Browse Items (12 total)
Sort by:
-
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR ANALISIS PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK TALK WRITE
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh bukti tentang penerapan model cooperative learning tipe Think Talk Write terhadap peningkatan kemampuan berpikir analisis peserta didik khususnya pada mata pelajaran ekonomi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Pelaksanaan penelitian dilakukan di SMK Bina Warga Bandung dengan populasi seluruh peserta didik kelas XI. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling,sampel pada penelitian ini yaitu kelas XI AP 2 yang akan dijadikan sebagai kelas eksperimen dan XI AP 1 yang akan dijadikan sebagai kelas kontrol dengan julah peserta didik masing-masing 35 orang. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data kemampuan berpikir analisis peserta didik adalah tes uraian dan untuk mengetahui keterlaksanaan penerapan model cooperative learning tipe Think Talk Write menggunakan lembar observasi pada pelaksanaan pembelajaran di kelas eksperimen. Kemampuan berpikir analisis peserta didik dianalisis menggunkan uji normalitas, uji homogenitas, uji t, dan uji gain dengan bantuan software SPSS. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pretest dan posttest. Hasil penelitian keterlaksanaan model cooperative learning tipe Think Talk Write menggunakan lembar observasi menunjukan hasil yang sangat baik. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa terdapat peningkatan kemampuan berpikir analisis peserta didik setelah menggunakan model cooperative learning tipe Think Talk Write dan membuktikan bahwa terdapat peningkatan kemampuan berpikir analisis peserta didik yang menggunakan model cooperative learning tipe Think Talk Write lebih baik dibandingkan dengan peserta didik yang menggunakan model pembelajran konvesional. Hal ini terjadi karena sintak dari model cooperative learning tipe Think Talk Write menunjang peserta didik untuk meningkatkan kemampuan berpikir analisis. Berdasarkan hasil penelitian tersebut penerapan model cooperative learning tipe Think Talk Write dapat dijadikan sebagai alternatif model dalam mata pelajran ekonomi sehingga dapat meningktakan mutu pembelajaran, khususnya untuk meningkatakan kemampuan berpikir analisis pesrta didik. -
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Penelitian ini berjudul Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Tipe Team Assisted Individualization Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Judul ini diambil dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar yang kurang pada siswa pada pembelajaran analisis siklus akuntansi. Model pembelajaran Cooperative tipe Team Assisted Individualization merupakan salah satu model pembelajaram yang dilakukan dapat meningkatkan hasil belajar siswa baik dalam aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor. Tujuan penelitian ini untuk penerapan penerapan model pembelajaran Cooperative tipe Team Assisted Individualization dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Penelitian ini bersifat kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Metode penelitia ini menggunakan Quasi Eksperimental dan dengan menngunakan desain kelompok Nonequivalen Control Group Design. Adapun sampel yang diambil yaitu dengan cara Sampling Purposive sehingga terpilihlah siswa kelas XI Akuntansi 2 untuk kelas eksperimen dan XI Akuntansi 1 untuk kelas kontrol di SMK Negeri 3 Bandung sebagai objek penelitian. Pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diadakan pretest dan posttest. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, unjuk kerja dan tes tertulis. Instrumen penelitian ini menggunakan lembar observasi, lembar unjuk kerja dan lembar soal tes.
Berdasarkan hasil analisis diperoleh menggunakan statistik dengan bantuan tetnik SPPS versi 23 dan Microsoft Excel diperoleh nilai peserta didik dalam pembelajaran analisis siklus akuntansi perusahaan dagang mengalami perubahan yang signifikan. Terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil belajar antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol setelah mendapat perlakuan dengan menggunakan model Team Assisted Individualization yang dibuktikan melalui uji normalitas, uji homogenitas dan uji beda. Berdasarkan hasil uji statistik terdapat hipotesis penelitian yang berbunyi terdapat peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative tipe Team Assisted Individualization, maka hipotesis penelitian diterima
-
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMEN) TERHADAP PENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya minat belajar peserta didik pada mata pelajaran ekonomi. Peserta didik yang memiliki minat belajar cenderung rajin mengikuti pelajaran, terlihat aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran dan terlihat merasa senang serta selalu ikut terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Upaya guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran saat ini belum berorientasi pada peningkatan minat belajar peserta didik. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlulah inovasi baru dalam pembelajaran yang bertujuan untuk menemukan suatu model pembelajaran yang cocok untuk meningkatkan minat belajar peserta didik yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapandan pengaruh model pembelajaran team game tournament terhadap minat belajar peserta didik di kelas sebelas IIS 1. Penelitian ini merupakan studi experiment yang bersifat kuanttitatif. Penelitian ini di lakukan dengan menggunakan metode Quasi eksperimEntal dengan desain Non Equivalente Control Group. Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI IIS (IPS) di SMAN 11 Bandung. Sampel dalam penelitian ini di tentukan dengan cara purposive sehingga terpilihlah peserta didik kelas XI IIS 1 sebagai kelas eksperimen dan peserta didik kelas XI IIS 5 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar RPP, pedoman observasi, dan lembar angket. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan bantuan SPSS. Berdasarkan hasil analisis data menunjukan bahwa terdapat perbedaan minat belajar peserta didik antara kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan perlakuan model pembelajaran Teams Games Tournament. Rata-rata minat belajar peserta didik kelas eksperimen adalah sebesar 38,49 dan kelas kontrol sebesar 30,27. Maka dari itu dapat dikatakan bahwa penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games Tournament mampu mempengaruhi secara signifikan terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. -
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA
Penelitian yang dilakukan ini berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Terhadap Peningkatan Keterampilan Sosial Siswa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh model pembelajaran dalam mata pelajaran komunikasi bisnis dengan upaya meningkatkan keterampilan sosial yang dimiliki siswa. Penelitian ini merupakan quasy experimental dengan desain The Nonequivalent Pretest- Posttest Control Group Design. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Pemasaran SMK Negeri 3 Bandung. Menggunakan sampel yang ditentukan dengan cara purporsive sampling sehingga terpilih siswa kelas X Pemasaran 3 sebagai kelas kontrol dan X Pemasaran 4 sebagai kelas eksperimen dengan masing-masing kelas berjumlah 36 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan lembar observasi siswa dengan jumlah 10 item untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen serta lembar observasi untuk guru dalam penerapan model pembelajaran. Data yang diperoleh berupa hasil lembar observasi pretest dan posttest yang dilakukan pada setiap pertemuan. Secara statistik, dengan menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji t. Untuk melihat peningkatan keterampilan sosial siswa dengan uji gain. Hasil menunjukkan bahwa terdapat peningkatan keterampilan sosial siswa, hal ini terlihat dari nilai rata-rata presentasi yang signifikan. Perubahan peningkatan tersebut terlihat dari hasil lembar observasi yang berisikan indikator keterampilan sosial yang mencakup saling berbagi, bekerja sama, saling membantu, serta saling menghargai. Pembelajaran dengan tipe numbered head together dapat meningkatkan keterampilan sosial siswa. Disarankan kepada setiap pendidik untuk dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together sebagai salah satu alternatif model pembelajaran dalam mata pelajaran komunikasi bisnis dalam upaya meningkatkan keterampilan sosial siswa. -
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya pemahaman konsep peserta didik yang dapat terlihat ketika pendidik memberikan sebuah pertanyaan pada peserta didik tidak dapat mengulang kembali konsep dengan bahasanya sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dilakukan dengan sangat baik atau tidak, sehingga jika baik maka akan terdapat pengaruh terhadap peningkatan pemahaman konsep peserta didik. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2017/2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan menggunakan purposive sampling, dimana populasi adalah semua peserta didik kelas X SMAN Negeri 11 Bandung dan sampel pada penelitian ini adalah peserta didik kelas X IPS 2 sebagai kelas eksperimen dan peserta didik kelas X IPS 3 sebagai kelas kontrol yang terdiri masing-masing kelas berjumlah 32 orang peserta didik. Instumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar observasi dan tes tipe uraian soal kemampuan pemahaman konsep secara tertulis maka data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data pretest dan postest yang kemudian di analisis data dengan menggunakan software SPSS 22.0 for windows untuk melihat pengaruh penggunaan model pembelajaran CIRC. Hasil pengujian hipotesis menggunakan lembar observasi, dan uji-t yang menunjukan bahwa model penggunaan model CIRC di gunakan sangat baik, dan berdasarkan hasil pengujian statistik pemahaman konsep peserta didik di kelas eksperimen mengalami peningkatan yang signifikan di bandingkan sebelum menggunakannya. -
PEMANFAATAN VIDEO TUTORIAL MYOB TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA DALAM MENGOPERASIKAN APLIKASI KOMPUTER AKUNTANSI
Penelitian ini berjudul Pemanfaatan Video Tutorial MYOB untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam mengoperasikan aplikasi komputer akuntansi. Judul ini diambil dengan dilatarbelakangi oleh kurangnya keterampilan siswa pada pembelajaran program MYOB. Siswa yang memiliki keterampilan tinggi menyelesaikan siklus akuntansi perusahaan dagang menggunakan MYOB, antara lain siswa mampu membuat menyiapkan identitas data awal; membuat dan mengoreksi daftar akun; mengatur menyesuaikan link akun dan pajak; membuat buku pembantu (Card List); mengentri saldo awal perusahaan; mencatat Transaksi Penjualan, Pembelian; Kas Bank dan Entri Penyesuaian; serta menghasilkan laporan keuangan perusahaan dagang. Kenyataan di lapangan peneliti menemukan permasalahan yaitu masih banyaknya siswa/siswi sekolah menengah kejuruan pada jurusan akuntansi yang kesulitan dalam mengoperasikan aplikasi MYOB, satu faktor penyebab diantaranya yaitu keterbatasan media yang digunakan dalam menyajikan media yang menarik dan mampu memperjelas materi yang dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa dalam mengoperasikan MYOB dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut diatas, peneliti akan mencoba membuat serta mengembangkan media video tutorial dalam meningkatkan keterampilan siswa pada pembelajaran MYOB. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris tentang penerapan pembelajaran video tutorial untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam mengoperasikan MYOB. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dengan membandingkan keterampilan siswa yang menggunakan media video tutorial dan siswa yang menggunakan media modul pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental dengan desain penelitian nonequivalen control grup design dan penelitian bersifat kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah siswa SMK Bina Warga Bandung Kelas XI Akuntansi, dimana kelas XI Akuntansi 1 adalah kelas kontrol dan kelas XI Akuntansi 2 adalah kelas eksperimen. Teknik pengumpulan data menggunakan tes praktek dan observasi pelaksanaan pembelajaran. Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan media video tutorial lebih efektif meningkatkan keterampilan siswa dalam mengoperasikan aplikasi komputer akuntansi MYOB. -
PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TUTORIAL DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kemandirian belajar peserta didik pada pembelajaran. Peserta didik yang memiliki kemandirian belajar cenderung dapat belajar lebih baik, mampu mengambil keputusan, berpikir ke depan, memiliki rasa tanggung jawab terhadap belajar, dapat mengatur belajarnya secara efektif, menghemat waktu belajar secara efisien serta tidak bergantung pada orang lain secara emosional. Kenyataan dilapangan peneliti menemukan permasalahan yaitu kurangnya kemandirian belajar pada pembelajaran spreadsheet / pengolah angka, salah satu faktor penyebab diantaranya yaitu kurangnya ketersediaan media pembelajaran yang sesuai dengan kemandirian belajar.Tujuan penelitian ini ialah untuk menguji media video tutorial dalam upaya meningkatkan kemandirian belajar. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental design dengan desain penelitian nonequivalent control group design dan penelitian bersifat kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta didik di SMKS Bina Warga Bandung Kelas X Akuntansi, dimana X akuntansi 1 adalah kelas eksperimen dan X akuntansi 2 adalah kelas kontrol. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara random. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi kemandirian belajar dan observasi pelaksanaan pembelajaran. Teknik analisis data dengan uji hipotesis.Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran video tutorial lebih efektif digunakan dalam pembelajaran spreadsheet/pengolah angka dalam meningkatkan kemandirian belajar peserta didik dibandingkan modul digital spreadsheet -
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP PENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR SISWA DAN IMPLIKASINYA PADA HASIL BELAJAR
Penelitian ini berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing Terhadap Peningkatkan Semangat Belajar Siswa Dan Implikasinya Pada Hasil Belajar, yang di tulis oleh Solihatul Fadila, dengan dosen pembimbing Euis Eka Pramiarsih dan Ria Herdhiana. Tujuan penelitian ini ialah untuk menguji penggunaan model pembelajaran snowball throwing pada mata pelajaran komunikasi bisnis terhadap semangat dan hasil belajar siswa. Populasi penelitian ini ialah SMK Negeri 3 Bandung. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, penarikan sampel ditentukan dengan cara Sampling Purposive sehingga terpilihlah 34 masing-masing sampel dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan adalah observasi, tes, angket dan dokumentasi. Hasil observasi terhadap penggunaan model pembelajaran snowball throwing sangat baik. Data hasil penelitian tersebut diolah dan dianalisis oleh software SPSS. Hasil pengujian dilakukan uji normalitas, uji homogenitas, uji t, uji gain dan uji korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model snowball throwing dapat meningkatkan semangat dan hasil belajar pada siswa, dan seluruh indikator terhadap semangat dan hasil belajar tercapai. Keunggulan dari model ini sangat bermanfaat dan sebagai alternatif dari pembelajaran yang menginginkan semangat dan hasil belajar yang baik. -
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI PESERTA DIDIK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya masalah mengenai peningkatan kemampuan komunikasi peserta didik yang rendah, terutama pada mata pelajaran etika profesi. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh Informasi mengenai Model Time Token.Pada mata pelajaran etika profesi dalam peningkatan kemampuan komunikasi peserta didik.Populasi pada penelitian ini adalah peserta didik SMKS Bina Warga Bandung dengan jumlah sebanyak 60 peserta didik. Penarikan sampel secara random sehingga terpilih peserta didik kelas X-Akuntansi 1 untuk kelas eksperimen dan peserta didik kelas X-Akuntansi 2 untuk kelas kontrol sebagai objek penelitian. Jumlah masing – masing peserta didik yaitu kelompok ekperimen dan kelompok kontrol terdiri atas 30 peserta didik. Teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling karena teknik penentuan sample dengan dasar pertimbangan tertentu. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy eksperimen Nonequivalent Control Group Design. Sifat penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Data yang telah dikumpulkan berupa hasil pre-test dan post-test yang diberikan pada awal dan akhir pertemuan. Data hasil pre-test dan post-test peserta didik tersebut kemudian dianalisis dengan software SPSSversi 22 untuk melihat peningkatan kemampuan komunikasi peserta didik menggunakan model Time Token. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji t dan uji gain yang menunjukan bahwa model Time Token dapat meningkatkan kemampuan komunikasi lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran menggunakan metode yang biasa digunakan oleh guru. Peningkatan tersebut dilihat dari setiap indikator hasil belajar peserta didik yang mencakup kemampuan komunikasi verbal dan nonverbal. Kesimpulannya dari hipotesis yang menyatakan berdasarkan pengujian terhadap informasi yang diperoleh dapat disimpulkan terdapat perbedan hasil belajar ketika diterapkan model Time Token. Berdasarkan pembuktian bahwa hipotesis yang berbunyi “ Terdapat peningkatan kemampuan komunikasi peserta didik setelah diterapkannya model Time Token” dapat diterima. Berdasarkan hasil analisis data pada bab IV, bahwa terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, yang dapat dilihat dari hasil uji t. -
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan berpikir kreatif siswa pada mata pelajaran ekonomi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai ulangan harian ekonomi sebelumnya, rata-rata nilai siswa yaitu 68,00. Hal ini berarti bahwa hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi masih rendah yakni dibawah nilai ketuntasan minimal yang ditetapkan sekolah tersebut yaitu 78 dari skor ideal 100. Rendahnya rata-rata nilai mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS disebabkan oleh beberapa faktor yaitu bisa berasal dari siswa, guru, maupun dari lingkungan. Penyebab dari siswa yaitu pengetahuan siswa rendah, daya tangkap siswa rendah, cara berpikir siswa masih belum dikatakan kreatif, sikap siswa dalam belajar cenderung malas, dan penyebab dari guru yaitu metode pembelajaran yang digunakan belum tepat, gaya belajar monoton dan kurang merangasang siswa untuk berpikir kreatif. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu sebuah inovasi dalam proses pembelajaran dengan memilih model pembelajaran yang cocok dengan kurikulum 2013 agar siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran dan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran serta dapat meningkatkan cara berpikir kreatif siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat menuntun siswa menjadi pemikir yang kratif adalah model pembelajaran Discovery Learning. Model pembelajaran Discovery Learning ini adalah model pembelajaran yang akan lebih menuntut siswa untuk mencari dan menggali sendiri konsep dan pemahaman dalam belajar. Model Discovery Learning juga termasuk ke dalam model-model yang beriorientasi pada pemroresan informasi dengan membantu siswa mengembangkan metode atau cara-cara memroses informasi yang diperoleh dari lingkungannya. Untuk menangani masalah peserta didik yang kurang kreatif maka model pembelajaran ini cocok untuk meningkatkan kreativitas siswa. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa SMA melalui penerapan model pembelajaran Discovery Learning. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 11 Bandung dengan pemilihan sampel berdasarkan purposive sampling dimana sampel tersebut dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu. Sehingga terpilih sampel XI IPS 2 yang menjadi kelas eksperimen dan XI IPA 2 yang menjadi kelas kontrol. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu menggunakan tes dan lembar observasi. Tes yang digunakan berupa pretest dan posttest untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa secara tertulis dan lembar observasi untuk kegiatan pembelajaran. Hasil penelitian ini diperoleh sebagai berikut, (1) Terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif secara tertulis siswa SMA setelah diterapkan model pembelajaran Discovery Learning (2) Peningkatan kemampuan berpikir kreatif secara tertulis siswa SMA yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Discovery Learning lebih baik dari pada siswa yang menggunakan pembelajaran Scientific pada umumnya. -
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS
Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran PBL terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran Pengantar Ekonomi dan Bisnis. Populasi penelitian ini adalah siswa SMK Bina warga kelas X yang sedang mempelajari mata pelajaran Pengantar Ekonomi dan Bisnis. Penarikan sampel dilakukan dengan cara sampling purposive, sehingga dipilihlah kelas X-Akuntansi 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-Akuntansi 2 sebagai kelas kontrol. Jumlah siswa dari masing-masing sampel adalah 35 siswa. Penelitian dilakukan dalam 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama diberikan pretest berupa tes tulis pada kelas kontrol dan eksperimen sebelum dilakukan kegiatan pembelajaran, dan pada pertemuan kedua diberikan postest setelah selesai kegiatan pembelajaran. Kelas kontrol menggunakan model/metode pembelajaran yang biasa digunakan guru mata pelajaran tersebut sedangkan kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran PBL. Data hasil pretest dan postest diolah menggunakan SPSS IBM versi 21 dan Microsoft Excel untuk dianalisis. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik non-parametrik uji Mann Whitney. Hasil pengujian menunjukan bahwa kelas yang menggunakan model pembelajaran PBL memiliki keunggulan, yaitu peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa yang signifikan dibandingkan dengan kelas yang tidak menggunakan model pembelajaran tersebut. Keunggulan tersebut dilihat dari indikator berpikir kritis yang mencakup kemampuan menganalisis, mengevaluasi serta mencipta yang lebih baik setelah menggunakan model pembelajaran PBL. Berdasarkan hasil dari penelitian tersebut, maka disarankan untuk menggunakan model pembelajaran PBL dalam kegiatan belajar mengajar agar kemampuan berpikir kritis siswa dapat dikembangkan dengan baik sehingga mengalami peningkatan, selain itu model pembelajaran tersebut dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dimana siswa dituntut untuk benar-benar aktif karena siswa berperan sebagai pusat pembelajaran.