Browse Items (81 total)
Sort by:
-
PENINGKATAN PEMAHAMAN PESERTA DIDIK TERHADAP MATERI BAGIAN-BAGIAN TUMBUHAN DAN FUNGSINYA MELALUI PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE
Penelitian ini dilakukan untuk melihat peningkatan pemahaman peserta didik pada mata pelajaran IPA di sekolah dasar dengan menggunakan model picture and picture. Sifat penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan desain penelitian yang digunakan yaitu kuasi eksperimental desain. Subyek dari penelitian ini adalah peserta didik kelas IV Sekolah Dasar di SD Negeri Darmaga II, sedangkan materi yang digunakan adalah materi IPA tentang bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya. Karena menggunakan desain penelitian eksperimen, peneliti membagi peserta didik ke dalam dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pembagian kelas ini dilakukan untuk melihat apakah terdapat perbandingan antara kelas yang pembelajarannya menggunakan model picture and picture lebih baik dari pada kelas yang menggunakan model yang biasa digunakan pendidik. Untuk melihat apakah adanya peningkatan pemahaman peserta didik pada mata pelajaran IPA bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya mula-mula dilakukan pretest sebagai tahap awal untuk melihat kemampuan pemahaman konsep peserta didik. Setelah diberikan perlakuan berupa penggunaan model picture and picture, dilanjutkan dengan posttest yang akan digunakan sebagai hasil perbandingan apakah terdapat peningkatan kemampuan pemahaman peserta didik setelah diberikan perlakuan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji-t melalui program SPSS 24 for windows yaitu dengan menggunakan Independent Sample T-test. Dari hasil analisis data yang telah dilakukan oleh peneliti diperoleh sebagai berikut: 1) Terdapat peningkatan pemahaman Ilmu Pengetahuan Alam materi bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya menggunakan model picture and picture pada peserta didik sekolah dasar. 2) Peningkatan pemahaman Ilmu Pengetahuan Alam yang menggunakan model picture and picture lebih baik dibandingkan dengan menggunakan model yang biasa digunakan pendidik. Dari hasil analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman peserta didik pada mata pejaran IPA materi bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya yang pembelajarannya menggunakan model picture and picture. -
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BENDA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA PESERTA DIDIK KELAS III SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul “peningkatan pemahaman konsep sifat-sifat benda pada siswa kelas III sekolah dasar”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hasil penerapan metode pembelajaran eksperimen dalam meningkatkan pemahaman konsep sifat-sifat benda peseta didik III sekolah dasar. Selain itu juga untuk mengetahui apakah metode pembelajaran eksperimen dapat meningkatkan pemahaman konsep sifat-sifat benda peserta didik kelas III sekolah dasar. Dalam penelitian ini digunakan teori Arikunto (2013). Penelitian ini menggunakan desain metode kuasi eksperimen dengan pendekatan kuantitatif, dan menggunakan metode pembelajaran eksperimen. Partisipan dalam penelitian ini terdiri atas 2 kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada penelitian ini, data yang dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi dan tes. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Penggunaan metode pembelajaran eksperimen dapat meningkatkan pemahaman konsep sifat-sifat benda peserta didik kelas III SDN Parungserab II Kabupaten Bandung. Hal itu terlihat dari hasil perhitungan pretest dan posttest pada kelas eksperimen. -
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP IPA PESERTA DIDIK KELAS IV SEKOLAH DASAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE PICTURE AND PICTUREPenelitian ini berjudul “Peningkatan Pemahaman Konsep IPA Peserta Didik Kelas IV Sekolah Dasar Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture”. Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan pemahaman konsep peserta didik khususnya pada mata pelajaran IPA terutama mengenai materi perubahan energi alternatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep IPA peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah quasi eksperimen yang bersifat kuantitatif dan design penelitian nonequivalent control group design, dengan teknik sampel Non Probality Sampling yaitu dengan Purposive Sampling. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas IV, dan sampel penelitian ini yaitu peserta didik kelas IV dengan dipilih dua kelas untuk kelas IV C sebagai kelas eksperimen dan IV A kelas kontrol. Pada penelitian ini kelas eksperimen mendapatkan perlakuan yaitu dengan menggunakan model picture and picture sedangkan kelas kontrol tanpa perlakuan. Analisis data menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji gain, dan diolah menggunakan Spss versi 25. Berdasarkan hasil perhitungan dan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan pemahaman konsep IPA peserta didik dengan penerapan model pembelajaran Picture and Picture pada materi perubahan energi alternatif kelas IV Sekolah Dasar dan terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman konsep pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. -
PENINGKATAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) PADA MATERI ZAT TUNGGAL DAN CAMPURAN KELAS V SD ASHFIYA BANDUNGPenelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah rendahnya kreativitas belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan model pembelajaran project based learning (PjBL) terhadap peningkatan kreativitas belajar peserta didik pada materi zat tunggal dan campuran, mengukur peningkatan kreativitas belajar peserta didik pada materi zat tunggal dan campuran di kelas eksperimen dengan menggunakan model project based learning (PjBL) di kelas V SD Ashfiya Bandung dan mengukur peningkatan kreativitas belajar peserta didik pada materi zat tunggal dan campuran di kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol. Metode yang digunakan adalah eksperimen. Penelitian dilaksanakan di SDS Ashfiya Bandung berjumlah 42 orang yaitu kelas V A kelas kontrol dan V B kelas eskperimen dengan jumlah sampel yang sama yaitu 21 orang. Instrumen penelitian ini berupa lembar observasi peserta didik dan guru untuk mendeskripsikan model project based learning dan instrumen tes untuk mengukur peningkatan kreativitas peserta didik. Data diperoleh dari hasil pretest dan posttest. Data dianalisis untuk menguji validitas, reliabilitas, normalitas, homogenitas, uji paired sample t-test, uji-t independent t-test, dan uji gain. Hasil penelitian ini disimpulkan, bahwa dari hasil observasi penggunaan model project based learning sudah digunakan dengan sangat baik, terdapat peningkatan kreativitas peserta didik pada kelas eksperimen, dan terdapat peningkatan kreativitas peserta didik yang lebih baik pada kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol. -
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MELALUI MODEL PENEMUAN TERBIMBING DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Judul penelitian ini adalah “Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Melalui Model Penemuan Terbimbing di Kelas IV Sekolah Dasar”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis melalui model penemuan terbimbing dan mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis menggunakan model penemuan terbimbing dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan sifat penelitain kuantitatif. Sampel berjumlah 50 peserta didik, 25 orang di kelas kontrol dan 25 orang di kelas eksperimen.. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa: (1) Terdapat peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis melalui model penemuan terbimbing di kelas IV SD; (2) Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis menggunakan model penemuan terbimbing dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. -
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS
MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
MISSOURI MATHEMATIC PROJECT
DI SEKOLAH DASARPenelitian ini di latarbelakangi oleh rendahnya kemampuan pemahaman matematis peserta didik terutama dalam materi bangun datar yang masih sering keliru menerapkan rumus untuk menyelesaikan suatu kasus matamatika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman matematis peserta didik sekolah dasar dengan menggunakan model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) pada mata pelajaran matematika materi bangun datar kelas IV. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik SDN 110 Pasirkaliki Komarabudi. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Purposive Sampling. Sampel pada penelitian ini sebanyak 50 orang yang terdiri dari dua kelas yaitu IV B sebagai kelas Eksperimen dan IV C sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian berupa soal pretest dan posttest serta lembar observasi untuk melihat keterlaksanaan model pembelajaran MMP. Metode penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretest dan posttest peserta didik yang kemudian dianalisis melalui software SPSS 24.0 for windows untuk melihat peningkatan dan perbedaan kemampuan pemahaman matematis peserta didik sekolah dasar. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji gain, uji n-gain, dan uji-t yang menunjukkan bahwa terdapat peningkatan dan perbedaan kemampuan pemahaman matematis pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Missouri Mathematics Project dan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional. -
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIKA PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR MELALUI MODEL REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman matematika peserta didik SD melalui model realistic mathematic education dan mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman peserta didik pada pembelajaran matematika menggunakan model realistic mathematic education dengan yang menggunakan model pembelajaran langsung. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan penelitain bersifat kuantitatif. Sampel berjumlah 40 peserta didik, 20 orang di kelas eksperimen dan 20 orang di kelas kontrol. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Terdapat peningkatan kemampuan pemahaman peserta didik pada pembelajaran matematika melalui model realistic mathematic education di kelas V SD; (2) Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman peserta didik pada pembelajaran matematika menggunakan model realistic mathematic education dengan yang menggunakan model pembelajaran langsung. -
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR MELALUI PENERAPAN MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)
Tujuan penelitian ini untuk mnegtahui perbedaan kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal cerita matematika di kelas eksperimen yang mengimplementasikan model team assisted individualization (TAI) dan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional. Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan peserta didik di sekolah dasar dalam menyelesaikan soal cerita matematika. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas III Sekolah Dasar di SDN 191 Babakan Suruabaya Bandung, dengan menggunakan Purposive Sampling yaitu memilih dua kelas yang sudah terbentuk berdasarkan pertimbangan sekolah. Penelitian ini menggunkan desain kelompok kontrol non-ekivalen (The Non-Equivalent Control Group Design). Untuk mengetahui peningkatan kemampuan soal cerita matematika peserta didik digunakan instrumen tes. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji-t. Hasil penelitian diperoleh sebagai berikut. Terdapat peningkatan kemampuan peserta didik di Sekolah Dasar dalam menyelesaikan soal cerita matematika melalui penerapan model team assisted individualization (TAI), yang dirinci oleh peneliti sebagai berikut (1) Terdapat perbedaan kemampuan peserta didik di Sekolah Dasar dalam menyelesaikan soal cerita matematika di kelas eksperimen yang menerapkan model team assisted individualization (TAI) dan kelas kontrol yang menerapkan metode pembelajaran konvensional. (2) Terdapat peningkatan kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika peserta didik di Sekolah Dasar yang lebih baik melalui penerapan model team assisted individualization (TAI) di kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol yang menerapkan model konvensional -
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI
ISI CERITA FIKSI PADA PESERTA DIDIK
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL
DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
KELAS IV SEKOLAH DASARJudul penelitian ini adalah Peningkatan Kemampuan Memahami Isi Cerita Fiksi pada Peserta Didik dengan Menggunakan Media Audio Visual dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV Sekolah Dasar. Masalah yang diteliti adalah mengenai hasil peningkatan kemampuan memahami isi cerita fiksi pada peserta didik kelas IV dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan media audio visual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil peningkatan kemampuan memahami isi cerita fiksi pada peserta didik dengan menggunakan media audio visual. Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah Joni, dkk. (2014) untuk media audio visual, dan Anderson dan Kathwol dalam Gunawan (2012) untuk kemampuan pemahaman. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Cijeruk. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas IV-A sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 32 peserta didik dan kelas IV-B sebagai kelas kontrol dengan jumlah 32 peserta didik. Data dikumpulkan berupa hasil pretest dan postest peserta didik kemudian dianalisis dengan bantuan software SPSS versi 22 untuk melihat peningkatan kemampuan memahami isi cerita pada peserta didik dengan menggunakan media audio visual. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kemampuan memahami isi cerita fiksi pada peserta didik dengan menggunakan media auido visual dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas IV sekolah dasar. -
PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ILMU
PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK DI SEKOLAH
DASAR MELALUI PENERAPAN MODEL ROLE PLAYING
(Studi Eksperimen pada Materi Gaya dan Gerak di Kelas IV
SD Negeri Arjasari 01 Tahun Ajaran 2018-2019)Judul penelitian adalah peningkatan kemampuan kognitif ilmu pengetahuan alam peserta
didik di sekolah dasar melalui penerapan model role playing (studi eksperimen pada materi
gaya dan gerak di kelas IV SD Negeri Arjasari 01 tahun ajaran 2018-2019). Masalah adalah
kemampuan kognitif peserta didik di kelas IV belum meningkat. Penelitian ini bertujuan
mengetahui perbedaan kemampuan kognitif dan peningkatan kemampuan kognitif
menggunakan model role playing dengan menggunakan metode pembelajaran
konvensional. Teori yang digunakan adalah Huda (2013) dan Anderson & Krathwohl
dalam Kuswana (2014). Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi
eksperiment dengan sifat penelitain kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini sebanyak dua
kelas, kelas IV-A sebagai kelas eksperimen dan kelas IV-B sebagai kelas kontrol.
Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi keterlaksanaan model role
playing dan tes kemampuan kognitif. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa (1)
penerapan model role playing di kelas eksperimen keterlaksanaannya termasuk ke dalam
kategori baik sekali; (2) terdapat perbedaan kemampuan kognitif IPA peserta didik melalui
model role playing di kelas IV SD; (3) peningkatan kemampuan kognitif IPA peserta didik
kelas IV SD di kelas eksperimen yang menerapkan model role playing lebih baik
dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional.
-
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIKA MELALUI MODEL RME (REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION) DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul ’’Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika Melalui Model RME (Realistic Mathematics Education) di Kelas IV Sekolah Dasar”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model RME (Realistic Mathematics Education) untuk meningkatkan kemapuan berpikir kreatif matematika siswa kelas IV dan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematika kelas IV melalui Model RME (Realistic Mathematics Education). Dalam penelitian ini digunakan teori Shoimin (2017). Metode yang digunkan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi dengan pendekatan kuantitatif. Partisipan dalam penelitian ini terdiri atas 2 kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada penelitian ini, data yang dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi dan tes.Penelitian ini penggunaan model RME (Realistic Mathematics Education) menunjukan, terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematika siswa kelas IV SD Muhammadiyah 6 Kota Bandung. Hal itu terlihat dari hasil perhitungan pretest dan posttest pada kelas eksperimen.