Browse Items (13 total)
Sort by:
-
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul pengaruh pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial di sekolah dasar. Masalah yang diteliti Apakah terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam peningkatan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS di sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran IPS di sekolah dasar dan melihat pengaruh penerapan model pemebalajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar di sekolah dasar. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SD Saparako Majalaya Kabupaten Bandung. Teknik sampel yang diguanakan ialah sampel jenuh karena jumlah populasi sama dengan jumlah sampel. Data hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh peningkatan hasil belajar peserta didik di sekoalh dasar dengan menerapkan model pemebajaran kooperatif tipe jigsaw. Setelah dilakukan penerapan modelpemebaljaran koperatif tipe jigsaw kelas eksperimen menagalami kenaikan menjadi 86,83. Hal tersebut membuktikan bahwa terdapat pengaruh penerapan model pemebalajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS di sekolah dasar. -
PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR
Judul skripsi ini adalah Pengaruh Model Cooperative Learning Tipe Team Games Tournament (TGT) Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar. Nama peneliti adalah Aditya Putra Herlambang, pembimbing satu adalah Cristiana V dan pembimbing dua adalah Deasy Rahmawati. Masalah yang diteliti adalah bagaimana penerapan model cooperative learning tipe team games tournament dan apakah terdapat pengaruh peningkatan motivasi belajar peserta didik yang diterapkan model cooperative learning tipe team games tournament. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan langkah-langkah penerapan model cooperative tipe team games tournament dan untuk mengukur pengaruh peningkatan motivasi belajar peserta didik yang diberi perlakuan menggunakan model cooperative learning tipe team games tournament. Teori yang digunakan adalah teori TGT Ani dan Joni (2015). Pada penelitian ini populasi berasal dari siswa kelas V di SD Negeri Bojong Malaka II. Sampel yang digunakan adalah teknik sampel jenuh karena semua populasi dijadikan sampel dan sampel kurang dari tiga puluh orang yang ditentukan tidak secara random. Data yang diperoleh dari hasil penelitian yaitu terdapat pengaruh peningkatan motivasi belajar peserta didik yang pada pembelajarannya menggunakan TGT dibandingkan dengan peserta didik yang diterapkan model konvensional. -
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TALKING STICK DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya masalah mengenai hasil belajar peserta didik yang rendah, terutama pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh Informasi mengenai Model Cooperative tipe Talking Stick.pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial dalam peningkatan hasil belajar peserta didik. Populasi pada penelitian ini adalah peserta didik SDN Cicalengka 10 dengan jumlah sebanyak 60 peserta didik. Penarikan sampel secara random sehingga terpilih peserta didik kelas IV A untuk kelas eksperimen dan peserta didik kelas IV B untuk kelas kontrol sebagai objek penelitian. Jumlah masing – masing peserta didik yaitu kelompok ekperimen dan kelompok kontrol terdiri atas 30 peserta didik. Teknik sampel yang digunakan adalah sampel jenuh karena seluruh populasi dijadikan sampel. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy eksperimen Nonequivalent Control Group Design. Sifat penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Data yang telah dikumpulkan berupa hasil pre-test dan post-test yang diberikan pada awal dan akhir pertemuan. Data hasil pre-test dan post-test peserta didik tersebut kemudian dianalisis dengan software SPSS versi 24 untuk melihat peningkatam hasil belajar peserta didik menggunakan model Cooperative learning tipe Talking Stick. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji t dan uji gain yang menunjukan bahwa model Cooperative Learning tipe Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran menggunakan metode konvensional. Peningkatan tersebut dilihat dari setiap indikator hasil belajar peserta didik yang mencakup pengetahuan, pemahaman dan penerapan. Kesimpulannya dari hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar secra signifikan dalam menerapkan model Cooperative learning tipe Talking Stick dalam peningkatan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial di sekolah dasar dapat diterima. Berdasarkan hasil tersebut disarankan kepada pendidik gar dapat menggunakan model Cooperative learning tipe Talking Stick sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah dasar . -
PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TIME TOKEN TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul, Pengaruh Model Cooperative Learning Tipe Time Token Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Di Sekolah Dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan dan pengaruh model cooperative learning type time token terhadap peningkatan pemahaman konsep peserta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial.
Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan sifat penelitian kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimental design. Populasi penelitian ini adalah peserta didik SD Negeri Saparako Majalaya Kabupaten Bandung. Teknik penarikan sampel yang digunakan, yaitu teknik sample jenuh, sehingga seluruh populasi dijadikan sample, dan dibagi menjadi dua kelas, peserta didik kelas VB sebagai kelas eksperimen dan peserta didik kelas VA sebagai kelas kontrol. Jumlah peserta didik pada masing-masing kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol terdiri atas 30 peserta didik. Instrumen penelitian yang digunakan, yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar observasi pelaksanaan pembelajaran dan soal pretest dan posttest pemahaman konsep. Data hasil pretest dan posttest peserta didik tersebut, kemudian dianalisis dengan software SPSS 24 for Window untuk melihat pengaruh model cooperative learning type time token. Analisis data pemahaman konsep dalam penelitian ini digunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji independen sample t test dan uji gain. Lembar observasi menggambarkan pelaksanaan pembelajaran di kelas.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan (1) model cooperative learning tipe time token efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep peserta didik (2) Hasil analisis data menunjukan terdapat pengaruh model cooperative learning tipe time token terhadap peningkatan pemahaman konsep pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial peserta didik di kelas V SDN Saparako.
-
Pengaruh Metode Demonstrasi terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasr
Peneliti ini dilatar belakangi oleh rendahnya permasalahan dalam belajar mengajar pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah Dasar, bahwa mata pembelajaran ini dianggap sukar oleh peserta didik, karena kesulitan dalam menghafal dan memahami pelajaran terutama pada materi kegiatan Jual Beli. Hasil pembelajaran peserta didik dalam materi tersebut kurang memuaskan dan tidak sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Melihat rendahnya hasil belajar peserta didik, maka pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial menggunakan metode demonstrasi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik, sehingga peneliti tertarik untuk mengadakan penelitin dengan judul “ Pengaruh Metode Demonstrasi Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Pada mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Di Sekolah Dasar”. Peneliti ini bersifat kuantitatif dengan kuasi eksperimen berdesain nonequivalent control group design. Penelitian ini peneliti membagi subjek penelitian, dalam hal ini peserta didik membagi subjek kedalam dua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kedua kelas diadakan pre-test dan post-test. Populasi untuk dijadikan sebagai sampel yang akan diberi perlakuan, yakni peserta didik Kelas III di Sekolah Dasar Negeri Gunungkoneng dengan populasi berjumlah 30 peserta didik. Tehnik pengumpulan data menggunakan observasi dan tes tertulis. Instrumen penelitian ini peneliti menggunakan lembar observasi da soal tes. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan statistik dengan bantuan teknik SPSS versi 22 dan excel, maka hasil penelitian yang dapat dikemukakan bahwa peningkatan hasil belajar dengan menggunakan metode demonstrasi terdapat pengaruh yang signifikan. Peningkatan hasil belajar peserta didik dengan metode demonstrasi di Sekolah Dasar, dan berdasarkan hasil observasi maka kegiatan pendidik dalam menggunakan metode demonstrasi kegiatan guru dapat di kategorikan baik. Berdasarkan hasil uji normalitas, uji homogenitas dan uji-t terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hipotesis yang berjudul pengaruh metode demonstrasi terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial di sekolah dasar, maka pengaruh metode demonstrasi dapat diterima. -
Pengaruh Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Word Square terhadap Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah diajarkan. Salah satu model pembelajaran yang dapat membuat peserta didik berperan aktif dalam pembelajaran ialah model kooperatif. Karena peserta didik terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan atas anggapan bahwa proses belajar dengan melalui penerapan model cooperative learning tipe word square terhadap hasil belajar dalam Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui terdapat pengaruh penerapan model Cooperative Learning tipe Word Square terhadap hasil belajar dalam Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar. Penelitian ini menggunakan metode Eksperimen dengan bentuk desain Pre-Eksperimen. Populasi diambil sebanyak 77 orang adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri Gunungkoneng yang menjadi tiga kelas, sedangkan sampel penelitian ini adalah kelas IV A dan kelas IV B. Untuk mengumpulkan data penelitian menggunakan instrumen soal. Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kedua variabel. Uji normalitas, maka distribusi data hasil pre-test kelas kontrol tersebut normal.Setelah diketahui bahwa data pre-test siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal dilanjutkan dengan uji homogenitas. Pengujian homogenitas antara dua variabel yang berarti bahwa data pre-test siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol homogen. sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai post test siswa kelas eksperimen dan nilai post test siswa kelas kontrol. Hal ini dapat di Interprestasi, tinggi. -
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match terhadap Pemahaman Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar
Latar belakang penelitian ini ialah banyak sekolah yang kurang memperhatikan penggunaan model pembelajaran dalam setiap penampilan mengajar. Pembelajaran biasanya hanya disampaikan secara konvensional ketika pendidik berperan aktif, sementara peserta didik cenderung pasif. Sikap peserta didik yang pasif dapat mengurangi keterlibatannya dalam mengikuti proses pembelajaran yang mengakibatkan turunnya pemahaman belajar peserta didik. Penelitian ini bersipat kuantitatif dengan desain penelitian ini adalah desain eksperimen berbentuk “Pre-test and Post-test Nonequivalent Control Group Design” atau desain kelompok pre-test and post-test yang melibatkan dua kelompok. Dalam penelitian ini, kelompok eksperimen memperoleh pembelajaran kooperatif tipe make a match dan kelompok kontrol tidak memperoleh pembelajaran kooperatif tipe make a match. Untuk mendapatkan data hasil penelitian digunakan instrumen berupa tes hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dan lembar observasi. Subjek penelitian adalah SD Negeri Gunungkoneng dengan subjek sampel sebanyak 60 orang. Analisis dilakukan pada data hasil pre-test yang menunjukan nilai tertinggi 66,00 dan nilai tertinggi post-test 98,00. Berdasarkan analisis data, diperoleh bahwa pemahaman belajar peserta didik yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match lebih baik daripada peserta didik yang pembelajarannya tidak menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match. -
Pengaruh Metode Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar ilmu pengetahuan sosial di sekolah dasar. Berdasarkan observasi di SD Negeri Gunungkoneng Tasikmalaya peserta didik merasa kesulitan dalam menjalalani pembelajaran karena masih menggunakan metode konvensional dalam proses pembelajaran dan pendidik masih menggunakan metode konvensional sehingga peserta didik merasa jenuh dalam proses belajar ilmu pengetahuan sosial dan hasil belajar peserta didik masih dibawah Kriteria ketuntasan minimal. Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan tersebut maka peneliti menggunakan metode cooperative learning tipe snowball throwing, memperoleh informasi tentang hasil belajar peserta didik dan memperoleh inforrmasi tentang pengaruh metode cooperative learning tipe snowball trowing terhadap hasil belajar ilmu pengetahuan sosial di sekolah dasar. Untuk itu peneliti mengadakan penelitian di kelas III A sekolah Dasar Negeri Gunungkoneng dengan populasi berjumlah 30 peserta didik dan III B berjumlah 30 peserta didik, untuk melihat bagaimana cara pendidik menerapkan metode cooperative Learning tipe snowball throwing pada proses pembelajaran dan melihat pengaruhnya terhadap hasil belajar peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan kuasi eksperimen dan mengambil sampel 2 kelas sebagai kelas kontrol dan kelas eksperimen. Dari kedua kelas ini diberikan perlakuan yang berbeda, dimana kelas kontrol melaksanakan pembelajaran secara konvensional dan kelas eksperimen diberi tindakan metode cooperative learning tipe snowball throwing dalam materi pembelajaran. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan tes. Instrumen yang digunakan lembar observasi dan soal tes. Berdasarkan Hasil pengelohan data menggunakan teknik exsel dan SPSS versi 22, diperoleh hasil observasi pengaruh metode cooperative learning tipe snowball throwing berdasarkan hasil pengujian r hitung lebih besar dari dari r tabel pada tingkat signifikan, maka terdapat pengaruh yang signifikan hasil belajar ilmu pengetahuan sosial antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberikan perlakuan dan hasil belajar peserta didik meningkat menggunakan metode cooperative learning tipe snowball trowing. Dari hasil penelitian ini diperoleh fakta bahwa kenaikan nilai rata-rata kelas di kelas eksperimen lebih besar dibandingkan kelas kontrol setelah mendapatkan tindakan metode cooperative learning tipe snowball throwing pada kelas eksperimen. Hal ini menunjukan bahwa metode cooperative learning tipe snowball throwing berpengaruh pada peningkatan hasil belajar peserta didik. Berdasarkan hasil uji normalitas, uji homogenitas dan uji-t terdapat pengaruh metode cooperative learning tipe snowbaal trowing terhadap hasil belajar ilmu pengetahuan sosial di sekolah dasar maka hipotesis diterima. -
Pengaruh Metode Demonstrasi terhadap peningkatan Pemahaman Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar
Latar belakang dari penelitian ini adalah rendahnya kemampuan pemahaman siswa dalam menyelesaikan pembelajaran IPA di SD. Siswa kurang memahami konsep IPA. Kurang menguasai keterampilan proses dalam pembelajaran (mengamati, menggolongkan, mengukur, menafsirkan, mengkombinasikan hasil, memprediksikan dan melakukan percobaan). Kegiatan pembelajaran juga masih berpusat pada guru, serta model pembelajaran kurang menarik, sehingga pengalaman yang diperoleh kurang bermakana. Penelitiaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuaan pemahaman siswa yang mendapatkan pembelajaraan metode demonstraasi lebih baik daripada pembelajaran siswa yang belajar melalui metode konvensional. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain penelitian pretest postest control group design. Populasi pada penelitian ini adalah siswa SDN Pasirwangi Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, sedangkan sampelnya adalah siswa kelas V A dan B SDN Pasirwangi. Pengumpulan data dilakukan dengan instrumen test yang berbentuk essay. Berdasarkan pengolahan data menggunkan SPSS 22 dengan pengujian hipotesis uji normalitas, uji homogenitas, dan uji beda diperoleh kesimpulan menunjukan bahwa (1) Terbukti bahwa penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar (2) Hipotesis penelitian yang berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan metode demonstrasi terhadap peningkatan pemahaman peserta didik pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar dapat diterima. -
Penggunaan Model Picture and Picture terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar ilmu pengetahuan sosial peserta didik pada materi sebelumnya. Hal ini diperkuat oleh pendidik kelas VI (empat) menyatakan bahwa hasil pembelajaran IPS masih rendah, baik dalam aspek pengetahuan, dan sikap yang diaplikasikan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dengan demikian, perlu adanya perbaikan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik agar dapat memaksimalkan belajar. Penelitian ini mencoba menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar ilmu pengetahuan sosial di Sekolah Dasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen atau percobaan. Subjek penelitian ini adalah peserta didik di kelas IV semester II SD Negeri Bojong Sempur yang berjumlah 72 peserta didik yang terdiri dari 37 peserta didik sebagai kelas eksperimen dan 35 orang di kelas kontrol, dengan instrumen dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan tes soal. Pada pelaksanaan pembelajaran di kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture, sedangkan di kelas kontrol menggunakan metode konvensional. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan SPSS versi 22, di peroleh rata-rata hasil peserta didik sebesar 8,11 meningkat setelah diberikan perlakuan dan setelah dilakukan hasil pengujian T-hitung lebih besar dari T-tabel pada tingkat signifikansi 0,05. Dengan demikian, terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar ilmu pengetahuan sosial antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberikan perlakuan. -
Penerapan Model Pembelajaran Scramble untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Peserta Didikan dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan pemahaman peserta didik dalam pembelajaran IPS di sekolah dasar. Pernyataan yang dikemukakan oleh guru kelas III di salah satu SDN di suatu kecamatan bahwa terdapat 44% peserta didik yang nilai IPS nya masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui peningkatan kemampuan pemahaman peserta didik dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial melalui penerapan model pembelajaran scramble, dan untuk mengetahui sikap peserta didik dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial melalui penerapan model pembelajaran scramble. Metode Penelitian ini yaitu quasi eksperimen. Penelitian dilaksanakan di SDN di suatu kecamatan dengan sampel 53 peserta didik yang terdiri atas 25 peserta didik sebagai kelompok eksperimen dan 28 peserta didik sebagai kelompok kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan tes. Pada pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran scramble, peserta didik terlihat aktif dan antusias mengikuti proses pembelajaran. Hal ini terlihat dari presentase data hasil observasi sikap peserta didik yang menunjukkan kriteria baik. Hasil analisis perbedaan rata-rata capaian kemampuan pemahaman kelas eksperimen lebih baik dari capaian kelas kontrol. Hasil capaian kelas eksperimen menunjukkan kemampuan pemahaman dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial lebih baik dengan diterapkannya model pembelajaran scramble. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata postes lebih besar dari rata-rata pretes. Artinya, terdapat peningkatan yang signifikan kemampuan pemahaman pemahaman peserta didik dalam pembelajaran IPS melalui penerapan model pembelajaran scramble. -
Pengaruh Penggunaan Metode Index Card Match Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh terjadinya masalah tentang rendahnya hasil belajar di SDN Lengkong Kecil. Tujuan dari penelitian ini untuk memperoleh informasi tentang penggunaan metode Index Card Match terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar. Sedangkan kegunaan dari penelitian ini dapat digunakan oleh semua pihak baik bagi peneliti, bagi pembaca, bagi lembaga maupun bagi lembaga lain. Metode yang digunakan adalah kuantitatif, dengan populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas V di SDN Lengkong Kecil, Kota Bandung.Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar aspek afektif dan psikomotor menggunakan lembar observasi dengan menggunakan skala likert.Sedangkan untuk mengetahui peningkatah hasil belajar kognitif peserta didik menggunakan instrumen tes. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji bedaan rata-rata (Independent Sample t-test). Berdasarkan hasil pengujian hipotesis data yang diperoleh maka hasil penelitian data pretes dan postes yang ddiperoleh sebagai berikut. (1)Peningkatan hasil belajar afektif peserta didik yang pembelajarannya menggunakan metode Index Card Match lebih baik dibandingkan dengan peserta didik yang pembelajarannya menggunakan metode konvensional,(2)Peningkatan hasil belajar afektif peserta didik yang menggunakan metode Index Card Match lebih baik dibandingkan dengan peserta didik yang pembelajarannya menggunakan metode konvensional, (2)Peningkatan hasil belajar psikomotor peserta didik yang pembelajarannya menggunakan metode Index Card Match lebih baik dibandingkan dengan peserta didiik yang pembelajarannya menggunakan metode konvensional.