Browse Items (74 total)
Sort by:
-
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR
Tujuan penelitian ini ialah untuk menguji pengaruh model pembelajaran Contextual Teaching and Learning terhadap pemahaman konsep Ilmu Pengetahuan Alam peserta didik di SD. Populasi dalam penelitian ini yaitu peserta didik SD Negeri 099 Babakan Tarogong yang berjumlah 56 peserta didik. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, penarikan sampel ditentukan dengan teknik sampling jenuh sehingga terpilih peserta didik kelas V B untuk kelas kontrol dan peserta didik kelas V C untuk kelas eksperimen sebagai objek dalam penelitian ini. Jumlah peserta didik dari masing-masing kelas yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen terdiri atas 28 peserta didik. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan membuat RPP sebanyak tiga kali pertemuan untuk masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretest dan posttest yang diberikan. Data hasil pretest dan posttest peserta didik tersebut kemudian dianalisis dengan software SPSS versi 16.0 untuk melihat pengaruh model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini terhadap peningkatan pemahaman konsep IPA peserta didik. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji-t dan uji gain menunjukan bahwa model pembelajaran Contextual Teaching and Learning memiliki keunggulan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang menggunakan pembelajaran konvensional secara signifikan dalam meningkatkan kemampuan pemahaman konsep IPA peserta didik. Keunggulan itu baik dilihat dari masing-masing indikator pemahaman konsep IPA peserta didik yang mencakup kemampuan mengklasifikasikan, mencontohkan, membandingkan, menyimpulkan, merangkum, menafsirkan dan menjelaskan yang semakin baik setelah diberikan perlakuan. Berdasarkan hasil tersebut kepada guru ketika dalam kegiatan pembelajaran disarankan untuk menggunakan model pembelajaran CTL sebagai salah satu alternatif pemecahan masalah, khususnya untuk meningkatkan pemahaman konsep pada mata pelajaran IPA. -
Keefektifan Penerapan Model Imajinasi dalam Peningkatan Pencapaian KKM Pembelajaran Menulis Cerpen (Cerita Pendek) pada Peserta Didik
Judul penelitian ini adalah Keefektifan Penerapan Model Imajinasi dalam Peningkatan Pencapaian KKM Pembelajaran Menulis Cerpen (Cerita Pendek) pada Peserta Didik. Penelitian ini bertujuan menguji kemampuan menulis cerpen peserta didik kelas IV SD dengan mengembangkan model pembelajaran sastra terpadu dan penerapannya guna meningkatkan kemampuan menulis peserta didik, yaitu dengan menggunakan penerapan model imajinasi.
Masalah penelitian adalah: (a) bagaimana kemampuan menulis cerpen pada peserta didik sebelum menggunakan model imajinasi, (b) bagaimana kemampuan menulis cerpen pada peserta didik sesudah menggunakan model imajinasi, (c) apakah efektif penggunaan model imajinasi dalam pembelajaran menulis cerpen pada peserta didik. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Esten (2015).
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif-kuantitatif. Teknik untuk mengumpulkan data yang digunakan adalah teknik studi pustaka dan teknik tes melalui pretest dan posttest. Analisis data penelitian menggunakan statistik komparasional.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest dengan hasil posttest. Dari hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penggunaan model imajinasi efektif untuk menulis cerpen (cerita pendek) adanya peningkatan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar.
-
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Penelitian ini berjudul “Penerapan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Peserta Didik Sekolah Dasar pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan metode demonstrasi pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam tentang sifat-sifat cahaya di sekolah dasar dan untuk mengukur peningkatan pemahaman konsep peserta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam di sekolah dasar. Alasan yang melatar belakangi penelitian ini karena pencapaian nilai peserta didik yang masih rendah, hal tersebut terlihat dari nilai IPA yang belum mencapai KKM sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi pada materi sifat-sifat cahaya. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SDN 005 Babakan Ciparay, untuk mencapai tujuan ini penarikan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling, sehingga terpilihlah peserta didik kelas IV C sebagai kelas eksperimen dengan jumlah peserta didik sebanyak 34 orang dan kelas IV D sebagai kelas kontrol dengan jumlah peserta didik sebanyak 33 orang. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori menurut Syah yang dikembangkan oleh Adang Heriawan dkk. tahun 2012. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed method, yaitu metode yang menggabungkan penelitian kualitatif dan kuantitatif. Data yang digunakan diperoleh dari hasil pretest dan postest kelas kontrol dan kelas eksperimen, dari nilai tersebut dapat dilakukan uji hipotesis dengan langkah menguji validitas dan normalitas soal, uji anova, dan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode pembelajaran demonstrasi memiliki keunggulan dibandingkan dengan yang menggunakan metode ceramah secara signifikan dalam meningkatkan pemahaman konsep peserta didik sekolah dasar dalam mata pelajaran IPA. -
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR
Judul skripsi ini adalah Penerapan Metode Eksperimen Dalam Peningkatan Pemahaman Konsep Peserta Didik Pada Pelajaran Ilmu Pengetahuan di Sekolah Dasar. Masalah yang diteliti bagaimana penerapan metode eksperimen dan apakah terdapat peningkatan pemahaman konsep peserta didik pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah dasar. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan penerapan metode eksperimen pada pelajaran Ilmu Pengetahuan alam di sekolah dasar dan mendeskripsikan peningkatan pemahaman konsep peserta didik yang diberikan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori Sugiyono (2017) dengan metode penelitian kuantitatif. Populasi penelitian ini peserta didik kelas IV SD Negeri 126 Babakan Ciparay Bandung. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, penarikan sampel ditentukan dengan cara random. Teknik yang digunakan ialah Purposive Sampling sehingga terpilih peserta didik kelas IV B untuk kelas eksperimen dan kelas IV C untuk kelas kontrol sebagai objek penelitian. Jumlah peserta didik masing-masing kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol terdiri atas 30 peserta didik. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar observasi dan soal tes. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretest dan posttest yang diberikan pada setiap pertemuan. Data hasil pretest dan posttest siswa tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan software SPSS untuk melihat efektivitas metode pembelajaran. Hasil tes kemudian diuji hipotesis yaitu uji normalitas, uji homogenitas, uji beda dan uji gain. Pada uji hipotesis dengan menggunakan uji t di kelas eksperimen menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman konsep peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam setelah diberikan perlakuan atau treatment dengan menggunakan metode pembelajaran metode eksperimen. -
PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatar belakangi oleh beberapa permasalahan dalam pelajaran matematika yaitu kegiatan pembelajaran yang belum sepenuhnya melibatkan peserta didik untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, masih rendahnya kemampuan yang dimiliki peserta didik terutama kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam menyelesaikan soal cerita yang membutuhkan penjelasan secara terperinci dan jawaban kritis peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi penerapan metode Group Investigation dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik di sekolah dasar. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SDN Banjaran 02 Kabupaten Bandung sebanyak 60 peserta didik. Pada penelitian ini terdapat sampel dua kelas yaiu kelas kontrol dan kelas eksperimen yang terdiri dari 30 peserta didik untuk setiap kelas.Instrumen yang digunakan yaitu soal pretest dan postest kemampuan berpikir kritis serta lembar observasi. Data yang kumpulkan berupa hasil pretest dan postest peserta didik kemudian dianalisis dengan bantuan software SPSS versi 22 untuk melihat penerapan metode Group Investigation dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada mata pelajaran matematika di sekolah dasar. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji normalitas, uji Anova dan uji-t yang menunjukan bahwa metode Group Investigation memiliki keunggulan dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Dari berbagai uji dapat dilihat bahwa nilai signifikansi lebih dari 0,05 serta nilai signifikansi uji beda kurang dari 0.05. Hasil penelitian menunjukan 1) Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diterapkan metode Group Investigation. 2) terdapat peningkatan berpikir kritis peserta didik dengan menerapkan metode Group Investigation pada mata pelajaran matematika di sekolah dasar. -
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN
INDEX CARD MATCH DALAM PENINGKATAN
HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA
MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
DI SEKOLAH DASAR KELASPenelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang peningkatan hasil belajar dalam mata pelajaran IPS dengan penerapan metode Index Card Match di Sekolah Dasar. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ciwidey 06 dengan menggunakan metode quasi eksperimen dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SDN Ciwidey 06 yang berjumlah 60 peserta didik yang terbagi menjadi 2 kelas, kelas IV A dan kelas IV B. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik sampling jenuh karena jumlah sample sama dengan jumlah populasi. Teknik analisis data meliputi uji normalitas, uji homogenitas dan uji t. Setelah mendapatkan hasil belajar pretest dan posttes peserta didik pada kedua kelas, nilai tersebut dianalisis hingga diperoleh hasil akhir yang dinyatakan dengan uji beda rata-rata nilai untuk kelas kontrol adalah 8,4 dan rata-rata nilai untuk kelas eksperimen adalah 34,6. Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Index Card Match dapat meningkatan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS di sekolah dasar dan berdasarkan hasil pembuktian maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang berbunyi “terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik yang signifikan dengan penerapan metode Index Card Match pada mata pelajaran IPS di sekolah dasar ” dapat diterima.. -
PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING TIPE MEMORY TECHNIQUE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul “Penerapan Metode Quantum Learning Tipe Memory Technique Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar”. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan metode Quantum Learning Tipe Memory Technique, mendeskripsikan sikap peserta didik setelah penerapan Quantum Learning tipe Memory Technique, dan mengukur peningkatan kemampuan kognitif pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan metode Quantum Learning tipe Memory Technique. Teori yang digunakan adalah teori suggetology oleh Georgi Lazanov dan dikembangkan oleh Bobbi De Potter. Metode penelitian yang digunakan adalah mixed method, yaitu metode yang menggabungkan penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Data yang digunakan, diperoleh dari hasil uji N-Gain kelas kontrol dan kelas eksperimen, dan kemudian dari nilai tersebut dapat melakukanuji hipotesis dengan langkah menguji normalitas, uji-anova, dan uji-t. Hasil menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan metode Quantum Learning tipe Memory Technique terhadap peningkatan kemampuan kognitif peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar. -
PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR
Studi ini berjudul penerapan metode Role Playing untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa dalam bahasa Indonesia di sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris tentang penerapan metode bermain peran untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa dalam bahasa Indonesia.
Teori yang digunakan adalah Shoimin 2014 yang mengatakan bahwa metode bermain peran membuat siswa langsung terlibat seolah-olah mereka berada dalam peran; ini akan meningkatkan kepercayaan diri mereka serta kepercayaan pada orang lain.
Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan penelitian kualitatif-kuantitatif yang diusulkan oleh John w Creswell 2009 dengan beberapa aspek penting dalam merancang prosedur sebagai berikut: waktu, berat, pencampuran, dan teorisasi. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimental. Populasi dalam kajian ini semua adalah siswa kelas lima di sekolah dasar Saparako, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung. Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini adalah sebuah lembar pengamatan dari implementasi pembelajaran dan tes keterampilan berbicara. Analisis data keterampilan berbicara dalam studi ini digunakan tes normalitas, tes homogenitas, T Test, dan tes gain. Hasil dari lembar pengamatan menggambarkan pelaksanaan pembelajaran di kelas.
Hasil yang diperoleh menunjukkan (1) metode bermain peran efektif dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa sekolah dasar. (2) uji statistik menunjukkan bukti dalam kelas eksperimental ada peningkatan keterampilan berbicara terlihat pada hasil tes t 0,020.
-
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TALKING STICK DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya masalah mengenai hasil belajar peserta didik yang rendah, terutama pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh Informasi mengenai Model Cooperative tipe Talking Stick.pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial dalam peningkatan hasil belajar peserta didik. Populasi pada penelitian ini adalah peserta didik SDN Cicalengka 10 dengan jumlah sebanyak 60 peserta didik. Penarikan sampel secara random sehingga terpilih peserta didik kelas IV A untuk kelas eksperimen dan peserta didik kelas IV B untuk kelas kontrol sebagai objek penelitian. Jumlah masing – masing peserta didik yaitu kelompok ekperimen dan kelompok kontrol terdiri atas 30 peserta didik. Teknik sampel yang digunakan adalah sampel jenuh karena seluruh populasi dijadikan sampel. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy eksperimen Nonequivalent Control Group Design. Sifat penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Data yang telah dikumpulkan berupa hasil pre-test dan post-test yang diberikan pada awal dan akhir pertemuan. Data hasil pre-test dan post-test peserta didik tersebut kemudian dianalisis dengan software SPSS versi 24 untuk melihat peningkatam hasil belajar peserta didik menggunakan model Cooperative learning tipe Talking Stick. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji t dan uji gain yang menunjukan bahwa model Cooperative Learning tipe Talking Stick dapat meningkatkan hasil belajar lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran menggunakan metode konvensional. Peningkatan tersebut dilihat dari setiap indikator hasil belajar peserta didik yang mencakup pengetahuan, pemahaman dan penerapan. Kesimpulannya dari hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar secra signifikan dalam menerapkan model Cooperative learning tipe Talking Stick dalam peningkatan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial di sekolah dasar dapat diterima. Berdasarkan hasil tersebut disarankan kepada pendidik gar dapat menggunakan model Cooperative learning tipe Talking Stick sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah dasar . -
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil belajar kognitif peserta didik yang rendah, terutama dalam mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui informasi tentang model pembelajaran Student Team Achievement Division pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial dalam upaya meningkatkan hasil belajar kognitif peserta didik. Populasi penelitian ini ialah peserta didik SDN 255 Griya Bumi Antapani Bandung yang terdiri dari peserta didik kelas IV B untuk kelas eksperimen dan kelas IV C untuk kelas kontrol. Jumlah peserta didik 60 orang yang masing-masing kelas terdiri atas 30 peserta didik kelas ekperimen dan 30 peserta didik kelas kontrol yang berjumlah 60 orang.Teknik sampel adalah sampel jenuh karena seluruh populasi dijadikan sampel. Sifat penelitian yang digunakan adalah kuantitatif yang ditandai dengan angka-angka dana analisis yang menggunakan statistik. Desain penelitian ini adalah Nonequivalent Control Group Design, instrument yang digunakan pada penelitian ini, adalah lembar observasi dan soal tes, hasil pretest dan posttest peserta didik yang dianalisis dengan bantuan sofware SPSS versi 16 untuk melihat peningkatan keaktifan belajar peserta didik. Hipotesis menggunakan uji normalitas, uji homogenitas dan uji-t, hasil pengujian menunjukkan bahwa model pembelajaran Student Team Achievement Division dapat meningkatkan hasil belajar kognitif peserta didik pada mata pelajaran IPS. Kesimpulannya bahwa hipotesis yang berbunyi “terdapat peningkatan hasil belajar kognitif yang signifikan dengan model Student Team Achievement Division pada mata pelajaran IPS di sekolah dasar” dapat diterima. -
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Judul penelitian ini adalah Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Pidik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Tujuan penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan model cooperative learning tipe STAD di kelas IV SDN 005 Babakan Ciparay dan mengukur pengaruh penggunaan model cooperative learning tipe STAD dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA di SD. Model cooperative learning tipe STAD melibatkan peserta didik untuk kritis, sikap terhadap perbedaan. Teori model pembelajaran yang digunakan adalah teori belajar menurut konstruktivisme yang dipelopori oleh Piaget dkk dikembangkan Rusman 2017. Populasi penelitian ini ialah peserta didik SDN Babakan Ciparay Bandung yang mengikuti pembelajaran IPA sebanyak 137 siswa yang terdiri atas empat kelas yaitu kelas IVA,IVB, IVC,kelas IVD dan yang terpilih menjadi sample kelas IVC menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol ialah IVD. Digunakan teknik cluster random sampling. Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan tes. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan kuasi eksperimen. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretest dan posttest yang diberikan pada setiap pertemuan. Data hasil pretest dan posttest peserta didik dianalisis dengan software SPSS untuk melihat hasil belajar peserta didik dengan penerapan model cooperative learning tipe STAD. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji-anova dan uji-t menunjukkan bahwa model cooperative learning tipe STAD memiliki keunggulan dibandingkan dengan yang menggunakan penerapan model ceramah. -
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TIME TOKEN DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATEMATIS PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA
DI SEKOLAH DASARPenelitian ini di latar belakangi adanya masalah kurangnya pemahaman anak terhadap mata pelajaran matematika materi pecahan. Tujuan penelitian ini ialah untuk menguji penerapan model pembelajaran time token pada mata pelajaran matematika dalam upaya meningkatkan kemampuan pemahaman matematis peserta didik. Populasi penelitian ini ialah peserta didik kelas IV SD Negeri 015 Kresna Bandung. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, penarikan sampel ditentukan dengan cara purposive sample sehingga terpilihlah peserta didik kelas IV-D untuk kelas eksperimen dan peserta didik kelas IV-C untuk kelas kontrol sebagai objek penelitian. Jumlah peserta didik dari masing-masing kelas yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terdiri atas 30 peserta didik. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu dengan membuat RPP sebanyak 6 kali pertemuan untuk masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretest dan postest peserta didik tersebut kemudian dianalisis dengan software SPSS untuk melihat pengaruh model pembelajaran. Hasil pengujian hipotesis pertama menggunakan uji normalitas, uji homogenitas dan uji-t dan hipotesis kedua menggunakan uji n-gain menunjukan bahwa model pembelajaran time token memiliki keunggulan yang lebih tinggi dibandingkan dengan peserta didik yang tidak menggunakan pembelajaran time token secara signifikan dalam meningkatkan kemampuan pemahaman peserta didik. Keunggulan itu baik dilihat dari masing-masing indikator kemampuan pemahaman matematis peserta didik yang mencakup kemampuan menyatakan ulang konsep, mengklasifikasikan objek berdasarkan konsep, menerapkan konsep secara algoritma, menyajikan konsep, mengaikatkan konsep matematika yang semakin baik setelah diberikan perlakuan. Berdasarkan hasil tersebut disarankan kepada guru kelas untuk menggunakan model pembelajaran time token sebagai salah satu alternatif model dalam mata pelajaran matematika sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran matematika, khususnya untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematis peserta didik pada mata pelajaran matematika.