Browse Items (539 total)
Sort by:
-
PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN PEMAHAMAN PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul Penerapan Model Sains Teknologi Masyarakat dalam Peningkatan Pemahaman Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang penerapan model sains teknologi masyarakat dalam peningkatan pemahaman peseta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam. Teori yang digunakan adalah Kartadinata (2011) yang menyatakan bahwa model sains teknologi masyarakat merupakan model pembelajaran yang mengkaitkan antara sains dan teknologi dengan masyarakat sebagai pengguna dari sains dan teknologi tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan sifat penelitian kualitatif-kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan, yaitu kuasi eksperimen desain. Populasi pada penelitian ini adalah peserta didik kelas IVA dan IVD di SD Negeri 255 Griya Bumi Antapani Bandung dengan total 60 peserta didik. Instrumen yang digunakan meliputi soal tes pemahaman dalam bentuk uraian sebanyak 10 soal dan lembar observasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji t, dan uji gain. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan (1) Model Sains Teknologi Masyarakat efektif untuk meningkatkan pemahaman peserta didik sekolah dasar. (2) Uji statistik menunjukkan bukti pada kelas eksperimen terdapat peningkatan pemahaman peserta didik yang terlihat pada hasil uji gain sebesar 0,627. -
PENGARUH METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP
ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK
DI SEKOLAH DASARPenelitian ini berjudul “Pengaruh Metode Contextual Teaching and Learning Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep Ilmu Pengetahuan Alam Peserta Didik di Sekolah Dasar”. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep peserta didik pada pokok bahasan gaya dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam melalui metode Contextual Teaching and Learning (CTL). Teori penelitian yang digunakan adalah teori Bloom. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantiatif dan desain penelitian menggunakan kuasi eksperimen dengan bentuk nonequivalent control group design. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV E untuk kelas kontrol dan peserta didik kelas IV F untuk kelas eksperimen di SDN 109 Centeh Bandung. Jumlah peserta didik dari masing-masing kelas yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen terdiri dari 20 orang peserta didik. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan tes tertulis. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi dan lembar tes tertulis berupa uraian. Data yang digunakan, diperoleh dari hasil uji N-Gain kelas kontrol dan kelas eksperimen, kemudian dari nilai tersebut dapat melakukan uji hipotesis dengan langkah menguji normalitas, uji homogenitas, dan uji-t. Hasil menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan metode Contextual Teaching and Learning terhadap peningkatan kemampuan pemahaman konsep ilmu pengetahuan alam peserta didik di sekolah dasar. -
Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Show and Tell Terhadap Peningkatan Keterampilan Berbicara Peserta Didik di Sekolah Dasar”
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh penerapan metode pembelajaran Show and tell terhadap peningkatan keterampilan berbicara peserta didik di sekolah dasar. Keterampilan berbicara meliputi empat aspek yaitu keterampilan menulis, keterampilan membaca, keterampilan menyimak, dan keterampilan berbicara. Dari hasil penelitian peneliti menemukan permasalahan bahwa keterampilan berbicara peserta didik masih kurang hal ini disebabkan oleh guru masih menggunakan metode pembelajaran yang konvensional untuk itu harus ada model atau metode pembelajaran yang mkengacu kepada pertumbuhan komunikasi publik, yaitu metode pembelajaran show and tell menurut H.A.R Tilaar (2013, hlm. 103) show and tell adalah kegiatan yang mengutamakan kemapuan berkomunikasi sederhana. Tujuan kegiatan ini adalah melatih anak berbicara di depan kelas dan membiasakan anak peka terhadap hal-hal sederhana sehari-hari. Dari populasi tersebut diambil sebanyak dua kelas. Kelas IV-A yang berjumlah 20 orang siswa sebagai kelas eksperimen yang diberikan perlakuan metode show and tell dan kelas IV-B yag berjumlah 20 orang siswa sebagai kelas kontrol yang diberikan perlakuan metode konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes keterampilan berbicara peserta didik untuk memperoleh data kuantitatif dan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran di kelas eksperimen. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain penelitian kelompok kontrol non-ekuivalen. Analisis data kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas, uji homogenitas varians, dan uji perbedaan rata-rata. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan (1) terdapat perbedaan keterampilan berbicara peserta didik pada kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran show and tell dan kelas kontrol yang menggunakan metode pembelajaran konvensional dapat dilihat dari hasil gain ternormalisasi dengan kelas eksperimen dengan selisih rata-rata peningkatan sebesar 0,5756 sedangkan kelas kontrol yang diberikan perlakuan dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional sebesar 0,3833. (2) terdapat peningkatan keterampilan berbicara peserta didik dengan menggunakan metode pembelajaran show and tell dapat dilihat dari selisih rata-rata peningkatan kemampuan awal sebesar 58,50 sedangkan nilai rata-rata setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan metode pembelajaran show and tell yaitu sebesar 82,80. -
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar”. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengukur peningkatan pemahaman konsep yang signifikan pada peserta didik setelah pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam menggunakan model Numbered Head Together, dan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep peserta didik di kelas eksperimen lebih tinggi setelah memperoleh pembelajaran IPA menggunakan model NHT dari peserta didik di kelas kontrol yang memperoleh pembelajaran menggunakan metode konvensional. Teori yang digunakan adalah teori dimensi kognitif oleh Bloom. Metode yang digunakan adalah metode kuantitaif. Data yang digunakan, diperoleh dari hasil N-Gain kelas kontrol dan kelas eksperimen, kemudian dari nilai tersebut dapat dilakukan uji normalitas, homogenitas, dan uji-t. Hasil menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman konsep yang signifikan pada peserta didik setelah pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam menggunakan model Numbered Head Together. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SURVEY, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (SQ4R) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA SMP
Kemampuan pemahaman sangatlah penting dimiliki siswa karena kemampuan pemahaman merupakan syarat untuk memiliki kemampuan yang lain. Siswa bisa dikatakan kurang kemampuan pemahamannya dilihat dari ketika siswa telah mendapatkan pembelajaran, akan tetapi siswa tidak bisa menyatakan ulang sebuah konsep pembelajaran yang telah iya dapatkan di kelas dan siswa juga tidak dapat memberikan contoh ataupun noncontoh dari sebuah konsep yang telah di pelajarinya. Kurangnya efektif pembelajaran yang cenderung membuat minat belajar siswa rendah mengakibatkan kurangnya pemahaman konsep matematis siswa. Kurangnya kemampuan konsep matematis siswa mengakibatkan nilai matematika yang kurang memuaskan dan siswa menganggap hal tersebut tidak aneh lagi. Salah satu upaya yang bisa dilakukan dalam pembelajaran matematika dan diharapkan mampu meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Survey, Question, Read, Reflect, Recite, Review (SQ4R). Model pembelajaran SQ4R merupakan metode membaca yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan pemahaman siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuasi eksperimen, dengan desain eksperimen kotrol pretes-postes. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa SMP Kemala Bhayangkari dengan sampel kelas VIIA yang berjumlah 21 dan kelas VIIB yang berjumlah 20. Hasil penelitian ditemukan bahwa terdapat peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematis yang pembelajarannya menggunakan model SQ4R, dan peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa yang memperoleh pembelajaran SQ4R lebih baik dari pembelajaran konvensional. -
STUDI META-ANALISIS MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe
Teams Games Tournament dalam pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Metode
penelitian yang digunakan adalah deskriptif terhadap hasil analisis publikasi ilmiah.
Penelitian-penelitian yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournament dianalisis dengan teknik meta-analisis. Temuan pada penelitian ini
mengungkapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament secara
keseluruhan memiliki pengaruh dalam pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar dengan
nilai effect size 0. 345 yang dikategorikan dalam efek besar. Model pembelajaran kooperatif
tipe Teams Games Tournament pun memberikan pengaruh efektif yang dilihat dalam kategori
wilayah, dan penerapan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar matematika,
pemahaman konsep matematis, motivasi belajar siswa. Namun adapun penerapan
pembelajaran yang kurang cocok menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams
Games Tournament, yaitu pemecahan masalah matematis yang dikategorikan pada efek kecil.
Simpulan penelitian ini adalah mode pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament lebih efektif dalam penerapan pembelajaran motivasi belajar siswa dibandingkan dengan model pembelajaran lain. -
META-ANALISIS PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN MATEMATIS
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besar pengaruh penggunaan model pembelajaran Group Investigation terhadap kemampuan matematis siswa dengan menggunakan meta-analisis. Metode penelitian yang digunakan meta-analisis dengan pendekatannyabadalah deskriptif kuantitatif terhadap hasil analisis artikel-artikel dari jurnal ilmiah terpublikasi pada google scholar. Populasi pada penelitian ini yaitu pada 16 jurnal ilmiah tentang model pembelajaran Group Investigation pada rentang tahun 2016-2020, sampel dari penelitian adalah sebelas artikel jurnal yang memenuhi kategori perhitungan effect size. Pada penelitian ini kemampuan yang diambil yaitu terdiri dari kemampuan pemecahan masalah, kemampuan komunikasi matematis, kemampuan berpikir kritis, dan hasil belajar. Penelitian ini menggunakan rumus-rumus perhitungan effect size dengan kriteria besar, sedang dan kecil. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa secara keseluruhan penelitian yang dilakukan berpengaruh efektif terhadap kemampuan matematis dengan kategori termasuk efek sangat besar. Model pembelajaran Group Investigation (GI) dari keempat kemampuan yang dianalisis effect size menunjukan bahwa kemampuan komunikasi matematis lebih besar mendapat pengaruh dari model pembelajaran group investigation. Model pembelajaran group investogation juga memberikan pengaruh dan efektif dari segi jenjang pendidikan, wilayah, dan materi pelajaran yang dicantumkan disetiap kemampuan matematis yang Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa model pembelajaran Group Investigation (GI) memberikan pengaruh yang lebih efektif dan dapat di jadikan alternatif untuk meningkatkan kemampuan matematis siswa. -
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.Model Cooperative tipe Somatic Auditory Visual Intelectual...1 more
PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE SOMATIC AUDITORY VISUAL INTELECTUAL TERHADAP PENINGKATAN SIKAP
RASA INGIN TAHU PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASARPenelitian di latarbelakangi oleh adanya masalah terhadap sikap rasa ingin tahu peserta didik yang rendah, terutama pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Tujuan dilkukannya penelitian ini supaya peneliti mampu memperoleh Informasi mengenai Model Cooperative tipe Somatic Auditory Visual Intelectual.pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam dalam hal peningkatan sikap rasa ingin tahu peserta didik pada mata pelajaran struktur tumbukan dan fungsinya. Populasi pada penelitian ini adalah peserta didik SDN 02 Banjaran dengan jumlah sebanyak 60 peserta didik. Penarikan sampel secara random sehingga terpilih peserta didik kelas IV A untuk kelas eksperimen dan peserta didik kelas IV B untuk kelas kontrol sebagai objek penelitian. Jumlah masing – masing peserta didik yaitu kelompok ekperimen dan kelompok kontrol terdiri atas 30 peserta didik. Teknik sampel yang digunakan adalah sampel jenuh karena seluruh populasi dijadikan sampel. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy eksperimen Nonequivalent Control Group Design. Sifat penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Data yang telah dikumpulkan berupa hasil pre-test dan post-test yang diberikan pada awal dan akhir pertemuan. Data hasil pre-test dan post-test peserta didik tersebut kemudian dianalisis dengan software SPSS versi 24 untuk melihat peningkatan sikap rasa ingin tahu peserta didik menggunakan Model Cooperative tipe Somatic Auditory Visual Intelectual. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji t dan uji gain yang menunjukan bahwa Model Cooperative tipe Somatic Auditory Visual Intelectual dapat memberi pengaruh dalam peningkatan sikap rasa ingin tahu peserta didik pada mata pelajaran ipa,lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran menggunakan metode konvensional. Peningkatan tersebut dilihat dari setiap indikator sikap rasa ingin tahu peserta didik yang mencakup pengetahuan, pemahaman dan penerapan. Kesimpulannya dari hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat peningkatan sikap rasa ingin tahu secara signifikan dalam menerapkan model Cooperative learning tipe Talking Stick terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam di sekolah dasar dapat diterima -
PENGARUH METODE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR
Matematika merupakan mata pelajaran yang dianggap sulit oleh sebagian peserta didik yang mempelajari matematika dibandingkan mata pelajaran lainnya. Kesulitan peserta didik memahami pelajaran matematika biasanya disebabkan oleh kurangnya pemecahan masalah yang dimiliki peserta didik. Hal ini disebabkan karena guru jarang melatih kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada saat proses pembelajaran matematika. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk megetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah melalui metode Team Assisted Individualization di Sekolah Dasar. Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Populasi penelitian ini adalah Semua peserta didik kelas IV SDN Ciptawinaya. Sampel penelitian ini adalah kelas IV B sebagai kelas kontrol dan kelas IV C sebagai kelas eksperimen. Teknik analisis data yaitu uji normalitas, ujji homogenitas, uji-t, ataupun uji non-parametik, Mann Whitney. Pada analisis akhir penelitian, untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis menggunakan uji Mann Whitney, Karena data tidak berdistribusi normal. Setelah mendapatkan pemecahan masalah peserta didik pada dua kelas, nilai dianalisis hingga diperoleh hasil akhir yang menyatakan rata-rata nilai untuk kelas kontrol adalah 0,2895 dan rata-rata nilai untuk kelas eksperimen adalah 0,4930. Nilai Signifikansi (2-tailed) 0.041 < 0.05, maka data berbeda signifikan artinya ditolak dan diterima bahwa penggunaan metode Team Assisted Individualization dapat meningkatkan pemecahan masalah peserta didik di sekolah dasar. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMK
Kurikulum di Indonesia telah mengalami beberapa kali penyempurnaan, hal ini dilakukan semata-mata untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Kurikulum yang berlaku saat ini yaitu kurikulum 2013. Kurikulum 2013 dikembangkan secara berkelanjutan dengan memperhatikan berbagai masukan,salah satu masukan yang dipertimbangkan yaitu HOTS (High Order Thinking Skills). Pada Saat ini kurikulum untuk SMA dan SMK sudah disetarakan, oleh karena itu siswa SMK juga perlu kemampuan-kemampuan tertentu yang berorientasi pada HOTS sebagai kemampuan penunjang nya, dalam hal ini adalah kemampuan berpikir kritis matematis. Kemampuan berpikir kritis matematis sangat penting untuk ditingkatkan. Namun sayangnya kemampuan berpikir kritis matematis siswa masih tergolong rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dengan menggunakan model pembelajaran Inkuiri dengan Strategi Konflik Kognitif. Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Jurusan Pemasaran di SMK N 3 Bandung tahun ajaran 2018-2019. Adapun sampel penelitannya adalah siswa kelas X BDP 1 yang berjumlah 32 orang sebagai kelas kontrol dan siswa kelas X BDP 2 yang berjumlah 35 orang sebagai kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes uraian berupa soal-soal kemampuan berpikir kritis matematis. Analisis dilakukan dengan menggunakan program SPSS 24 for windows. Berdasarkan analisis data, diperoleh kesimpulan bahwa kemampuan berpikir kritis matematis siswa setelah diterapkan model pembelajaran Inkuiri dengan Strategi Konflik Kognitif meningkat dengan kategori cukup efektif dan kemampuan berpikir kritis siswa yang mendapat model pembelajaran Inkuiri dengan Strategi Konflik Kognitif lebih baik daripada siswa yang memperoleh model pembelajaran konvensional. -
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA SMP
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman konsep dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri, dan mengetahui perbedaan pemahaman inkuiri dengan peserta didik yang menggunakan model konvensional pada pelajaran matematika di SMP. Penelitian ini dilatar belakangi peran guru yang sangat dominan sehingga siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran, masih banyak siswa yang kurang paham pemahaman konsep dalam mengerjakan soal, serta model pembelajaran yang kurang inovatif di kelas. Metode penelitian yang digunakan metode penelitian quasi eksperimen dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Penelitian ini dilakukan di SMP Negri 49 kota Bandung. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini siswa kelas VII sebanyak 15 kelas, sedangkan yang menjadi sampel penelitian adalah kelas VII 2 dan VII 4, dan kelas VII 2 sebagai kelas eksperimen, sedangkan kelas VII 4 sebagai kelas kontrol. Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan instrumen soal test uraian berupa soal pemahaman konsep siswa. Analisis data yang digunakan menggunakan Uji t dan uji mann whitney melalui program Software SPSS 22. Berdasarkan hasil output peningkatan kemampun pemahaman konsep matematis siswa smp dengan model pembelajaran inkuiri lebih baik yaitu sebanyak 46 dari pada model pembelajaran konvensional yaitu sebanyak 16. Dengan melihat peningkatan hasil pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri di kelas VII SMP Negeri 49 Bandung telah mampu membuktikan hasil peningkatan pemahaman konsep siswa pada materi Bentuk Aljabar. Dengan demikian model pembelajaran inkuiri dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif bagi guru untuk melakukan proses pembelajaran di kelas. -
ANALISIS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN HASIL BELAJAR PESERTA
DIDIK DI SEKOLAH DASARPermasalahan dalam penelitian ini yaitu rendahnya hasil belajar peserta didik
di sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan hasil
belajar peserta didik melalui model pembelajaran interaktif. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian studi pustaka yang dilakukan pada beberapa
penelitian yang relevan yang sesuai dengan pembahasan dan menggunakan sifat
penelitian kualitatif. Hasil rata-rata nilai pada data yang telah dianalisis terdapat
peningkatan pada siklus II atau tahap akhir. Dapat disimpulkan bahwa analisis
penerapan model pembelajaran interaktif untuk meningkatkan kemampuan hasil
belajar peserta didik di sekolah dasar berpengaruh terhadap prestasi belajar
peserta didik dimana peserta didik menjadi lebih aktif, kreatif, termotivasi dalam
mengikuti pembelajaran dan dengan penerapan model pembelajaran interaktif
dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik di sekolah dasar terlihat dari
hasil akhir yang signifikan, maka dari itu model pembelajaran interaktif dapat
dijadikan alternatif bagi pendidik untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik
di sekolah dasar.