Browse Items (43 total)
Sort by:
-
Penerapan Model Pembelajaran Scramble untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Peserta Didikan dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan pemahaman peserta didik dalam pembelajaran IPS di sekolah dasar. Pernyataan yang dikemukakan oleh guru kelas III di salah satu SDN di suatu kecamatan bahwa terdapat 44% peserta didik yang nilai IPS nya masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman peserta didik dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial melalui penerapan model pembelajaran scramble, dan untuk mengetahui sikap peserta didik dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial melalui penerapan model pembelajaran scramble. Metode Penelitian ini yaitu quasi eksperimen. Penelitian dilaksanakan di SDN di suatu kecamatan dengan sampel 53 peserta didik yang terdiri atas 25 peserta didik sebagai kelompok eksperimen dan 28 peserta didik sebagai kelompok kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan tes. Pada pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran scramble, peserta didik terlihat aktif dan antusias mengikuti proses pembelajaran. Hal ini terlihat dari presentase data hasil observasi sikap peserta didik yang menunjukkan kriteria baik. Hasil analisis perbedaan rata-rata capaian kemampuan pemahaman kelas eksperimen lebih baik dari capaian kelas kontrol. Hasil capaian kelas eksperimen menunjukkan kemampuan pemahaman dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial lebih baik dengan diterapkannya model pembelajaran scramble. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata postes lebih besar dari rata-rata pretes. Artinya, terdapat peningkatan yang signifikan kemampuan pemahaman pemahaman peserta didik dalam pembelajaran IPS melalui penerapan model pembelajaran scramble. -
Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing dalam Meningkatkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Peserta Didik Kelas V di Sekolah Dasar Negeri Babakantiga Ciwidey
Latar belakang penelitian ini adalah pembelajaran pada mata pelajaran IPS masih dianggap mata pelajaran yang sulit karena peserta didik dituntut untuk menghafal materi yang telah diberikan. Sebagaian besar peserta didik mengalami kesulitan dalam menerima mata pelajaran tersebut sehingga berdampak pada rendahnya nilai KKM peserta didik pada mata pelajaran IPS. Oleh sebab itu, penulis mencoba menerapkan model pembelajaran snowball throwing yang diharapkan dapat membantu meningkatkan nilai KKM peserta didik pada mata pelajaran ilmu penegtahuan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran sampai sejauh mana peningkatan nilai KKM peserta didik melalui penerapan model pembelajaran snowball throwing. Subjek penelitian diambil dari jumlah Sampel 80 peserta didik , dibagi kedalam dua kelas kelas yang terdiri dari kelas VA yang menjadi kelas kontrol berjumlah 40 peserta didik dan kelas VB sebagai kelas eksperimen berjumlah 40 peserta didik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Eksperimen yang diberikan pretest, treatment kemudian post test. Analisis data penelitian menggunakan tekhnik statistik deskriptif. Hasil peneilitian pretest pada kelas kontrol diperoleh nilai 43,75 dan kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata 41,63. Adapun nilai pos tes kelas kontrol 71,88 sedangkan kelas eksperimen nilai rata-ratanya 85.50 artinya kedu-duanya mengalami peningkatan namun kelas eksperimen menunjukan peningkatannya lebih signifikan. Dengan demikian model pembelajaran snowball trwoing dapat dijadikan salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan nilai KKM peserta didik pada mata pelajaran IPS. -
Penggunaan Model Picture and Picture terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar ilmu pengetahuan sosial peserta didik pada materi sebelumnya. Hal ini diperkuat oleh pendidik kelas VI (empat) menyatakan bahwa hasil pembelajaran IPS masih rendah, baik dalam aspek pengetahuan, dan sikap yang diaplikasikan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dengan demikian, perlu adanya perbaikan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik agar dapat memaksimalkan belajar. Penelitian ini mencoba menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar ilmu pengetahuan sosial di Sekolah Dasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen atau percobaan. Subjek penelitian ini adalah peserta didik di kelas IV semester II SD Negeri Bojong Sempur yang berjumlah 72 peserta didik yang terdiri dari 37 peserta didik sebagai kelas eksperimen dan 35 orang di kelas kontrol, dengan instrumen dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan tes soal. Pada pelaksanaan pembelajaran di kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture, sedangkan di kelas kontrol menggunakan metode konvensional. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan SPSS versi 22, di peroleh rata-rata hasil peserta didik sebesar 8,11 meningkat setelah diberikan perlakuan dan setelah dilakukan hasil pengujian T-hitung lebih besar dari T-tabel pada tingkat signifikansi 0,05. Dengan demikian, terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar ilmu pengetahuan sosial antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberikan perlakuan. -
Pengaruh Model Pembelajaran Experiential Learning terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
Bahasa Indonesia memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Mata pelajaran ini kemudian diberikan sejak masih di bangku SD karena dari situ diharapkan peserta didik mampu menguasai, memahami dan dapat mengimplementasikan keterampilan berbahasa. Seperti membaca, menyimak, menulis, dan berbicara. Ditemukan fakta bahwa dalam proses pembelajaran, pendidik telah menggunakan model pembelajaran aktif dengan penggunaan metode ceramah dan tanya jawab. Akan tetapi selama proses pembelajaran berlangsung terutama pada saat tanya jawab, teramati hanya beberapa dari peserta didik yang aktif, sedangkan peserta didik yang lain sibuk dengan kegiatannya masing-masing yang tidak ada sangkut pautnya dengan materi yang diajarkan. Saat diberi kesempatan untuk bertanya, peserta didik hanya berbisik-bisik dengan temannya, bahkan sebagian besar hanya diam. Begitu pula halnya dalam keterampilan peserta didik untuk menuliskan kembali wacana yang dibaca. Untuk dapat menulis kembali dongeng dengan baik dan benar bergantung dalam kemampuan peserta didik dalam menentukan ide pokok pada setiap paragraf yang terdapat dalam wacana yang dibacanya. Kenyataannya, kemampuan peserta didik khususnya dalam menentukan ide pokok pada suatu wacana masih rendah. Selain itu juga, dalam hasil belajar kognitif berupa skor rata-rata yang diperoleh peserta didik menentukan ide pokok pada sebuah paragraf berada dibawah KKM yang ditentukan. Desain penelitian ini adalah desain eksperimen berbentuk “Preetest-Posttest Nonequivalent Control Group Desain” atau desain kelompok Preetest-Posttest yang melibatkan dua kelompok. Dalam penelitian ini, kelompok eksperimen memperoleh pembelajaran dengan model pembelajaran Experiential Learning dan kelompok kontrol tidak memperoleh pembelajaran model pembelajaran Experiential Learning. Untuk mendapatkan data hasil penelitian digunakan lembar observasi dan instrument hasil belajar berupa tes kognitif, angket afektif, dan rubrik skor psikomotor. Subjek penelitian adalah SD Negeri 5 Gunungpereng dengan subjek sampel adalah peserta didik kelas IV sebanyak 2 kelas. Analisis data dilakukan secara kuantitatif. Berdasarkan analisis data, diperoleh bahwa hasil belajar peserta didik yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Experiential Learning lebih baik daripada peserta didik yang pembelajarannya tidak menggunakan model pembelajaran Experiential Learning. Maka terdapat pengaruh model pembelajaran Experiential Learning terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar. -
Upaya Meningkatan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dalam Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) pada Peserta Didik di Sekolah Dasar
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang upaya meningkatkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dalam pembelajaran matematika melalui pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) di Sekolah Dasar. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ciwidey 4 dengan menggunakan metode kuasi eksperimen (eksperimen semu) dengan desain penelitian non equivalent control group (comparison group/pretest-posttest) design. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SDN Ciwidey 4 yang berjumlah 52 orang yang terbagi menjadi 2 kelas, kelas IV A dan kelas IV B. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik sampling jenuh yang menjadikan 2 kelas sebagai sampel yaitu kelas IV A sebagai kelas kontrol dan kelas IV B sebagai kelas eksperimen. Teknik analisis data meliputi uji normalitas, uji homogenitas, uji t, ataupun uji non parametris, Mann Whitney U. Pada analisis akhir penelitian, untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis digunakan uji Mann Whitney U, karena kedua datanya tidak berdistribusi normal. Setelah mendapatkan hasil belajar peserta didik pada kedua kelas, nilai tersebut dianalisis hingga diperoleh hasil akhir yang menyatakan rata-rata nilai untuk kelas kontrol adalah 69.80, dengan ketuntasan sebesar 11.54% (≥75). Rata-rata nilai untuk kelas eksperimen adalah 82.11 dengan ketuntasan 92.31% (≥75). Rata-rata peningkatan hasil belajar 80.77% setelah diberikan perlakuan pendekatan Realistic Mathematics Education. Nilai signifikansi (2-tailed) 0.000 < 0.05, maka data berbeda signifikan artinya Ho ditolak dan Ha diterima bahwa penggunaan pendekatan Realistic Mathematics Education dapat meningkatkan Kriteria Ketuntasan Minimal dalam pembelajaran matematika pada peserta didik. -
Pengaruh Model Inquiry Discovery terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar
Tujuan utama penelitian ini adalah masih kurangnya hasil belajar peerta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam khususnya dan masih banyak sekolah yang kurang memperhatikan penggunaan metode atau model pembelajaran dalam setiap penampilan mengajar. Pembelajaran biasanya hanya disampaikan secara konvensional, dimana guru yang berperan aktif, sementara siswa cenderung pasif. Sikap siswa yang pasif dapat mengurangi keterlibatannya dalam mengikuti proses pembelajaran yang mengakibatkan turunnya hasil belajar peserta didik. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimen, karena metode penelitian eksperimen digunakab untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Sifat penelitian ini adalah kuantitatif dan desain penelitian ini adalah desain eksperimen berbentuk “Preetest-Posttest Nonequivalent Control Group Desain” atau desain desain kelompok Preetest-Posttest yang melibatkan dua kelompok. Dalam penelitian ini, kelompok eksperimen memperoleh pembelajaran dengan menggunakan model Inquiry Discovery dan kelompok kontrol tidak memperoleh pembelajaran Inquiry Discovery. Untuk mendapatkan data hasil penelitian digunakan instrumen berupa tes hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam, penilaian psikomotor, dan lembar observasi. Nilai rata-rata hasil belajar pada kelas eksperimen 86,33 dan nilai rata-rata pada kelas kontrol yaitu 82,17 dan untuk penilaian psikomotor pada kelas eksperimen memperoleh rata-rata 87,53 dan rata-rata kelas kontrol 80,50. Berdasarkan analisis data, diperoleh bahwa Hasil belajar peserta didik yang pembelajarannya menggunakan model Inquiry Discovery lebih signifikan daripada peserta didik yang pembelajarannya tidak menggunakan model Inquiry discovery. -
Pengaruh Penerapan Metode Out Door Study Terhadap Peningkatan Penguasaan Konsep Ilmu Pengetahuan Alam Peserta Didik di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilatar belakangi peserta didik mengalami kesulitan dalam penguasaan konsep dikarenakan guru menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran memberika materi konsep sebatas materi yang ada, mendominasi pembelajaran, menyampaikan materi konsep secara langsung. Rendahnya penguasaan konsep peserta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam di sekolah dasar merupakan permasalahan yang menuntut seorang guru untuk menerapkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan penguasaan konsep IPA peserta didik di Sekolah Dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan Model Out Door Study dalam meningkatkan penguasaan konsep peserta didik pada pembelajaran ilmu pengetahuan alam di sekolah dasar. Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen. Subjek penelitian ini adalah peserta didik sekolah dasar, dengan populasi penelitiannya adalah peserta didik kelas V sekolah dasar di sekolah dasar negeri di Kabupaten Bandung dan sampel penelitiannya adalah peserta didik kelas V A sebagai kelas eksperimen dan peserta didik kelas V B sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan instrumen berbentuk isian singkat. Hasil penelitian pre-tes penguasaan konsep ilmu pengetahuan alam peserta didik kelompok eksperimen memperoleh nilai rata-rata 45,91 dan kelompok kontrol memperoleh nilai rata-rata 48,26. Dari nilai rata-rata kedua kelas tersebut menunjukan penguasaan konsep ilmu pengetahuan alam peserta didik tidak berbeda secara signifikan. Setelah diberi perlakuan menggunakan metode pembelajaran Out Door Study yang diterapkan pada kelompok eksperimen memperoleh rata-rata nilai post-tes 83,41 sedangkan kelompok kontrol memperoleh rata-rata nilai post-tes 64,78 yang menggunakan pembelajaran konvensional (ekspositori). Dari rata-rata kedua kelompok tersebut menunjukkan bahwa penguasaan konsep pada pembelajaran ilmu pengetahuan alam di kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan di kelompok kontrol. Dari hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan (1) terdapat perbedaan penguasaan konsep antara kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan dan kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan. (2) Metode Pembelajaran Out Door Study dapat meningkatkan penguasaan konsep pada pembelajaran ilmu pengetahuan alam, khususnya materi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungannya, dan mengalami kualitas peningkatan antara kelompok eksperimen yang mendapatkan perlakuan dan kelompok kontrol yang tidak mendapatkan perlakuan. -
Pengaruh Metode Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar ilmu pengetahuan sosial di sekolah dasar. Berdasarkan observasi di SD Negeri Gunungkoneng Tasikmalaya peserta didik merasa kesulitan dalam menjalalani pembelajaran karena masih menggunakan metode konvensional dalam proses pembelajaran dan pendidik masih menggunakan metode konvensional sehingga peserta didik merasa jenuh dalam proses belajar ilmu pengetahuan sosial dan hasil belajar peserta didik masih dibawah Kriteria ketuntasan minimal. Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan tersebut maka peneliti menggunakan metode cooperative learning tipe snowball throwing, memperoleh informasi tentang hasil belajar peserta didik dan memperoleh inforrmasi tentang pengaruh metode cooperative learning tipe snowball trowing terhadap hasil belajar ilmu pengetahuan sosial di sekolah dasar. Untuk itu peneliti mengadakan penelitian di kelas III A sekolah Dasar Negeri Gunungkoneng dengan populasi berjumlah 30 peserta didik dan III B berjumlah 30 peserta didik, untuk melihat bagaimana cara pendidik menerapkan metode cooperative Learning tipe snowball throwing pada proses pembelajaran dan melihat pengaruhnya terhadap hasil belajar peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan kuasi eksperimen dan mengambil sampel 2 kelas sebagai kelas kontrol dan kelas eksperimen. Dari kedua kelas ini diberikan perlakuan yang berbeda, dimana kelas kontrol melaksanakan pembelajaran secara konvensional dan kelas eksperimen diberi tindakan metode cooperative learning tipe snowball throwing dalam materi pembelajaran. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan tes. Instrumen yang digunakan lembar observasi dan soal tes. Berdasarkan Hasil pengelohan data menggunakan teknik exsel dan SPSS versi 22, diperoleh hasil observasi pengaruh metode cooperative learning tipe snowball throwing berdasarkan hasil pengujian r hitung lebih besar dari dari r tabel pada tingkat signifikan, maka terdapat pengaruh yang signifikan hasil belajar ilmu pengetahuan sosial antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberikan perlakuan dan hasil belajar peserta didik meningkat menggunakan metode cooperative learning tipe snowball trowing. Dari hasil penelitian ini diperoleh fakta bahwa kenaikan nilai rata-rata kelas di kelas eksperimen lebih besar dibandingkan kelas kontrol setelah mendapatkan tindakan metode cooperative learning tipe snowball throwing pada kelas eksperimen. Hal ini menunjukan bahwa metode cooperative learning tipe snowball throwing berpengaruh pada peningkatan hasil belajar peserta didik. Berdasarkan hasil uji normalitas, uji homogenitas dan uji-t terdapat pengaruh metode cooperative learning tipe snowbaal trowing terhadap hasil belajar ilmu pengetahuan sosial di sekolah dasar maka hipotesis diterima. -
Penerapan Model Cooperative Learning Type Teams Games Tournament (TGT) untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Peserta Didik Sekolah Dasar
Penelitian ini di latar belakangi rendahnya Aktivitas belajar Ilmu Pengetahuan sosil peserta didik di sekolah dasar. Hal ini diperkuat dari data observasi yang peneliti lakukan dikelas III (tiga) bahwa aktivitas belajar peserta didik masih rendah, baik dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang direfleksikan pada saat pembelajaran Teams Games Tournament untuk memotivasi belajar ilmu Pengetahuan sosial peserta didik pada di sekolah dasar. Tujuan penelitian ini untuk untuk mengetahui penerapan model cooperative learning type games tournmanent dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik sekolah dasar Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dan menggunakan quasi eksperiment design. Subjek penelitian ini adalah peserta didik di kelas III semester dua, SDN 105 Lengkong Besar yang berjumlah 30 peserta didik yang terdiri dari 15 peserta didik kelas eksperimen dan 15 peserta didik sebagai kelas kontrol. Sifat penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif Berdasarkan hasil pengolahan data hasil observasi penerapan model pembelajaran teams games tournament dapat dilakukan pendidik dengan baik dengan menghitung interprestasi sebanyak 93,75% (sangat Baik) dan pada peserta didik 81,25%, berdasarkan hasil pengujian T-hitung lebih besar dari T-tabel menggunakan software SPSS versi 22 berada pada tingkat kepercayaan atau taraf signifikan aktivitas belajar ilmu pengetahuan sosial setelah diberi perlakuan dan menunjukkan bahwa peserta didik yang mendapatkan materi pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran teams games tournament terdapat peningkatan aktivitas belajar. -
Peningkatan Prestasi Belajar Operasi Hitung Campuran dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) di Kelas 4 Sekolah Dasar
Berdasarkan dari hasil pengolahan dan analisis data yang peneliti
lakukan, dimana kelas eksperimen mendapat nilai rerata prestest 41,40 dan meningkat secara signifikan pada nilai rerata posttest 72,80, sedangkan kelas kontrol dengan nilai rerata pretest 45,91 dan hanya mengalami sedikit peningkatan pada nilai rerata posttest yaitu 67,72. maka didapat kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat peningkatan prestasi belajar yang signifikan pada operasi hitung campuran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas eksperimen dengan melihat dari nilai yang diperoleh pada kondisi akhir. 2. Terdapat perbedaan prestasi belajar operasi hitung campuran antara kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran
konvesional. 3. Sesuai dengan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji-T, maka pada penelitian ini hipotesis diterima. -
Pengaruh Penggunaan Metode Index Card Match Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh terjadinya masalah tentang rendahnya hasil belajar di SDN Lengkong Kecil. Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh informasi tentang penggunaan metode Index Card Match terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar. Sedangkan kegunaan dari penelitian ini dapat digunakan oleh semua pihak baik bagi peneliti, bagi pembaca, bagi lembaga maupun bagi lembaga lain. Metode yang digunakan adalah kuantitatif, dengan populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas V di SDN Lengkong Kecil, Kota Bandung.Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar aspek afektif dan psikomotor menggunakan lembar observasi dengan menggunakan skala likert.Sedangkan untuk mengetahui peningkatah hasil belajar kognitif peserta didik menggunakan instrumen tes. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji bedaan rata-rata (Independent Sample t-test). Berdasarkan hasil pengujian hipotesis data yang diperoleh maka hasil penelitian data pretes dan postes yang ddiperoleh sebagai berikut. (1)Peningkatan hasil belajar afektif peserta didik yang pembelajarannya menggunakan metode Index Card Match lebih baik dibandingkan dengan peserta didik yang pembelajarannya menggunakan metode konvensional,(2)Peningkatan hasil belajar afektif peserta didik yang menggunakan metode Index Card Match lebih baik dibandingkan dengan peserta didik yang pembelajarannya menggunakan metode konvensional, (2)Peningkatan hasil belajar psikomotor peserta didik yang pembelajarannya menggunakan metode Index Card Match lebih baik dibandingkan dengan peserta didiik yang pembelajarannya menggunakan metode konvensional. -
Pengaruh Metode Pembelajaran Problem Solving terhadap peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Matematika di Sekolah Dasar
Penelitian berjudul “Pengaruh Metode Pembelajaran Problem Solving Terhadap Peningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Matematika Di Sekolah Dasar”. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran problem solving, sehingga diketahui peningkatan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika di sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen. Dalam penelitian ini peserta didik dibagi kedalam dua kelas yaitu kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan menggunakan metode pembelajaran problem solving dan kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran konvensional. Penelitian ini dilakukan dikelas 4A dan 4C SDN Tanjung Kota Bandung dengan jumlah sampel 36 dari masing-masing kelas. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes dan nontes (observasi). Hasil tes kemudian dianalisis dengan menggunakan statistik parametrik. Sedangkan observasi dilakukan untuk melihat kegiatan pembelajaran dikelas.
Pada uji hipotesis dengan menggunakan uji t menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika setelah diberikan metode pembelajaran problem solving.