Browse Items (539 total)
Sort by:
-
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP IPA PESERTA DIDIK KELAS IV SEKOLAH DASAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE PICTURE AND PICTUREPenelitian ini berjudul “Peningkatan Pemahaman Konsep IPA Peserta Didik Kelas IV Sekolah Dasar Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture”. Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan pemahaman konsep peserta didik khususnya pada mata pelajaran IPA terutama mengenai materi perubahan energi alternatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep IPA peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran picture and picture. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah quasi eksperimen yang bersifat kuantitatif dan design penelitian nonequivalent control group design, dengan teknik sampel Non Probality Sampling yaitu dengan Purposive Sampling. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas IV, dan sampel penelitian ini yaitu peserta didik kelas IV dengan dipilih dua kelas untuk kelas IV C sebagai kelas eksperimen dan IV A kelas kontrol. Pada penelitian ini kelas eksperimen mendapatkan perlakuan yaitu dengan menggunakan model picture and picture sedangkan kelas kontrol tanpa perlakuan. Analisis data menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji gain, dan diolah menggunakan Spss versi 25. Berdasarkan hasil perhitungan dan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan pemahaman konsep IPA peserta didik dengan penerapan model pembelajaran Picture and Picture pada materi perubahan energi alternatif kelas IV Sekolah Dasar dan terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman konsep pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. -
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BENDA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA PESERTA DIDIK KELAS III SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul “peningkatan pemahaman konsep sifat-sifat benda pada siswa kelas III sekolah dasar”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hasil penerapan metode pembelajaran eksperimen dalam meningkatkan pemahaman konsep sifat-sifat benda peseta didik III sekolah dasar. Selain itu juga untuk mengetahui apakah metode pembelajaran eksperimen dapat meningkatkan pemahaman konsep sifat-sifat benda peserta didik kelas III sekolah dasar. Dalam penelitian ini digunakan teori Arikunto (2013). Penelitian ini menggunakan desain metode kuasi eksperimen dengan pendekatan kuantitatif, dan menggunakan metode pembelajaran eksperimen. Partisipan dalam penelitian ini terdiri atas 2 kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada penelitian ini, data yang dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi dan tes. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Penggunaan metode pembelajaran eksperimen dapat meningkatkan pemahaman konsep sifat-sifat benda peserta didik kelas III SDN Parungserab II Kabupaten Bandung. Hal itu terlihat dari hasil perhitungan pretest dan posttest pada kelas eksperimen. -
PENINGKATAN PEMAHAMAN PESERTA DIDIK TERHADAP MATERI BAGIAN-BAGIAN TUMBUHAN DAN FUNGSINYA MELALUI PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE
Penelitian ini dilakukan untuk melihat peningkatan pemahaman peserta didik pada mata pelajaran IPA di sekolah dasar dengan menggunakan model picture and picture. Sifat penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan desain penelitian yang digunakan yaitu kuasi eksperimental desain. Subyek dari penelitian ini adalah peserta didik kelas IV Sekolah Dasar di SD Negeri Darmaga II, sedangkan materi yang digunakan adalah materi IPA tentang bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya. Karena menggunakan desain penelitian eksperimen, peneliti membagi peserta didik ke dalam dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pembagian kelas ini dilakukan untuk melihat apakah terdapat perbandingan antara kelas yang pembelajarannya menggunakan model picture and picture lebih baik dari pada kelas yang menggunakan model yang biasa digunakan pendidik. Untuk melihat apakah adanya peningkatan pemahaman peserta didik pada mata pelajaran IPA bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya mula-mula dilakukan pretest sebagai tahap awal untuk melihat kemampuan pemahaman konsep peserta didik. Setelah diberikan perlakuan berupa penggunaan model picture and picture, dilanjutkan dengan posttest yang akan digunakan sebagai hasil perbandingan apakah terdapat peningkatan kemampuan pemahaman peserta didik setelah diberikan perlakuan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji-t melalui program SPSS 24 for windows yaitu dengan menggunakan Independent Sample T-test. Dari hasil analisis data yang telah dilakukan oleh peneliti diperoleh sebagai berikut: 1) Terdapat peningkatan pemahaman Ilmu Pengetahuan Alam materi bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya menggunakan model picture and picture pada peserta didik sekolah dasar. 2) Peningkatan pemahaman Ilmu Pengetahuan Alam yang menggunakan model picture and picture lebih baik dibandingkan dengan menggunakan model yang biasa digunakan pendidik. Dari hasil analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman peserta didik pada mata pejaran IPA materi bagian-bagian tumbuhan dan fungsinya yang pembelajarannya menggunakan model picture and picture. -
Peningkatan Prestasi Belajar Operasi Hitung Campuran dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) di Kelas 4 Sekolah Dasar
Berdasarkan dari hasil pengolahan dan analisis data yang peneliti
lakukan, dimana kelas eksperimen mendapat nilai rerata prestest 41,40 dan meningkat secara signifikan pada nilai rerata posttest 72,80, sedangkan kelas kontrol dengan nilai rerata pretest 45,91 dan hanya mengalami sedikit peningkatan pada nilai rerata posttest yaitu 67,72. maka didapat kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat peningkatan prestasi belajar yang signifikan pada operasi hitung campuran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas eksperimen dengan melihat dari nilai yang diperoleh pada kondisi akhir. 2. Terdapat perbedaan prestasi belajar operasi hitung campuran antara kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran
konvesional. 3. Sesuai dengan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji-T, maka pada penelitian ini hipotesis diterima. -
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI MEDIA MICROSOFT POWERPOINT PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan prestasi belajar peserta didik pada kelas eksperimen setelah menerapkan media PowerPoint. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian yaitu metode eksperimen dengan sifat penelitian kuantitatif dan desain penelitian quasi eksperimen dan desain yang dipilih yaitu Nonequivalent Control Group Design. Subjek dalam penelitian ini yaitu kelas IV B sebagai kelas eksperimen dan IV A sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen test uraian dan teknik analisis data dengan statistic parametric menggunakan bantuan aplikasi software SPSS 21. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu terdapat peningkatan prestasi belajar peserta didik yang pembelajarannya dengan menggunakan media powerpoint serta peningkatan prestasi belajar peserta didik pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan peningkatan prestasi belajar peserta didik pada kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional. Populasi pada penelitian ini seluruh peserta didik kelas IV dan sampel penelitian ini Kelas IV A sebagai Kelas eksperimen dan kelas IV B sebagai kelas kontrol. -
STUDI META ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN
REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION PADA
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASARPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penggunaan model
pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) pada pembelajaran
matematika di Sekolah Dasar. Metode penelitian yang digunakan adalah studi
meta analisis deskriptif terhadap hasil analisis publikasi penelitian ilmiah sejenis
pada e-jurnal nasional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 11 artikel publikasi
ilmiah yang membahas model pembelajaran Realistic Mathematics Education
(RME) pada pembelajaran matematika di sekolah dasar. Instrumen penelitian
yang digunakan ialah lembar pemberian kode atau data coding yang digunakan
untuk menjaring informasi mengenai artikel yang dianalisis. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara keseluruhan penelitian-penelitian yang dilakukan
efektif dan berpengaruh terhadap hasil belajar yaitu dengan kategori efek sangat
besar. Selain itu, model pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) pun memberikan pengaruh dan efektif dari segi wilayah, dan penerapan
pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematis, hasil
belajar, kemampuan komunikasi matematis dan kemampuan pemecahan masalah matematis di Sekolah Dasar. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa model pembelajaran Realistic Mathematics Education efektif untuk meningkatkan hasil belajar maupun kemampuan-kemampuan matematis peserta didik pada pembelajaran matematika di Sekolah Dasar dibanding dengan model pembelajaran konvensional.
-
STUDI META-ANALISIS MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe
Teams Games Tournament dalam pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Metode
penelitian yang digunakan adalah deskriptif terhadap hasil analisis publikasi ilmiah.
Penelitian-penelitian yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournament dianalisis dengan teknik meta-analisis. Temuan pada penelitian ini
mengungkapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament secara
keseluruhan memiliki pengaruh dalam pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar dengan
nilai effect size 0. 345 yang dikategorikan dalam efek besar. Model pembelajaran kooperatif
tipe Teams Games Tournament pun memberikan pengaruh efektif yang dilihat dalam kategori
wilayah, dan penerapan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar matematika,
pemahaman konsep matematis, motivasi belajar siswa. Namun adapun penerapan
pembelajaran yang kurang cocok menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams
Games Tournament, yaitu pemecahan masalah matematis yang dikategorikan pada efek kecil.
Simpulan penelitian ini adalah mode pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament lebih efektif dalam penerapan pembelajaran motivasi belajar siswa dibandingkan dengan model pembelajaran lain. -
STUDI METAANALISIS MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS)
Penelitian ini bertujuan untuk merangkum hasil penelitian tentang pengaruh model pembelajaran Think Pair Share (TPS) terhadap pembelajaran di sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif terhadap analisis artikel hasil publikasi penelitian ilmiah pada jurnal. Pengaruh penelitian yang menerapkan pembelajaran think pair share (TPS) yang dianalisis dengan menggunakan metaanalisis dihitung menggunakan effect size. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa secara keseluruhan penelitian – penelitian yang dilakukan berpengaruh dan efektif terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik dengan nilai effect size 0.3624 atau dalam kategori efek besar. Model pembelajaran think pair share (TPS) memberikan pengaruh dan efektif dilihat dari segi jenjang pendidikan, wilayah dan penerapan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar, keterampilan berbicara, kemampuan komunikasi matematis dan kemampuan memahami unsur intrinsik cerpen. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa model pembelajaran think pair share (TPS) lebih efektif meningkatkan kemampuan hasil belajar dibandingkan dengan model pembelajaran lain dalam studi ini. -
Upaya Meningkatan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dalam Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) pada Peserta Didik di Sekolah Dasar
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang upaya meningkatkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dalam pembelajaran matematika melalui pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) di Sekolah Dasar. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ciwidey 4 dengan menggunakan metode kuasi eksperimen (eksperimen semu) dengan desain penelitian non equivalent control group (comparison group/pretest-posttest) design. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SDN Ciwidey 4 yang berjumlah 52 orang yang terbagi menjadi 2 kelas, kelas IV A dan kelas IV B. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik sampling jenuh yang menjadikan 2 kelas sebagai sampel yaitu kelas IV A sebagai kelas kontrol dan kelas IV B sebagai kelas eksperimen. Teknik analisis data meliputi uji normalitas, uji homogenitas, uji t, ataupun uji non parametris, Mann Whitney U. Pada analisis akhir penelitian, untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis digunakan uji Mann Whitney U, karena kedua datanya tidak berdistribusi normal. Setelah mendapatkan hasil belajar peserta didik pada kedua kelas, nilai tersebut dianalisis hingga diperoleh hasil akhir yang menyatakan rata-rata nilai untuk kelas kontrol adalah 69.80, dengan ketuntasan sebesar 11.54% (≥75). Rata-rata nilai untuk kelas eksperimen adalah 82.11 dengan ketuntasan 92.31% (≥75). Rata-rata peningkatan hasil belajar 80.77% setelah diberikan perlakuan pendekatan Realistic Mathematics Education. Nilai signifikansi (2-tailed) 0.000 < 0.05, maka data berbeda signifikan artinya Ho ditolak dan Ha diterima bahwa penggunaan pendekatan Realistic Mathematics Education dapat meningkatkan Kriteria Ketuntasan Minimal dalam pembelajaran matematika pada peserta didik. -
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK PESERTA DIDIK MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI DI SD
Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan motorik gerak tari bagi Peserta didik di SDIT Al-jihad bekasi.melalui penerapan pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) . penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan motoric peserta didik dalam pembelajaran seni tari. Media pembelajaran sangatlah diperlukan oleh guru dalam menunjang dan mendukung suatu pengajaran dalam pendidikan. Sifat penelitian ini adalah kuantitatif, dengan desain Pretest-postest Control group desaign. Populasi pada penelitian ini adalah peserta didik kelas V SDIT Al-jihad yang berjumlah 40 orang. Tenik pengambilan sampelnya adalah sample sampling sehinga berjumlah 20 orang yang terdiri dari 10 peserta didik di kelas ekperimen dan 10 orang di kelas kontrol. Intrumen pada penelitian ini berupa tes praktek dan lembar observasi. Data yang diuji dengan SPSS 2, seperti uji normalitas, uji homogenitas, uji t dan uji n-Gain. Hasil penelitian yaitu terdapat peningkatan kemampuan motoric peserta didik sekolah dasar setelah menggunakan pendekatan contextual teaching learning. Peningkatan kemampuan motoric peserta didik di kelas ekperimen lebih baik dibandingkan dengan di kelas kontrol. -
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA MELALUI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang diajarkan di setiap jenjang pendidikan. Kemampuan pemecahan masalah matematis sangat diperlukan siswa dalam memecahkan suatu permasalahan matematika. Namun kemampuan pemecahan masalah matematis siswa ternyata masih rendah. Hal tersebut disebabkan karena jarang di latihnya kemampuan pemecahan masalah siswa saat proses pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP melalui model pembelajan CTL. Metode penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Kemala Bhayangkari Bandung tahun ajaran 2018-2019. Adapun sampel penelitiannya adalah siswa kelas VII E sebagai kelas eksperimen yang terdiri dari 30 siswa dan kelas VII F sebagai kelas kontrol yang terdiri dari 28 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa tes tipe uraian berupa soal-soal kemampuan pemecahan masalah matematis tertulis. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji-t melalui program SPSS 22 Statistics yaitu dengan menggunakan Independent Sample t-Tes. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh kesimpulan, bahwa model CTL dapat Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, dan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh model pembelajaran CTL lebih baik dari pada model pembelajaran konvensional. . Dengan demikian model pembelajan CTL dapat dijadikan alternatif bagi guru dalam melaksanakan pembelajarannya untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.