Browse Items (20 total)
Sort by:
-
Efektivitas Model Pembelajaran Treffinger untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
Di dalam kurikulum 2013 siswa dituntut untuk memiliki kemampuan berpikir kreatif yang mencangkup kemampuan berpikir lancar (fluency), berpikir luwes (flexibility), berpikir orisinal (originality), berpikir terperinci (elaboration). Namun pada kenyataannya kemampuan berpikir kreatif siswa dilapangan masih rendah hal itu dikarenakan beberapa faktor yang diantaranya faktor penyebab paling dominan adalah model pembelajaran yang diberikan oleh guru belum tepat. Penelitian yang berjudul “ Efektivitas Model Pembelajaran Treffinger Untuk Meningkatkan Berpikir Kreatif Siswa” bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran Treffinger terhadap peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa. Model pembelajaran yang digunakan untuk mengukur berpikir kreatif siswa yaitu model pembelajaran Treffinger dan model pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru dalam pembelajaran sehari – hari. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dan desain penelitian yang digunakan adalah pretest – posttest nonequivalent contrtol group design. Dalam penelitian ini siswa dibagi dalam dua kelas yaitu kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran Treffinger dan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran yang biasa diberikan oleh guru. Penelitian ini dilakukan di SMAN 27 Bandung dengan sampel terdiri dari dua kelas yaitu kelas XI IPS 1 dan XI IPS 3. Tehnik pengumpulan data menggunakan tes tertulis berbentuk uraian. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (a) Dari hasil pengelohan data diketahui bahwa model pembelajaran Treffinger sangat efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dibandingkan dengan model pembelajaran biasa, (b) hasil awal dari pengolahan data disimpulkan bahwa kemampuan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak jauh berbeda yang artinya sama dan dapat dikatakan homogen, (c) berdasarkan uji hipotesis diperoleh hasil terdapat perbedaan yang signifikan peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa pada mata pelajaran ekonomi yang menggunakan model pembelajaran Treffinger dibandingkan dengan model pembelajaran biasa, (d) hasil peningkatan dengan uji gain kelas eksperimen memiliki kualifikasi tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang mempunyai kualifikasi rendah. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa kelas yang mendapatkan perlakuan model pembelajaran Treffinger mendapatkan peningkatan kemampuan berpikir kreatif yang lebih signfikan dibandingkan dengan model pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru. -
Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
Penelitian ini berjudul Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Inkuiri untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Penerapan metode pembelajaran ini dilakukan dengan dilatar belakangi oleh rendahnya berpikir kreatif siswa dalam belajar ekonomi, hal ini dikarenakan kebanyakan guru masih menggunakan pembelajaran yang bersifat konvensional dan resitasi. Metode pembelajaran inkuiri merupakan salah satu metode yang dapat berpengaruh terhadap cara berpikir kreatif siswa yang berarti metode pembelajaran inkuiri lebih menekankan siswa untuk belajar mengurangi ketergantungan terhadap guru untuk mendapatkan pelajarannya, melatih siswa dalam menggali dan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar yang tidak habisnya, memberi pengalaman belajar seumur hidup. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan metode pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan berpikir kreatif, untuk mengetahui pengaruh penerapan metode pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan berpikir kreatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan sifat penelitian kuantitatif. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa: 1) Penerapan metode pembelajaran Inkuiri sangat baik untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa. 2) Pengaruh penerapan metode pembelajaran Inkuiri dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa secara signifikan. Peningkatan berpikir kreatif siswa yang menerapkan metode pembelajaran inkuiri lebih baik dari pada siswa yang tidak diberikan penerapan metode pembelajaran inkuiri. -
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS
PADA SISWA SMPPenelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan berpikie kreatif matematis yang perlu ditingkatkan. Oleh karena itu dilakukan suatu kajian tentang penerapan model pembelajaran Mind Mapping pada pembelajaran matematika.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa antara siswa yang pembelajarannya menggunakan model Mind Mapping dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran konvensional.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuasi-eksperimen karena sampel yang digunakan diambil secara tidak acak. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Kemala Bhayangkari. Dari populasi tersebut diambil sampel sebanyak dua kelas yaitu kelas VII D sebagai kelas eksperimen yang pembelajarannya menggunakan model Mind Mapping dan kelas VII E sebagai kelas kontrol yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes kemampuan berpikir kreatif matematis untuk memperoleh data kuantitatif dan lembar observasi untuk memperoleh data kualitatif. Analisis data kuantitatif dilakukan terhadap hasil pretes dan postes kedua sampel menggunakan Uji-t dan Anava Dua Faktor. Sedangkan data kualitatif dianalisis berdasarkan observasi selama proses pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran Mind Mapping terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis pada siswa SMP. Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis pada siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Mind Mapping dengan yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran konvensional pada siswa kelompok tinggi,sedang,rendah dan secara keseluruhan. Kemudian tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran Mind Mapping dan model pembelajaran konvensional terhadap kelompok tinggi, sedang dan rendah.
-
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN
TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASARPenelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya motivasi belajar, belum optimalnya kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik, penggunaan model pembelajaran yang kurang membuat peserta didik aktif dalam pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh model pembelajaran Teams Games Tournament dalam upaya meningkatkan motivasi dan kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik. Penelitian dilaksanakan di kelas V SDN 208 Luginasari Sukagalih Bandung dengan jumlah sampel 44 yaitu peserta didik kelas V-A dan V-B. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen kuasi dengan Non-Equifalent Control Group Desain dan bersifat kuantitatif. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah soal tes kemampuan berpikir kreatif dan angket motivasi belajar berskala Likert yang hasilnya telah ditransformasikan menjadi skala interval menggunakan Methods of Successive Interval. Data hasil Pretest dan Postest peserta didik dianalisis menggunakan IBM SPSS 24.0 for windows menggunakan Independet Sample t-Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata Pretest sebesar 20,1682 dan Postest 24,5409. Kemampuan berpikir kreatif matematis memiliki nilai rata-rata Pretest sebesar 50,00 dan Postest 82,05. Selain itu, nilai rata-rata indeks gain motivasi belajar dan kemampuan berpikir kreatif matematis kelas eksperimen menunjukkan hasil yang lebih baik daripada kelas kontrol. Nilai rata-rata indeks gain motivasi belajar kelas kontrol sebesar 0,4895 yang berkategori sedang dan untuk kelas eksperimen sebesar 0,8318 yang berkategori tinggi. Sedangkan nilai indeks gain kemampuan berpikir kreatif matematis kelas kontrol sebesar 0,4305 yang berkategori sedang dan untuk kelas eksperimen sebesar 0,7968 yang berkategori tinggi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah model pembelajaran Teams Games Tournament dapat meningkatkan motivasi belajar dan kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik, serta peningkatan motivasi belajar dan kemampuan berpikir kreatif matematis peserta didik yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament lebih baik daripada peserta didik yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran konvensional. -
PENGARUH PENDEKATAN OPEN ENDED TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh pendekatan open ended terhadap kemampuan berpikir kreatif dan peningkatan kemampuan berpikir kreatif. Populasi dari penelitian iyalah peserta didik kelas IV Sekolah Dasar Negeri 110 Pasirkaliki Komarabudi Bandung. Penarikan sampel ditentukan dengan cara tidak random karena sampel ini didapatkan berdasarkan rekomendasi rendahnya kemampuan berpikir kreatif peserta didik kelas IV Sekolah Dasar Negeri 110 Pasirkaliki Komarabudi. Peserta didik kelas IV A untuk kelas eksperimen dan peserta didik kelas IV C untuk kelas kontrol. Jumlah peserta didik masing-masing kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol terdiri atas 30 peserta didik. Kelas eksperimen memperoleh pembelajaran dengan pendekatan open ended, sedangkan kelas kontrol memperoleh pembelajaran dengan model ekspositori. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian kuasi eksperimen. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes dan observasi. Instrument yang digunakan yaitu esai sebanyak lima soal untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif peserta didik kelas IV. Kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan tiga kali perlakuan, data yang dikumpulkan yaitu data pretest sebelum diberi perlakuan dan data posttest setelah diberi perlakuan. Setelah diperoleh data tersebut kemudian dianalisis dengan bantuan software SPSS 20.0 for windows. Kemudian di analisis uji normalitas, uji homogenitas, uji t dan uji N-gain. Berdasarkan hipotesis yang diajukan dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan open ended dapat berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif peserta didik dan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik. Pendidik di sekolah dasar disarankan untuk menggunakan pendekatan open ended sebagai salah satu solusi pendekatan pembelajaran sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran matematika, khususnya untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik -
PENERAPAN MODEL QUANTUM LEARNING DALAM UPAYA MENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilakukan atas dasar permasalahan yang peneliti temukan di SDN 110 Pasirkaliki Komarabudi, yaitu masih rendahnya kemampuan berpikir kreatif peserta didik kelas V dalam pembelajaran IPA. Rendahnya kemampuan berpikir kreatif peserta didik disebabkan pembiasaan belajar yang pasif, penggunaan model pembelajaran kurang bervariasi, dan suasana pembelajaran yang kaku. Penelitian ini bertujuan memperoleh informasi tentang bagaimana penerapan model quantum learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik dalam pembelajaran IPA. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi experiment dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas V, sedangkan sampel yang digunakan hanya dua kelas yaitu kelas V-B dan V-C. Penentuan sampel tersebut bertujuan meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik, mengingat kurangnya kemampuan itu pada kedua kelas tersebut. Pengambilan data penelitian menggunakan instrumen tes tipe uraian berupa soal-soal kemampuan berpikir kreatif. Data hasil penelitian berupa nilai pretest dan posttest dari kedua kelas dianalisis melalui beberapa pengujian yakni normalitas, homogenitas, uji perbedaan rata-rata. Analisis data dilakukan sebanyak tiga kali, semua hasil analisis menunjukkan bahwa data tersebut ternormalisasi dan memiliki varians yang homogen. Namun, untuk melihat adanya peningkatan yang signifikan setelah menerapkan model quantum learning maka data pretest dan posttest kelas eksperimen dapat diuji dengan uji perbedaan rata-rata menggunakan Paired Sample Test. Hasil pengujian tersebut menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan, peningkatan itu dapat dilihat dari perbandingan nilai pretest yakni 31,68 dan nilai posttest sebesar 48.60. Dengan demikian, dapat disimpulkan terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif peserta didik dengan menerapkan model Quantum learning pada mata pelajaran IPA. -
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan berpikir kreatif siswa pada mata pelajaran ekonomi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai ulangan harian ekonomi sebelumnya, rata-rata nilai siswa yaitu 68,00. Hal ini berarti bahwa hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi masih rendah yakni dibawah nilai ketuntasan minimal yang ditetapkan sekolah tersebut yaitu 78 dari skor ideal 100. Rendahnya rata-rata nilai mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS disebabkan oleh beberapa faktor yaitu bisa berasal dari siswa, guru, maupun dari lingkungan. Penyebab dari siswa yaitu pengetahuan siswa rendah, daya tangkap siswa rendah, cara berpikir siswa masih belum dikatakan kreatif, sikap siswa dalam belajar cenderung malas, dan penyebab dari guru yaitu metode pembelajaran yang digunakan belum tepat, gaya belajar monoton dan kurang merangasang siswa untuk berpikir kreatif. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu sebuah inovasi dalam proses pembelajaran dengan memilih model pembelajaran yang cocok dengan kurikulum 2013 agar siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran dan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran serta dapat meningkatkan cara berpikir kreatif siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat menuntun siswa menjadi pemikir yang kratif adalah model pembelajaran Discovery Learning. Model pembelajaran Discovery Learning ini adalah model pembelajaran yang akan lebih menuntut siswa untuk mencari dan menggali sendiri konsep dan pemahaman dalam belajar. Model Discovery Learning juga termasuk ke dalam model-model yang beriorientasi pada pemroresan informasi dengan membantu siswa mengembangkan metode atau cara-cara memroses informasi yang diperoleh dari lingkungannya. Untuk menangani masalah peserta didik yang kurang kreatif maka model pembelajaran ini cocok untuk meningkatkan kreativitas siswa. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa SMA melalui penerapan model pembelajaran Discovery Learning. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 11 Bandung dengan pemilihan sampel berdasarkan purposive sampling dimana sampel tersebut dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu. Sehingga terpilih sampel XI IPS 2 yang menjadi kelas eksperimen dan XI IPA 2 yang menjadi kelas kontrol. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu menggunakan tes dan lembar observasi. Tes yang digunakan berupa pretest dan posttest untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa secara tertulis dan lembar observasi untuk kegiatan pembelajaran. Hasil penelitian ini diperoleh sebagai berikut, (1) Terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif secara tertulis siswa SMA setelah diterapkan model pembelajaran Discovery Learning (2) Peningkatan kemampuan berpikir kreatif secara tertulis siswa SMA yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Discovery Learning lebih baik dari pada siswa yang menggunakan pembelajaran Scientific pada umumnya. -
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIKA MELALUI MODEL RME (REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION) DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul ’’Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika Melalui Model RME (Realistic Mathematics Education) di Kelas IV Sekolah Dasar”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model RME (Realistic Mathematics Education) untuk meningkatkan kemapuan berpikir kreatif matematika siswa kelas IV dan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematika kelas IV melalui Model RME (Realistic Mathematics Education). Dalam penelitian ini digunakan teori Shoimin (2017). Metode yang digunkan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi dengan pendekatan kuantitatif. Partisipan dalam penelitian ini terdiri atas 2 kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada penelitian ini, data yang dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi dan tes.Penelitian ini penggunaan model RME (Realistic Mathematics Education) menunjukan, terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematika siswa kelas IV SD Muhammadiyah 6 Kota Bandung. Hal itu terlihat dari hasil perhitungan pretest dan posttest pada kelas eksperimen. -
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF, INOVATIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN (PAIKEM) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMAINKAN ALAT MUSIK SULING DI KELAS V SD
Dendi Fauzhi (2019), judul Skripsi Penerapan Metode Pembel;ajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAIKEM) untik Meningkatkan Keterampilan Memainkan Alat Musik Suling di Kelas V SD, yang dibimbing oleh bapak Ace Iwan Suryawandan ibu Yeti Nurhayati. Masalah yang diteliti ialah apakah terdapat peningkatan keterampilan dengan menggunakan metode PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) dan adakah perbedaan peningkatan antara metode pembelajaran PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) dengan metode konvensional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat dan mengukur peningkatan keterampilan peserta didik yang diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan). Metode penelitian yang digunakan ialah eksperimen semu dengan Nonequivalent Control Group Design. Sampel dalam penelitian ini sebanyak dua kelas, yang pertama kelas eksperimen berjumlah 20 peserta didik dan untuk kelas kontrol berjumlah 20 peserta didik. Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini ialah terdapat peningkatan keterampilan peserta didik yang pada pembelajarannya menggunakan metode PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) dan terdapat perbedaan keterampilan peserta didik antara kelas yang dalam pembelajarannya menggunakan metode PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan) dengan kelas yang pembelajarannya menggunakan metode konvensional. -
PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING
AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
BERPIKIR KREATIF PADA MATA PELAJARAN IPA
DI KELAS V SEKOLAH DASARPenelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah rendahnya kemampuan berpikir kreatif peserta didik pada mata pelajaran IPA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model contextual teaching and learning untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dengan mendeskripsikan penerapan model contextual teaching and learning, menguji peningkatan kemampuan berpikir kreatif peserta didik dan menguji perbedaan kemampuan berpikir kreatif pada kelas eksperimen dan kontrol. Metode yang digunakan adalah eksperimen. Penelitian dilaksanakan di SDN 008 Mohammad Toha berjumlah 60 orang yaitu kelas V C kelas kontrol dan V D kelas eksperimen dengan jumlah sampel yang sama yaitu 30 orang. Instrumen penelitian ini berupa lembar observasi untuk mengukur model contextual teaching and learning dan instrumen tes untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif. Data diperoleh dari hasil pretest dan posttest. Data dianalisis untuk menguji validitas, reliabilitas, normalitas, homogenitas, uji paired sample t-test, uji-t independent t-test, dan uji gain. Hasil penelitian ini disimpulkan, bahwa dari hasil observasi penerapanmodel contextual teaching and learning sudah digunakan dengan sangat baik,terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif peserta didik, dan terdapatperbedaan kemampuan berpikir kreatif pada kelas eksperimen dan kontrol -
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP
INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK
SEKOLAH DASAR PADA PEMBELAJARAN IPALatar belakang penelitian ini adalah permasalahan yang dialami oleh
peserta didik dalam pembelajaran IPA, sehingga peneliti melaksanakan penelitian
dengan rumusan masalah : Apakah penerapan model kooperatif tipe group
investigation dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik
sekolah dasar pada pembelajaran IPA dan Bagaimana kemampuan berpikir
kreatif peserta didik sekolah dasar pada pembelajaran IPA setelah penerapan
model kooperatif tipe group investigation. Tujuan penelitian ini ialah untuk
mengidentifikasi apakah penerapan model kooperatif tipe group investigation
dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif peserta didik sekolah dasar pada
pembelajaran IPA dan untuk mendeskripsikan hasil kemampuan berpikir kreatif
peserta didik sekolah dasar pada pembelajaran IPA setelah penerapan model
kooperatif tipe group investigation. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
dengan jenis studi library research. Penelitian ini mengumpulkan jurnal dan
skripsi yang terkait dengan penelitian, kemudian dianalisis dan disimpulkan.
Kesimpulan dalam penelitian ini, kemampuan berpikir kreatif peserta didik
sekolah dasar masih dalam keadaan kurang maksimal sehingga masih
memerlukan bimbingan, latihan dan pembelajaran lebih lanjut. -
PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BRAINSTORMING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA MEMBUAT BUSINESS PLAN
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan berpikir kreatif siswa yang kurang dilatih, khususnya pada mata pelajaran ekonomi bisnis. Siswa jarang terlibat dalam proses berpikir kreatif sehingga kesulitan dalam mengemukakan ide-ide dan gagasan apabila dihadapkan pada suatu masalah yang membutuhkan berbagai macam solusi untuk mengatasinya. Siswa yang kreatif memiliki kelancaran, keluwesan, orisinalitas dalam berpikir dan dapat memerinci. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penerapan metode pembelajaran brainstorming terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa membuat business plan. Penelitian ini bersifat kuantitatif menggunakan jenis penelitian pre eksperimental design dengan desain penelitian intact-group comparison. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X AKL di SMKN 3 Bandung, dimana kelas X AKL 3 adalah kelas eksperimen dan kelas X AKL 1 adalah kelas kontrol. Teknik pengambilan sampel yaitu sampling purposive. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumen business plan dan observasi pelaksanaan pembelajaran. Teknik analisis data dengan uji hipotesis. Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan metode pembelajaran brainstorming terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa membuat business plan.