Browse Items (20 total)
Sort by:
-
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI IMPLEMENTASI MODEL DISCOVERY LEARNING PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS
Rifanty Chairunnisa (2019). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Melalui Implementasi Model Discovery Learning Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di Sekolah Menengah Atas (Studi Eksperimen Materi Konsep Dasar Ilmu Ekonomi Kelas X T.A 2019/2020). Latar Belakang penelitian ini adalah siswa belum mencapai indikator yang dapat diklasifikasikan dalam kategori dapat menguasai kemampuan berpikir kritis kelas X IPS di SMAN 11 Bandung. Model discovery learning merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat membantu meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen setelah mengimplementasikan model discovery learning. Metode penelitian yang digunakan didalam yaitu metode eksperimen dengan sifat penelitian kuantitatif dan desain penelitian quasi eksperimen dan desain yang dipilih yaitu Nonequivalent Control Group Design. Subjek dalam penelitian ini yaitu X IPS 3 sebagai kelas eksperimen dan X IPS 5 sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen tes uraian dan teknik analisis data dengan statistic parametric menggunakan bantuan aplikasi software SPSS 21. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis pada kelas eksperimen dengan menggunakan model discovery learning serta peningkatan kemampuan berpikir kritis pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan peningkatan pada kelas kontrol dengan menggunakan metode yang biasa digunakan guru. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN
RASA PERCAYA DIRI PESERTA DIDIKPenelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan rendahnya rasa percaya diri peserta didik pada mata pelajaran Ekonomi. Peserta didik yang memliki rasa percaya diri dapat terlihat dari keberaniannya untuk presentasi di depan kelas, mengemukakan pendapat, yakin akan kemampuan yang dimiliki dan melakuan kegiatan tanpa ragu-ragu. Kenyataan dilapang peneliti menemukan permasalahan yaitu rasa percaya diri peserta didik kelas X pada mata pelajaran ekonomi masih rendah. Salah satu faktor penyebab diantaranya yaitu kurangnya penerapan model pembelajaran yang menuntut siswa aktif di dalam kelas yang dapat memicu peserta didik menjadi percaya diri. Berdasarkan hal tersebut peneliti bertujuan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share untuk meningkatkan rasa percaya diri peserta didik. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian quasi eksperimental dan desain penelitian nonequivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah peserta didik SMA Negeri 4 Cimahi kelas X IPA lintas minat ekonomi, dimana X IPA 5 sebagai kelas eksperimen dan X IPA 6 sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan angket rasa percaya diri, observasi kelompok belajar dan observasi keterlaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share. Berdasarkan hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dapat meningkatkan rasa percaya diri peserta didik. -
PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA DIDIK
MELALUI IMPLEMENTASI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHERAmbar Utami (2019). Peningkatan Kemampuan Kognitif Pesera Didik Melalui Implementasi Model Numbered Head Together (Studi Eksperimen Materi Peran pasar dalam Perekonomian Indonesia Kelas X di SMAN 1 Soreang). Latar Belakang penelitian ini adalah peserta didik belum mencapai indikator yang dapat diklasifikasikan dalam kategori dapat menguasai kemampuan kognitif kelas X IPS di SMAN 1 Soreang. Model Numbered Head Together merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat membantu meningkatkan kemampuan kognitif peserta didik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan kemampuan kognitif peserta didik pada kelas eksperimen setelah mengimplementasikan model Numbered Head Together. Metode penelitian yang digunakan didalam yaitu metode eksperimen dengan sifat penelitian kuantitatif dan desain penelitian quasi eksperimen dan desain yang dipilih yaitu Nonequivalent Control Group Design. Subjek dalam penelitian ini yaitu X IPS 3 sebagai kelas eksperimen dan X IPS 1 sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen tes uraian dan teknik analisis data dengan statistic parametric menggunakan bantuan aplikasi software SPSS 25. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu terdapat peningkatan kemampuan kognitif pada kelas eksperimen dengan menggunakan model Numbered Head Together serta peningkatan kemampuan kognitif pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan peningkatan pada kelas kontrol dengan menggunakan metode yang biasa digunakan guru. -
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANIMASI TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SMA DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan Keaktifan Belajar Siswa dalam mata pelajaran ekonomi. Siswa dapat dikatakan aktif dalam belajar apabila ia menunjukan adanya respon-respon dalam bentuk yang meliputi ; keaktifan visual, keaktifan lisan, keaktifan mendengarkan, keaktifan menulis, keaktifan menggambar, keaktifan motorik, keaktifan mental dan keaktifan emosional. Fakta dan informasi yang peneliti dapatkan dilapangan adalah kualitas Keaktifan Belajar Siswa yang peneliti nilai masihlah sangat rendah, hal ini ditunjukan dengan kurangnya respon siswa dalam menanggapi materi ketika kegiatan pembelajaran sedang berlangsung dan kurangnya pemanfaatan media dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut peneliti mencoba membuat Media Pembelajaran Berbasis Animasi dalam upaya meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa pada mata pelajaran Ekonomi. Penelitian ini bersifat Kuantitatif dengan menggunakan metode pre-experimental dan desain penelitian The Static-Group Comparasion Design. Populasi penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 11 Bandung kelas X, dimana X IPS 4 sebagai kelas eksperimen dan X IBB 1 sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran, lembar angket dan daftar ceklis. Berdasarkan hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran berbasis Animasi lebih efektif dalam meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa dalam mata pelajaran Ekonomi. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)
UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIKHilman Munazar (2019). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Peserta Didik (Studi Penelitian di kelas XI IPS Pada Mata Pelajaran Ekonomi). Latar Belakang dalam penelitian ini adalah siswa belum mencapai hal-hal yang dapat diklasifikasikan dalam kategori aktif belajar di kelas XI IPS di SMAN 8 Bandung. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat membantu untuk meningkatkan aktivitas belajar peserta didik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan aktivitas belajar peserta didik pada kelas eksperimen setelah menerapkan perlakuan berupa model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian yaitu metode eksperimen dengan sifat penelitian kuantitatif dengan desain penelitian quasi eksperimen dan desain yang dipilih yaitu Nonequivalent Control Group Design. Subjek dalam penelitian ini yaitu XI IPS 1 sebagai kelas eksperimen dan XI IPS 2 sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen lembar observasi aktivitas belajar, teknik analisis data dengan statistic parametric menggunakan bantuan aplikasi software SPSS 22. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu terdapat peningkatan aktivitas belajar peserta didik pada kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD serta peningkatan aktivitas belajar peserta didik pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan peningkatan aktivitas belajar peserta didik pada kelas kontrol yang menggunakan metode tanya jawab dengan tampilan presentasi menggunakan aplikasi microsoft powerpoint. -
PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN LOGIS PESERTA DIDIK
Penelitian ini berjudul “Penerapan Metode Discovery Learning untuk meningkatkan penalaran logis peserta didik”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis metode pembelajaran yang diterapkan di SMA Negeri 8 Bandung dalam meningkatkan kemampuan penalaran logis Siswa. Metode Discovery yaitu suatu metode pembelajran dimana siswa dituntut untuk mengambangkan suatu konsep dengan menemukan atau mengalami suatu proses mental sendiri. Penelitian ini merupakan penelitian quasyexsperimental dengan desain penelitian nonequivalent+control group design. Penelitianini dilakukan dua kelas yaitu, kelas ekperimen dengan metode pembelajaran Discovery, dan kelas kontrol dengan metode pembelajaran konvensional, Masing-masing kelas berjumlah 36 siswa. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan melakukan pretest terlebih dahulu dan melakukan postest di akhir pembelajaran. Pembelajaran di kelas ekperimen diterapkan di kelas XIMIPA 8 dan kelas kontrol diterapkan di kelas XI MIPA 9. Intrumen yang digunakan berupa soal Tes yang berjumlah 7 soal uraian. Secara statistik, dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS versi24 dan Microsoft Excel untuk mengetahui hasil yang dibuktikan oleh uji normalitas, uji homogen dan uji T-test. Untuk melihat peningkatan kemampuan siswa dalam penalaran logis menggunakan uji N-gain. Hasil menunjukan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan, setelah diterapkan metode pembelajaran Discovery, peningkatan ini dilihat dari rata-rata perolehan siswa yang signifikan dan terdapat perbedaan peningkatan kemampuan penalaran logis antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. -
Materi Permasalahan Ketenagakerjaan dan Kemampuan Berpikir Divergen-KonvergenModel Problem Based Learning...1 more
PENGEMBANGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING MATERI PERMASALAHAN KETENAGAKERJAAN MELALUI PENDEKATAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR DIVERGEN-KONVERGEN
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan peserta didik dalam berpikir divergen-konvergen. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi lapangan peneliti bahwa peserta didik tidak terbiasa dengan soal analis atau studi kasus sehingga peserta didik kesulitan dalam berpikir kritis, kreatif, analis, original, berpikir lancar, terbuka dan belum baik dalam ketepatan pemecahan masalah. Berdasarkan permasalahan tersebut maka perlu adanya inovasi dalam pembelajaran yang bertujuan untuk menemukan suatu model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kemampuan berpikir divergen-konvergen yaitu model pembelajaran problem based learning dengan pendekatan open ended. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Pelaksanaan Metode penelitian R&D dibagi menjadi tiga tahap yaitu studi pendahuluan, pengembangan dan pengujian. Populasi yang digunakan adalah kelas XI IIS di SMA Negeri 7 Bandung. Pengambilan sampel untuk proses pengembangan menggunakan teknik purposive sample, maka sampel yang digunakan diambil dua kelas yaitu kelas XI IIS 1 sebagai kelas kontrol dan XI IIS 2 sebagai kelas eksperimen. Berdasarkan hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan berpikir divergen-konvergen peserta didik yang menerapkan pengembangan model problem based learning dan terdapat peningkatan kemampuan berpikir divergen-konvergen peserta didik setelah menerapkan model problem based learning dengan uji kriteria gain pada materi permasalahan ketenagakerjaan. -
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH PADA SISWA MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION
Penelitian ini berjudul Peningkatan Kemampuan Memecahkan Masalah pada Siswa Melalui Pengunaan Model Pembelajaran Group Investigation. Judul ini diambil dengan dilatarbelakangi oleh kurangnya kemampuan memecahkan siswa pada pelajaran perencanaan bisnis. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai peningkatan kemampuan memecahkan masalah dengan model pembelajaran Group Investigation dibandingkan dengan pembelajaran ceramah bervariasi. Desain penelitian ini adalah desain eksperimen berbentuk “Nonequevalent Pretest-Posttest Control Group Design” atau desain kelompok kontrol pretes-postes yang melibatkan dua kelompok. Dalam penelitian ini, kelompok eksperimen menggunakan pembelajaran Group Investigation dan kelompok kontrol menggunakan pembelajaran ceramah bervariasi. Untuk mendapatkan data hasil penelitian digunakan instrumen berupa tes kemampuan memecahkan masalah dan lembar observasi. Subjek populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X Pemasaran di SMK Negeri 3 Bandung dengan subjek sampel adalah siswa kelas X Pemasaran 2 dan Pemasaran 3. Berdasarkan hasil penelitian, kegiatan guru selama pembelajaran dengan model Group Investigation keterlaksanannya sangat baik. Analisis data dilakukan secara kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan terhadap hasil pretes dan postes untuk melihat perbedaan rata-rata gain ternormalisasi antara kedua kelompok sampel dan diuji normalitas,homogenitas, dan uji t- test untuk melihat perbedaan kemampuan memecahkan masalah kedua kelompok sampel. Serta peningkatan kemampuan memecahkan pada siswa kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Group Investigation lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran ceramah bervariasi.