Browse Items (37 total)
Sort by:
-
PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS PROJECT TERHADAP KEMAMPUAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPA SD
Penelitian ini dilatar belakangi oleh Rendahnya Kemampuan Kreativitas Peserta Didik Di Sekolah Dasar Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sehingga peserta didik terlihat pasif dalam proses pembelajaran dan cenderung hanya mengandalkan informasi melalui guru saja. Dalam penggunakan model pembelajaran khususnya dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dibutuhkan model pembelajaran yang bervariasi. Model Pembelajaran Berbasis Project diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kreativitas peserta didik, karena pada umumnya Pembelajaran Berbasis Project digunakan untuk melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran agar kemampuan kreativitas peserta didik dapat meningkat. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh informasi apakah ada peningkatan kemampuan kreativitas peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam serta memperoleh informasi mengenai Pembelajaran Berbasis Project, serta mengukur peningkatan kemampuan kreativitas peserta didik dan melihat apakah terdapat perbedaan kemampuan kreativitas antara kelas eksperimen yang menggunakan model Pembelajaran Berbasis Project dengan kelas kontrol yang menggunakan model konevnsional. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu Quasi Exsperiemen dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini sebanyak dua kelas yaitu kelas VA dan VB, satu untuk kelas kontrol dan satu untuk kelas eksperimen, Teknik pengumpulan data melalui observasi dan test.
Hasil penelitian yang diperoleh bahwa proses Pembelajaran Berbasis Project di Sekolah Dasar dapat dilaksanakan dengan sangat baik dan juga terdapat peningkatan kemempuan kreativitas peserta didik yang diberi pembelajaran menggunakan model Pembelajaran Berbasis Project. Dan terlihat perbedaan kemampuan kreativitas peserta didik yang diberi pembelajaran menggunakan model Pembelajaran Berbasis Project dengan peserta didik yang diberi model pembelajaran konvensional.
-
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK DENGAN MENERAPKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul “Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta Didik Dengan Menerapkan Model Problem Based Learning Pada Mata Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar” dilatarbelakangi oleh masalah rendahnya kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada mata pelajaran IPA. Dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan model problem based learning mampu menjadi pemecahan masalah bagi siswa sekolah dasar di mata pelajaran IPA. Isi dari skripsi yaitu mendeskripsikan penggunaan model, menguji pencapaian kriteria ketuntasan minimal, menguji perbedaan kemampuan daya ingat kelompok eksperimen lebih besar dari kelompok kontrol. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu adalah kuasi eksperimen. Penelitian ini menggunakan seluruh peserta didik kelas IV A dan C di SD Negeri 008 Mohamad Toha. Data dianalisis untuk menguji validitas, reliabilitas, normalitas, homogenitas, dan independent t-test. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa penggunaan model Problem Based Learning diterapkan sangat baik sesuai dengan langkah-langkahnya, terlihat dari langkah-langkahnya, terlihat dari hasil observasi, kemampuan pemecahan masalah peserta didik sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal, terdapat perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dan peningkatan kelompok eksperimen lebih besar dari kelompok kontrol. -
PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING
UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN NATURALIS PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
DI SEKOLAH DASARPenelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kecerdasan naturalis siswa pada mata pelajaran IPA dan kurangnya model pembelajaan yang melibatkan siswa secara langsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model Experinetial Learning dalam meningkatkan kecerdasan naturalis siswa kelas IV SD Negeri 008 Mohammad Toha Kota Bandung. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuasi eksperimen karena terdapat perlakuan (treatmen) pada kelas eksperimen. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri 008 Mohammad Toha. Sampel pada penelitian ini diambil secara tidak random. Kelas IV C sebagai kelompok kontrol dan kelas IV D sebagai kelompok eksperimen, dengan masing-masing kelas berjumlah 30 orang. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu instrumen lembar observasi untuk mengukur penerapan model experiential learning dan instrumen tes digunakan untuk mengukur kecerdasan naturalis siswa. Data yang diperoleh berupa hasil pretest dan posttest dari sampel dua kelas. Data dianalisis untuk menguji validitas, reliabilitas, normalitas, homogenitas, one sample t-test, paired sample t-test. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model experiential learning dapat meningkatkan kecerdasan naturalis siswa, dengan rincian 1) kecerdasan naturalis siswa sudah mencapai kriterian ketuntasan minimal pada kelas eksperimen. 2) kecerdasan naturalis siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol setelah penerapan model experiential learning. 3) peningkatan kecerdasan naturalis siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. -
META ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN IPA
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran model
Contextual Teaching and Learning dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di
sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif terhadap hasil
analisis publikasi ilmiah. Penelitian-penelitian yang menggunakan model
pembelajaran model Contextual Teaching and Learning dianalisis dengan teknik metaanalisis. Temuan pada penelitian ini mengungkapkan model pembelajaran model
Contextual Teaching and Learning secara keseluruhan memiliki pengaruh dalam
pembelajaran ilmu pengetahuan alam di Sekolah Dasar dengan nilai effect size 0. 373
yang dikategorikan dalam efek besar. Model pembelajaran model Contextual Teaching
and Learning pun memberikan pengaruh efektif yang dilihat dalam kategori wilayah,
dan penerapan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar ilmu pengetahuan alam,
berfikir kritis, dan minat belajar siswa. Hasil model pembelajaran model Contextual
Teaching and Learning dalam segala hasil di kategorikan dalam efek besar. Simpulan
penelitian ini adalah mode pembelajaran model Contextual Teaching and Learning
sangat efektif dalam penerapan hasil pembelajaran pada siswa, lalu sangat berpengaruh
untuk membuat siswa berfikir kritis dalam belajar dan sangat efektif dalam
meningkatakan motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran. -
PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING
UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN NATURALIS PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
DI SEKOLAH DASARPenelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kecerdasan naturalis siswa pada mata pelajaran IPA dan kurangnya model pembelajaan yang melibatkan siswa secara langsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model Experinetial Learning dalam meningkatkan kecerdasan naturalis siswa kelas IV SD Negeri 008 Mohammad Toha Kota Bandung. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuasi eksperimen karena terdapat perlakuan (treatmen) pada kelas eksperimen. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri 008 Mohammad Toha. Sampel pada penelitian ini diambil secara tidak random. Kelas IV C sebagai kelompok kontrol dan kelas IV D sebagai kelompok eksperimen, dengan masing-masing kelas berjumlah 30 orang. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu instrumen lembar observasi untuk mengukur penerapan model experiential learning dan instrumen tes digunakan untuk mengukur kecerdasan naturalis siswa. Data yang diperoleh berupa hasil pretest dan posttest dari sampel dua kelas. Data dianalisis untuk menguji validitas, reliabilitas, normalitas, homogenitas, one sample t-test, paired sample t-test. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model experiential learning dapat meningkatkan kecerdasan naturalis siswa, dengan rincian 1) kecerdasan naturalis siswa sudah mencapai kriterian ketuntasan minimal pada kelas eksperimen. 2) kecerdasan naturalis siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol setelah penerapan model experiential learning. 3) peningkatan kecerdasan naturalis siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. -
PENERAPAN MULTIMEDIA INTERAKTIF
UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASARPenelitian dilatarbelakangi oleh pemahaman konsep peserta didik dalam mata pelajaran IPA yang masih rendah dan media yang diterapkan selama proses pembelajaran IPA kurang bervariatif serta kurang memvisualisasikan materi yang abstrak. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui penerapan multimedia interaktif dalam meningkatkan pemahaman konsep IPA peserta didik di sekolah dasar dengan rincian tujuan mendeskripsikan penggunaan multimedia interaktif, mengukur pencapaian kriteria ketuntasan minimal, mengukur pemahaman konsep IPA pada kelas eksperimen setelah menerapkan multimedia interaktif, dan mengukur perbedaan peningkatan pemahaman konsep IPA setelah menerapkan multimedia interaktif. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian eksperimen. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN 163 Buahbatu Baru yang berjumlah 60 orang. Pemilihan sampel pada penelitian ini tidak dipilih secara acak dan ditentukan siswa kelas IVA untuk kelompok kontrol serta siswa kelas IVB untuk kelompok eksperimen. Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang telah ditentukan memiliki jumlah sampel yang sama, yaitu tiga puluh siswa. Instrumen penelitian yang digunakan berupa instrumen lembar observasi untuk mendeskripsikan penggunaan multimedia interaktif dan instrumen tes digunakan untuk mengukur pemahaman konsep IPA. Data yang diperoleh berupa hasil pre-test sebelum diberikan perlakuan dan hasil post-test setelah diberikan perlakuan. Data dianalisis untuk menguji validitas, reliabilitas, normalitas, homogenitas, one sample t-test, independent sample t-test dan paired sample t-test menggunakan bantuan Microsoft Excel 2013 dan software SPSS 22. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan multimedia interaktif dilakukan sesuai sintaks dengan kategori sangat baik, pemahaman konsep IPA peserta didik sudah mencapai kriterian ketuntasan minimal pada kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan, peningkatan kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol, dan terdapat perbedaan peningkatan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. -
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH
UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA
PESERTA DIDIK SEKOLAH DASARPenelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan pemahaman
konsep peserta didik pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah dasar.
Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui peningkatan pemahaman
konsep peserta didik dalam pembelajaran IPA melalui penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe make a match. Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan library reseach.Hasil
penelitian yang peneliti analisa mengungkapkan bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan pemahaman konsep IPA
peserta didik sekolah dasar terhadap pembelajaran IPA seperti pada konsepkonsep
benda padat,cair, ini terlihat dari pemahaman konsep yang meningkat.
Selain itu model pembelajaran kooperatif tipe make a match ini dapat
meningkatkan aktivitas guru dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran
kooperatif tipe make a match dapat diterapkan untuk meningkatkan aktivitas
peserta didik sekolah dasar dalam pembelajaran Ips, matematika, bakhan model
pembelajaran ini dapat diterapkan di jenjang pendidikan SMP maupun SMA.
Kesimpulan penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif dapat
meningkatkan pemahaman konsep peserta didik sekolah dasar, karena model
pembelajaran ini tidak membuat bosan, dengan menggunakan kartu-kartu dan
berpasangan. -
PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING
AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
BERPIKIR KREATIF PADA MATA PELAJARAN IPA
DI KELAS V SEKOLAH DASARPenelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah rendahnya kemampuan berpikir kreatif peserta didik pada mata pelajaran IPA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model contextual teaching and learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dengan mendeskripsikan penerapan model contextual teaching and learning, menguji peningkatan kemampuan berpikir kreatif peserta didik dan menguji perbedaan kemampuan berpikir kreatif pada kelas eksperimen dan kontrol. Metode yang digunakan adalah eksperimen. Penelitian dilaksanakan di SDN 008 Mohammad Toha berjumlah 60 orang yaitu kelas V C kelas kontrol dan V D kelas eksperimen dengan jumlah sampel yang sama yaitu 30 orang. Instrumen penelitian ini berupa lembar observasi untuk mengukur model contextual teaching and learning dan instrumen tes untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif. Data diperoleh dari hasil pretest dan posttest. Data dianalisis untuk menguji validitas, reliabilitas, normalitas, homogenitas, uji paired sample t-test, uji-t independent t-test, dan uji gain. Hasil penelitian ini disimpulkan, bahwa dari hasil observasi penerapanmodel contextual teaching and learning sudah digunakan dengan sangat baik,terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif peserta didik, dan terdapatperbedaan kemampuan berpikir kreatif pada kelas eksperimen dan kontrol -
PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING
UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN NATURALIS PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
DI SEKOLAH DASARPenelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kecerdasan naturalis siswa pada mata pelajaran IPA dan kurangnya model pembelajaan yang melibatkan siswa secara langsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model Experinetial Learning dalam meningkatkan kecerdasan naturalis siswa kelas IV SD Negeri 008 Mohammad Toha Kota Bandung. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuasi eksperimen karena terdapat perlakuan (treatmen) pada kelas eksperimen. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri 008 Mohammad Toha. Sampel pada penelitian ini diambil secara tidak random. Kelas IV C sebagai kelompok kontrol dan kelas IV D sebagai kelompok eksperimen, dengan masing-masing kelas berjumlah 30 orang. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu instrumen lembar observasi untuk mengukur penerapan model experiential learning dan instrumen tes digunakan untuk mengukur kecerdasan naturalis siswa. Data yang diperoleh berupa hasil pretest dan posttest dari sampel dua kelas. Data dianalisis untuk menguji validitas, reliabilitas, normalitas, homogenitas, one sample t-test, paired sample t-test. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model experiential learning dapat meningkatkan kecerdasan naturalis siswa, dengan rincian 1) kecerdasan naturalis siswa sudah mencapai kriterian ketuntasan minimal pada kelas eksperimen. 2) kecerdasan naturalis siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol setelah penerapan model experiential learning. 3) peningkatan kecerdasan naturalis siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. -
PENINGKATAN PEMAHAMAN PESERTA DIDIK TERHADAP MATERI BAGIAN-BAGIAN TUMBUHAN DAN FUNGSINYA MELALUI PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE
Penelitian ini dilakukan untuk melihat peningkatan pemahaman peserta didik pada mata pelajaran IPA di sekolah dasar dengan menggunakan model picture and picture. Sifat penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan desain penelitian yang digunakan yaitu kuasi eksperimental desain. Subyek dari penelitian ini adalah peserta didik kelas IV Sekolah Dasar di SD Negeri Darmaga II, sedangkan materi yang digunakan adalah materi IPA tentang bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya. Karena menggunakan desain penelitian eksperimen, peneliti membagi peserta didik ke dalam dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pembagian kelas ini dilakukan untuk melihat apakah terdapat perbandingan antara kelas yang pembelajarannya menggunakan model picture and picture lebih baik dari pada kelas yang menggunakan model yang biasa digunakan pendidik. Untuk melihat apakah adanya peningkatan pemahaman peserta didik pada mata pelajaran IPA bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya mula-mula dilakukan pretest sebagai tahap awal untuk melihat kemampuan pemahaman konsep peserta didik. Setelah diberikan perlakuan berupa penggunaan model picture and picture, dilanjutkan dengan posttest yang akan digunakan sebagai hasil perbandingan apakah terdapat peningkatan kemampuan pemahaman peserta didik setelah diberikan perlakuan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji-t melalui program SPSS 24 for windows yaitu dengan menggunakan Independent Sample T-test. Dari hasil analisis data yang telah dilakukan oleh peneliti diperoleh sebagai berikut: 1) Terdapat peningkatan pemahaman Ilmu Pengetahuan Alam materi bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya menggunakan model picture and picture pada peserta didik sekolah dasar. 2) Peningkatan pemahaman Ilmu Pengetahuan Alam yang menggunakan model picture and picture lebih baik dibandingkan dengan menggunakan model yang biasa digunakan pendidik. Dari hasil analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman peserta didik pada mata pejaran IPA materi bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya yang pembelajarannya menggunakan model picture and picture. -
PENGGUNAAN MEDIA HANDOUT PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU, DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN PADA MATA PELAJARAN IPA
(Studi Eksperimen Kuantitatif pada Materi Sumber Energi di Kelas IV Sekolah Dasar)Penelitian ini ditujukan untuk peningkatan pemahaman pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan penggunaan media handout pada pembelajaran tematik terpadu di kelas IV Sekolah Dasar, khususnya dalam materi sumber energi. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN Cikuya 2, Kecamatan Cangkuang, Kab. Bandung. Penelitian ini kuantitatif, peneliti dalam pengambilan sampel menggunakan teknik sampel jenuh dengan peserta didik kelas IV sebanyak 50 yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelas IV A sebagai kelas eksperimen dan kelas IV B sebagai kelas kontrol yang masing-masing kelas berisi 25 peserta didik. Instrumen penelitian adalah tes pemahaman dan lembar observasi. Metode penelitian adalah metode kuasi eksperimen dengan equivalent control group design, dan menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji perbedaan rata-rata (uji-t), uji gain, dan uji Ngain. Hasil dari penelitian adalah dilihat dari hipotesis pertama yaitu hasil pengujian perbedaan rata-rata pretest dan posttest kelas eksperimen nilai signifikan yaitu 0,000, maka H0 ditolak dan HI diterima artinya terdapat peningkatan pemahaman terhadap mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada pembelajaran tematik terpadu di kelas IV Sekolah Dasar yang menggunakan media handout. Hipotesis yang kedua dalam penelitian ini yaitu pengujian indeks gain, yang mana hasil uji gain perbedaan rata-rata diperoleh nilai signifikan yaitu 0,006 maka H0 ditolak dan HI diterima yang artinya terdapat peningkatan pemahaman terhadap mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada pembelajaran tematik terpadu di kelas IV Sekolah Dasar yang menggunakan media handout lebih baik dari pada yang tidak menggunakan media. Maka dapat disimpulkan, penggunaan media handout pada pembelajaran tematik terpadu dapat meningkatkan pemahaman pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. -
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar”. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengukur peningkatan pemahaman konsep yang signifikan pada peserta didik setelah pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam menggunakan model Numbered Head Together, dan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep peserta didik di kelas eksperimen lebih tinggi setelah memperoleh pembelajaran IPA menggunakan model NHT dari peserta didik di kelas kontrol yang memperoleh pembelajaran menggunakan metode konvensional. Teori yang digunakan adalah teori dimensi kognitif oleh Bloom. Metode yang digunakan adalah metode kuantitaif. Data yang digunakan, diperoleh dari hasil N-Gain kelas kontrol dan kelas eksperimen, kemudian dari nilai tersebut dapat dilakukan uji normalitas, homogenitas, dan uji-t. Hasil menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman konsep yang signifikan pada peserta didik setelah pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam menggunakan model Numbered Head Together.