30 orang, instrument yang digunakan berupa tes uraian yang telah diuji sebelumnya dengan validitas dan reliabilitas. Hasil yang telah diperoleh dalam penelitian ini menunjukan bahwa terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis setelah diberikan perlakuan model kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) di kelas eksperimen dengan penggunaan model konvensional di kelas kontrol. Maka didapatlah skor nilai rata-rata kelas eksperimen 0,431 dan 0,241 untuk nilai rata-rata kelas kontrol. -
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Explicit Intruction Terhadap Hasil Belajar Siswa
Penelitian ini berjudul Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Explicit Intruction Terhadap Hasil Belajar siswa. Penerapan metode pembelajaran ini dilakukan dengan dilatar belakangi oleh hasil belajar yang kurang pada siswa terlihat dari nilai ulangan harian dan mata pelajaran Akuntansi pada materi laporan keuangan, hal ini dikarenakan kemampuan siswa yang kurang diperhatikan. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Explicit Intruction merupakan salah satu Model yang dilakukan agar dapat berpengaruh terhadap Hasil Belajar siswa yang berarti Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Explicit Intruction lebih menekankan siswa untuk melatih dan meningkatkan kemampuannya baik kognitif, afektif dan psikomotor. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Explicit Intruction terhadap Hasil Belajar siswa, untuk mengetahui pengaruh penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Explicit Intruction terhadap Hasil Belajar siswa.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan sifat penelitian kuantitatif karena data penelitian ini menggunakan eksperimen semu ( quasi eksperimen ). Peneliti membagi subyek kepada dua kelas, yaitu kelas eksperimen dsn kelas kontrol. Kedua kelas dilakukan pretest dan posttest. Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas X Akuntansi SMK Bina Warga yang berjumlah 50 peserta didik. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, unjuk kerja dan tes tertulis. Instrument penelitian ini menggunakan lembar observasi, lembar unjuk kerja dan lembar soal tes.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh menggunakan statistik dengan bantuan teknik SPSS versi 21 dan Microsoft excel diperoleh nilai peserta didik dalam pembelajaran akuntansi materi laporan keuangan mengalami perubahan yang signifikan. Terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah mendapatkan perlakuan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe explicit instruction yang dibuktikan melalui uji normalitas, uji homogenitas dan uji beda. Berdasarkan hasil uji normalitas, uji homogenitas dan uji beda terhadap hipotesis penelitian yang berbunyi pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif learning terhadap hasil belajar siswa maka hipotesis diterima. Berdasarkan hasil observasi kegiatan pendidik saat pembelajaran, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe explicit instruction dapat dilaksanankan dengan sangat baik. -
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Terhadap Peningkatan Aktivitas Balajar Siswa
Keberagaman model pembelajaran dari waktu ke waktu mengalami perubahan, model-model pembelajaran yang lebih modern kini mulai digunakan. Sejalan dengan kontruktivisme dalam pembelajaran, salah satu model pembelajaran yang kini mulai digunakan dan mendapat banyak respon yaitu model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif memberikan banyak kesempatan kepada siswa untuk bisa berkomunikasi dan berinteraksi sosial dengan temannya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, sementara guru sebagai motivator dan fasilitator aktivitas siswa. Model pembelajaran kooperatif sendiri terdiri dari berbagai macam model, salah satunya adalah model Think Pairs Share (TPS). Think Pairs Share (TPS) merupakan model pembelajaran kooperatif yang dapat berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa khususnya pada mata pelajaran akuntansi perpajakan materi teori pendahuluan pajak karena dalam kegiatannya dapat meningkatkan keaktifan siswa di dalam kelas sehingga mampu mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang dipelajari. Dengan rumusan masalah yang muncul yaitu Apakah terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa” Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair share (TPS)” dan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen quasi, sedangkan sifat penelitian dalam penelitian ini bersifat kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (a) Dari hasil analisis uji hipotesis aktivitas belajar siswa diketahui bahwa terdapat pengaruh dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dikelas eksperimen, (b) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS menghasilkan perhitungan interpretasi observasi oleh observer sebanyak 95% yang mempunyai interpretasi sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS di kelas eksperimen dalam proses pembelajaran akuntansi perpajakan dan lebih baik dari penggunaan model pembelajaran konvensional. -
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Di dalam kurikulum 2013 siswa dituntut memiliki kemampuan berpikir kritis yang mencakup kemampuan merumuskan masalah, kemampuan memberikan argumen, kemampuan melakukan deduksi, kemampuan melakukan induksi, kemampuan melakukan evaluasi, dan kemampuan mengambil keputusan dan menentukan tindakan. Namun pada kenyataan di lapangan kemampuan berpikir kritis sebagian besar siswa masih rendah hal ini disebabkan karena model pembelajaran yang digunakan oleh guru belum tepat, masih konvensional dan klasik. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen yang dilaksanakan di salah satu SMA Negeri di Kabupaten Bandung. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas X dan dipilih dua kelas untuk kelas kontrol dan eksperimen. Pada penelitian ini kelas eksperimen mendapatkan perlakuan model inquiry learning sedangkan kelas kontrol tanpa perlakuan. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh penerapan model inquiry learning terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran ekonomi. Penelitian ini berjudul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa” tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan hasil perhitungan dan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa pembelajaran dengan model inquiry secara signifikan lebih baik dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa ditinjau dari kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran ekonomi d SMA, maka model pembelajaran inquiry dapat dijadikan model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. -
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Cooprative Integrated Reading Composition (CIRC) terhadap Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Peserta Didik Sekolah Dasar
Lemahnya kemampuan membaca pemahaman menyebabkan peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami isi bacaan, peserta didik mengalami kesulitan dalam menjawab pertanyaan yang berasal dari bacaan, serta kesulitan ketika diminta untuk menceritakan kembali bacaan yang telah mereka baca.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC) terhadap peningkatan membaca pemahaman peserta didik sekolah dasar.
Metode penelitian yang digunakan yaitu quasi eksperimen atau eksperimen semu, adapun desain penelitian yang digunakan nonequivalent control group design. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC) sedangkan variabel terikatnya adalah kemampuan membaca pemahaman. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Cibiuk Kidul III, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas IV dengan jumlah peserta didik 52 yang terbagi dalam dua kelas yaitu 26 di kelas IV A yang dijadikan sebagai kelas eksperimen dan 26 di kelas IV B sebagai kelas kontrol. Sampel yang digunakan adalah total sampling. Metode penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan yang digunakan adalah tes, Tes yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu tes tertulis, jenis tes yang digunakan yaitu tes objektif dalam bentuk pilihan ganda. Tahap uji prasyarat analisis meliputi uji normalitas dan homogenitas. Sedangkan uji hipotesis menggunakan uji t dan uji indeks gain.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat peningkatan kemampuan membaca pemahaman dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC). Juga Kemampuan membaca pemahaman dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC) lebih baik dari model pembelajaran konvensional.
-
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Matematis Siswa SMP
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Matematis Siswa”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penerapan model pembeljaran Contextual Teaching and Learning terhadap peningkatan pemahaman konsep matematis siswa SMP. Kurangnya pemahaman konsep matematis siswa menjadi latar belakang masalah dalam penelitian ini. Kurangnya pemahaman konsep siswa dapat dilihat dari (1) masih banyak siswa yang belajar matematika dengan menghafal bukan memahami (2) ketika diberikan soal yang sedikt berbeda dengan contoh siswa mengalami kesulitan.. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah guru kurang inovatif dalam memilih model pembelajaran. Desain penelitian yang digunakan adalah kelompok kontrol non-ekuivalen, dengan dua dua kelompok dalam penelitian ini yaitu kelompok eksperimen yang dalam pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning dan kelompok kontrol yang dalam pembelajarannya menggunakan model pembelajaran konvensional yaitu metode ekspositori. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Kemala Bhayangkari, dengan sampel sebanyak dua kelas. Analisis data kuantitatif berupa tes dilakukan terhadap hasil pretes dan postes kedua kelas menggunakan uji-t. Sedangkan data kuantitatif berupa non-tes dilakukan terhadap lembar observasi. Berdasarkan hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning terhadap peningkatan pemahaman konsep matematis siswa SMP. Peningkatan pemahaman konsep matematis siswa SMP yang menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning lebih baik dari pada siswa SMP yang menggunakan model pembelajaran konvensional. -
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah rendahnya hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model contextual teaching and learning untuk meningkatkan hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotor peserta didik dengan mendeskripsikan penerapan model contextual teaching and learning, menguji peningkatan hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotor peserta didik dan menguji perbedaan hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotor pada kelas eksperimen dan kontrol. Metode yang digunakan adalah kuasi eksperimen. Penelitian dilaksanakan di SDN 066 Halimun berjumlah 52 orang yaitu kelas IV A untuk kelas kontrol dan IV B kelas eskperimen dengan jumlah sampel yang sama yaitu 26 orang. Instrumen penelitian ini berupa tes tulis untuk mengukur hasil belajar kognitif, lembar observasi untuk mengukur hasil belajar afektif dan unjuk kerja untuk mengukur hasil belajar psikomotor. Data diperoleh dari hasil pretest dan posttest.Analisis data menggunakan uji-t independent t-test dari data Gain. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar kognitif matematika peserta didik yang menggunakan model pembelajaran contextual teaching and learning lebih baik daripada menggunakan model konvensional, peningkatan hasil belajar afektif matematika peserta didik yang menggunakan model pembelajaran contextual teaching and learning lebih baik daripada menggunakan model konvensional, dan peningkatan hasil belajar psikomotor matematika peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran contextual teaching and learning lebih baik daripada menggunakan model konvensional. -
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning Terhadap Minat Belajar Siswa
Penelitian ini berjudul Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning Terhadap Minat Belajar Siswa pada mata pelajaran ekonomi di kelas lintas minat. Penelitian ini di latar belakangi oleh rendahnya minat belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di kelas lintas minat. Secara garis besar model pembelajaran contextual teaching and learning merupakan model pembelajaran yang menekankan pada konsep mengaitkan materi yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari siswa sehingga menghasilkan suatu pengalaman yang dimana pengalaman tersebut mampu mempengaruhi minat belajar siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan dan pengaruh model pembelajaran contextual teaching and learning terhadap minat belajar siswa di kelas lintas minat. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang bersifat kuantitatif. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Quasi Eksperimental dengan desain Non Equivalent Control Group. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MIA (IPA) lintas minat ekonomi di SMAN 11 Bandung. Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan cara purposive sehingga terpilihlah siswa kelas XI MIA 2 sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas XI MIA 3 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar RPP, pedoman observasi, dan lembar angket. Data yang dikumpulkan kemudian di analisis menggunakan bantuan SPSS. Berdasarkan hasil analisis data menunjukan bahwa terdapat perbedaan minat belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan perlakuan model pembelajaran contextual teaching and learning. Rata-rata minat belajar siswa kelas eksperimen adalah sebesar 98,87 yang lebih besar dari rata-rata kelas kontrol yakni sebesar 80,90. Maka dari itu dapat dikatakan bahwa penerapan model pembelajaran contextual teaching and learning mampu mempengaruhi secara signifikan terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di kelas lintas minat. -
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Terhadap Peningkatan Minat Berwirausaha Siswa
Penelitian yang berjudul ”Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Terhadap Peningkatan Minat Berwirausaha Siswa” bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran CTL terhadap peningkatan minat berwirausaha siswa. Model pembelajaran yang digunakan dalam mengukur minat berwirausaha siswa yaitu model pembelajaran CTL dan model pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru pada mata pelajaran kewirausahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah pretest-posttest nonequivalent control group design. Dalam penelitian ini siswa dibagi dalam dua kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran CTL dan kelas yang menggunakan model pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru. Penelitian ini dilakukan dikelas XI Adm. Perkantoran 2 dan kelas XI Adm. Perkantoran 3 dengan jumlah sampel 41 orang dari masing-masing kelas. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan lembar observasi dan angket. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (a) hasil dari pengolahan data observasi diketahui bahwa penerapan model pembelajaran CTL dapat diterapkan pada mata pelajaran kewirausahaan, (b) hasil awal dari pengolahan data disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berbeda secara signifikan yang artinya sama dan dapat dikatakan homogen, (c) berdasarkan perhitungan uji-t keputusan menolak H0 dan menerima H1 bahwa terdapat perbedaan minat berwirausaha siswa antara kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaran CTL dengan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru, (d) hasil peningkatan dengan uji gain kelas eksperimen memiliki kualifikasi tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang mempunyai kualifikasi yang rendah. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa kelas yang mendapatkan perlakuan model pembelajaran CTL dapat mendapatkan peningkatan minat berwirausaha siswa yang lebih baik dibandingkan dengan kelas yang menggunakan model pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru. -
PENGARUH PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT
TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA
PELAJARAN MATEMATIKA (STUDI META ANALISIS)Studi meta analisis ini bertujuan untuk menganalisis apakah model Kooperatif Tipe Student
Teams Achievement Divisions (STAD) berpengaruh terhadap pembelajaran matematika
dalam tingkatan kelas, wilayah dan secara keseluruhan. Sampel yang diambil dalam
penelitian ini adalah 10 artikel publikasi ilmiah tentang model kooperatif tipe Student
Teams Achievement Division (STAD) pada mata pelajaran Matematika. Instrumen
penelitian ini menggunakan pengkodingan yang mencakup nama peneliti, tahun penelitian,
judul penelitian, jenjang pendidikan, subyek penelitian, desain penelitian dan ukuran
sampel. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif terhadap analisis hasil
publikasi ilmiah pada e-jurnal nasional. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa secara
keseluruhan penelitian yang dilakukan berpengaruh terhadap hasil belajar matematika
peserta didik dengan effect size 2.046 dalam kategori besar. Model kooperatif tipe Student
Teams Achievement Division (STAD) juga memberikan pengaruh dilihat dari wilayah
diperoleh effect size 2.041 di Pulau Jawa, 1.424 di Pulau Sumatera, 0.954 di Pulau Bali dan
0.88 di Pulau Kalimantan, maka effect size tertinggi berada di Pulau Jawa. Pada tingkatan
kelas hasil effect tertinggi berada di kelas 4 sebesar 2.298 sedangkan kelas 5 sebesar 1.983.
Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa model kooperatif Tipe Student Teams
Achievement Division (STAD) efektif meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran
Matematika dan memberikan pengaruh berdasarkan wilayah dan tingkatan kelas. -
PENGARUH PENERAPAN MODEL JIGSAW DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN SOSIAL SISWA PADA PEMBELAJARAN SENI TARI
Penelitian ini berjudul, Pengaruh Penerapan Model Jigsaw dalam Meningkatkan Kecerdasan Sosial Siswa Pada Pembelajaran Seni Tari. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap peningkatan kecerdasan sosial peserta didik. Rumusan masalah penelitian dirumuskan sebagai “Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terhadap peningkatan kecerdasan sosial peserta didik ?”. Metode penelitian yang digunakan dengan sifat penelitian kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimental Design. Populasi penelitian ini adalah peserta didik SD Negeri 005 Babakan Ciparay Kota Bandung. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi. Hasil dari data penelitian terlihat bahwa terdapat peningkatan kecerdasan sosial siswa pada pembelajaran seni tari dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, dapat dilihat dari hasil uji-t pada bagian sig(2-tailed)tidak menunjukkan perbedaan peningkatan kecerdasan sosial pada posstest yang diperoleh 0, 952 hal ini menunjukkan 0,952 > 0,05, maka Ho diterima artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kecerdasan sosial peserta didik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diterapkannya perlakuan. -
PENGARUH PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK
SEKOLAH DASAR PADA PELAJARAN IPPenelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui besar pengaruh model
pembelajaran discovery learning terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik
sekolah dasar pada mata pelajaran IPA. Metode yang digunakan dalam penelitian
adalah deskripsi terhadap hasil analisis artikel ilmiah publikasi. Pengaruh dalam
penelitian yang menerapkan discovery learning dianalisis dengan menggunakan
studi meta-analisis. Dalam temuan penelitian mengungkapkan bahwa hasil
penelitian yang dilakukan berpengaruh dan efektif terhadap kemampuan berpikir
kritis peserta didik dengan effect size 0,282 termasuk dalam kategori besar. Model
pembelajaran discovery learning pun berpengaruh dan efektif jika dilihat dari segi
wilayah dan tingkatan kelas. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa model
pembelajaran discovery learning berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis
peserta didik sekolah dasar pada pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam).