Browse Items (43 total)
Sort by:
-
Pengaruh Penggunaan Metode Demonstrasi terhadap Peningkatan Pemahaman Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolh Dasar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya pemahaman belajar ilmu pengetahuan alam peserta didik pada materi cahaya dan sifat-sifatnya. Hal itu diperkuat oleh data tenaga pendidik wali kelas V yang menyatakan bahwa hasil belajar, khususnya aspek pemahaman masih rendah. Penelitian ini mencoba menerapkan metode pembelajaran demonstrasi untuk meningkatkan pemahaman belajar ilmu pengetahuan alam di sekolah dasar. Penelitian ini adalah metode eksperimen. Subjek penelitian ini ialah peserta didik di kelas V semester II SDN Gunungkoneng yang berjumlah 60 peserta didik yang terdiri 30 peserta didik sebagai kelompok eksperimen dan 30 peserta didik sebagai kelompok kontrol. Instrumen dalam penelitian ini ialah lembar observasi, tes soal, dan angket. Pada pelaksanaan pembelajaran digunakan metode pembelajaran demonstrasi yang menunjukkan adanya peningkatan proses pembelajaran. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan teknik Excel dan SPSS versi 21, diperoleh hasil observasi penerapan metode pembelajaran demonstrasi dapat dilakukan pendidik dengan baik dengan menghitung interpretasi sebanyak 88% (baik) dan berdasarkan hasil pengujian t-hitung lebih besar dari t-tabel pada tingkat kepercayaan, maka terdapat pengaruh yang signifikan. Dengan demikian terdapat perbedaan yang signifikan hasil pemahaman belajar pelajaran IPA antar kelompok eksperimen dan kontrol setelah perlakuan dan menunjukkan bahwa peserta didik yang mendapatkan materi dengan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi terdapat peningkatan pemahaman belajar. -
Pengaruh Penerapan Model Contextual Teaching and Learning terhadap Kemampuan Pemahaman Matematis Peserta Didik di Sekolah Dasar
Mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan sekolah dasar antara lain meliputi aspek penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan lain-lain. Banyak strategi dan pendekatan yang dilakukan untuk menunjang keberhasilan guru dalam proses pembelajaran baik dalam menciptakan pembelajaran yang interaktif dan efektif. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya kemampuan pemahaman matematis. Faktor yang menyebabkan hal itu dapat berasal dari dalam diri peserta didik atau dari luar peserta didik. Faktor dari dalam diri peserta didik misalnya pemahaman belajar, kemampuan belajar, sikap terhadap matematika. Sedangkan faktor yang berasal dari luar misalnya kemampuan pendidik dalam mengelola proses belajar, sarana belajar, dan lingkungan pendukung, dan menurut data di lapangan peserta didik masih belum bisa sepenuhnya memahami konsep materi penjumlahan hitung bilangan sampai tiga angka. Salah satu model pembelajaran yang memungkinkan dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran adalah dengan menggunakan model pembelajaran contextual teaching and learning. Desain penelitian yang digunakan yaitu Quasi-experimental design berbentuk “Preetest-Posttest Nonequivalent Control Group Desain”. Dalam penelitian ini, kelompok eksperimen memperoleh pembelajaran dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning dan kelompok kontrol tidak memperoleh pembelajaran model pembelajaran Contextual Teaching and Learning. Untuk mendapatkan data hasil penelitian digunakan tes kemampuan pemahaman matematis dan lembar observasi. Subjek penelitian adalah SD Negeri Gunungkoneng dengan subjek sampel adalah peserta didik kelas III sebanyak 2 kelas yaitu kelas III A dan kelas III B. Analisis data dilakukan secara kuantitatif. Berdasarkan analisis data, diperoleh bahwa hasil belajar peserta didik yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching Learning lebih baik dari pada peserta didik yang pembelajarannya tidak menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning. Maka terdapat pengaruh model pembelajaran Contextual Teaching and Learning terhadap kemampuan pemahaman matematis peserta didik pada mata pelajaran matematika di sekolah dasar. -
Peningkatan Prestasi Belajar Operasi Hitung Campuran dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) di Kelas 4 Sekolah Dasar
Berdasarkan dari hasil pengolahan dan analisis data yang peneliti
lakukan, dimana kelas eksperimen mendapat nilai rerata prestest 41,40 dan meningkat secara signifikan pada nilai rerata posttest 72,80, sedangkan kelas kontrol dengan nilai rerata pretest 45,91 dan hanya mengalami sedikit peningkatan pada nilai rerata posttest yaitu 67,72. maka didapat kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat peningkatan prestasi belajar yang signifikan pada operasi hitung campuran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas eksperimen dengan melihat dari nilai yang diperoleh pada kondisi akhir. 2. Terdapat perbedaan prestasi belajar operasi hitung campuran antara kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran
konvesional. 3. Sesuai dengan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji-T, maka pada penelitian ini hipotesis diterima. -
Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan ALam di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengkaji peningkatan hasil belajar siswa di Sekolah Dasar khususnya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam melalui model pembelajaran berbasis proyek.Adapun hipotesis dari penelitian ini ada dua yaitu yang pertama terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik yang menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dan yang kedua peningkatan hasil belajar peserta didik lebih baik meningkatkan model pembelajaran berbasis proyek dari pada peserta didik yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan populasi penelitian seluruh peserta didik kelas IV sebuah SD Negeri di Kabupaten Bandung. Kemudian diambil dua kelas sebagai sampel yaitu kelas IVA sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dan kelas IVB sebagai kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Dengan jumlah siswa yang sama banyak yaitu 25 orang siswa. Desain penelitian yang digunakan adalah desain kelompok kontrol non- ekivalen dan diukur melalui instrumen tes tulisan. Analisis data menggunakan indeks gain untuk membandingkan kedua kelas hasil penelitian memperlihatkan bahwa kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. Dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek dari pada peserta didik yang menggunakan model pembelajaran konvensional. -
Upaya Meningkatan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dalam Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) pada Peserta Didik di Sekolah Dasar
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang upaya meningkatkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dalam pembelajaran matematika melalui pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) di Sekolah Dasar. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ciwidey 4 dengan menggunakan metode kuasi eksperimen (eksperimen semu) dengan desain penelitian non equivalent control group (comparison group/pretest-posttest) design. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SDN Ciwidey 4 yang berjumlah 52 orang yang terbagi menjadi 2 kelas, kelas IV A dan kelas IV B. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik sampling jenuh yang menjadikan 2 kelas sebagai sampel yaitu kelas IV A sebagai kelas kontrol dan kelas IV B sebagai kelas eksperimen. Teknik analisis data meliputi uji normalitas, uji homogenitas, uji t, ataupun uji non parametris, Mann Whitney U. Pada analisis akhir penelitian, untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis digunakan uji Mann Whitney U, karena kedua datanya tidak berdistribusi normal. Setelah mendapatkan hasil belajar peserta didik pada kedua kelas, nilai tersebut dianalisis hingga diperoleh hasil akhir yang menyatakan rata-rata nilai untuk kelas kontrol adalah 69.80, dengan ketuntasan sebesar 11.54% (≥75). Rata-rata nilai untuk kelas eksperimen adalah 82.11 dengan ketuntasan 92.31% (≥75). Rata-rata peningkatan hasil belajar 80.77% setelah diberikan perlakuan pendekatan Realistic Mathematics Education. Nilai signifikansi (2-tailed) 0.000 < 0.05, maka data berbeda signifikan artinya Ho ditolak dan Ha diterima bahwa penggunaan pendekatan Realistic Mathematics Education dapat meningkatkan Kriteria Ketuntasan Minimal dalam pembelajaran matematika pada peserta didik. -
Penerapan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Perpindahan Panas di Kelas IV Sekolah Dasar
Rendahnya hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam di sekolah dasar merupakan permasalahan yang menuntut seorang pendidik untuk menerapkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran ilmu pengetahuan alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pendekatan kontekstual terhadap peningkatan hasil belajar peserta didik pada materi perpindahan panas di kelas IV sekolah dasar . Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen. Subjek penelitian ini adalah peserta didik sekolah dasar, dengan populasi penelitiannya adalah peserta didik kelas IV sekolah dasar negeri di Kota Bandung dan sampel penelitiannya adalah peserta didik kelas IV A sebagai kelas kontrol dan peserta didik kelas IV B sebagai kelas eksperimen. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan instrumen berbentuk isian. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan dua jenis tes, yaitu pretes dan postes. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam proses penelitian diantaranya melalui tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap analisis data. Data penelitian dihitung dan diolah menggunakan statistik parametrik dengan pengujian hipotesis (uji-t) menggunakan bantuan software SPSS 22 yang sebelumnya telah dilakukan pengujian normalitas dan homogenitas sebagai syarat pengujian statistik parametrik, serta menggunakan rumus gain ternormalisasi. Hasil penelitian pretes hasil belajar ilmu pengetahuan alam peserta didik kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata 47,71 dan kelas kontrol memperoleh nilai rata-rata 50,57. Dari nilai rata-rata kedua kelas tersebut menunjukan hasil belajar ilmu pengetahuan alam peserta didik tidak berbeda secara signifikan. Setelah diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran pendekatan kontekstual yang diterapkan pada kelas eksperimen memperoleh rata-rata nilai postes 79,14 sedangkan kelas kontrol memperoleh rata-rata nilai postes 74,86 yang menggunakan pembelajaran konvensional. Dari rata-rata kedua kelas tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar pada materi perpindahan di kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar di kelas kontrol. Dari hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan (1) Adanya penerapan pendekaan Kontekstual pada materi perpindahan panas dapat meningkatkan hasil belajar.terhadap peningkatan hasi belajar. (2) Terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diterapkannya pendekatan kontekstual (3) Terdapat peningkatan hasil belajar yang signifikan setelah diterapkannya pendekatan kontekstual pada materi perpindahan panas. -
Pengaruh Metode Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar
Skripsi ini di susun berdasarkan kepada permasalahan di lapangan yang muncul di kelas IV SDN Cipagalo 1, khususnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, guru mengalami kesulitan dalam meningkatkan hasil belajar membaca pemahaman.. Lemahnya tingkat kemampuan peserta didik memahami isi bacaan merupakan kendala untuk mendapatkan nilai yang memuaskan, apalagi metode yang digunakan guru kurang tepat, hal ini akan membuat hasil belajar peserta didik berada jauh di bawah kriteria ketuntasan minimum. Kenyataan prektis di lapangan ini sangat menarik perhatian peneliti, dan tergerak untuk mengadakan penelitian dengan menggunakan metode kooperatif tipe jigsaw. Metode penelitian yang digunakan penelitian ini adalah metode kooeratif tipe jigsaw. Peneliti memilih menggunakan Nonequivalent Control Group Desain dengan melakukan pre-test dan post-test. Populasi penelitian yaitu peserta didik kelas IV SDN Cipagalo 01 sebanyak 50 peserta didik. Dalam penelitian ini menggunakan sampel jenuh sebanyak 50 peserta didik. Teknik pengumpulan data dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif yaitu penelitiaan menggunakan observasi dan tes dan diolah dengan menggunakan bantuan SPSS versi 22. Hasil penelitian diperoleh sebagai berikut: Dengan menggunakan metode tipe kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar pemahaman membaca intensif pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV SDN Cipagalo 1