Browse Items (539 total)
Sort by:
-
PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatar belakangi oleh beberapa permasalahan dalam pelajaran matematika yaitu kegiatan pembelajaran yang belum sepenuhnya melibatkan peserta didik untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, masih rendahnya kemampuan yang dimiliki peserta didik terutama kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam menyelesaikan soal cerita yang membutuhkan penjelasan secara terperinci dan jawaban kritis peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi penerapan metode Group Investigation dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik di sekolah dasar. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SDN Banjaran 02 Kabupaten Bandung sebanyak 60 peserta didik. Pada penelitian ini terdapat sampel dua kelas yaiu kelas kontrol dan kelas eksperimen yang terdiri dari 30 peserta didik untuk setiap kelas.Instrumen yang digunakan yaitu soal pretest dan postest kemampuan berpikir kritis serta lembar observasi. Data yang kumpulkan berupa hasil pretest dan postest peserta didik kemudian dianalisis dengan bantuan software SPSS versi 22 untuk melihat penerapan metode Group Investigation dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada mata pelajaran matematika di sekolah dasar. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji normalitas, uji Anova dan uji-t yang menunjukan bahwa metode Group Investigation memiliki keunggulan dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Dari berbagai uji dapat dilihat bahwa nilai signifikansi lebih dari 0,05 serta nilai signifikansi uji beda kurang dari 0.05. Hasil penelitian menunjukan 1) Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diterapkan metode Group Investigation. 2) terdapat peningkatan berpikir kritis peserta didik dengan menerapkan metode Group Investigation pada mata pelajaran matematika di sekolah dasar. -
PENGARUH MODEL QUANTUM LEARNING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN PESERTA DIDIK
DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
DI SEKOLAH DASARPenelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh model pembelajaran kuantum pada mata pelajaran matematika terhadap peningkatan kemampuan pemahaman peserta didik. Populasi penelitian ini ialah peserta didik SD Cibadak 3. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, penarikan sampel ditentukan dengan sampel jenuh yaitu jumlah populasi sama dengan jumlah sampel, sehingga terpilih peserta didik kelas V A untuk kelas eksperimen dan peserta didik kelas V B untuk kelas kontrol sebagai objek penelitian. Jumlah siswa dari masing-masing kelas yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terdiri atas 30 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar soal dan lembar observasi. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretes dan postes siswa tersebut kemudian dilakukan uji gain untuk menunjukan peningkatan pemahaman matematis dan uji dua kesamaan rata-rata untuk menunjukan peningkatan pemahaman matematis peserta didik kelas kontrol dan eksperimen. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji T, dan uji N-gain menunjukkan bahwa model pembelajaran kuantum dapat berpengaruh terhadap kemampuan pemahaman matematis dan dapat meningkatkan kemampuan pemahaman matematis peserta didik. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji-t hasil yang ditunjukan dari pengujian tersebut menunjukan sig (2 failed) yaitu 0.00 atau ≤ 0.25 hal tersebut menunjukan bahwa H_a diterima artinya terdapat perbedaan pemahaman matematis peserta didik dengan menggunakan model kuantum dan peserta didik dengan menggunakan model konvensional. Uji N-gain menunjukan bahwa peningkatan pemahaman matematis kelas eksperimen dengan menggunakan model kuantum dengan rata-rata N-gain. Nilai rata-rata indeks gain kelas eksperimen 0,88 sementara kelas kontrol 0,09. Berdasarkan hasil tersebut disarankan kepada pendidik untuk menggunakan model kuantum sebagai salah satu model alternatif dalam mata pelajaran matematika sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran matematika, khususnya untuk meningkatkan kemampuan pemahaman peserta didik dalam mata pelajaran matematika. -
PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ILMU
PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK DI SEKOLAH
DASAR MELALUI PENERAPAN MODEL ROLE PLAYING
(Studi Eksperimen pada Materi Gaya dan Gerak di Kelas IV
SD Negeri Arjasari 01 Tahun Ajaran 2018-2019)Judul penelitian adalah peningkatan kemampuan kognitif ilmu pengetahuan alam peserta
didik di sekolah dasar melalui penerapan model role playing (studi eksperimen pada materi
gaya dan gerak di kelas IV SD Negeri Arjasari 01 tahun ajaran 2018-2019). Masalah adalah
kemampuan kognitif peserta didik di kelas IV belum meningkat. Penelitian ini bertujuan
mengetahui perbedaan kemampuan kognitif dan peningkatan kemampuan kognitif
menggunakan model role playing dengan menggunakan metode pembelajaran
konvensional. Teori yang digunakan adalah Huda (2013) dan Anderson & Krathwohl
dalam Kuswana (2014). Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi
eksperiment dengan sifat penelitain kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini sebanyak dua
kelas, kelas IV-A sebagai kelas eksperimen dan kelas IV-B sebagai kelas kontrol.
Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi keterlaksanaan model role
playing dan tes kemampuan kognitif. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa (1)
penerapan model role playing di kelas eksperimen keterlaksanaannya termasuk ke dalam
kategori baik sekali; (2) terdapat perbedaan kemampuan kognitif IPA peserta didik melalui
model role playing di kelas IV SD; (3) peningkatan kemampuan kognitif IPA peserta didik
kelas IV SD di kelas eksperimen yang menerapkan model role playing lebih baik
dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional.
-
PENGARUH METODE EKSPLORASI TERHADAP PENINGKATAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK
PADA MATA PELAJARAN SENI BUDAYA DAN PRAKARYA DI SDN RANCAMANYAR 06Penelitian ini berjudul Pengaruh Metode Eksplorasi terhadap Peningkatan Kreativitas Peserta Didik pada Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya di SDN Rancamanyar 06. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang pengaruh metode eksplorasi terhadap peningkatan kreativitas peserta didik pada mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya.
Teori yang digunakan ialah Jazuli (2014) yang mengatakan bahwa metode eksplorasi memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menciptakan karya dengan menggali potensi yang ada pada diri. Hal ini akan meningkatkan keberanian menyampaikan ide-ide kreatif yang dimilikinya.
Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan sifat penelitian kualitatif-kuantitatif, desain penelitian yang digunakan, yaitu quasi eksperimental. Populasi penelitian ini adalah peserta kelas 4 B dan kelas 4 C SDN Rancamanyar 06 Kabupaten Bandung. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi pelaksanaan pembelajaran, aktivitas belajar, dan tes unjuk kerja tari kreasi.Untuk analisis data peningkatan kreativitas dalam penelitian ini digunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji t, dan uji gain.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan (1) langkah-langkah metode eksplorasi dapat meningkatkan kreativitas peserta didik di SDN Rancamanyar06, (2) terdapat perbedaan peningkatan kreativitas peserta didik pada mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya di SDN Rancamanyar 06 dengan menggunakan metode eksplorasi dibandingkan pada peserta didik yang pembelajarannya menggunakan metode konvensional. -
META-ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM
BASED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN IPAPenelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar IPA. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis bersar pengaruh effect size model pembelajaran Poblem Based
Learning terhadap IPA. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dekriptif
terhadap analisis hasil penelitian pada artikel. Populasi pada penelitian ini berjumlah 19
artikel tentang model Poblem Based Learning. Sampel yang dianalisis berjumlah 14 artikel
dari tahun 2011-2020 tentang model Poblem Based Learning. Instrumen penelitian tentang
lembar pengkodean data (coding). Artikel dianalisis menggunakan teknik meta-analisis
dengan menghitung effect size. Temuan hasil penelitian menggungkapkan habwa secara
keseluruhan penelitian-penelitian yang menggunakan model pembelajaran Poblem Based
Learning berpengaruh dalam pembelajaran IPA dengan diperoleh rata-rata effect size
0,3397 yang termasuk dalam kategori besar. Model pembelajaran Poblem Based Learning
pun memberikan pengaruh dilihat dari hasil berdasarkan jenjang pendidikan dan variabel
terikat yaitu hasil belajar, kemampuan berpikir kreatif. Kesimpulan penelitian ini adalah
bahwa model pembelajaran Poblem Based Learning berpengaruh dalam pembelajaran IPA. -
PENGEMBANGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING
TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN BERBICARATujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengembangan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick dalam mata pelajaran bahasa Indoneisa dalam upaya untuk meningkatkan keterampilan berbicara. Populasi penelitian ini adalah peserta didik SD Negeri Saparako Kabupaten Bandung. Untuk mencapai tujuan penelitian ini maka penarikan sampel yang diambil ditentukan dengan cara random sehingga terpilihlah siswa kelas VB untuk kelas Eksperimen dan peserta didik kelas VA untuk kelas kontrol sebagai objek penelitian. Jumlah siswa dari masing-masing kelas yaitu kelompok eksperimen dan kelompok terdiri atas 29 peserta didik.
Instrumen penelitian yang digunakan yaitu dengan membuat desain rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebanyak empat kali pertemuan untuk masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretest dan posttest yang diberikan pada setiap pertemuan. Data hasil pretest dan posttest peserta didik tersebut kemudian dianalisis dengan software SPSS 22 untuk melihat pengembangan model pembelajaran kooperatif tipe talking stick.
Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji-Anova dan uji-t menunjukan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe talking stick memiliki keunggulan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tidak menggunakan pembelajaran ini secara signifikan dalam meningkatkan keterampilan berbicara peserta didik. Keunggulan itu baik dilihat dari masing-masing indikator keterampilan berbicara yang mencakup pelafalan, intonasi, penggunaan bahasa/kata, kelancaran dan keberanian yang semakin baik setelah diberikan perlakuan.
-
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul pengaruh pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial di sekolah dasar. Masalah yang diteliti Apakah terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam peningkatan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS di sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran IPS di sekolah dasar dan melihat pengaruh penerapan model pemebalajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar di sekolah dasar. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SD Saparako Majalaya Kabupaten Bandung. Teknik sampel yang diguanakan ialah sampel jenuh karena jumlah populasi sama dengan jumlah sampel. Data hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh peningkatan hasil belajar peserta didik di sekoalh dasar dengan menerapkan model pemebajaran kooperatif tipe jigsaw. Setelah dilakukan penerapan modelpemebaljaran koperatif tipe jigsaw kelas eksperimen menagalami kenaikan menjadi 86,83. Hal tersebut membuktikan bahwa terdapat pengaruh penerapan model pemebalajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS di sekolah dasar. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT, ACTIVITY,
COOPERATIVE LEARNING, DAN EXERCISE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASARModel pembelajaran Project, Activity, Cooperative Learning, dan Exercise (PACE) merupakan model pembelajaran yang menuntut siswa lebih kreatif dan aktif. Dengan model ini siswa dituntut untuk membuat proyek lalu melakukan aktivitas yang membuat siswa mengenal informasi atau konsep-konsep baru melalui Lembar Kerja Siswa (LKS), dengan berdiskusi dengan kelompok melalui latihan menyelesaian soal-soal yang selanjutnya siswa dapat mempresentasikan projeknya tersebut. Penalaran matematis adalah kemampuan yang digunakan ketika memahami matematika dan memecahkan masalah matematika. kemampuan penalaran matematis sangat penting untuk memahami materi matematika. Salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan penalaran matematis Siswa, yaitu dengan menerapkan model pembelajaran Project, Activity, Cooperative Learning, Exercise (PACE). Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi-Experimental Design dengan pola Nonequivalent Control Group Design. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi dan tes. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan soal tes. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penerapan model pembelajaran Project, Activity, Cooperative Learning, Exercise (PACE) dalam meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa. Hasil penelitian menunjukan perbedaan yang signifikan antara skor kelas eksperimen yang diberikan model pembelajaran Project, Activity, Cooperative Learning, Exercise (PACE) dengan kelas kontrol yang diberikan model pembelajaran Daring dalam pembelajaran. Oleh karena itu, penerapan model pembelajaran Project, Activity, Cooperative Learning, Exercise (PACE) dapat menjadi alternatif dalam upaya meningkatkan kemempuan penalaran matematis siswa Sekolah Dasar. -
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONSTEKTUAL
DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK
PADA MATERI IPA DI SEKOLAH DASARPenelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya minat belajar peserta didik pada materi IPA di SD dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan minat belajar peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada materi IPA kelas V SDN MOHAMAD TOHA tahun ajaran 2021-2022. Metode pada penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian yang digunakan adalah nonequivalent control group design.. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas V SDN MOHAMAD TOHA yang berjumlah 70 orang, 35 peserta didik kelas Va dan 35 peserta didik kelas Vb. Kelas Va sebagai kelas eksperimen dan kelas Vb sebagai kelas kontrol. Instrumen pada penelitian ini berupa angket dan lembar observasi. Angket digunakan untuk mengukur minat belajar dan lembar observasi digunakan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kontekstual. Analisis data pada penelitian ini yaitu menggunakan Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji T-Test. Hasil dari penelitian ini dapat dilihat dari hasil analisis data uji T-test. yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan. Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat peningkatan yang signifikan pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kontekstual dibandingkan dengan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran teacher center. Maka dari itu Model Pembelajaran Kontekstual berpengaruh pada peningkatan minat belajar peserta didik. -
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN SOCRATES DALAM MENINGKATKAN BERPIKIR ANALISIS SISWA
Penelitian ini berjudul “ Penerapan Metode Pembelajaran Socrates dalam Meningkatkan Berpikir Analisis Siswa”.latar belakang Penelitian ini Masalah pendidikan tentunya sulit dilalui oleh daerah setempat, dimana para wali berperan sebagai pendidik atau pengajar ketika belajar disekolah.siswa diberikan 2 tugas sebagai cara untuk menentukan pencapaian atau penilaian kemampuan siswa.Kondisi realita sekarang pembelajaran telah berubah untuk sementara waktu menyesuaikan karena virus corona membuat masyarakat untuk menjaga protokol kesehatan maka dari itu pembelajaran menjadi daring atau belajar dirumah adalah solusi yang tepat untuk saat ini.oleh karena perlu adanya metode yang flexibel agar siswa bisa belajar dengan baik dan dapat berpikir secara analisis tentang materi yang diajarkan.metode pembelajaran yang cocok dalam meningkatkan berpikir analisis siswa adalah metode pembelajaran socrates.tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat peningkatkan berpikir analisis siswapada kelompok eksperimen menggunakan metode pembelajaran socrates yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran konvensional materi kerja sama internasional pada mata pelajaran ekonomi kelas XI.Penelitian ini dilakukan dikelas XI IPS 3 sebagai kelas eksperimen menggunakan metode pembelajaran socrates dan kelas XI IPS 4 sebagai kelas kontrol menggunakan metode konvensional di SMA Negeri 8 Kota Bandung dengan jumlah sampel 36 orang dari masing-masing kelas. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes dan lembar observasi.metode penelitian ini metode eksperimen bersifat kuantitatif. -
ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN MASALAH PADA
SOAL BANGUN RUANG PESERTA DIDIK KELAS V SD MELALUI PLATFORM GOOGLE CLASSROOMPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan seberapa jauh pemahaman serta keterampilan peserta didik di sekolah dasar terhadap (1) pemahaman peserta didik terhadap penggunaan media Platform Google Classroom (2) pemahaman peserta didik terhadap materi yang disajikan ke dalam LKPD melaui media Platform Google Classroom (3) kemampuan pemecahan masalah peserta didik dalam soal matematika bangun ruang (4) solusi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriftif kualitatif. Instrumen penelitian yang digunakan adalah human instument atau peneliti sebagai instrumennya. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik triangulasi (gabungan) yaitu, observasi, wawancara dan dokumentasi dengan teknik analisis data melalui tiga tahapan yaitu, reduksi, penyajian data dan verifikasi data, dimana teknik ini digunakan untuk menguji kredibialitas data dengan menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemahaman peserta didik terhadap media Platform Google Classroom, pemahaman peserta didik terhadap LKPD serta kemampuan pemecahan masalah kurang dipahami, maka dari itu perlu adanya solusi terhadap permasalahan yang dialami oleh peserta didik selama proses pembelajaran jarak jauh masih diberlakukan.