Browse Items (4 total)
Sort by:
-
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, AND INTELLECTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VIII SMP Kemala Bhayangkari Tahun Ajaran 2021/2022 melalui penerapan model pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual, and Intellectual), dimana pendekatan ini berusaha untuk mengoptimalkan panca indranya sehingga yang mengalami kesulitan dalam kegiatan pembelajaran akan mudah mengikuti pembelajaran.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, kuantitatif, dan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A sebagai kelas kontrol dan kelas VIII B sebagai kelas eksperimen. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Mei 2022. Data diperoleh dari hasil pretes dan postes kemampuan komunikasi matematis materi Statistika (mean, median, dan modus), observasi dan angket.
Hasil dari penelitian menunjukan bahwa : (1) Kemampuan komunikasi matematis peserta didik kelas Eksperimen di SMP Kemala Bhayangkari dikatakan meningkat, dilihat dari meningkatnya rata
– rata nilai yang diperoleh oleh siswa setelah diterapkan model pendekatan SAVI yaitu pretes dengan rata – rata 83.23 sedangkan postes dengan rata – rata 90.16. (2) Kemampuan komunikasi matematis siswa menjadi lebih baik setelah menggunakan model pendekatan SAVI.
-
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN ENDED BERBANTUAN GEOGEBRA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS PADA SISWA
Matematika merupakan pelajaran yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan yang didapat dengan berpikir. Pendidik seharusnya mampu menciptakan suasana pembelajaran yang interaktif supaya siswa menjadi aktif dan kreatif dalam pembelajaran serta dapat tercapainya tujuan pembelajaran dengan baik. Kesulitan siswa mengungkapkan ide-ide ataupun gagasan suatu pendapat mungkin salah satunya adalah model pembelajaran yang kuarang menarik, inovatif yang membuat siswa kurang mampu menyelesaikan soal-soal dan kurang aktif dalam proses pembelajaran di kelas.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir kreatif matematis pada siswa melalui model pembelajaran open ended dalam materi transformasi geometri. Subjek penelitian adalah siswa SMK Negeri 3 Bandung. Penelitian eksperimen dilakukan untuk dapat melihat peningkatan pembelajaran matematika dengan dengan menggunakan model pembelajaran open ended terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis pada siswa. Hasil penelitian menunjukan terdapat peningkatan berpikir kreatif matematis siswa pada pembelajaran setelah mendapat perlakuan pembelajaran menggunakan model pembelajaran open ended.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari data penelitian maka hasil kemampuan berpikir kreatif matematis pada siswa SMK model pembelajaran Open Ended lebih tinggi dari pada menggunakan model pembelajaran konvensional. Siswa dengan pemberian perlakuan pembelajaran open ended memiliki kemampuan berpikir kreatif matematis lebih tinggi dibandingkan dengan siswa dengan perlakuan pembelajaran menggunakan model pembelajaran konvensional.
-
PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 7E UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA KELAS X SMK DENGAN BANTUAN PRECALCULUS SOLVED
Matematika perlu dikuasai dan dipahami dengan baik oleh siswa, karena tujuan matematika adalah untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir salah satunya adalah berpikir kritis matematis. Ditemui di lapangan kemampuan berpikir kritis siswa saat ini masih rendah. Siswa masih belum memahami soal dan bingung menentukan permasalahan yang ada dalam soal serta masih belum bisa menentukan cara yang dapat digunakan dalam menyelesaikan soal yang diberikan. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa menggunakan model Learning Cycle 7E dengan bantuan Precalculus Solved. Desain yang digunakan adalah desain kelompok kontrol pretest – posttest yang melibatkan dua kelompok. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X di SMK Negeri 3 Bandung. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas yaitu PM 2 sebanyak 36 orang yang dijadikan sebagai kelas kontrol dan PM 3 sebanyak 35 orang yang dijadikan kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan lembar observasi. Tes yang diberikan berupa pretest dan posttest. Data hasil pretest dan posttest kemudian dianalisis menggunakan software SPSS 20.0 for windows. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis setelah menggunakan model Learning Cycle 7E dengan bantuan Precalculus Solved dan peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelas X SMK yang pembelajarannya menggunakan model Learning Cycle 7E dengan bantuan Precalculus Solved lebih baik dibandingkan siswa kelas X SMK yang menggunakan model pembelajaran konvensional.