Browse Items (539 total)
Sort by:
-
Keefektifan Penerapan Model Imajinasi dalam Peningkatan Pencapaian KKM Pembelajaran Menulis Cerpen (Cerita Pendek) pada Peserta Didik
Judul penelitian ini adalah Keefektifan Penerapan Model Imajinasi dalam Peningkatan Pencapaian KKM Pembelajaran Menulis Cerpen (Cerita Pendek) pada Peserta Didik. Penelitian ini bertujuan menguji kemampuan menulis cerpen peserta didik kelas IV SD dengan mengembangkan model pembelajaran sastra terpadu dan penerapannya guna meningkatkan kemampuan menulis peserta didik, yaitu dengan menggunakan penerapan model imajinasi.
Masalah penelitian adalah: (a) bagaimana kemampuan menulis cerpen pada peserta didik sebelum menggunakan model imajinasi, (b) bagaimana kemampuan menulis cerpen pada peserta didik sesudah menggunakan model imajinasi, (c) apakah efektif penggunaan model imajinasi dalam pembelajaran menulis cerpen pada peserta didik. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Esten (2015).
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif-kuantitatif. Teknik untuk mengumpulkan data yang digunakan adalah teknik studi pustaka dan teknik tes melalui pretest dan posttest. Analisis data penelitian menggunakan statistik komparasional.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest dengan hasil posttest. Dari hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penggunaan model imajinasi efektif untuk menulis cerpen (cerita pendek) adanya peningkatan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar.
-
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN CARD SORT TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN PESERTA DIDIK
Tujuan penelitian ini ialah untuk menguji pengaruh media pembelajaran card sort terhadap peningkatan pemahaman peserta didik pada mata pelajaran ilmu pengetahuan alam di sekolah dasar. Populasi penelitian ini ialah peserta didik SD Negeri Al- Barokah. Untuk mencapai tujuan penelitian ini ialah peneliti menggunakan sampel yang ditentukan dengan cara random, sehingga terpilihlah peserta didik kelas IV A untuk kelompok kelas eksperimen dan peserta didik kelas IV B untuk kelompok kelas kontrol sebagai objek penelitian. Jumlah peserta didik dari masing-masing kelas yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terdiri atas 30 peserta didik. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu dengan membuat desain RPP sebanyak tiga kali pertemuan untuk masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretest dan posttest. Hasil peserta didik tersebut kemudian dianalisis dengan software SPSS untuk melihat pengaruh model pembelajaran. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji normalitas, uji homogen dan uji-t, yang menunjukkan bahwa media pembelajaran card sort memiliki keunggulan yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak menggunakan pembelajaran card sort. Secara signifikan dalam meningkatkan pemahaman peserta didik, keunggulan itu baik dilihat dari masing-masing indikator pemahaman yang mencakup kemampuan menyatakan ulang materi yang telah dipelajari, Media pembelajaran card sort merupakan salah satu media yang mampu meningkatkan pemahaman peserta didik meningkat, karena dalam proses pembelajaran ini peserta didik diajak untuk belajar berkelompok yang menggunakan kartu. Setiap anggota kelompok ikut aktif dalam mendiskusikan soal yang diberikan pendidik, berdasarkan hasil tersebut disarankan kepada guru kelas IV untuk menggunakan media pembelajaran card sort sebagai salah satu cara alternatif media dalam mata pelajaran ilmu pengetahuan alam sehingga dapat meningkatkan pemahaman peserta didik. -
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR EKONOMI DAN BISNIS
Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran PBL terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran Pengantar Ekonomi dan Bisnis. Populasi penelitian ini adalah siswa SMK Bina warga kelas X yang sedang mempelajari mata pelajaran Pengantar Ekonomi dan Bisnis. Penarikan sampel dilakukan dengan cara sampling purposive, sehingga dipilihlah kelas X-Akuntansi 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-Akuntansi 2 sebagai kelas kontrol. Jumlah siswa dari masing-masing sampel adalah 35 siswa. Penelitian dilakukan dalam 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama diberikan pretest berupa tes tulis pada kelas kontrol dan eksperimen sebelum dilakukan kegiatan pembelajaran, dan pada pertemuan kedua diberikan postest setelah selesai kegiatan pembelajaran. Kelas kontrol menggunakan model/metode pembelajaran yang biasa digunakan guru mata pelajaran tersebut sedangkan kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran PBL. Data hasil pretest dan postest diolah menggunakan SPSS IBM versi 21 dan Microsoft Excel untuk dianalisis. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik non-parametrik uji Mann Whitney. Hasil pengujian menunjukan bahwa kelas yang menggunakan model pembelajaran PBL memiliki keunggulan, yaitu peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa yang signifikan dibandingkan dengan kelas yang tidak menggunakan model pembelajaran tersebut. Keunggulan tersebut dilihat dari indikator berpikir kritis yang mencakup kemampuan menganalisis, mengevaluasi serta mencipta yang lebih baik setelah menggunakan model pembelajaran PBL. Berdasarkan hasil dari penelitian tersebut, maka disarankan untuk menggunakan model pembelajaran PBL dalam kegiatan belajar mengajar agar kemampuan berpikir kritis siswa dapat dikembangkan dengan baik sehingga mengalami peningkatan, selain itu model pembelajaran tersebut dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dimana siswa dituntut untuk benar-benar aktif karena siswa berperan sebagai pusat pembelajaran. -
Pengaruh Penggunaan Metode Demonstrasi Terhadap Peningkatan Pemahaman Materi Ilmu Pengetahuan Alam Peserta Didik Sekolah Dasar
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui peningkatan pemahaman materi IPA peserta didik Sekolah Dasar melalui penggunaan metode Demonstrasi. Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain penelitian kelompok kontrol non-ekuivalen. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas V di SDN Setra Galih II tahun ajaran 2017/2018. Adapun sampel penelitiannya adalah peserta didik kelas V A sebagai kelas kontrol dan kelas V B sebagai kelas eksperimen. Jumlah peserta didik dari masing-masing kelas yaitu terdiri atas 28 peserta didik. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu dengan membuat desain RPP sebanyak tiga kali pertemuan untuk masing-masing kelas ekperimen dan kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes tipe uraian berupa soal-soal pemahaman materi IPA. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretest dam posttest yang diberikan pada setiap pertemuan. Dari hasil pretest dan posttest peserta didik tersebut kemudian dianalisis data menggunakan software SPSS 24.0 for Windows. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji-anova dan uji-t, sedangkan data observasi untuk menggambarkan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh kesimpulan, bahwa penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman materi IPA peserta didik Sekolah Dasar dan keunggulan itu baik dilihat dari masing-masing indikator pemahaman materi IPA peserta didik yang mencakup menjelaskan, menganalisis, menyatakan secara luas, memberikan contoh, dan meringkas yang semakin baik setelah diberikna perlakuan. Berdasarikan hasil yang diperoleh tersebut disarankan kepada pendidik mata pelajaran IPA untuk menggunakan metode demonstrasi sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan pemahaman materi IPA peserta didik SD. -
PENGARUH METODE MAKE A MATCH TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan rendahnya kemampuan pemahaman konsep peserta didik dalam mata pelajaran IPA di SDN Ciparigi Kec Ciwidey Kab Bandung. Masih kurangnya pemahaman konsep peserta didik terhadap mata pelajaran IPA. Masih kurangnya keinginan peserta didik untuk memperdalam dan mengembangkan rasa ingin tahu tentang pemahaman konsep terhadap mata pelajaran IPA. Proses pembelajaran yang kurang menyenangkan. Tanggung jawab dan rasa percaya diri peserta didik belum terlihat. Masih kurangnya motivasi peserta didik untuk menguasai materi-materi pembelajaran IPA yang ada di dalamnya. Pembelajaran masih terpusat pada pendidik. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh penerapan metode pembelajaran Make A Match lebih baik terhadap peningkatan kemampuan pemahaman konsep peserta didik dalam materi IPA dibandingkan dengan peningkatan pemahaman kosep peserta didik dengan metode ceramah. Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental Design tipe Nonequivalent Control Group Design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas IV Sekolah Dasar SDN Ciparigi dengan jumlah keseluruhan kelas yaitu 2 kelas sebanyak 60 orang sedangkan sampelnya adalah kelas kelas IV A dan kelas IV B yang masing masing jumlah peserta didik 30 peserta didik. Data diolah menggunakan bantuan Anates dan SPSS versi 20, dengan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil pre-test dan hasil post-test dengan rata rata pre-test pada kelas eksperimen yaitu 61,13 dan pre-test kelas kontrol 58,50. Sedangkan untuk rata-rata post-test kelas eksperimen 86,50 dan untuk post-test kelas kontrol 78,87. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa setelah diberikan treatment dengan menggunakan metode pembelajaran Make A Match menunjukkan bahwa terdapat peningkatkan pemahaman konsep peserta didik pada mata pelajaran IPA di SD dapat diterima. -
Pengaruh Penggunaan Media Gambar Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar
Penelitian ini mengenai penggunaan media gambar dalam pembelajaran IPS pokok bahasan teknologi alat komunikasi, dan hasil belajar peserta didik setelah mengikuti pembelajaran IPS dengan metode media gambar. Penelitina ini dilatarbelakangi oleh rendahnya nilai hasil ulangan IPS pada pokk bahasan teknologi komunikasi. Hal ini disebabkan cara pengajaran guru yang masih bersifat konvensional yaitu hanya menggunakan metode ceramah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas IV semester II SD Negeri Cisarua Pasijambu Bandung yan gberjumlah 20 orang. Dengan instrumen pengumpulan data adalah observasi dan hasil tes. Pada pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode media gambar menunjukkan adanya peningkatan proses pembelajaran. Peserta didik sangat terlihat senang dalam proses belajaranya. Berdasakan hasil pengolahan data menggunakan teknik SPSS versi 22, diperoleh nilai peserta didik dalam pembelajaran IPS pokok bahasan teknolgo komunikai mengalami peningkatan yang signifikan. Terdapat perbedaan yang sangat signifikan dari hasil belajar IPS kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah mendapat perlekukan penggunaan model uji-t. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS dengan pokok bahsan teknologi komunikasi di kelas IV SD Negeri Cisarua Pasirjambu Bandung. -
Penerapan Model Kooperatif Tipe Make a Match untuk Mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Ilmu Pengetahuan Sosial Peserta Didik di Sekolah Dasar
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) seharusnya dilaksanakan dengan baik dalam proses pembelajaran di sekolah. Namun dalam kenyataannya masih ada sekolah-sekolah yang memilik hasil belajar IPS yang rendah dan belum mecapai kriteria ketuntasan yang telah di tentukan. Hal ini disebabkan kurangnya keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran. Salah satu upaya yang dilakukan dalam meningkatkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaran IPS adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match. tipe ini adalah sebuah model yang melibatkan semua peserta didik dalam proses pembelajaran. penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match untuk mencapai KKM IPS di Sekolah Dasar. Desain penelitian yang digunakan adalah desain kelompok kontrol Non- Ekivalen terdapat pretest dan posttest selain itu subjek tidak dikelompokan secara acak. Populasi pada penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SDN Awigombong dengan jumlah 56. Dalam penelitian ini memakai teknik Sampling Jenuh, dengan sampel dalam penelitian ini terbagi kedalam dua kelas yaitu kelas IV Awigombong 1 sebanyak 28 dan kelas IV Awigombong 3 sebanyak 28, penelitian ini dilakukan dengan pokok bahasan Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi dan Transportasi. kelas eksperimen memperoleh pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match sedangkan kelas kontrol memperoleh pembelajaran konvesional. Analisis data dilakukan secara kuantitatif. Menggunakan instrumen tes kemampuan Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji-t. hasil pengolahan data dengan software SPSS versi 22 , terdapat peningkatan pencapaian KKM yang cukup signifikan setelah dikembangkannya model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match. hal ini berarti bahwa modle pembelajaran kooperatif tipe Make A Match cocok untuk meningkatkan KKM pesearta didik pada mata pelajaran IPS. -
Pengaruh Metode Inkuiri Terhadap Peningkatan Pemahaman Peserta Didik dalam Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar
Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya variasi metode mengajar yang menyebabkan rendahnya pemahaman peserta didik dalam mata pelajaran IPA. Hal tersebut mengakibatkan peserta didik menjadi pasif dalam pembelajaran.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode inkuiri terhadap peningkatan pemahaman peserta didik dalam mata pelajaran IPA. Populasi penelitian adalah peserta didik kelas V SD Negeri Selakopi.
Instrumen penelitian yang digunakan yaitu dengan membuat soal, yang diberikan pada dua kali pertemuan. Data yang dikumpulkan berupa hasil pretes dan postes, yang kemudian dianalisis dengan menggunakan SPSS versi 22 untuk melihat pengaruh metode inkuiri.
Rata-rata belajar dengan menggunakan metode inkuiri pada sebesar 72,1 pada saat pretes dan 81,3 pada saat postes. Hasil pengujian hipotesis menggunakan uji-t menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri memiliki keunggulan, hal tersebut dibuktikan dengan hasil uji-t 0,000 yang menunjukkan terdapat perbedaan antara pretes dan postes.
Berdasarkan hasil analisis tersebut, disarankan kepada guru untuk menggunakan metode inkuiri sebagai salah satu alternatif metode pembelajaran dalam mata pelajaran IPA sehingga dapat meningkatkan pemahaman peserta didik dalam mata pelajaran tersebut.
-
PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA PAPAN PERKALIAN BERBASIS MONTESSORI TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PERKALIAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR
Pemberian konsep matematika yang baru dipahami oleh siswa perlu diberikan penguatan agar konsep tersebut dapat bertahan lama dalam ingatan siswa. Motivasi mempunyai peranan strategis dalam aktivitas belajar seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penggunaan alat peraga papan perkalian berbasis Montessori terhadap kemampuan pemahaman konsep perkalian dan motivasi belajar siswa kelas II Sekolah Dasar. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment dengan desain Pretetst-Posttest Control Group Design. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan sampel jenuh yaitu semua populasi dijadikan sampel penelitian. Teknik analisis data kemampuan pemahaman konsep perkalian dilakukan dengan uji-t. Sedangkan teknik analisis data motivasi belajar dilakukan dengan menggunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan alat peraga papan perkalian berbasis Montessori terhadap kemampuan pemahaman konsep perkalian dan motivasi belajar siswa kelas II Sekolah Dasar. -
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP PENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR SISWA DAN IMPLIKASINYA PADA HASIL BELAJAR
Penelitian ini berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing Terhadap Peningkatkan Semangat Belajar Siswa Dan Implikasinya Pada Hasil Belajar, yang di tulis oleh Solihatul Fadila, dengan dosen pembimbing Euis Eka Pramiarsih dan Ria Herdhiana. Tujuan penelitian ini ialah untuk menguji penggunaan model pembelajaran snowball throwing pada mata pelajaran komunikasi bisnis terhadap semangat dan hasil belajar siswa. Populasi penelitian ini ialah SMK Negeri 3 Bandung. Untuk mencapai tujuan penelitian ini, penarikan sampel ditentukan dengan cara Sampling Purposive sehingga terpilihlah 34 masing-masing sampel dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan adalah observasi, tes, angket dan dokumentasi. Hasil observasi terhadap penggunaan model pembelajaran snowball throwing sangat baik. Data hasil penelitian tersebut diolah dan dianalisis oleh software SPSS. Hasil pengujian dilakukan uji normalitas, uji homogenitas, uji t, uji gain dan uji korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model snowball throwing dapat meningkatkan semangat dan hasil belajar pada siswa, dan seluruh indikator terhadap semangat dan hasil belajar tercapai. Keunggulan dari model ini sangat bermanfaat dan sebagai alternatif dari pembelajaran yang menginginkan semangat dan hasil belajar yang baik. -
PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR
Penelitian ini berjudul ’’Pengaruh Model Cooperative Learning Tipe Example Non Example terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran IPS di Sekolah Dasar”. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan proses pembelajaran dengan menerapkan model cooperative learning tipe example non example untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran IPS. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas V di SD T yang berjumlah 30 orang. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen. Instrumen pada penelitian ini adalah Lembar Observasi dan Soal Tes. Pengolahan data yang digunakan adalah analisis data kuantitatif. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan peningkatan hasil belajar peserta didik disekolah dasar setelah diterapkan model pembelajaran cooperative learning tipe example non example terjadi sangat baik, peningkatan hasil belajar peserta didik yang mendapat pembelajaran dengan model pembelajaran cooperative learning tipe example non example lebih baik dari pada yang mendapat pembelajaran konvensional. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model cooperative learning tipe example non example dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik pada Mata Pelajaran IPS di Sekolah Dasar. -
Efektivitas Penerapan Alat Peraga Dua Dimensi dalam Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Siswa
Penelitian ini mengkaji tentang judul “penerapan alat peraga dua dimensi dalam meningkatan kemampuan pemahaman” rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana perencanaan pembelajaran siswa kelas II SDN Banjaran 09 dalam pemahaman bangun datar dengan menggunakan alat peraga?. (2) Bagaimana pelaksanaan belajar siswa kelas II SDN Banjaran 09 dalam pemahaman bangun datar dengan menggunakan alat peraga?. (3) Berapa besar peningkatan hasil belajar siswa kelas II dalam pemahaman bangun datar dapat ditingkatkan dengan menggunakan alat peraga?. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Memperoleh gambaran perencanaan siswa kelas II SDN Banjaran 09 dalam pemahaman bangun datar dengan menggunakan alat peraga. (2) Untuk mengungkap pelaksanaan belajar siswa kelas II SDN Banjaran 09 dalam pemahaman bangun datar dengan menggunakan alat peraga. (3) Untuk mengungkap besaran peningkatan hasil belajar kelas II dalam pemahaman bangun datar dengan menggunakan alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar. Hasil penelitian menungjukkan bahwa penerapan pembelajaran materi bangun datar dengan menggunakan alat peraga dapat meningkatkan pemahaman, dapat dilihat dari rata-rata 82,5 pada kelas eksperimen dan 6,70 pada kelas kontrol.